BAB XIV - KAMPUNG HALAMAN

Kanaya memeluk Rendra dari belakang, memebenamkan wajahnya di punggun Rendra.  “Ada apa?” tanya Rendra.

 “Sebenarnya kita ada dimana?” Kanaya mengeratkan pelukannya.

“Apakah kau tidak ingat ini dimana?”

 Kanaya menggeleng, “Samar-samar, saat itu sepertinya aku masih kecil.”

 

Rendra menghela nafas, “Ayo, kita pergi kesuatu tempat.”

Tanpa banyak bertanya Kanaya mengikuti langkah kaki Rendra dengan baik.

Sampai disebuah tempat yang tidak begitu nyaman, “Inikan kuburan, kau mau membawaku kemana? Aku takut.”

Rendra menggeleng lalu menarik Kanaya, kini Kanaya berdiri dihadapan Rendra dan membelakanginya.

Jari telunjuk Rendra mengarah ke salah satu batu nisan yang tidak jauh dari mereka.

Kanaya begitu terkejut, kedua lututnya seperti mau copot. Tubuhnya gemetar.

Di lihatnya nama Gatot Prayoga tertulis dengan indah di batu nisan tersebut,

“A-ayah..” Suara lirihnya terdengar parau.

Kanaya mempercepat langkah kakinya dan tersungkur di makam ayahnya. Ia tak pernah

menyangka bisa berziarah ketempat ini.

Tangisannya sulit di kendalikan, emosinya begitu memuncak terasa sesak hingga di ubun-ubun

kepala. Tangisan di iringi erangan Kanaya jatuh pingsan di atas makan ayahnya.

***

“dokter bagaimana keadaannya?”

“Tidak apa-apa, anda tidak perlu khawatir. Istri anda hanya terbawa emosi. Istirahat

akan membuatnya tenang.”

Rendra mengangguk, “Terimakasih.”

Hari mulai gelap, Kanaya tersadar dari tidurnya.

“Aku... Ah!” Kanaya terkejut saat terbangun yang ia lihat adalah sebuah kamar lengkap

dengan isinya, ia sangat ingat sesaat sebelum pingsan mereka berada di makam

ayahnya.

Rendra datang membawa sup dan teh hangat, “Habiskan.”

“Aku tidak ingin makan.” Kanaya terlihat lesu.

“Kenapa? Kau tidak suka tempat ini?” Rendra meletakan nampan itu diatas meja kecil.

Kanaya menggeleng, “Bukan seperti itu.”

“Lalu?”

“Aku..” Air mata Kanaya mulai menetes, kemudian menyeka air matanya.

“Ada apa?”

Kanaya berdiri dan memeluk Rendra dengan erat, “Terimakasih suamiku, kau memberiku

sebuah kejutan yang indah. Mungkin ayah tidaak bisa melihatku lagi tapi aku tahu dia menuntunku padamu.” Kanaya membenamkan wajahnya di dada bidang Rendra.

Rendra memegang bahu Kanaya dan melepaskan pelukan itu, “Hanya ucapan  terimakasih?” Rendra mengangkat satu alisnya.

“Maksudmu?”

Tanya Kanaya dengan begitu polos.

“Hm..” Rendra menghela nafas, “Maksudku seperti ini.” Rendra merebahkan tubuh Kanaya

diatas kasur dan mulai menikmatinya.

Kanaya menggeleng, “Aku takut.”

“Tidak akan sesakit malam pertama kita, aku janji.” Rendra melumat bibir Kanaya dengan

penuh gairah.

Erangan dan desahan itu membuat tubuh Kanaya semakin tak terkontrol.

Bagian kewanitaannya mulai basah, Rendra sengaja memperlambat irama permainan dan

membuat Kanaya terengah-engah tidak sabaran, “Kau sengaja.”

Rendra tersenyum dan membuka kedua paha selebar pinggulnya, kejantanan milik Rendra

mulai mengeras dan memanjang. Tanpa memberikan aba-aba Rendra menghentakan

dengan kuat miliknya dan berhasil masuk dalam sekali hentakan, “Emh..!”

Sekali lagi Kanaya merasakan sakit yang hamipir sama dibagian kewanitaannya, tangannya

meremas seprei sekuat mungkin.

Rendra menyusuri leher jenjangnya, rasa sakit itu perlahan mulai berkurang. Telinga

Rendra dapat mendengar desahan kecil itu keluar dari mulut Kanaya, “Eeemmhh...”

Cukup memberinya waktu istirahat, sekarang saatnya Rendra mulai beraksi, perlahan ia

memaju mundurkan kejantanannya. Desahan itu semakin memburu dan memuncak hingga

ke ubun-ubun.

Keduanya mulai larut dalam percintaan itu, melupakan semua yang terjadi dan melampiaskannya

saat itu juga.

Dua jam berlalu, mereka berdua masih aktif dengan kegiatan percintaan mereka hingga

akhirnya Kanaya mencapai klimaks, tubuhnya mulai lemas kehabisan tenaga

sedangkan Rendra masih sibuk menikmatinya.

Malam itupun berlalu dengan kegiatan yang panjang dan aktifitas yang tiada henti.

Terpopuler

Comments

Edy N

Edy N

Gilee 20 menit aja udah top lha ikih 2 jam bagi ilmu nya dong 🤣🤣🤣

2022-07-21

0

DiElva2

DiElva2

2 jam?.. rendra persiapan minyak lintah ato gmn tuh? 🙄

2022-04-02

0

Anggele

Anggele

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖 tk bis di komenlg ni ceritanya makin seru

2021-07-24

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!