Episode 04

"Hai...boleh aku duduk disini?" lelaki itu dengan ramah menyapa Khansa yang terlihat canggung dengan kedatangan pria itu.

"Ah iya silakan!" Khansa merasa tak asing dengan wajah itu

"Kamu yang waktu itu di tempat Mbah Kenong kan?" tanya lelaki itu begitu yakin

"Mbah Kenong?" ulang Khansa nampak bingung karena dia tak tau perihal nama si tukang ramal

"Iya Mbah yang peramal itu namanya Mbah Kenong." Khansa manggut-manggut

"Aku Vasko, kamu Khansa kan?" Vasko menyodorkan tangannya Khansa yang masih bingung hanya bisa menyambut uluran tangan laki-laki itu, bahkan dia masih ingat namaku pikir Khansa.

"Kamu sendirian?" tanya laki-laki bernama Vasko itu memecahkan kesunyian diantara mereka, Khansa hanya mengangguk

"Temen kamu yang kemaren engga ikut kesini?" tanyanya lagi

"Oh engga aku cuma sendiri beli minum, rumahku engga jauh dari sini daripada sunyi aja sendiri dirumah makanya kesini."

"Oh!....oh iya aku boleh minta nomornya temen kamu yang kemaren engga?"

"Ratna maksudnya?"

Laki-laki bernama Vasko itu mengangguk, Khansa terlihat agak ragu

"Engga pa-pa kan?" tanya Vasko lagi seolah bisa membaca keraguan Khansa

"Boleh sih." Khansa memberikan nomor handphone Ratna pada Vasko, setelah mendapat apa yang ia inginkan Vasko kembali ke tempat berkumpul dengan teman nongkrongnya

"Haah beruntung banget tuh anak, cowok setampan itu meminta nomornya." gumam Khansa yang masih belum percaya ketemu pria kinclong bernama Vasko itu

"Jodoh itu emang rahasia Tuhan." gumamnya lagi sambil menyeruput minumannya jam sudah menunjukan pukul 8 malam Khansa memutuskan untuk pulang karena besok minggu masih ada kerja pagi.

Pagi minggu masih cerah seperti biasanya karena ramalan cuaca belum mengatakan akan hujan hehee! Khansa sudah standbye di taman kota menunggu pasukan kebersihan, sepertinya dia agak kepagian berangkat berhubung Rafa sedang tidak ada dia jadi lebih semangat berangkat. Tepat pukul 8 pagi pekerjaan sudah selesai saatnya tim kebersihan untuk duduk santai sambil makan dan minum

"Khansa engga bawa bekal?" tanya Bude Titik tetangga sekaligus teman kerja Khansa

"Engga Bude aku bawa minum aja." karena sendiri apa apanya jadi terlihat malas bahkan masak bekal buat sendiri pun malas

"Rafa engga ikut to, kemana?" tanya yang lainnya karena biasanya Rafa yang paling cerewet saat berkumpul begini.

"Engga, dia lagi sama ayahnya."

"Lho! Udah pindah hak asuh apa piye?" tanya Bude Titik

"Cuma sehari kok ntar sore juga di balikin Bude."

"Tak kira selamanya ikut bapaknya, makanya engga bawa bekal anake ora melu."

"Tau aja Bude." Khansa tertawa renyah, Khansa menerima bayaran hari itu ia pun berencana untuk jalan-jalan berdua dengan Ratna sudah lama sekali semenjak dia nikah dan beranak dia hampir engga pernah lagi jalan-jalan berkumpul dengan temannya, kalo pun harus reuni dia akan membawa Rafa dan lagi asik-asiknya ngobrol Rafa akan bosan dan merengek meminta pulang. Tiba di rumah Khansa menelpon Ratna untuk rencananya tadi.

"Lu ya ngasih nomor gue ke cowok ya namanya Vasko?" tanya Ratna langsung ke intisari

"Kenapa? lu engga suka apa mau berterima kasih sama gue."

"Mau bilang lu yang terbaik ngerti banget sama gue." Ratna tertawa senang

"Dia udah ngubungin lu ya?"

"Mm nanti siang dia mau ngajak ketemuan."

"Hah! Padahal aku mau ngajak kamu jalan-jalan juga hari ini."

"Kita dabel date aja nanti gue suruh si Vasko buat ngajak temennya juga oke?"

"Tapi aku kan maunya jalan sama kamu kenapa malah ngajak dabel date sih." protes Khansa agak merengek

"Duh sayang kita jalan berdua sebelum gue ketemuan jadi nanti pas udah siang kamu nemenin aku ketemuan, karena aku takut juga sih kalo sendiri takutnya ganteng-ganteng serigala lagi di samber ntar gue."

"Ya udah deal, kamu jemput."

Biip Khansa lebih dulu mematikan sambungan telpon

"Ish! maunya yang enak aja ni orang." gerutu Ratna.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***