BAB XVI - KENCAN BUTA

Di tinggal tuan dan nyonya untuk berbulan madu, Louhan bosan menghabiskan sisa-sisa

cutinya.

Louhan berfikir untuk mendaftarkan dirinya di sebuah aplikasi dimana aplikasi itu akan

mengatur jadwal kencan untuknya.

“Hm, tidak buruk..!” Sukses mendaftarkan diri 15 menit kemudian muncul notifikasi di

ponselnya. Notifikasi dari aplikasi itu, beberapa wanita mengiriminya chat dan mengajak bertemu.

Louhan memilih satu dari beberapa wanita itu dan membalas chat nya, “Ok, bertemu satu

jam lagi di restaurant Lim.”

***

Louhan merasa gugup jujur saja ini adalah pengalaman pertamanya untuk kencan, seumur

hidupnya bahkan ia tak pernah berhubungan dengan wanita lain selain Kanaya,

ibunya, dan saudara perempuannya.

Tidak tahu apa yang harus ia bawa sebagai hadiah perkenalan, ataupun harus membahas

topik apa untuk mengajak teman kencannya mengobrol.

Louhan menghela nafas, “Tenang, aku pasti bisa.”

Satu jam kemudian di restaurant Lim, wanita berparas cantik dan berambut panjang

memakai dress putih itu sudah menunggunya.

“Maaf, aku terlambat.” Sapa Louhan padanya sambil menarik kursi.

Wanita itu tersenyum, “Tidak apa-apa, asal jangan diulangi.”

Jangan di ulangi? Apakah itu artinya dia tertarik untuk kencan kedua kalinya denganku? Gumam

Louhan di dalam hati. Lou membalasnya dengan tersenyum.

“Aku langsung saja pada intinya.” Kata wanita itu tanpa memperkenalkan dirinya dengan

detail terlebih dahulu.

Lou agak terkejut, “Oh, oke tidak masalah.”

“Berapa usiamu? Apa pekerjaanmu? Punya mobil? Dan dimana Rumahmu? Berapa gajihmu

sebulan?” Wanita itu mencecarnya dengan beragam pertanyaan.

“Aku 29 tahun, Pekerjaan ya hanya sopir bos, mobil juga milik bos, aku tidak punya

rumah, gajih hanya cukup untuk biaya hidupku selama sebulan.”

Wanita itu mendengus kesal merasa waktunya terbuang sia-sia, “Bill kali ini aku yang

akan membayarnya.” Lanjut wanita itu dengan nada sombong.

“Bukankah sangat tidak sopan jika membiarkan seorang wanita yang membayar bill..?

Waters.” Louhan melambaikan tangannya keatas.

“Ya, tuan..”

“Berikan apapun yang dia pesan.” Louhan membalas nya dengan sedikit somobong.

Bukankah dia hanya seorang sopir?

Tapi kenapa mengajak bertemu ditempat seperti ini? Hm!! Bodoh, pasti meminjam

uang bosnya. Wanita itu menatap tajam dan sinis.

“Ada apa?” Tanya Louhan yang sedari tadi memperhatikannya dengan seksama.

Wanita itu menggeleng, “Tidak ada apa-apa.”

Tak lama kemudian waters itu datang dengan membawa pesanan yang diminta, ada

lobster, iga sapi, dua makanan penutup, dan 2 botol wine termahal di restaurant

itu. Malam ini kau pasti bangkrut.Wanita itu terlihat senang.

“Hanya ini?” Lou menuangkan wine itu di gelas mereka.

“Hm..” Wanita itu mengangguk, “Itupun jika kau sanggup membayarnya.” Imbuhnya.

“Tempat inipun aku sanggup membelinya.”

Wanita itu terkejut saat mendengarnya, ia menghela nafas dan mulai menyuap makanan itu

kedalam mulutnya.

“Hm..!! Jangan mimpi.”

Merekapun menikmati makan malam itu dengan obrolan yang membosankan.

Setelah makan, wanita itu meneguk wine langsung dari botol, wajahnya merah merona

menandakan setengah mabuk, “Jika kau benar-benar bisa membeli tempat ini.”

Dia menunjuk ke bagian dadanya sendiri, “Kau akan mendapatkannya, aku tidak akan

lari.” Lanjutnya dan meneguk wine itu lagi untuk yang kesekian kalinya.

Louhan menyipitkan matanya, “Benarkah? Itu artinya aku akan mendapatkan keuntungan

yang lebih darimu.”

Wanita itu mengangguk, “Hm.. Jika kau bisa membuktikannya, aku akan menjadi wanitamu

selamanya meskipun kau benar-benar seorang sopir. Aku tidak peduli.”

Lou berdiri dan setengah membungkukkan tubuhnya lalu memegang dagu wanita itu, “Aku

akan sangat menikmatinya.”

“Hm..!”

Wanita itu menepis tangannya, “Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu.”

***

Dengan sigap Lou membawanya ke kamar hotel berlin, karena mabuk wanita itu sulit untuk

melawannya, “Apa yang kau lakukan?”

“Aku....!?

Hanya ingin memastikan kau menepati janjimu di restaurant tadi.” Perlahan Lou

melucuti pakaian wanita itu, wajahnya memerah.

“Kau berengsek. Jangan berani menyentuhku.” Karena mabuk berat wanita itu pingsan,

segera Lou memakaikannya selimut dan meninggalkannya pergi.

Terpopuler

Comments

Nuralam

Nuralam

kok cerita nya melebar kemana2 🤦🤦gak fokus sm pemeran utama.
katanya bulan madu kok cuma ke kuburan doang😜😜

2021-08-03

0

neni

neni

kenapa aku jadi bingung dengan ceritanya y, apa aku salah baca ya

2021-07-29

0

Har Tini

Har Tini

lanjuttt

2021-07-20

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!