PDDM Bab 7

[BAB REVISI]

Sesuai jadwal sekolahnya, pukul tiga sore hari mereka pulang karena jam sekolah telah usai. Di sinilah mereka sekarang, di dalam cafe tempat mereka kumpul seperti biasa dan karena janjinya tadi pagi membuat mereka harus ke sana. Mereka juga duduk di tempat mereka yang biasanya dan memesan pesanan mereka.

Selagi menunggu pesanan datang, baik Aina, Indah, Nesya dan Kiara tengah menunggu Kania untuk membahas masalahnya tadi pagi. Namun sampai saat ini ia masih asik dengan ponselnya sendiri untuk menunda-nunda ceritanya.

"Nia lo jadi cerita gak sih?" Nesya yang merasa jengah langsung melepas ponselnya dan menatap ke arah Kania.

Merasa namanya dipanggil, ia menoleh dan hanya tersenyum. "Gak jadi deh." Balasnya begitu santai membuat keempat teman nya kesal.

"Nia!" Tegur mereka dengan kompak membuat siempu namanya kembali menoleh menatap satu persatu teman nya.

Ia menunduk untuk menarik napasnya, menyiapkan dirinya untuk berani berkata jujur pada sahabatnya. Namun disaat ia melakukan itu, justru tatapan nya terhenti dan fokus pada meja cafe yang lain. Membuat dirinya terkejut bukan main. Daffa ada di sana, bersama ketiga teman nya yang juga sedang menoleh ke arahnya.

Tangan Daffa mengepal di bawah meja cafe dan Kania melihat itu semua. Mata pria itu melirik ke belakang untuk memberikan Kania tanda, bahwa mereka harus bicara. Tanpa berkata apapun Daffa langsung berdiri dan berjalan meninggalkan teman nya menuju toilet.

Kania yang melihat itupun segera beranjak. Namun tangan nya segera ditahan oleh Aina dan Kiara. "Lo belom ngomong! Mau kemana?" Tanya Kiara menahan kepergian Kania.

"Sebentar doang kok. Cuma ke toilet, gak boleh?"

Keduanya melepaskan tangan Kania. "Yang cepet!" Suruhnya dan langsung dijawab oleh Kania dengan anggukan setuju dari gadis itu.

Segera Kania berlari kecil ke toilet. Semua teman yang meluhatnya hanya menatap tanpa curiga akan gerak-garik dari salah satu sahabatnya itu.

Grep!

Lengan Kania langsung digenggam oleh Daffa. Tatapan pria itu menajam menatap dirinya dengan perasaan campur aduk.

"Jangan coba-coba untuk kasih tau ke mereka!" Suruh pria itu dengan menekankan setiap kalimat yang keluar dari mulutnya.

"Apa?"

"Lo pikir gue gak tau lo mau ngapain?!" Daffa bersedekap dada dengan memsang wajah sinis ke arah Kania.

"Lo kasih tau mereka, kelar hidup lo!" Ancam Daffa sebelum berlalu meninggalkan Kania. Pria itu berjalan cepat menuju mejanya kembali dan langsung mengajak teman-teman nya untuk kembali. Kania melihat semuanya dari balik dinding toilet. Bahkan tatapan keduanya sempat bertemu sejenak.

Kania menggeleng pelan kemudian masuk ke dalam toilet. Ia membasuh wajahnya supaya terlihat lebih segar. Ia juga meraih tisu toilet untuk mengeringkan wajahnya. Baru setelahnya ia kembali keluar untuk menemui teman-teman nya.

Ia tersenyum untuk membuat teman nya percaya bahwa ia sedang baik-baik saja.

Drrrt! Drrrt!

Ponselnya berbunyi, segera ia mengeluarkan ponselnya yang berada di dalam saku kemeja sekolahnya. Seolah mendapatkan kesempatan emas, Kania dengan semangat membalas panggilan telepone yang diketahui berasal dari Bundanya.

"Halo, assalamualaikum." Ucap Kania ketika panggilan nya telah terhubung. Ia juga berjalan semakin dekat dengan teman-teman nya dan kembali duduk di kursinya semula.

"Emang iya?"

"Nia lupa, Bun. Maaf," Kania asik dengan perbincangan nya dengan sang bunda hingga membuat teman-teman nya bertanya-tanya ada apa.

"Iya Nia ke sana sekarang. Bunda sharelock aja, ntar Nia langsung ke sana."

"Iya, waalaikumsalam." Kania melepaskan ponsel yang berada di telinganya dan menatap chat terbaru dari Alfira. Mengirimkan sebuah alamat yang harus ia datangi. Kania menghela napas lega karena setidaknya ia bisa beralasan pergi dari teman-teman nya untuk saat ini.

"Napa?" Tanya Nesya langsung ketika Kania masih menatap layar ponselnya.

"Maaf ya, Bunda suruh gua pergi ke tempat dia sekarang. Jadi lain kali aja, ya?" Ucap Kania memasang wajah pura-pura kecewa.

"Ya udah sono balik, ntar ditungguin Bunda lo!" Usul Indah yang disetujui oleh lain nya.

"Iya, gua duluan ya. Nih uang gua," Kania mengeluarkan selembar uang seratus ribu dan ditaruh di atas meja. Kemuadia meraih minuman pesanan nya sebelumnya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Balas mereka serempak. Menatap kepergian Kania yang terlihat sangat tergesa.

__________

Kania telah sampai di tempat yang Alfira suruh. Gadis itu keluar dari dalam mobil dan mengunci mobilnya. Ia memasuki toko itu dan mencari keberadaan Alfira. Siapa sangka ternyata ia disuruh untuk datang ke toko butik yang ternyata untuk membeli gaun pernikahan nya.

"Nia, sini" panggil Alfira yang melihat kedatangan Kania. Gadis itu menoleh dan menemukan sang Bunda yang sedang bersama dengan Kirana, calon mertuanya. Ia menghampiri keduanya dengan tersenyum manis.

"Kok lama sayang?" Tanya Alfira langsung ketika Kania sudah mendekat ke arah keduanya.

"Tadi jalanan macet, Bunda. Maaf ya." Ujar Kania merasa bersalah telah membuat keduanya menunggu kedatangan dirinya.

"Siput!" Ketiganya menoleh menatap wajah orang yang beru saja mengumpati Kania. Daffa lagi? Kenapa pria itu ada di mana-mana?! Batin Kania merasa panas melihat kehadiran pria itu.

Puk!

"Bunda jait mulut kamu nanti!" Ancam Kirana setelah memukul anaknya. Daffa hanya meringis ketika mendapatkan pukulan yang lumayan kencang pada pahanya.

"Bunda, langsung aja ya. Nia langsung mau pulang, mau mandi biar seger." Pinta Kania agar dipercepat waktunya.

"Iya sayang, yuk!" Kirana langsung meraih bahu Kania dan merangkulnya. Berjalan menuju pramuniaga tersebut.

"Saya minta rekomendasi butiknya, Mbak." Pinta Kirana langsung.

"Mari saya antarkan, Bu," balas sang pramuniaga dengan sangat ramah. Menunjukkan beberapa rekomendasi dari butik yang bagus. Hingga pulihan mereka jatuh pada sebuah gaun indah berwarna putih dengan payet yang sangat banyak bertebaran di sekitar lingkar dada hingga lutut.

Gaun yang sangat panjang hingga jatuh dan menyeret di permukaan lantai itu Kania kenakan untuk melihat kecocokan nya. Setelah itu sang pramuniaga mencatat ukuran-ukuran tubuh Kania agar gaun tersebut pas ketika digunakan oleh gadis SMA itu.

__________

Malam menjelang, Kania serta Alfira sudah kembali ke kediaman mereka, begitupun dengan Daffa dan ibunya.

Setelah makan malam Kania pun diminta untuk langsung beristirahat. Tidak membiarkan gadis itu kekurangan tidur apalagi sampai sakit. Akhirnya Kania menurut dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Ia mengunci pintu kamar seperti biasa dan mematikan lampu kamarnya supaya kedua orang tuanya tau bahwa ia sudah tertidur.

Gadis itu beralih ke arah meja belajarnya. Ia menyalakan lampu meja belajar dan mulai mengambil beberapa buku untuk ia pelajari. Kedua lampu tidurnya pun ia nyalakan supaya kondisi kamarnya tidak terlalu gelap. Setidaknya ada pencahayaan yang baik untuk ia meneruskan pelajaran nya.

Ditengah pembelajaran nya, tanpa sadar perhatian nya teralihkan. Tatapan nya lurus ke depan, melihat dinding meja belajarnya yang bertuliskan motivasi untuknya agar ia selalu semangat dalam belajarnya. Hingga matanya terhenti pada tulisan nya sewaktu SMP dahulu.

'Harus bisa jadi Bunda dan Ayah sekaligus!' Begitulah isi dari tulisan nya. Yang bermaksud untuk menjadi hebat seperti kedua orang tuanya diwaktu yang bersamaan. Bisa mengurus rumah seperti sang bunda dan mengendalikan perusahaan seperti sang ayah.

Ia terkekeh membaca tulisan nya dahulu. "Mungkin takdir gak bolehin gua untuk mewujudkan keduanya. Karena itu cuma bisa jadi Bunda…" gumam Kania berbicara pada dirinya sendiri. Mengingat dalam waktu dekat ia akan segera menikah bersama pria menyebalkan itu.

Terpopuler

Comments

Rapa Rasha

Rapa Rasha

😁😁😁😁🤗🤗🤗🤗

2022-12-07

0

Nurcahyanityas

Nurcahyanityas

ternyata istriku cantik

2022-05-05

0

Meylin

Meylin

terlalu bnyak beragumen jadi ngos2an bacanya 🤪

2021-10-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!