Dalam retakan dimensi memiliki perbedaan waktu, dimana satu hari di dimensi noir, sama dengan enam jam dari dimensi mortal, dilokasi kelompok yang berhasil selamat, elena dan dua Heller memaksimalkan sisa kekuatan mereka demi menyembuhkan duse ,
"Ayolah orang bodoh, bangun ." Elena sedikit kesal karena selama dua jam penuh melakukan pemulihan keadaan duse tetap tidak menunjukan tanda-tanda untuk sadar .
Dengan absolute eyes dari elena dia bisa melihat bahwa aliran energi di dalam tubuh duse sudah sepenuhnya berjalan normal, tapi matanya tetap terpejam .
"Cepat bangun, atau saya potong semua rambutmu ." Dengan ancaman Silsi mengarahkan pedang di atas kepala duse .
"Baik, baiklah ." Duse dengan cepat berdiri dan mundur dua langkah kebelakang, duse mulai menyisir rambutnya kembali .
"Kami tidak menyelamatkanmu dengan cuma-cuma, kami membutuhkan bantuanmu ."
"Aku tidak pernah meminta untuk di sembuhkan, jadi lupakan saja, tentang bantuan dariku ."
"Ok, baiklah, buat dia kembali tidur, tapi jangan lupa lepaskan kepalanya dari leher ." Mendengar ancaman dari Silsi, duse merinding ketakutan dan menelan ludahnya .
"Tidak masalah, aku akan bantu kalian, tapi dengan satu syarat untuk memberikan satu ciuman dari tiga anggota kalian ."
"Abbas, darke dan enolf...cium dia ."
"Tapi ..." Ketiganya terkejut mendengar perintah Silsi, tapi tanpa menolak ketiganya mendekat untuk mencium duse .
"Ampun, baiklah aku akan membantu kalian ."
"Kalau begitu jangan buang waktuku."
Skill duse adalah meningkatkan kekuatan dan tidak hanya sebatas manusia, mesin, senjata atau retakan dimensi pun bisa mendapatkan efek dari skill duse.
"Mari kita mulai ." Duse mulai mengalirkan energi untuk melawan balik arus retakan dimensi agar menjadi stabil .
Dalam waktu satu jam, duse mampu menyetabilkan retakan dimensi menjadi normal.
"Sina, Enolf, darke, elena, Alex dan aku akan masuk untuk menyelamatkan mereka ."
••••••
Elica tidak bergerak dari atas tubuh Askar, memeluknya erat dengan tubuh setengah terbuka, apa yang terjadi masih di dalam ingatan Askar, tapi dia bukanlah orang yang akan mengambil keuntungan orang lain dalam keadaan yang merugikan .
Hingga pada akhirnya Askar memberikan sebuah obat yang pernah dia racik dengan efek penenang tinggi. Obat ini seharusnya dia simpan untuk orang yang mengalami luka berat searah menuju sekarat, sehingga orang itu tertidur dan melupakan sakitnya .
Karena godaan Elica yang begitu menggiurkan, Askar tidak bisa memejamkan matanya untuk sekedar beristirahat, bagaimana tidak, diatas tubuhnya berbaring wanita cantik dengan tubuh WOW dan indah, sebuah sensasi empuk yang membuat otak Askar tidak bisa berpikir jernih, di tambah lagi, aroma tubuh Elica yang sangat harum membuat Askar semakin bernafsu.
'peringatan, berbahaya, terdeteksi peningkatan aliran darah dan pemusatan energi secara berlebihan di daerah antara paha.'
Re memberikan sinyal peringatan untuk Askar dan semua perkataan itu terdengar jelas didalam pikirannnya.
'*Diam kau .'
'jawab : kemungkinan terjadi perubahan emosi, keguncangan mental dan meningkatnya suhu tubuh secara signifikan, akan berbahaya jika tidak di netralkan .' Kembali* Re memberikan peringatan .
'Ya ini berbahaya bagi kesehatanku dan bisa membuatku gila .'
Setelah semalaman penuh Askar menahan diri, tubuhnya semakin melemas dan pikirannya kacau, sepasang mata cantik Elica yang kebiru-biruan terbuka, wajahnya memerah dan segera membenamkan ke dada Askar .
"Senior Elica maaf, jika anda tidak segera bangun mungkin pikiranku bisa gila dengan semua ini."
Secara perlahan Elica berguling ke samping dan menutupi wajahnya .
"Sungguh malam yang panjang ." Gumam Askar dengan lemas, karena selama delapan jam Askar harus menjaga kesadarannya, dimana nafsunya sedang di uji .
"Jangan mengatakan apa pun."
Tangan Elica segera menutupi mulut Askar, memperlihatkan wajah yang cantik dengan malu-malu .
"Senior Eli, sebelum kau menutupi mulutku, sebaiknya kau menutupi tubuhmu terlebih dahulu ."
Semakin memerah wajah elica dan sekuat tenaga memukul kepala Askar .
"Sepertinya kekuatanmu sudah pulih senior, syukurlah kalau begitu."
Elica melihat Askar dengan serius, walau masih menunjukan raut wajah malu, Elica tidak bisa menghindar karena Askar adalah satu-satunya di hadapannya .
"Apa ...apa kita melakukannya semalam ." Elica mengeluarkan suara lirih dan lembut saat bertanya kepada Askar .
"Ahh, ia kita melakukannya, itu sangat melelahkan ." Askar tersenyum saat menjawab dan Elica semakin malu dengan jawaban yang dia dapatkan .
"Kau harus bertanggung jawab dengan hal itu ."
"Tentu saja, itu malam yang panjang, dimana aku harus menahan tubuhmu untuk memberikan obat penenang dan kau tidak melepaskan pelukanmu, itu membuat pikiranku tidak karuan, termasuk di bagian bawah ."
"Apa maksudmu ." Elica terkejut mendengar penjelasan dari Askar .
"Maksudku ?. ya, jika aku tidak menahan diri mungkin kita sudah melakukan hal-hal ini itu, aku tidak ingin merugikan senior, tapi beruntung aku memiliki mental yang kuat ." Askar dengan sombongnya tersenyum sambil mengacungkan jempol .
"Aku ... Aku sudah membulatkan tekad dan menahan rasa malu untukmu, tapi kau membuatku seperti orang bodoh ." Sekali lagi Askar mendapatkan pukulan telak di perut, hingga membuatnya jatuh tak berdaya.
Askar sungguh tidak mengerti maksud dari perkataan Elica, karena yang dia tahu hanya menjaga Elica, agar tidak terjadi apa pun kepadanya .
"Senior kenapa kau senang sekali memukulku, semalaman ini aku harus begadang menjagamu, agar tidak terjadi hal yang tidak kau inginkan ." Kata Askar yang menahan sakit di perutnya.
"Kau memang bodoh, jadi kau harus bertanggung jawab ."
"Baiklah, aku akan menerima hukuman apa pun yang kau inginkan ."
"Ingat janjimu itu ."
"Tapi sebelum itu senior, kita harus keluar dari tempat ini ."
Askar dan Elica merapikan semua pakaian masing-masing, mempersiapkan semua peralatan yang Askar ciptakan dari skill miliknya, Elica memang tahu seberapa unik skill Askar, dimana Askar mampu mengeluarkan segala macam senjata saat skillnya aktif, tapi baju amor yang Askar berikan kepada Elica, membuatnya semakin penasaran .
"Dari mana kau mendapatkan baju pelindung sekuat ini ."
"Ah soal itu, aku memiliki skill yang mampu menciptakan berbagai macam hal sesuai imajinasiku ."
"Apa pun ?."
"Tidak juga, untuk menciptakan sesuatu yang lebih rumit ada beberapa syarat untukku."
Dalam hal ini Elica ingat kenapa kakaknya, Adam, sangat mementingkan askar, dimana askar memiliki kemampuan bertarung di atas rata-rata dan di tambah skill serba guna yang mampu memposisikan diri dalam segala kondisi.
"Baiklah, semuanya sudah siap ."
Askar berdiri dengan peralatan bertempur secara lengkap dan baju amor pelindung yang efeknya semakin di tingkatkan, untuk mengurangi damage dari serangan goblin king.
"Senior Elica, misalkan kita dalam keadaan terdesak, utamakan keselamatanmu, segera keluar melewati retakan jangan perdulikan keadaanku."
"Apa maksudmu ."
Askar melihat kearah Elica dan tersenyum, walau Askar berkata demikian, Elica tidak mungkin melakukan hal tercela yang merugikan orang lain.
"Saat malam itu, aku sempat berpikir, mungkin melakukan hal itu denganmu adalah hadiah yang sepadan, jika harus mengorbankan nyawa demi keselamatanmu, tapi aku tidak ingin satu kali saja, setidaknya, aku ingin terus bersama denganmu senior ."
Elica sedikit terkejut mendengar perkataan askar, sedikit senyuman dari askar benar-benar sampai di hati Elica .
"Kalau begitu, jangan mati ." Elica yang berdiri di belakang Askar, bergerak maju dan memeluknya, tidak lebih dari dua bulan Elica mengenal askar, tapi kehadiran Askar membuatnya lebih banyak di perhatikan, tanpa perlu menjadi orang yang berpura-pura kuat.
Askar menerima apa pun yang Elica di miliki, bahkan dalam keadaan hidup dan mati, Askar lebih mementingkan orang lain, tidak ada penyesalan, elica hanya menikmati waktu bersama dengan lelaki di pelukannya sebelum semua berakhir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 647 Episodes
Comments
Iing Nasikhin
mc, ya kaya pelacur, laki2, kebayakan bacot
2023-01-09
1
By
cihh! munafik
2022-05-22
0
DEWA HAREM
uhhhh
2022-02-16
0