PDDM Bab 5

[BAB REVISI]

"Yah, Daffa mau bicara. Saya permisi dulu." Pamit Daffa. Pria itu berjalan meninggalkan ruang tamu menuju teras kediaman Kania.

Daffa-pria yang akan dijodohkan dengan Kania itu mendengus kesal. Pasalnya, semua rencana yang Ayahnya siapkan untuknya sangat ia tolak mentah-mentah. Ditambah dengan wanita yang akan dijodohkan dengan nya yaitu Kania.

"Kenapa?" Daffa berbalik dan langsung bertanya ketika mengetahui siapa yang datang. Fahriz, Ayahnya itu bersedekap dada dan menatap nya dengan kesal.

"Sopan banget kamu sama Ayah!"

"Sumpah, Yah! Rencana Ayah bener-bener bikin Daffa gila!!" Daffa memegang kepalanya. Pusing dengan rencana yang Ayahnya lakukan kepadanya.

"Aku minta tolong banget ke Ayah… Tolong batalin rencana ini, Yah! Mau dipaksa gimanapun kalau kita gak saling cinta, apalagi gak saling kenal gak bakal bikin rumah tangga Daffa berjalan lancar!!" Sambung Daffa mengeluarkan uneg-unegnya. Ia menyatukan kedua tangan nya, memohon dengan sangat-sangat pada Ayahnya agar rencananya dibatalkan.

"Ayah udah bilang, Ayah gak bakal ngurubah rencana awal Ayah!" Kekeh Fahriz menolak.

Daffa memasang wajah semelas mungkin agar Fahriz mengikuti kemauan nya. "Ayah tega biarin anak semata wayang Ayah sama cewek itu?!" Tanya Daffa pura-pura kecewa. Menatap sang Ayah penuh harap.

Fahriz memutar bola matanya malas. Berbalik dan memunggungi Daffa. "Gak peduli, Ayah tetep bakal lanjutin perjodohan kalian. Lagipula ini baik untuk masa depan kita semua." Ucap Fahriz tak peduli. Pria dengan satu anak itu berlalu meninggalkan anaknya seorang diri di atas teras kediaman Kania.

"Arghh!!" Pria itu menggeram kesal. Menendang apa saja yang berada di dekatnya hingga kursi yang berada di tempat itu juga ia tentang. "Auw…" keluh Daffa saat merasakan tulang keringnya membentur kursi kayu jati yang baru saja ia tendang. Mendengus kesal karena kursi tersebut kakinya menjadi sakit.

__________

Satu persatu anak tangga Kania lewati. Berjalan menuju kelasnya. Tak ada semangat sedikitpun yang ada pada gadis itu. Kania, ia menatap jari manisnya. Kemarin malam, ia bertukar cincin dengan Daffa, pria yang notabene nya adalah orang yang Kania benci karena sikapnya yang semena-mena pada wanita.

Bahkan ketika para pengganggu Daffa datang untuk mengganggu paginya, tak ada kata-kata kasar yang ke luar dari mulut gadis itu yang biasa ia gunakan untuk mencaci maki para bullying itu. Tentu saja hal itu membuat 'mereka' yang membully Kania merasa heran karena sikap Kania yang berbeda dari sebelumnya.

Seolah semangat mereka menghilang begitu saja karena Kania yang tak membalas perbuatan mereka. Dengan begitu mudah mereka melepaskan Kania. Membiarkan gadis itu untuk menuju ke dalam kelasnya terlebih dahulu.

"Nia!!" Seperti pagi-pagi biasanya, mereka akan menyambut kedatangan Kania-si cantik yang pintar di sekolah mereka.

Kania hanya menanggapi sapaan pagi mereka dengan senyum simpul. Tak ada balasan dari mulut wanita itu, membuat seisi kelas dibuat bingung dengan keadaan nya saat ini.

Seperti biasa, Aina, Indah, Kiara dan Nesya menghampiri salah satu sahabatnya. Merangkul bahu Kania dan menanyakan kondisi gadis itu yang berbeda dari pagi-pagi seperti biasanya. "Aku gak papa, kok. Jadi tenang aja, ya?" Lagi-lagi Kania hanya mampu tersenyum untuk menutupi kesedihan nya. Tetapi tetap saja, mereka tak mudah percaya begitu saja dengan balasan dari Kania.

"Bener dah, aku gak papa!" Mengetahui tatapan intens yang diberikan semua sahabatnya untuknya, Kania kembali memastikan keadaan nya kalau ia baik-baik saja.

"Gak, gue yakin lo lagi gak baik-baik aja. Mau cerita?" Nesya membantah ucapan Kania. Memegang bahu salah satu sahabatnya itu dan menatap dengan tatapan yang peduli.

Kania menunduk bingung. Mau berbohong seperti apapun, sahabatnya tak akan ada yang percaya dengan nya. Mereka sudah sangat kenal Kania seperti apa. Tak mungkin percaya dengan ucapan bohong Kania begitu saja. "Tuhkan udah gue duga! Pasti ada yang gak beres sama Nia!" Sambung Nesya penuh semangat.

Aina meraih lengan Kania. Mengelus pelan lengan Kania dan tersenyum ke arah Kania. "Lo gak bisa bohong, Nia!"

Lagi-lagi Kania tersenyum melihat perhatian spesial yang ia dapatkan dari sahabat-sahabatnya. Semua sahabatnya sangat perhatian jika salah satu diantara mereka sedang mempunyai masalah, seperti yang dirinya alami saat ini. Semua sahabat yang biasanya selalu bobrok bersama di saat kumpul mereka dan akan berubah dengan sangat drastis ketika salah satu dari mereka memiliki masalah.

"Oke, di tempat biasa kita kumpul. Cafe biasa deket sekolah abis pulang sekolah nanti, oke?" Ucap Indah tiba-tiba memutuskan. Dan entah kebetulan atau memang menjadi hari keberuntungan nya, bel masuk sekolah telah berbunyi. Membuat semua sahabatnya berhambur duduk di tempat mereka masing-masing.

__________

Jam istirahat pertama berbunyi. Karena tak ingin diganggu, untuk hari ini pamit pada teman-teman nya untuk membaca sebuah buku novel kesukaan nya seorang diri di taman belakang sekolahnya. Dengan membawa buku novel tersebut, Kania berjalan seperti sedang seorang maling yang mengendap-ngendap agar tidak ketahuan. Kania berjalan seperti itu supaya para penggemar Daffa tidak melihat dirinya.

Satu langkah ingin berbelok ke arah taman belakang, sekumpulan penggemar Daffa berada dalam satu tempat yang sama dengan Kania dan mereka sedang berjalan ke arah Kania. Seperti sebelum-sebelumnya, mereka berjalan melewati Kania begitu saja tanpa ada niatan ingin membully nya sedikitpun.

Gadis itu menghela napas lega. Ia kembali melanjutkan langkahnya untuk segera sampai di taman belakang. Gadis itu berjalan dengan santai sesekali mengayun tangan nya yang sedang memegang sebuah buku novel dan di tangan nya yang lain memegang snak miliknya yang akan menemani dirinya untuk membaca novel.

Bruk!

Tubuh Kania membentur dinding untuk menghindari orang yang tiba-tiba berjalan mendekat ke arahnya. Kania memejamkan matanya saking terkejutnya. Setelah detik ke lima Kania memberanikan diri untuk membuka matanya kembali.

"Lo mau apa sih?!"

Kania mengerutkan alisnya tak mengerti. "Apa?" Gadis itu bertanya balik karena dirinya tak mengerti.

Daffa-pria itu menatap benci ke arah Kania. mengangkat kedua tangan nya dan ia tempelkan pada dinding sekolah. Menghalangi jalan Kania supaya gadis itu tidak pergi kemana-mana. "Gue ulang sekali lagi apa mau lo?!!" Bentak Daffa kembali.

"Please ya gue gak paham maksud lo! Sekarang pergi dari hadapan gue!!" Kania menantang balik pria itu. Terdapat kilat amarah wanita itu yang terlihat sangat jelas di mata Daffa.

Tangan Kania diraih oleh Daffa. Pria itu mengangkan tangan kanan nya dan memegang jari manis milik Kania. "Maksud lo apa pake cincin ini ke sekolah, HAH?!!"

Mata Kania kembali berair. Matanya hampir mengeluarkan air mata. Tapi dengan segera gadis itu menggeleng supaya air matanya tidak jatuh begitu saja. Dengan gerakan cepat Kania mendorong balik Daffa untuk menjauh darinya saat ini. "Orang gila!!" Sinis Kania sebelum berlalu meninggalkan Daffa.

Grep!

Pergelangan tangan nya kembali ditahan. Pria itu menarik Kania kembali dan mencengkram kuat lengan Kania. "Lepas atau jari manis lo bakal hilang besok pagi!" Ancam Daffa terlihat sangat serius.

Dengan susah payah Kania menelan ludahnya. Takut dengan ancaman dari Daffa untuknya. "Iya-iya!" Kania akhirnya menuruti kemauan pria itu. Segera melepaskan cincin yang berada di jari manisnya. "Liat? Udah kan? Sekarang pergi!!" Ucap Kania mendorong kencang tubuh Daffa agar menjauh darinya. Meninggalkan pria itu yang membuat moodnya kembali hilang

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

sabar kania ada waktunya c daffa bucin baru tau rasa dia....

2022-12-14

0

Rapa Rasha

Rapa Rasha

lanjut deh

2022-12-07

0

Nia Ajch

Nia Ajch

pintar ko bego ya karakter ny, jadi gaje alur ceritanya, terus bahasanya bikin yg baca pening, maaf ya, bikin alurnya se jelas mungkin biar yg baca gk sakit kepala terus sama penerapan bahasanya

2021-10-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!