eps. 5

Divine menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, ia belum tertidur ia memikirkan sesuatu.

Gara yang sudah keluar dari ruang pakaian, tampak begitu sempurna, benar benar Pria sempurna, wajahnya, tubuhnya, benar-benar pas, tidak ada yang kurang, tingkat ketampanan nya selalu bertambah saat selesai mandi mungkin hanya Divine yang pernah melihat ini.

Gara melihat Divine yang sudah menutup dirinya dengan selimut, "oh sudah tidur, tumben sekali." ucap Gara.

Saat nya main Game, hari ini sangat melelahkan, Gara selalu main PUBG dulu sebelum ia tidur. Gara sudah memposisikan dirinya di tempat tidur untuk mulai bermain dia pun sudah meminum tehnya namun belum habis.

Baru sebentar ia memfokuskan pandangannya pada layar handphone, terlihat dia melirik istrinya yang seluruh tubuhnya tertutup selimut, hanya terlihat sedikit rambut Divine disana. Malam ini Gara benar-benar tidak fokus, sebentar sebentar ia melirik istrinya lagi.

"Ahh sialan, baru dimulai 5 menit tapi aku sudah mati." ucap Gara.

"Ada apa dengan mu, permainan mu jelek sekali." terdengar suara Ben asisten nya dari game itu, mereka selalu main bersama.

"Heh, tutup mulutmu."

"Apa, kenapa, apa yang aku pikirkan?" Gara bergumam dalam hatinya dan melirik istrinya lagi yang tidak terlihat itu.

"Apa aku sudah terbiasa dengan manjanya, yang selalu menempel denganku saat bermain game?"

"Apa aku jadi merasa ada yang kurang hingga aku ga bisa fokus?"

"Hah tidak mungkin, banyak wanita yang selalu menempel padaku, tidak pernah begini, pasti ini karena aku terlalu lelah."

Gara terus berbicara pada dirinya sendiri. lalu ia menghabiskan teh nya dan merebahkan tubuhnya lagi menghadap Divine.

Gara mendekati Divine mengulurkan tangannya, ia menarik turun selimut Divine ingin melihat Divine. tapi Divine sangat perasa, seketika ia terbangun. Gara yang melihat Divine akan terbangun tidak bisa berpikir apa apa seketika Gara pura-pura tertidur dengan tangan masih di selimut Divine, jarak mereka kini tidak terlalu jauh.

Divine melihat tangan suaminya ada di selimutnya "ada apa?" Divine berhenti berbicara saat melihat Gara ternyata tertidur.

"Oh ternyata tidur, ku pikir ada sesuatu." gumam Divine. "egh tapi kenapa dia bisa sedekat ini?"

ctaaakkkk listrik tiba tiba padam.

aaaaaaaargh Gara yang tadi menutup matanya tiba tiba berteriak.

"Suamiku kenapa? ini hanya pemadaman bergilir." Divine meraba, namun Gara terlebih dahulu menemukan tangan Divine, Gara menggenggam tangan Divine dan semakin merapatkan tubuhnya pada Divine.

"Bukannya kamu sudah tidur, kenapa bisa tau kalau listrik nya padam?"

Gara hanya diam, dia tidak mampu menjawab.

"Apa kamu tidak takut Gelap Div?" tanya Gara dengan suara pelan.

"Nggak, aku sudah biasa, dulu aku tidur hanya menghidupkan lampu meja aja dengan ruangan sebesar ini, semenjak menikah dengan mu barulah tidur dengan ruangan yang sangat terang."

egh tadi dia sebut namaku ya, tumben sekali.

Pandangan sudah mulai melihat, mata mereka sudah menyesuaikan dengan keadaan gelap ini.

"Karena itu, kamu selalu masuk dalam selimut saat tidur." Gara.

"Iya, aku tidak bisa memejamkan mataku kalau terang banget, tunggu, tunggu kenapa kamu teriak tadi?"

"Ah tidak aku hanya sedikit takut gelap."

*T*ernyata suamiku ini bisa juga berbicara normal.

"Tunggu sebentar." Divine pergi ke arah jendela dan membuka tirai kamar nya sehingga cahaya bulan masuk ke kamar mereka dan bintang-bintang terlihat sangat indah dari kamar mereka seperti sedang berada di alam bebas.

Divine kembali ke sisi tempat tidurnya, Gara masih di sana di sisi tempat tidur Divine. Divine sudah merebahkan tubuhnya, Gara berada tepat di sampingnya, wajah mereka sangat dekat.

"Kenapa dia tidak memelukku, biasanya selalu menempel?" ucap Gara dalam Hati.

Divine memang selalu menempel pada Gara hanya untuk menggoda dan mengganggu suaminya itu. karena Divine merasa tertantang dengan sikap suaminya yang begitu berbeda dengan Pria lain.