BAB XX - PERNIKAHAN TRISTAN

Suasana di pagi itu sangat hening, Viona memakai gaun pengantin putih dengan tatanan

rambut dan riasan makeup membuatnya sangat cantik.

Viona menghela nafas pelan, jantungnya berdebar dengan sangat cepat. Dipandanginya

Tristan sejenak, memandangnya dengan penuh cinta, “Kau gugup?” Tristan

menggenggam tangan Viona dan menciumnya.

Viona mengangguk, “Apakah kau tidak gugup?”

“Tidak, karena ada kau di sisiku.” Tristan melempar senyumnya.

Yang datang pada hari itu hanyalah keluarga, kerabat dekat, dan sahabat dekat

mereka, termasuk rekan bisnisnya Rendra Xing.

Semua mata tertuju pada pengikraran janji suci itu, semuanya terlihat begitu tenang

dan hikmat.

***

Resepsi di pernikahan mereka tidak kalah mewah dengan resepsi pernikahan Rendra pada

waktu itu.

“Selamat..”

Ucap Rendra sembari menjabat tangan Tristan.

“Terimakasih, jika bukan karenamu mungkin aku tidak bisa menikahinya sekarang.”

Rendra melirik Viona, “Benarkah? Kau beruntung.”

Ucapan selamat datang silih berganti, semua yang ada disana begitu larut dalam

kebahagiaan.

***

Tibalah waktunya untuk malam pertama kedua pengantin itu, jantung Viona semakin

berdebar ia tidak tahu apakah harus sedih atau bahgia.

Perasaannya bercampur aduk, dia merasa bahagia karena telah di persunting pria yang begitu

mencintainya, namun di satu sisi hatinya menjerit entah ekspresi seperti apa

yang akan terpancar di wajah Tristan saat dia menyentuhnya nanti.

“Kenapa?”

Tanya Tristan sembari memeluk Viona.

Viona menggeleng, “Aku hanya gugup dan takut kau kecewa padaku.” Viona tertunduk

dalam, air matanya hampir menetes.

Tangan Tristan menyeka air matanya, “Bukankah kita sudah membahasnya? Dengar, (Tristan

memegang dagu Viona) aku menerima semua yang ada padamu, tidak perduli itu suka

ataupun duka, mengerti?”

Viona mengangguk pelan, perlahan Tristan membuka pakaiannya dan memandangi tubuh

istrinya yang putih mulus, di rabanya kedua gundukan itu sementara bibirnya

masih melumat bibir Viona.

Viona berbaring tepat di bawah tubuh Tristan, dipandanginya dada bidang itu, Viona

memalingkan wajahnya merasa malu dengan dirinya sendiri.

Dengan cepat Tristan mengubah arah pandangannya, “Lihat aku sayang..” Tristan mulai

membuka kedua paha Viona dan memasukkan kejantanannya kedalam kewanitaannya.

“Emh...”

Viona mendesah, ia terbelalak dan segera menutup mulutnya sendiri dengan

tangan.

Tristan tersenyum melihatnya, Tristan kembali menguatkan hentakannya, “Ah...!” Viona

tak dapat mengelak dari kenikmatan itu.

Tristan kembali menjilati lehernya yang jenjang tangannya masih belum puas meremas

gundukan besar itu.

Suasana semakin panas, Viona tak bisa berhenti mendesah, setiap desahan Viona membuat

Tristan begitu ingin terus menyatukan tubuh mereka dan tak ingin melepaskannya

meskipun sedikit.

“Sayang, pelan-pelan.” Viona meremas tangan Trsitan hingga memerah.

“Tahan sebentar.” Pinta Tristan sembari menaikkan kedua kaki Viona di atas pundaknya.

Tristan juga memegangi pinggulnya dan mulai menghentakan kejantanannya dengan

garang.

“Ah...!”

Viona mengernyit merasa nyeri dibagian perineumnya, “Sakit, pelan-pelan.”

Pintanya sembari meremas lengan Tristan dengan lebih kuat.

Namun sayang Tristan tak mengindahkan permintaannya dan terus mencumbuinya dengan

berbagai posisi.

Mereka berduapun mulai kehabisan tenaga, “Kita lakukan lagi setelah satu jam.” Lanjut

Trsitan yang kemudian menyemburkan cairan kental ke dalam kewanitaan Viona.

Viona mengangguk, “Baiklah sayang.”

Tristan mencium keningnya dan kemudian bergeser berbaring ke sebelah istrinya,

tangannya masih nakal meremas-remas gundukan itu.

“Sayang, biarkan aku istirahat sebentar.” Keluh Viona yang masih tersengal-sengal

mengatur nafasnya.

Tristan menggeleng dan kemudian menindih Viona, “Ayo..”

“Bahkan ini belum satu jam, kau mesum.” Viona mengalungkankan lengannya di leher

Trsitan.

Malam itu mereka tidak tidur dan terus melakukan percintaan itu mungkin hingga pagi

menjelang.

***

Sementara itu di kediaman Rendra, dia juga tidak ingin kalah dengan Tristan yang pasti

sedang asyik di malam pertamanya.

Perlahan Rendra membuka kancing baju Kanaya, “Lagi?” Tanya Kanaya dengan keheranan,

“Bukankah kemarin sudah?” Lanjutnya.

“Kemarin ya kemarin, sekarang ya sekarang.” Rendra melucuti pakaiannya hingga tak

tersisa sehelai benangpun, “Kali ini aku tidak akan membiarkanmu istrihat

meskipun sejenak.” Rendra sudah siap di posisinya dan menindih tubuh Kanaya.

“Apa?”

Kanaya mendorong Rendra dengan pelan, “Apa kau sedang berlomba dengan

seseorang?” Imbuhnya.

“Seseorang?”

Rendra mengerutkan keningnya.

“Hm...! Cepat menyingkir, nanti ada yang datang.”

“Tidak ada yang berani masuk ke ruang kerja tanpa seizinku.” Rendra melumat bibir

Kanaya dan mencengkram kedua tangannya.

Tap tap tap...

Langkah kaki yang terdengar mendekat ke ruang kerja itu semakin mempercepat tempo

langkah kakinya.

Krieeet..........

Pintu ruang kerja itu terbuka, “Kakak.............!” Teriak Krystal dengan manja.

Wajah Kanaya merah padam sementara Rendra mendengus kesal dan segera memakai

kemejanya, “Kau!” Dia menatap Krystal dengan tatapan ketidak sukaannya, “Ketuk

pintu kalau mau masuk, jangan asal.”

Mata Krystal menangkap basah aktifitas mereka di atas sofa itu, seketika wajah

Krystal memerah.

“Kau dengar!” Rendra mengetuk pelan keningnya dan meminta Krystal untuk kembali ke

kamar.

Krystal hanya mengangguk. Melihat pemandangan blue seperti itu membuat tubuhnya panas

dingin, selama ini Krystal hanya pernah melihat adegan ranjang itu di bioskop

atau di video misalnya.

Melihatnya secara langsung membuat kepalanya serasa terbalik.

Rendra mengunci pintu ruang kerjanya, saat berbalik Kanaya sudah memakai pakaian

lengkapnya.

“Aku belum selesai, kenapa kau memakai bajumu? Lepas..!” Rendra mulai serius.

Kanaya masih malu dengan apa yang baru saja terjadi, Seharusnya tidak seperti ini. Dasar bodoh, dia tidak berfikir di rumah ini ada orang lain selain kami.

Kanaya menggeleng dan menunduk, “Bagaimana jika dia bertanya, apa yang harus kujawab?”

“Krystal...?”

Sahut Rendra dengan kesal.

Kanaya mengangguk.

Rendra menghela nafas, “Lupakan saja, aku lelah. Kau duluan saja ke kamar.” Perintah

Rendra sambil melepas kemeja yang ia pakai.

***

Di dalam kamar Krystal masih tertunduk dan memutar otaknya, Apakah aku sudah cukup dewasa untuk melakukannya juga?

Plak!

Krystal merintih kesakitan, saat ia mendongakkan kepalanya Rendra berdiri tepat di hadapannya.

“Ka- Kakak...?” Dengan cepat Krystal memalingkan wajahnya.

Rendra duduk bersebelahan dengannya dan mengelus kepala Krystal, “Jangan bertanya

apapun, mengerti?!”

Krystal mengangguk, “Kakak...”

“Hm? Ada apa? Apakah ada sesuatu yang ingin kau katakan?”

“Itu... Hm sebenarnya...” Krystal menjadi gugup ia menautkan kedua telunjuknya dan

memainkannya dengan resah.

“Ada apa? Katakan saja, kakak tidak akan marah.” Tak mendapatkan jawaban Rendra

menghela nafas, “Dia tidak punya pacar.”

Deg!

Krystal terkejut bagaimana mungkin dia bisa membaca isi hatinya, “Siapa yang

menyukainya..?!” Krystal berdiri dan mendorong Rendra untuk segera keluar dari

kamarnya.

Rendra terkekeh melihat tingkahnya, “Kakak bisa membantumu..” Rendra semakin menggoda Krystal.

“Kakak...!

Cepat pergi kakak ipar pasti sudah menunggu.”

“Tenang saja, Kanaya bisa menungguku. Malam ini kakak akan meluangkan waktu lebih

untukmu.”

Wajah Krystal semakin memerah, dengan cepat ia menggeleng dan segera mengunci pintu kamarnya.

Setelah mengunci pintu kamar Krystal berjingkrak-jingkrak senang, hatinya bahagia akhirnya ia mendapatkan peluang untuk dekat dengan Louhan.

Terpopuler

Comments

Har Tini

Har Tini

lanjutt

2021-07-20

0

༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢

༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢

krystal" awas mimpi basah lho..
wkwkwjkkk
lanjut thor
semoga sukses dan sehat selalu

2021-01-02

0

Batara Hengky

Batara Hengky

louhan..??
baru sadar aku klo itu nama sejenis ikan yah...
😅😅😅😅🤣🤣🤣🤣

2020-11-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!