BIMA LOVERS
Dua belas tahun lalu . . .
Seorang laki-laki berseragam putih biru lengkap dengan tas punggungnya yang masih di punggungnya, terlihat dia sedang menunggu seseorang. Laki-laki itu menyandarkan badannya di tembok sambil melipat kedua tangannya di dada. Wajahnya terlihat gusar tapi senyum manisnya enggan berhenti. Tidak lama seorang gadis memakai seragam yang sama dengannya datang menghampirinya dengan senyum merekah cantik.
Gadis itu adalah Clara. Rambut panjang sedikit pirang kecokelatan tergerai indah dan senyum gadis itu seakan menghipnotisnya.
Mereka saling berhadapan. Rasanya gugup. Jantung berdebar-debar meronta seakan ingin keluar. Bima berniat mengungkapkan isi hatinya. Sebenarnya dia sudah sering tapi Clara terus saja menolaknya, lebih tepatnya Clara menganggapnya sebagai teman tidak lebih. Tapi entah kenapa Bima tidak pernah putus asa terus mencoba meski dia selalu di tolak.
Bima tidak peduli. Dia seorang laki-laki yang harus jadi sosok yang gentleman.
“Bi, kenapa kamu minta janjian di sini?” tanya gadis itu kebingungan. Menatap Bima penuh pertanyaan.
“Sebenarnya ada yang ingin aku katakan, itu tentang-” nada bicara Bima terdengar terbata-bata. “-aku ingin kamu jadi pacarku, kamu mau kan?” dia memang bodoh dan tidak tahu diri sudah berkali-kali di tolak tapi masih kekeh menebak gadis itu seakan Clara hanya gadis satu-satunya di muka bumi.
Melihat wajah Clara, terlihat ada keraguan di senyum gadisnya. Entahlah Bima berharap dia akan menerima cintanya. Karena ia akan sangat malu kalau dirinya akan di tolak lagi.
Clara menghembus nafas pendek petanda gadis itu akan menjawab pertanyaannya lebih tepatnya ungkapan hati Bima selama ini.
“Bi… aku...” Clara belum sepat menjawab, Bima sudah menipalnya lebih dahulu.
“Aku t-tahu aku di tolak lagi.” Bima pesimis.
“Kamu kok一”
“Aku memang tahu. Aku memang gak pantes sama kamu. Kita memang cocok jadi teman aja.” Kata Bima mencoba sabar dan tersenyum tapi masam.
Clara menggeleng.
“Bukan, aku belum jawab pertanyaan kamu. Kamu terus motong aku bicara. Bagaimana kamu tahu jawaban aku.”
Bima mengerjap. “M-maksud kamu?”
“Kamu kok bicaranya gagap terus sih? Jadi sekarang kamu berubah jadi Bima gagap? Bukan Bima Winajaya lagi?" Clara bercanda untuk mencairkan suasana yang penuh dengan kecanggungan diantara mereka. Clara menahan tawanya.
Bima cemberut.
“Ara aku serius loh, ayo jawab. . .” desak Bima tidak sabar.
“Huh, gak sabaran. Memangnya kamu mau jawaban apa sih? Yes or No?”
“Kok kamu malah tukar pertanyaan sih?”
“Iya sekarang tukar pertanyaan ke kamu. . .Yes or No?”
Bima terdiam. Apa yang harus dia lakukan. Kalau Bima sih pengen jawaban YES. Tapi apa Clara menerimanya. Kenapa jadi Bima yang frustasi. Harusnya Clara yang menjawab kenapa jadi dirinya. Gadis itu benar-benar membuat Bima gila. Sumpah!
“Kok diam?” tanya Clara.
“Jadi aku harus jawab?” Clara mengangguk. “Tentu saja… ”
Membingungkan untuk Bima. Jadi Bima yang harus menjawab, awas saja kalau Clara mengerjainya. Dia mengurung Clara dikamarnya. “Kalau aku sih YES!”
“Oke kita pacaran.”
Eh?
Begitu saja. Kenapa Bima merasa ada yang aneh dan seperti gadis itu bukan Clara yang dia kenal. Ini pasti jebakan batman.
“Kok diam, kamu gak mau pacaran sama aku?”
“Mau kok.” Jawab Bima cepat.
Akhirnya mereka resmi berpacaran meski sedikit ada rasa yang begitu menganjal hatinya. Tapi, Bima senang karena Clara sekarang menjadi miliknya.
***
Dan setelah satu minggu pacaran Clara dan keluarganya pindah ke Malang tanpa memberitahu Bima kepergian gadis itu. Hanya berpamitan pada kedua orangtuanya.
Rasa sakit pertama yang Bima rasakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
fanthaliyya
beu dah ditinggal aja🤦🤦
2021-07-25
0
Enjeli Bmr
keren
2021-06-14
0
Enjeli Bmr
keren
2021-06-14
0