Episode 11

                Catherine mengeratkan mantel yang ia gunakan. Ucapan Aiden tadi siang terus saja terngiang di telinganya. Ada rasa bahagia di dalam hatinya mengingat kalau Aiden masih menganggapnya begitu penting walau hanya sebagai teman.

"Aku ingin kita seperti dulu tetapi aku takut. Aku takut semakin jatuh cinta padamu dan mengulang kesalahan yang sama," gumamnya.

Ia takut kembali harus terluka karena cinta. Cinta ini sungguh menyesakkan dadanya dan membunuhnya secara perlahan. Di sisi lain rasa rindu tetapi di sisi lain lagi ia sangat ketakutan. Takut kembali jatuh karena cintanya.

"Mom..."

Panggilan itu membuatnya menoleh.

Tatapan polos itu selalu mengingatkannya pada cinta itu. Cinta yang masih tertanam di lubuk hatinya.

Catherine tidak pernah menunjukkan kelemahannya di hadapan Jasmine. Ia selalu menampilkan sosok Ibu yang selalu tegas, disiplin dan kuat.

"Kenapa keluar? Kamu belum tidur, Hm?" seru Catherine yang saat ini berdiri di dekat kolam renang.

"Aku haus dan ingin mengambil minum. Mommy belum tidur?" tanyanya yang kini berdiri di hadapan Catherine.

Catherine berjongkok di hadapannya.

"Kalau begitu ayo kita tidur," seru Catherine membawa Jasmine ke dalam gendongannya dan membawanya ke dalam kamar setelah mengambilkan air minum.

"Mom..." panggil Jasmine saat tubuhnya di rebahkan di atas ranjang oleh Catherine.

"Hmm..."

"Apa benar pernikahan Mom dan Uncle Robert di percepat?" tanya Jasmine.

"Kamu tau darimana?" tanya Catherine.

"Grandpa,"

Catherine hanya diam tak menjawabnya.

"Mom, bisakah jangan menikah dengannya," ucap Jasmine.

"Kenapa?"

" Mine tidak menyukainya, dia tidak baik," serunya.

"Kamu tau darimana kalau dia tidak baik?" seru Catherine.

"Kelihatan dari sikapnya saja, apalagi dia baik padaku hanya di depan Mom saja."

Catherine hanya menampilkan senyuman kecilnya. "Kamu belum mengenalnya, lama kelamaan juga kalian akan akrab. Sudahlah jangan pikirkan itu, sebaiknya kamu fokus dengan study mu."

"Apa aku tidak boleh berpendapat?" seru Jasmine yang begitu pintar.

Melihatnya seperti ini selalu mengingatkannya pada sosok Aiden yang tidak pernah menyerah dan selalu ingin penjelasan yang bisa ia terima.

"Mom sedang tidak ingin membahas ini, Sayang."

"Mom selalu saja menghindar setiap aku bertanya hal ini," seru Jasmine dengan wajah cemberut.

"Kenapa kamu ingin tau, bocah kecil." Catherine dengan gemas mengelus rambut Jasmine. "Kamu ini bocah kecil yang ingin cepat dewasa." Kekehnya.

"Apa sih Mom, aku kan memang sudah dewasa," kekehnya.

"Benarkah sudah dewasa? Coba mana sini Mom lihat yang sudah dewasa itu," serunya menggelitik tubuh Jasmine.

"Ah Mom geli, haha..."

Mereka berdua tertawa terbahak-bahak.

***

Aiden baru saja sampai di kantornya. Ia mengambil duduk di kursi kebesarannya dan hendak mengambil sebuah berkas yang ada di atas mejanya, sebelum dering handphone mengalihkan perhatiannya.

Ia menatap layar handphone nya.

Devara...

Ada keraguan di dalam dirinya untuk menerima panggilan itu. Aiden telah meninggalkan masalalu nya 5 tahun lalu dan ia tidak ingin ada hubungan lagi dengan masalalunya. Ada ketakutan di dalam hatinya. Ia bahkan benar-benar tidak ingin mendengar kabar apapun dari orang-orang di masalalunya.

Aiden mengingat saat terakhir ia melihat Dave dan Agneta. Hatinya hancur lebur saat harapannya pupus, hatinya seperti di koyak saat melihat Agneta lebih memilih Davero.

Aiden memang tidak menyalahkan Agneta, ia sadar kalau cinta Agneta hanya untuk Dave dan itu tidak bisa di paksakan. Tetapi Aiden juga tidak bisa mengesampingkan rasa saktitnya yang begitu dalam. Bahkan setelah 5 tahun berlalu, ia masih merasakan sakit juga trauma akan cinta.

Dering handphone nya kembali menyadarkan dirinya dari lamunan tentang masalalu. Dan nama Devara masih muncul di sana.

Ada apa...? batin Aiden.

Setelah mempertimbangkan cukup lama, Aiden akhirnya menerima telpon itu.

"Akhirnya kau mau menerima telpon ini."

"Ada apa, Vara?" tanya Aiden.

"Emm kau masih mengingatku?"

"Ada apa?" tanya Aiden seakan tidak ingin berlama-lama.

"Tante Elena masuk rumah sakit dan keadaannya kritis. Dia ingin bertemu denganmu, Aiden."

"Aku sibuk."

"Bagaimanapun dia Ibu mu. Dan hanya kamu yang dia miliki saat ini."

"Bukankah ada kalian," seru Aiden.

"Aiden, kembalilah dan beri kesempatan untuk Ibu mu. Aku tidak berbohong, keadaannya sangat kritis."

Aiden termangu di tempatnya mendengar penuturan dari Devara.

"Aku tunggu kabarmu saat datang kemari."

Devara menutup telponnya membuat Aiden menurunkan tangannya yang tengah memegang handphone di telinganya.

Kembali ke Indonesia??

Bagaimana kalau ia kembali bertemu dengan Agneta. Apa dia akan sanggup?

***

Jasmine baru saja keluar dari area sekolahnya. Ia celingak celinguk mencari Ibu angkatnya dan mobil yang datang menjemputnya.

"Ibu Angkat apa belum datang yah?" gumamnya.

Jasmine berdiri menunggu jemputan di depan sekolah. Suasana mulai sepi karena para siswa sudah banyak yang di jemput pulang.

Dari sudut kanan keluarlah sosok pria dengan menggunakan jaket dan penutup kepala. Sosok tinggi itu sungguh mencurigakan dan berjalan mendekati Jasmine.

"Adik kecil."

"Iya Paman?" seru Jasmine pada sosok yang kini berdiri di sampingnya.

"Bisakah kamu mengantarku ke Jl. Xxx."

"Maaf Paman, tapi aku tidak bisa mengantarmu. Jalan itu ada di depan sana. Paman hanya tinggal belok ke arah kiri." Jasmine menjelaskannya dengan pintar.

"Aku takut salah, ayo antar aku." Sosok pria itu tiba-tiba menarik tangan Jasmine membuatnya ketakutan.

"Tidak Paman, lepaskan aku!" jeritnya.

Karena takut security yang tadi masuk ke dalam sekolah kembali keluar, sosok pria itu langsung membawa Jasmine ke dalam gendongannya dengan membekap mulutnya.

"Emmm...!!!!"

Jasmine berontak meminta di lepas, tetapi cengkraman pria itu sangat kuat dan membawa Jasmine ke mobil miliknya.

"Jasmine?" gumam Aiden yang kebetulan melewati jalan itu. Ia segera meminggirkan mobilnya dan berlari menuju ke arah Jasmine yang kini sudah di paksa masuk ke dalam mobil.

"Lepaskan dia!"

Aiden meluncurkan bogemnya hingga mengenai rahang pria itu. Jasmine terlempar dari gendongannya.

"Uncle Tampan!" panggil Jasmine berusaha kembali berdiri.

Karena keributan itu juga, Security yang berjaga di sekolah langsung menghampiri mereka. Karena kaget melihat banyak orang yang datang, sosok itupun memilih kabur menggunakan mobilnya.

"Catat plat nomornya," seru Aiden yang di angguki security.

Aiden berjalan mendekati Jasmine yang menangis.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Aiden meneliti Jasmine takut ada luka.

"Aku baik-baik saja, Uncle." Ucapnya menghapus air matanya.

"Syukurlah. Jemputanmu belum datang?" tanya Aiden yang di jawab anggukan kepala oleh Jasmine.

"Kalau begitu ayo Uncle antar kamu pulang."

"Tapi bagaimana kalau jemputannya datang?" seru Jasmine.

"Biar security ini yang memberitahu."

"Tapi anda siapanya Jasmine? Kami tidak bisa membiarkan Jasmine pergi dengan sembarang orang," seru Security itu.

"Dia temannya Jasmine, Pak. Dia orang baik," seru Jasmine.

"Baiklah kalau Jasmine memang mengenal anda dengan baik," seru Security itu.

"Ayo Mine."

Jasmine menganggukkan kepalanya dan menerima uluran tangan Aiden untuk berjalan mendekati mobil Aiden.

***

Sebelum sampai ke rumah, Aiden sudah sempat membelikan makanan siap saji dan es cream untuk Jasmine. Awalnya Aiden mengajak Jasmine untuk makan siang bersama, tetapi Jasmine menolak karena takut orang rumah mencarinya.

Setelah menempuh beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah Jasmine yang terlihat cukup besar dan begitu elegant.

"Ini rumahmu?" tanya Aiden saat mereka sampai di depan gerbang rumahnya,

"Iya Uncle, ayo masuk dulu," ajak Jasmine.

"Tidak, lain kali saja. Sekarang kamu masuk gih," seru Aiden yang di angguki oleh Jasmine.

"Uncle tampan terima kasih banyak," ucap Jasmine spontan memeluk Aiden hingga membuat Aiden mematung kaku.

"Sampai jumpa Uncle." Jasmine melepaskan pelukannya dan menuruni mobil.

"Ada apa denganku?" gumam Aiden saat merasakan ada kehangatan familiar yang di salurkan oleh Jasmine untuk dirinya.

"Gadis itu, kenapa aku begitu menyukai bocah kecil itu," gumamnya menatap Jasmine yang kini masuk ke area rumahnya.

*** 

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

pasti suruhan robert

2022-05-19

0

Hamokitsi Run

Hamokitsi Run

jngn2 robert yg mo nyulik krn gk mau nrimq anak catherin... pdhl aq bnr2 brharap catherin kluar oas aiden bwa jasmine heheheh

2022-01-04

0

Oi Min

Oi Min

Iyalah..... Orang anak sendiri....tp bagaimana nanti tanggapan dari orang tua Catherine trhdp Aiden y

2020-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51 (End)
52 Open PO
53 Episode 1
54 Episode 2
55 Episode 3
56 Episode 4
57 Episode 5
58 Episode 6
59 Episode 7
60 Episode 8
61 Episode 9
62 Episode 10
63 Episode 11
64 Episode 12
65 Episode 13
66 Episode 14
67 Episode 15
68 Episode 16
69 Episode 17
70 Episode 18
71 Episode 19
72 Episode 21
73 Episode 22
74 Episode 23
75 Episode 24
76 Episode 25
77 Episode 26
78 Episode 27
79 Episode 28
80 Episode 29
81 Episode 29
82 Episode 30
83 Episode 31
84 Episode 32
85 Episode 33
86 Episode 34
87 Episode 35
88 Episode 36
89 Episode 37
90 Episode 38
91 Episode 39
92 Episode 40
93 Episode 41
94 Episode 42
95 Episode 43
96 Episode 44
97 Episode 45
98 Extra Part - 1
99 Extra Part - 2
100 Extra Part - 3
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51 (End)
52
Open PO
53
Episode 1
54
Episode 2
55
Episode 3
56
Episode 4
57
Episode 5
58
Episode 6
59
Episode 7
60
Episode 8
61
Episode 9
62
Episode 10
63
Episode 11
64
Episode 12
65
Episode 13
66
Episode 14
67
Episode 15
68
Episode 16
69
Episode 17
70
Episode 18
71
Episode 19
72
Episode 21
73
Episode 22
74
Episode 23
75
Episode 24
76
Episode 25
77
Episode 26
78
Episode 27
79
Episode 28
80
Episode 29
81
Episode 29
82
Episode 30
83
Episode 31
84
Episode 32
85
Episode 33
86
Episode 34
87
Episode 35
88
Episode 36
89
Episode 37
90
Episode 38
91
Episode 39
92
Episode 40
93
Episode 41
94
Episode 42
95
Episode 43
96
Episode 44
97
Episode 45
98
Extra Part - 1
99
Extra Part - 2
100
Extra Part - 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!