Episode 15

                5 hari berlalu tanpa Aiden membuat Catherine merasa tidak bersemangat. Aiden benar-benar mempengaruhi dirinya. Sebelum bertemu kembali dengan Aiden, ia mampu berpijak dengan kedua kakinya penuh ketegaran. Menghabiskan waktu selama 5 tahun fokus pada putrinya juga pekerjaannya. Tetapi setelah kembali bertemu dengan Aiden, hatinya kembali rapuh. Tembok yang ia bangun telah hancur dan membuatnya kembali lemah. Tak bisa ia pungkiri lagi kalau ia kembali jatuh dalam pesona juga cintanya Aiden.

                Kenapa dirinya begitu lemah. Sedangkan Aiden masih terlihat acuh tak acuh pada dirinya. Kenapa harus merasakan rasa sakit karena cinta bertepuk sebelah tangannya.

                “AH!”

                Catherine memekik kaget karena tarikan seseorang. Ia melihat sebuah mobil box pengangkut barang

hampir saja menabrak dirinya. Saat itu Catherine memang tengah berjalan-jalan sendiri untuk menghilangkan penat di kepalanya.

                “Kenapa tidak berhati-hati!” seruan itu membuatnya menoleh ke sumber suara.

                “Aiden? Ka-kamu sudah kembali?” serunya menatap wajah tampan pria di depannya.

                “Kamu tidak apa-apa?” tanyanya menyadarkan keterpakuan Catherine. Ia melepaskan

pelukan Aiden dan berjalan mundur.

                “Aku baik-baik saja,” ucap Catherine.

                “Mobil itu mencurigakan. Sepertinya dia memang sengaja ingin menabrakmu,” ucap Aiden

menghubungi pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini.

                Catherine menatap Aiden yang sibuk menghubungi seseorang. Rasa rindunya kini terobati. Ia

pikir Aiden tidak akan pernah kembali lagi ke sini setelah menemui wanita itu.

                “Ayo sebaiknya kita tinggalkan tempat ini,” ucapnya menarik Catherine menuju

mobilnya.

                “Pihak kepolisian akan menyelidiki kasus ini. Aku sudah memberikan plat nomor mobil tadi,”

seru Aiden.

                “Kapan kamu kembali?” tanya Catherine tidak memperdulikan ucapan Aiden.

                “Semalam aku baru sampai. Apa ada masalah selama aku tidak ada?” tanya Aiden dan

Catherine menggelengkan kepalanya.

                Ingin sekali Catherine menanyakan beberapa hal selama Aiden di sana tetapi Catherine

merasa itu terlalu lancang.

                “Ibuku meninggal,” ucap Aiden membuat Catherine memekik kaget dan menoleh ke

arahnya.

                “Tante Elena?”

                “Iya, dia meninggal karena penyakit jantung,” seru Aiden.

                “Aku turut berduka cita,” ucap Catherine.

                Suasanapun menjadi hening kembali tak ada yang membuka suara.

                Apa Aiden bertemu dengan wanita itu...? batin Catherine.

                ***

                Aiden baru saja sampai di apartement miliknya. Ia memilih duduk di kursi dekat pembakaran. Di tangannya ada berkas yang di berikan Devara saat itu.

                Helaan nafas keluar dari mulutnya. Ia menyandarkan punggungnya ke kepala kursi dan

memejamkan matanya.

                Kali ini tidak ada beban apapun yang dia bawa dalam hatinya. Semuanya telah sembuh dan hilang. Agneta pun tampak bahagia bersama Dave. Mungkin benar mereka sudah di takdirkan untuk bersama.

                Tetapi kenapa... Aiden masih merasa takut akan menjalin sebuah hubungan. Ia masih

begitu trauma.

                Dering handphone menyadarkan dirinya. Ia menatap layar handphone nya kemudian

mengangkatnya.

                “Hallo...”

                “....”

                “Benar.”

                “....”

                “Sudah menemukan pelakunya?”

                “....”

                “Baik, aku segera kesana.”

                Aiden menutup sambungan telponnya dan bergegas mengambil mantel hitamnya juga kunci

mobilnya kemudian bergegas meninggalkan apartementnya.

****

                Kantor Kepolisian...

                Saat ini Aiden baru saja sampai di kantor kepolisian, ia bergegas masuk ke dalam

sana.

                “Selamat malam. Saya Pengacara Aiden. Dimana pelaku tabrak lari itu?” tanyanya.

                “Silahkan masuk ke dalam ruangan di sana.” Seru petugas yang berjaga di depan.

                Aiden masuk ke dalam ruangan itu.

                “Catherine? Kamu di sini?”

                Panggilan itu membuat Catherine menoleh ke belakang.

                “A-aiden?” tubuh Catherine tampak membeku di tempatnya.

                “Kenapa kamu di sini?” tanya Aiden.

                “Itu aku...” bibir Catherine tampak kelu.

                “Selamat malam Mr. Aiden. Kami telah menangkap pelaku yang hampir menabrak Ny. Catherine

dan penculikan pada Jasmine.”

                “Jasmine?” seru Aiden dan tatapannya kini kembali tertuju pada Catherine yang membeku.

                “Kamu mengenal Jasmine? Aku rasa, aku tidak melaporkan kasus mengenai penculikan

Jasmine.”

                “Untuk laporan kasus penculikan Jasmine, memang Ny. Catherine yang membuat laporan.”

Catherine menghela nafasnya karena polisi itu terlalu banyak berbicara.

                Aiden menatap ke arah Catherine yang sepertinya tidak ingin mengatakan apapun.

                “Saya akan mengantar kalian melihat pelakunya,” seru Polisi itu.

                Aiden dan Catherine akhirnya sama-sama berjalan mengikuti polisi itu.

                Tak lama mereka pun sampai  di salah satu sel dimana pria itu berada. Sel itu memang di peruntukan untuk orang jahat yang baru di tangkap dan di introgasi sebelum akhirnya di pindahkan ke dalam sel

yang lebih mengerikan.

                “Kau?” pekik Catherine saat melihat siapa sosok itu.

                “Kamu mengenalnya?” tanya Aiden.

                “Dia adalah adik dari suaminya Marinka. Jadi kamu yang selama ini ingin mencelakaiku

dan emm Jasmine?” tanya Catherine sedikit melirik Aiden.

                “Aku muak denganmu, wanita sialan! Karena ulahmu, Kakakku jadi masuk penjara!” amuk

pria itu mendekati Catherine dan berteriak.

                Spontan Aiden merangkul pundak Catherine seraya melindunginya. Catherine melirik ke

arah tangan Aiden di pundaknya. Entah kenapa rasanya begitu hangat.

                “Jadi ini merupakan kejahatan yang di rencanakan,” seru Aiden.

                “Kau pengacara itu! Semua juga karena ulahmu yang sok pintar!”

                “Jaga sikapmu!” seru polisi memukul jeruji besi dengan tongkatnya.

                Setelah mengetahui motif penjahat itu. Aiden dan Catherine bersedia menjadi saksi saat

di pengadilan nanti.

                Saat ini mereka berdua berjalan bersama keluar dari kantor polisi.

                “Jadi, siapa Jasmine itu?”

                Deg

***

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

hadeuh td sempet suudzon sm robert maaf keun

2022-05-19

0

Herlina Riansyah

Herlina Riansyah

hayoo cathrin ngqku loo ditanyain bapaknya jasmine tuu 🥰🥰🤩🤩

2022-02-16

0

Ibuna Arr

Ibuna Arr

jengjreeeeng

2020-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51 (End)
52 Open PO
53 Episode 1
54 Episode 2
55 Episode 3
56 Episode 4
57 Episode 5
58 Episode 6
59 Episode 7
60 Episode 8
61 Episode 9
62 Episode 10
63 Episode 11
64 Episode 12
65 Episode 13
66 Episode 14
67 Episode 15
68 Episode 16
69 Episode 17
70 Episode 18
71 Episode 19
72 Episode 21
73 Episode 22
74 Episode 23
75 Episode 24
76 Episode 25
77 Episode 26
78 Episode 27
79 Episode 28
80 Episode 29
81 Episode 29
82 Episode 30
83 Episode 31
84 Episode 32
85 Episode 33
86 Episode 34
87 Episode 35
88 Episode 36
89 Episode 37
90 Episode 38
91 Episode 39
92 Episode 40
93 Episode 41
94 Episode 42
95 Episode 43
96 Episode 44
97 Episode 45
98 Extra Part - 1
99 Extra Part - 2
100 Extra Part - 3
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51 (End)
52
Open PO
53
Episode 1
54
Episode 2
55
Episode 3
56
Episode 4
57
Episode 5
58
Episode 6
59
Episode 7
60
Episode 8
61
Episode 9
62
Episode 10
63
Episode 11
64
Episode 12
65
Episode 13
66
Episode 14
67
Episode 15
68
Episode 16
69
Episode 17
70
Episode 18
71
Episode 19
72
Episode 21
73
Episode 22
74
Episode 23
75
Episode 24
76
Episode 25
77
Episode 26
78
Episode 27
79
Episode 28
80
Episode 29
81
Episode 29
82
Episode 30
83
Episode 31
84
Episode 32
85
Episode 33
86
Episode 34
87
Episode 35
88
Episode 36
89
Episode 37
90
Episode 38
91
Episode 39
92
Episode 40
93
Episode 41
94
Episode 42
95
Episode 43
96
Episode 44
97
Episode 45
98
Extra Part - 1
99
Extra Part - 2
100
Extra Part - 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!