dilema

Dua hari telah berlalu sejak Rena dan Rizal saling membuka hati.

Ia sudah tidak diizinkan lagi bekerja oleh suaminya. Karena Rizal tidak mau membuat istrinya kesulitan. Dia hanya butuh Rena menjaga dirinya baik-baik di rumah.

Hari ini Rena menghubungi bu Mega.

Mengatakan bahwa dia berhenti bekerja karena alasan suaminya.

Rena ingat kemarin Rizal meminta dengan tulus untuk berhenti bekerja. 

"Biar aku yang bekerja, kamu dirumah aja. Aku mau kamu tetap sehat dan menjaga diri baik-baik dirumah," kata Rizal.

Rena menuruti perintah suaminya.

Dia harus bisa menjaga kesehatannya dan merawat diri. Selama ini dia selalu cuek dengan penampilannya akibat sibuk bekerja. 

Dulu Rena selalu menjaga penampilannya. Tubuhnya yang ramping, kulitnya putih bersih, mata sipitnya yang menjadi daya tarik bagi banyak pria. 

Dulu, Rena begitu mempesona. 

Sekarang ia jauh dari kata cantik dan tak terawat. 

****

Hari ini Rizal pergi ke rumah Soni. Dia menyiapkan segala keperluan untuk berangkat ke Jakarta. 

Rena yang dari tadi disibukkan dengan pekerjaan rumah mulai lelah. 

Rambutnya yang dikuncir kuda terlihat berantakan. Keringat bercucuran disudut dahi dan dibawah hidungnya. 

Bajunya yang berwarna merah muda basah oleh keringat. Mungkin Rena terlalu banyak bergerak sehingga terlihat pipinya memerah karena kelelahan akibat bekerja.

Rena kemudian membaringkan tubuhnya di sofa. Menatap langit-langit ruangan yang catnya bernuansa coklat muda. 

Dia mengusap wajahnya. Lagi-lagi bayangan Rizal kembali hadir di kepalanya.

Bagaimana Rizal memberikan efek seperti ini padanya. Sentuhan yang diberikan Rizal pada malam itu mampu menjungkirbalikan dunianya.

Sekarang Rizal sudah menunjukkan perhatiannya ke Rena.

Tadi pagi, Rizal membelikannya sarapan bubur ayam. Mereka sarapan bersama. 

Dari situ Rena bisa melihat perubahan Rizal.

Selama ini suaminya jarang menunjukkan perhatian terhadapnya. Sekarang semua berubah.

Sesekali senyuman terlihat dari bibir manisnya. Rena mengingat perlakuan Rizal dua hari ini. Yang membuat dirinya bahagia.

Tapi, senyuman itu tidak berlangsung lama jika mengingat kepergian Rizal besok ke Jakarta.

Padahal Rena baru saja merasakan indahnya kebersamaan bersama Rizal.

"Kenapa harus ke Jakarta, sih? Disini juga bisa kerja," ujarnya dalam hati.

Dia tidak ingin berjauhan dengan Rizal.

Tapi, sang suami sudah terlanjur menerima tawaran kerja di tempat temannya di ibukota.

Deringan smartphone di atas meja membuyarkan lamunan Rena. Diraihnya benda itu yang memperlihatkan nama Rizal di layarnya.

"Halo, Rena kamu mau makan apa? Aku lagi di tempat sate nih! Mau sate gak," kata Rizal.

"Aku mau Zal, banyakin bawangnya ya," balas Rena.

"Iya. Ada lagi yang kamu mau," kata Rizal.

"Udah itu aja." balas Rena. Sambungan telepon pun terputus. 

Perlahan, Rena bangkit berjalan ke kamar dan membaringkan tubuhnya di atas ranjang lawas yang berdecit setiap kali digunakan.

Dia memposisikan tubuhnya mencari kenyamanan. Tubuhnya perlu istirahat karena terlalu lelah.

Baru saja ia memejamkan mata terdengar bunyi ketokan pintu dari luar. 

Tok

Tok

Tok

" Itu pasti Rizal," katanya dalam hati. 

Segera dibukanya pintu dan terlihat Rizal yang membawa dua bungkus sate. 

"Kamu lagi apa barusan?. Nih, sate bawa ke belakang," kata Rizal sambil berlalu masuk ke rumah.

"Aku barusan tiduran dikamar, tadi habis bersihin rumah," ujar Rena

Dia langsung mengambil bungkusan sate itu. Dan, kebetulan perutnya terasa sangat lapar usai bekerja tadi.

"Kita langsung makan ya, aku lapar habis bersihin rumah," kata Rena. 

"Ya udah ambil piring dulu," balas Rizal. 

Setelah selesai makan Rizal duduk di sofa depan televisi. Dia sedang menonton siaran berita.

"Ren besok aku berangkat sore ke bandara sama Soni," ujar Rizal.

Rena yang sedang melipat baju untuk Rizal hanya menoleh sekilas. 

Ini yang membuat Rena dilema sedari tadi. Di saat dirinya baru merasa nyaman dengan Rizal, tapi tiba-tiba mereka harus berpisah.

"Boleh gak, kamu tidak usah ke Jakarta? Aku gak mau tinggal sendiri," ujar Rena lirih.

Suara Rena bergetar menandakan dia menahan air mata. Sebagai istri dia tentu merasa kesepian ditinggal suami. 

Apalagi dia baru membuka hati untuk Rizal. Belum puas rasanya ia menikmati kebersamaan.

Sekarang harus dipisahkan oleh jarak dan waktu. Egoiskah dirinya melarang sang suami bekerja. 

Padahal, suaminya sudah berubah jadi pria yang bertanggung jawab mencari nafkah untuknya.

"Ayolah Ren, ini hanya sebulan. Nanti aku pulang jemput kamu," jelas Rizal.

Tujuan Rizal ke Jakarta lebih dulu adalah mencari tempat buat dia dan Rena untuk tinggal. 

Dia tidak mau membuat Rena mendapat tempat tinggal yang tak nyaman.

Sebagai suami dia ingin yang terbaik bagi istrinya. Setelah bekerja dan mendapat uang, Rizal akan mencari tempat tinggal yang ideal menurutnya.

Setelah itu dia akan mengajak Rena tinggal bersama di Jakarta. 

"Ya sudah," ujar Rena sambil memasukkan baju-baju Rizal kedalam koper. 

Di dalam hatinya, Rena masih keberatan melepas suaminya pergi ke Jakarta. Tapi, ini demi kebahagiaan dan kebaikannya juga. Rena terpaksa dan harus rela menerima keputusan suaminya itu.

"Rena tadi aku dikasih uang sama Soni. Ini buat keperluan kamu selama aku tidak ada ya," kata Rizal sambil mengeluarkan beberapa helai uang 100 ribu. 

Rena duduk disamping Rizal. Dia menerima uang itu. Rencananya uang itu akan dibayarkan kepada Anto, suami Ani temannya. 

Beberapa pekan lalu Rena meminjam uang kepada Anto akibat permintaan Rizal yang waktu itu pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. 

"Makasih Zal, aku mau lunasin hutang ke mas Anto. Waktu itu aku janji seminggu buat bayarnya," ujar Rena

"Ya sudah, nanti aku tambahin lagi. Takut nanti kamu kekurangan," balas Rizal sambil mengelus pipi putih istrinya.

Rizal senang karena Rena sudah menerima hatinya. Selama ini dirinya hanya bisa berandai-andai kalau Rena mencintainya.

Kini dia tengah merasakan bagaimana jatuh cinta kembali kepada istri yang sudah dinikahinya dalam beberapa tahun ini. 

Rizal berjanji kepada dirinya sendiri untuk bisa menjadi suami yang bertanggung jawab buat Rena. 

Hanya satu impian terbesarnya saat ini yaitu mempunyai anak bersama Rena. 

Selama ini dia belum siap mengatakan keinginan terbesarnya itu kepada Rena. Dia takut Rena semakin memberi jarak padanya. Sedari awal Rena hanya terpaksa bersamanya. 

Apalagi kalau sampai punya anak, pasti tidak akan diterima Rena. Perasaan ketakutan seperti itu memang ada dalam diri Rizal.

Episodes
1 monster berupa
2 rasa sakit
3 kenangan
4 hati yang berbalas
5 dilema
6 aku sendiri
7 mature 21+
8 ingatan Rena
9 perubahan Rena
10 hadiah
11 penampilan baru
12 makan malam
13 berantakan
14 terbongkar
15 penyesalan
16 pov Soni
17 kejutan
18 kebersamaan
19 tawa jahat Rena
20 jalan-jalan
21 kecelakaan
22 kabar buruk
23 kekuatan
24 kabar duka
25 rahasia Rizal
26 sedikit kesadaran
27 hilangnya Rizal
28 fakta Rizal
29 sebuah amplop
30 Zedmi dan Rizal
31 tawaran Rizal
32 kejutan
33 kabar Deno
34 awal baru, dunia baru
35 kewaspadaan Rena
36 sisi lain Soni
37 godaan Soni
38 pesta penyambutan
39 rasa nyaman
40 kekesalan Soni
41 kesepakatan
42 malam bersama
43 bertemu mantan
44 lamaran!
45 pesta kejutan
46 pernikahan
47 bab 1
48 bab 2
49 bab 3
50 bab 4
51 bab 5
52 bab 6
53 bab 7
54 bab 8
55 bab 9
56 bab 10
57 bab 11
58 bab 12
59 bab 13
60 bab 14
61 bab 15
62 bab 16
63 bab 17
64 bab 18
65 bab 19
66 bab 20
67 bab 21
68 bab 22
69 bab 23
70 bab 24
71 bab 25
72 bab 26
73 bab 27
74 bab 28
75 bab 29
76 bab 30
77 bab 31
78 bab 32
79 bab 33
80 bab 34
81 bab 35
82 bab 36
83 bab 37
84 bab 38
85 bab 39
86 bab 40
87 bab 41
88 bab 42
89 43
90 bab 44
91 bab 45
92 bab 46
93 bab 47
94 Ending
Episodes

Updated 94 Episodes

1
monster berupa
2
rasa sakit
3
kenangan
4
hati yang berbalas
5
dilema
6
aku sendiri
7
mature 21+
8
ingatan Rena
9
perubahan Rena
10
hadiah
11
penampilan baru
12
makan malam
13
berantakan
14
terbongkar
15
penyesalan
16
pov Soni
17
kejutan
18
kebersamaan
19
tawa jahat Rena
20
jalan-jalan
21
kecelakaan
22
kabar buruk
23
kekuatan
24
kabar duka
25
rahasia Rizal
26
sedikit kesadaran
27
hilangnya Rizal
28
fakta Rizal
29
sebuah amplop
30
Zedmi dan Rizal
31
tawaran Rizal
32
kejutan
33
kabar Deno
34
awal baru, dunia baru
35
kewaspadaan Rena
36
sisi lain Soni
37
godaan Soni
38
pesta penyambutan
39
rasa nyaman
40
kekesalan Soni
41
kesepakatan
42
malam bersama
43
bertemu mantan
44
lamaran!
45
pesta kejutan
46
pernikahan
47
bab 1
48
bab 2
49
bab 3
50
bab 4
51
bab 5
52
bab 6
53
bab 7
54
bab 8
55
bab 9
56
bab 10
57
bab 11
58
bab 12
59
bab 13
60
bab 14
61
bab 15
62
bab 16
63
bab 17
64
bab 18
65
bab 19
66
bab 20
67
bab 21
68
bab 22
69
bab 23
70
bab 24
71
bab 25
72
bab 26
73
bab 27
74
bab 28
75
bab 29
76
bab 30
77
bab 31
78
bab 32
79
bab 33
80
bab 34
81
bab 35
82
bab 36
83
bab 37
84
bab 38
85
bab 39
86
bab 40
87
bab 41
88
bab 42
89
43
90
bab 44
91
bab 45
92
bab 46
93
bab 47
94
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!