Sekte Iblis Hitam

Di padepokan sekte Iblis hitam terjadi pertemuan beberapa sekte aliran hitam. Tampak beberapa tetua sekte dari Lembah Tengkorak, Kalajengking Hitam, Racun Selatan dan Golok Setan.

“Saat ini aliran putih telah terjepit, beberapa sekte kecil aliran putih telah tunduk di bawah kekuasaan kita. Semenjak sekte Pedang Naga Api kehilangan ketuanya dan menarik diri dari dunia persilatan lima belas tahun lalu, aliran putih telah kehilangan separuh kekuatannya,” Kertasura berbicara lantang.

Kertasura adalah pemimpin tertinggi Sekte Iblis Hitam. Sejak hilangnya ki Suliwa dari sekte Pedang Naga Api kekuatannya sulit ditandingi pendekar lainnya.

“Ditambah kerajaan Majasari berpihak pada kita dan ikut menekan aliran putih membuat mereka sulit bergerak, hanya sekte Kera Putih, Rajawali Emas dan Tapak Es Utara yang masih harus kita perhitungkan ”.

“Benar tetua, terutama Rajawali Emas, kabarnya mereka memiliki murid jenius yang kelak dipersiapkan untuk memimpin Rajawali Emas," ki Barja dari Lembah Tengkorak ikut bersuara.

"Lalu apa tindakan kita selanjutnya?”.

“Si tua Sudarta memang tidak boleh dianggap remeh, aku pernah bertukar jurus dengannya dan ilmu kanuragannya sangat tinggi, tetapi sekte Pedang Naga Api juga jangan kita hilangkan dari perhitungan. Aku tidak tau setinggi apa Ageng Darma menguasai ilmu api abadi. Kita semua telah menjadi saksi kehebatan ilmu itu." balasnya pelan, Kertasura merasa salah besar jika meremehkan kekuatan sekte Pedang Naga Api.

"Tapi bukankah mereka sudah mengundurkan diri dari dunia persilatan tetua?” ki Saprana dari sekte racun selatan bertanya.

“Kita tidak tau apa yang mereka rencanakan, aku hanya ingin memastikan semua rencana kita menaklukan dunia persilatan berjalan lancar tanpa halangan apapun,” balas Kertasura sambil menatap Saprana tajam.

“Apalagi keturunan Arya Dwipa berada di sana, itu akan menjadi kerikil suatu saat jika jati dirinya diketahui banyak orang," sindir Kertasura.

Ki barja tertunduk lesu dan merasa tersindir karna anak buahnya yang di tugaskan menangkap anak dari Arya Dwipa pulang dengan tangah hampa.

“Ku dengar Sudarta mempunyai cucu perempuan dan dia sangat menyayanginya. Minggu depan adalah hari ulang tahun si tua itu. Kudengar dia mengundang beberapa sekte aliran putih ke tempatnya termasuk Pedang Naga Api," Kertasura menatap Saprana penuh makna.

“Aku ingin tetua racun selatan mengirim orang untuk berbaur dengan mereka dan mencari kesempatan meracuni cucunya. Bawalah beberapa pendekar tinggi untuk berjaga jaga. Aku yakin Sudarta akan tunduk pada kita jika nyawa cucunya terancam,” ucap Kertasura sambil tersenyum licik.

“Baik tetua, aku akan mengirim ahli racun terbaik untuk menanganinya,” Suprana menyanggupi perintah kertasura, semua yang hadir ikut mengangguk setuju.

***

Setelah selesai berlatih ki Ageng memanggil Sabrang ke tempatnya.

“Kau sudah menguasai ilmu pedang api abadi tingkat satu nak dan untuk melanjutkan ke tingkat dua kau butuh tenaga dalam yang tinggi. Tenaga dalammu belum cukup untuk melanjutkan tingkat dua," ki Ageng menjelaskan sambil memandang Sabrang.

“Jadi aku harus bagaimana kek untuk meningkatkan tenaga dalamku dengan cepat?” Sabrang sudah tidak sabar untuk belajar tingkat dua.

“Butuh waktu sekitar tiga bulan untukmu berlatih meningkatkan tenaga dalam," jawab ki Ageng.

“Tiga bulan? lama sekali kek” Sabrang protes sedikit kesal.

“Kau ini selalu tidak sabaran,“ ki Ageng menggeleng pelan sambil berpikir sejenak.

“Baiklah, Minggu depan ketua Rajawali Emas akan berulang tahun dan kakek di undang untuk hadir. Rajawali emas terkenal memiliki ramuan untuk meningkatkan tenaga dalam dalam waktu singkat. Kakek akan meminta ramuan tersebut untukmu, kau ikutlah dengan kakek,” ujar ki Ageng yang disambut antusias Sabrang.