Episode 5 - Kerasnya Sang Paladin

Kousei mulai memasuki Arena dan ia pun duduk di kursi para petinggi, dengan didampingi oleh Ken dan Kai di belakangnya.

Di jajaran kursi itu, terdapat pula para tamu VIP. Mereka merupakan para bangsawan terpandang di Kota Acela.

"Hey lihat! Bukankah itu Master Kousei?!" Teriak salah satu penonton.

"Iya benar, Ken dan Kai juga ada disana!" Sahut penonton yang lain.

Kousei melambaikkan tangannya, ia mencoba menyapa seluruh penonton. Dan seketika, para penonton pun bersorak gemuruh.

Seraya menyapa, Kousei mengaktifkan skill pendeteksi aura miliknya. Ia memperhatikan dan mengawasi setiap aura yang terpancar dari para penonton.

Hal itu ia lakukan guna menghindari masuknya para penyusup. Atau yang biasa disebut dengan istilah Black Hunter (Hunter Pencari Informasi / Mata-Mata).

Hingga beberapa saat kemudian, Tao pun datang, "Master, persiapan sudah selesai. Kita sudah bisa memulainya." Bisiknya dari belakang.

 "Bagaimana dengan Maki, apa dia sudah kembali?"

"Sudah Master. Dia sudah berada di posisinya bersama Hanami."

"Baiklah. Mari kita mulai!"

Kousei berdiri, lalu ia menghentakkan tongkatnya ke lantai. Sebuah dinding pelindung pun muncul. Dinding itu melingkari area pertarungan layaknya kubah.

Perlahan, dinding itu pun semakin meredup. Bahkan terlihat sangat transparan seperti kaca.

Saking transparannya, para penonton sampai tidak bisa melihat pembatas tersebut.

Sorakkan takjub membuat Arena Pertarungan pun menjadi semakin bergemuruh.

Kousei yang saat itu masih berdiri, ia menganggukkan kepalanya, memberi tanda kepada Shiro untuk segera memulai acaranya.

Shiro pun kemudian memfokuskan energi sihirnya pada suaranya. Dan dengan suara yang lantang, ia pun membuka acara tersebut.

"Para hadirin! Terimakasih karena sudah menunggu! Ujian Gagak Hitam kali ini, inilah persertanya!" Teriak Shiro bersemangat.

"Yang pertama! Petualang dengan Class Witch, Inilah dia... Maggie!" Sambut Shiro.

Maggie berjalan memasuki arena.

"Akankah kemampuan sihirnya yang eksotis dapat meloloskannya dalam Ujian Hunter kali ini?! Kita lihat saja nanti!" Sambung Shiro.

"Aku sudah pasti lolos." Gumam Maggie seraya melambaikan tangan ke arah penonton.

"Berikutnya, yang kedua! Sang tembok baja, kekuatan dari segala kekuatan membuatnya sulit untuk di jatuhkan! Inilah dia... Rigen! The Guardian!"

Dengan senyuman yang sedikit kaku, Rigen pun mulai berjalan memasuki arena.

"Berikutnya! Dia adalah adik dari Shinji Tao, The Silver Bow! Dengan Class yang sama seperti kakaknya yaitu Archer, akankah kehebatan kakaknya menular kepada dirinya?! Kalian akan mengetahuinya nanti! Inilah dia... Shinji Nero!"

"Lihat saja kak, aku akan membuatmu bangga." Nero melirik ke arah Tao.

"Selanjutnya! Dengan serangan, kecepatan, dan power yang tinggi, membuat Class ini menjadi cukup ditakuti! Siapakah dia?! Tentu saja, Sang Destroyer... Tsuhira!"

"Cepat, langsung saja bertarung!" Seru Tsuhira sambil memainkan senjatanya.

"Dan yang terakhir! Seorang pria misterius dengan Class yang misterius! Cukup penasaran?! Kita langsung panggil saja! Scarra! The Samurai!"

Scarra memasuki arena dengan santai dan senyuman manisnya.

"Baiklah, perlu kalian ketahui, ke 5 peserta ini adalah merupakan Petualang Tingkat Dua! karena itu, ujian kali ini pasti akan sangat menarik untuk di saksikan!"

Selepas mendengar hal tersebut, para penonton pun semakin bersorak.

Kemudian Shiro pun menjelaskan, bahwa pertandingan kali ini akan sedikit berbeda dari sebelumnya.

Para peserta yang biasanya akan ditarungakan satu sama lain, kini mereka harus bertarung satu lawan satu dengan salah satu Hunter terkuat Gagak Hitam.

Hunter itu, Rank S peringkat ke #7. Lion, Sang Paladin.

"Yosh, kerahkan semua kemampuan kalian!" Tantang Lion.

Shiro pun melanjutkan penjelasannya.

Peraturan Ujian Hunter kali ini sangat sederhana, yaitu, jika para peserta mampu menguras jumlah HP dari Lion Sang Paladin lebih dari 30%, maka pertandingan akan dihentikan dan peserta tersebut akan dinyatakan sebagai pemenang.

Namun jika para peserta tidak berhasil merobohkan Sang Paladin dalam waktu yang sudah ditentukan, dan jika jumlah HP yang tersisa dari para peserta telah mencapai di bawah 10%, maka pertandingan akan langsung dihentikan.

Selanjutnya, penilaian pun akan ditentukan dari seberapa kuat dan seberapa tangguh mereka dalam bertarung.

"Baiklah, ke 5 peserta sudah diperkenalkan, dan peraturan sudah disampaikan! Sesaat lagi, kita akan mulai pertandingannya! Are you ready!" Teriak Shiro dengan diiringi suara gemuruh dari para penonton.

***

"Tarik nafas dalam-dalam... Tenanglah... Tenanglah...." Rigen berdiam diri di sebuh lorong, dan mencoba menenangkan dirinya.

"Hey paman, apa kau gugup?" Sapa Scarra saat hendak melewati lorong tersebut.

"Aku bukan pamanmu! Dan aku masih berumur 22 tahun!" Tegas Rigen.

"Eh! Wajahnya boros banget!" Celetuk Scarra di dalam hatinya.

"Para hadirin, langsung kita panggil saja, inilah dia peserta pertama kita, Rigen! Sang Guardian!" Sambut Shiro yang disusul dengan suara gemuruh dari para penonton.

"Hey pa... Maksudku... Rigen, namamu dipanggil tuh!" Terang Scarra kepada Rigen yang saat itu terlihat sedang melamun.

"Aku juga dengar!" Rigen melangkah memasuki arena. "Sialan, kenapa harus aku yang jadi peserta pertamanya." Gumamnya.

"Baiklah, Tampaknya para penonton sudah tidak sabar untuk menyaksikan pertarungan ini! Lion Sang Paladin! Melawan Rigen Sang Guardian! Siapa yang akan menang?!"

"Yosh... Aku pasti bisa." Rigen menyemangati dirinya sendiri.

"Lihatlah senyuman di wajah Rigen! Apa dia sangat percaya diri?! Atau mungkin dia ingin menyembunyikan rasa gugupnya?! Kita akan mengetahuinya! Are you ready...?! Fight!"

Pertandingan pun dimulai.

Begitu aba-aba diucapkan, Rigen tidak lantas langsung menyerang Lion.

Melainkan, mengaktifkan beberapa skill penguatan miliknya terlebih dahulu. Dan ia melakukannya dengan begitu tenang.

"Ho... Baiklah-baiklah, biar aku yang maju."

Seraya tersenyum lebar, Lion berjalan santai ke arah Rigen.

Namun tiba-tiba saja, seketika Lion menghilang dari pandangan. Dan hanya meninggalkan asap tipis yang berputar.

WUUSSHH...

"Whooa... Apa yang terjadi?! Dengan sekejap Lion lepas dari pandangan kita!" Teriak Shiro.

"Me-Menghilang?!" Rigen melirik kesana-kemari, mencoba mencari keberadaan Lion.

"Ja-Jangan-jangan...? Di atas?!"

Dan benar saja, saat itu Lion sebenarnya tidak menghilang, akan tetapi dirinya meloncat tinggi ke udara dan melakukan terjangan yang sangat keras dari atas sana. Skill itu dinamakan dengan Rising Smash.

 Dengan diiringi cahaya kilat, Lion pun menerjang ke arah Rigen.

BOOMM

SRREEETT...

Rigen terseret cukup jauh dari tempatnya. Hantaman itu benar-benar keras.

Namun meski begitu, Rigen berhasil menahannya. Skill Aerial Block miliknya berhasil melindunginya.

"Hebat sekali... Hebat sekali... Meski mendapatkan serangan yang mengerikan, Rigen Sang Guardian masih berdiri dengan kokoh!" Ujar Shiro mengomentari.

"Sial, tadi itu bahaya sekali! Jika dia melakukannya lagi, sepertinya perisai ini sudah tidak akan mampu menahannya." Gumam Rigen.

"Lumayan juga kau. Tapi bagaimana dengan ini?!"

Lion kembali menyerang.

DDUUAAR

Ledakan dari Skill Demolisher Land milik Lion, membuat lantai arena seketika menjadi hancur.

Namun beruntung, Rigen masih sempat menghindar.

"Hahaha... Ayolah, lawan aku! Jangan buat aku bosan!" Tantang Lion, seraya menyerang Rigen bertubi-tubi dengan pedangnya.

Menerima serangan combo dari Lion, Rigen hanya bisa bertahan dan berlindung dibalik perisainya. Dan keadaan itu berlangsung cukup lama.

"Serangan bertubi-tubi! Tapi semuanya masih bisa ditahan! Yang Rigen lakukan hanyalah menutupi tubuhnya dengan perisainya! Apa dia sudah menyerah?!" Teriak Shiro mengomentari.

"Ada apa? Apa kau sudah menyerah?" Lion mencoba memprovokasi Rigen.

"Kau tidak tahu apapun, ini baru pemanasan saja. Kau kuat, bukan?! Bersiaplah, karena aku tidak akan menahan diri!" Jawab Rigen dibalik perisainya.

"Hahaha... Baiklah! Ayo hibur aku!"

CRACK

Suara retakan mulai terdengar, dan perlahan mulai sering terdengar. Nampaknya, perisai Rigen sudah tidak mampu lagi bertahan.

Hingga beberapa saat kemudian, perisai itupun hancur.

"Ha-Hancur! Perisainya hancur! Serangan bertubi-tubi telah membuat perisai Sang Guardian hancur!" Teriak Shiro terkejut.

Rigen melompat mundur.

"Sepertinya, presenter itu tidak tahu apa-apa. Dan kau juga, telah melupakan satu hal penting."

"Apa maksudmu?" Tanya Lion.

"Unique Skill! Mungkin kau lupa bahwa Class Guardian memiliki satu Skill Unik yang cukup menakutkan. Dan sekarang, aku akan menunjukkannya padamu, betapa menakutkannya Skill ini!"

Guardian Unique Skill. Guardian memiliki satu Skill unik yang mampu membuatnya menjadi Class yang sangat tangguh.

Dimana selama Skill unik tersebut aktif, setiap serangan yang diterimanya akan diserap per 10% dari jumlah Damagenya.

Dan per 10% Damage yang diserap tersebut, akan secara otomatis ditingkatkan kepada jumlah Damage Skill miliknya.

Kini hanya dengan satu kapak di tangan kanannya, Rigen mulai menyerang balik dengan brutal.

Dengan Skill Torso Ripper miliknya, Rigen dengan cepat langsung menerjang dan mengayunkan kapaknya kepada Lion.

Dan Lion pun seketika terlempar keudara.

"Ce-Cepat sekali! Apa Rigen sudah mulai serius?!" Shiro cukup terkejut dengan apa yang terjadi.

Rigen tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.

Dengan cepat, ia pun melopat ke atas udara, menyusul Leon yang saat itu masih melayang di atas sana.

"Mountain... Smash!"

BBAAAMM

Hantaman keras dilancarkan Rigen kepada Lion.

Hantaman itu menciptakan gelombang kejut yang luar biasa. Bahkan membuat perisai Lion hingga bergetar.

Lantai yang menjadi tumpuan Lion saat mendarat pun seketika hancur. Lion terpental dengan begitu kerasnya.

Lion terperosok, dan ia mencoba berdiri.

Namun belum sempat Lion berdiri, sebuah kapak sudah melayang di atasnya. Menerjang dengan cepat ke arahnya.

TRAANK

Lion berhasil menangkisnya, namun Rigen seolah mengetahui hal itu akan terjadi.

Rigen telah memprediksi kemana kapak itu akan terpental.

Rigen pun melompat dan mengambilnya, lalu kemudian kembali menyerang dengan Skill Mountain Smash untuk kedua kalinya.

BAAAMM

"Be-Berakhir sudah! Apa Lion baik-baik saja?! Apa dia masih bisa berdiri?!" Teriak Shiro dengan diiringi suara gemuruh dari para penonton.

"Hebat! Orang itu bisa menandingi kekuatan Lion, Sang Hunter Peringkat #7!" Sahut salah satu penonton.

"Tidak! Lion sengaja membiarkannya!" Penonton lain menimpalinya dari belakang.

"Maksudmu...?"

"Lihat, dan saksikan saja!" Jawab penonton misterius tersebut.

"Dari serangan sekuat itu saja, masih tidak berdampak apa-apa padanya, padahal dia belum menggunakan Skill Penguatan apapun. Sepertinya, yang dirumorkan tentang dirinya itu benar." Gumam penonton misterius tersebut.

"Hahaha... Kau benar-benar membuatku terhibur!" Sambil tertawa keras, Lion mencoba untuk bangkit.

"Haha... Kalau tidak begitu, tidak akan menyenangkan bukan?!" Timpal Rigen.

"Yang benar saja! Dia bahkan masih bisa tertawa." Gumam Rigen.

"Cepat, serang lagi! Hibur aku! Hahaha..." Tantang Lion.

"Cih... Sialan. Rasakan ini!"

Rigen yang merasa diremehkan, seketika langsung menerjang dan menyerang Lion dengan sekuat tenaga dari segala sisi.

"Throw Axe! Breaker Wall! Beast Demolisher! Slash Of Mutilation! Mountain... Smash!"

Rigen mengerahkan seluruh kemampuannya, namun Lion masih tidak bergeming.

Semua Skill yang digunakan Rigen sama sekali tidak mampu menembus Holly Barrier milik Lion.

Dan di saat Rigen hendak menyerang kembali, tiba-tiba, ratusan cahaya kuning menyerupai pedang muncul di atas kepalanya. Dan cahaya itu seketika menghujam dirinya.

"Huwaaaaaaaa!"

Rigen berteriak sekeras-kerasnya. Bahkan terdengar hingga ke ruang tunggu peserta.

"Apa itu?! Apa yang terjadi?!" Tsuhira beserta para peserta yang lain mulai gugup.

Nampaknya, teriakan Rigen sedikitnya telah melemahkan mental mereka.

"Wah, gawat! Kelepasan!" Celetuk Lion sambil menggaruk pahanya. Ia hampir saja membunuh Rigen.

"A-Apa yang terjadi?! Apa kalian melihatnya?! Tanya Shiro kepada para penonton.

"Apa itu?! Aku belum pernah melihatnya!" Teriak salah satu penonton.

"Hunter 10 besar, kekuatannya tak diragukan lagi!" Timpal penonton yang lain.

Para penonton terkagum-kagum, ketika melihat skill Lion yang dahsyat itu.

Di sisi lain, keadaan Rigen saat itu cukup menghawatirkan.

Mika dan tim penyembuh pun langsung bergegas berlarian ke arena.

Mereka segera menyembuhkan Rigen yang sudah tergeletak dan terluka parah.

Suara penonton yang tadinya bergemuruh pun seketika mendadak hening. Kala menyaksikan para tim penyembuh dengan sekuat tenaga mencoba menyembuhkan Rigen.

Hingga akhirnya Rigen pun berhasil di sembuhkan, dan saat itu semuanya di selimuti dengan perasaan haru.

Kemudian Kousei mengangkat tangannya, dan memberi tanda untuk mengakhiri pertandingan.

Ta-Tak bisa di percaya! Pertandingan ini telah berakhir! Pemenangnya, Lion! Teriak Shiro menutup pertandingan.

 

 

Bersambung.

Jangan lupa like, vote, comment and share ya guys thanks ✌.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

Rigen kalah

2021-05-17

0

Ozzey D. Guatthel

Ozzey D. Guatthel

keren abis. lanjut thor

2020-03-27

6

Menuju W⃠ 💘 kebebasaN

Menuju W⃠ 💘 kebebasaN

mau vote gimana cara nya y.?

2020-03-01

3

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Episode 1 - Awal Baru
3 Episode 2 - Kota Acela
4 Episode 3 - Teman Baru
5 Episode 4 - Rapat Internal Gagak Hitam
6 Episode 5 - Kerasnya Sang Paladin
7 Episode 6 - Titik Batas
8 Episode 7 - Pertarungan Sengit
9 Episode 8 - Kepercayaan
10 Episode 9 - Perayaan Yang Singkat
11 Episode 10 - Tugas Pertama
12 Episode 11 - Sambutan Desa Ashura
13 Episode 12 - Kelompok Misterius
14 Episode 13 - Bertahanlah, Sang Gagak
15 Episode 14 - Bertahanlah, Sang Gagak II
16 Episode 15 - Pertarungan Sesungguhnya
17 Episode 16 - Pertarungan Sesungguhnya II
18 Episode 17 - Keteguhan Hati
19 Episode 18 - Dunia Yang Berbeda
20 Episode 19 - Pelatihan Gagak Muda
21 Episode 20 - Siluman Ular Araken
22 Episode 21 - Tebasan Sang Samurai
23 Episode 22 - Seruan Perang, XGuard
24 Episode 23 - Kematian Kapten #7 XGuard
25 Episode 24 - Aliansi Mawar Merah
26 Episode 25 - Tujuan Baru
27 Episode 26 - Kousei dan Arashi
28 Episode 27 - Pertarungan Yang Tak Terlupakan
29 Episode 28 - Misteri Kastil Tua
30 Episode 29 - Penjaga Kastil Tua
31 Episode 30 - Sang Monster Terkuat, Werewolf
32 Episode 31 - Membuat Ikatan
33 Episode 32 - Werewolf Sang Pahlawan Masa Lalu
34 Episode 33 - Pertemuan Tiga Aliansi
35 Episode 34 - Pertemuan Tiga Aliansi II
36 Episode 35 - Ruangan Rahasia
37 Episode 36 - Aku Bukan Penyusup
38 Episode 37 - Di Hadapkan Sebuah Pilihan.
39 Episode 38 - Keputusan Dan Keyakinan
40 Episode 39 - The Executioner
41 Episode 40 - Keluarga Baru
42 Episode 41 - Majulah
43 Episode 42 - Konflik
44 Episode 43 - Bersatunya Para Sahabat
45 Episode 44 - Pasukan Khusus
46 Episode 45 - Pohon Persembunyian XGuard
47 Episode 46 - Penjemputan Penduduk Ashura
48 Episode 47 - Regu Harimau
49 Episode 48 - Sambutan Regu Harimau
50 Episode 49 - Pertarungan Pertama Regu Harimau
51 Episode 50 - Hidup Atau Mati
52 Episode 51 - Hidup Atau Mati II
53 Episode 52 - Hidup Atau Mati III
54 Episode 53 - Si Cantik Dan Si Buruk Rupa, Kapten XGuard.
55 Episode 54 - Kuatnya Sang Supreme Commander
56 Episode 55 - Pertarungan Sang Supreme Commander
57 Episode 56 - Kekuatan Buah Iblis Dan Ilusi.
58 Episode 57 - Kelahiran Sekaligus Kematian
59 Episode 58 - Kembali Kerumah
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Prologue
2
Episode 1 - Awal Baru
3
Episode 2 - Kota Acela
4
Episode 3 - Teman Baru
5
Episode 4 - Rapat Internal Gagak Hitam
6
Episode 5 - Kerasnya Sang Paladin
7
Episode 6 - Titik Batas
8
Episode 7 - Pertarungan Sengit
9
Episode 8 - Kepercayaan
10
Episode 9 - Perayaan Yang Singkat
11
Episode 10 - Tugas Pertama
12
Episode 11 - Sambutan Desa Ashura
13
Episode 12 - Kelompok Misterius
14
Episode 13 - Bertahanlah, Sang Gagak
15
Episode 14 - Bertahanlah, Sang Gagak II
16
Episode 15 - Pertarungan Sesungguhnya
17
Episode 16 - Pertarungan Sesungguhnya II
18
Episode 17 - Keteguhan Hati
19
Episode 18 - Dunia Yang Berbeda
20
Episode 19 - Pelatihan Gagak Muda
21
Episode 20 - Siluman Ular Araken
22
Episode 21 - Tebasan Sang Samurai
23
Episode 22 - Seruan Perang, XGuard
24
Episode 23 - Kematian Kapten #7 XGuard
25
Episode 24 - Aliansi Mawar Merah
26
Episode 25 - Tujuan Baru
27
Episode 26 - Kousei dan Arashi
28
Episode 27 - Pertarungan Yang Tak Terlupakan
29
Episode 28 - Misteri Kastil Tua
30
Episode 29 - Penjaga Kastil Tua
31
Episode 30 - Sang Monster Terkuat, Werewolf
32
Episode 31 - Membuat Ikatan
33
Episode 32 - Werewolf Sang Pahlawan Masa Lalu
34
Episode 33 - Pertemuan Tiga Aliansi
35
Episode 34 - Pertemuan Tiga Aliansi II
36
Episode 35 - Ruangan Rahasia
37
Episode 36 - Aku Bukan Penyusup
38
Episode 37 - Di Hadapkan Sebuah Pilihan.
39
Episode 38 - Keputusan Dan Keyakinan
40
Episode 39 - The Executioner
41
Episode 40 - Keluarga Baru
42
Episode 41 - Majulah
43
Episode 42 - Konflik
44
Episode 43 - Bersatunya Para Sahabat
45
Episode 44 - Pasukan Khusus
46
Episode 45 - Pohon Persembunyian XGuard
47
Episode 46 - Penjemputan Penduduk Ashura
48
Episode 47 - Regu Harimau
49
Episode 48 - Sambutan Regu Harimau
50
Episode 49 - Pertarungan Pertama Regu Harimau
51
Episode 50 - Hidup Atau Mati
52
Episode 51 - Hidup Atau Mati II
53
Episode 52 - Hidup Atau Mati III
54
Episode 53 - Si Cantik Dan Si Buruk Rupa, Kapten XGuard.
55
Episode 54 - Kuatnya Sang Supreme Commander
56
Episode 55 - Pertarungan Sang Supreme Commander
57
Episode 56 - Kekuatan Buah Iblis Dan Ilusi.
58
Episode 57 - Kelahiran Sekaligus Kematian
59
Episode 58 - Kembali Kerumah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!