Dunia Di Balik Batas : Penciptaan Tanpa Batas

ternyata kau seorang pelawak

Nilai tertinggi saat ini dipegang oleh Enolf diperingkat pertama, Darke di peringkat kedua, Sina ketiga, Ali ke empat dan Xenal kelima. Untuk lawan pertarungan dari empat besar itu menjadi berat sebelah, dimana lawan mereka akan menyerah dalam tiga atau lima kali serangan .

Hanya saja untuk peringkat ke lima mendapatkan undian untuk melawan Askar, sebuah keberuntungan palsu, karena di dalam nilai Askar mendapatkan peringkat 31.

"Askar dan Xenal silakan maju ."

Kedua petarung ini maju keatas arena, sikap arogan dan sombong bisa di lihat dari raut wajah Xenal .

"Hei, kau bocah kemarin, sebaiknya kau menyerah saja, aku tidak ingin merasa bersalah jika harus mematahkan tulangmu ."

Kata Xenal yang bersiap dalam kuda-kuda .

"Ternyata kau seorang pelawak, tapi sayang ini bukan panggung hiburan, jadi maaf kalau aku tidak tertawa." Balas Askar dengan wajah datar.

Wajah Xenal memerah, bukan karena menahan malu, tapi menahan sembelit yang terjadi karena malu. Tanpa menunggu aba-aba dari wasit, Xenal menyerang Askar sekuat tenaga, jenis kekuatannya adalah tipe unik pengubah wujud .

Tubuh xenal bisa berubah menjadi logam besi, pertahanan tubuhnya sangat kuat dan terlebih lagi kekuatan otot berubah berkali lipat saat menggunakan skill perubahannya. Askar menghindari setiap serangannya dengan mudah, menciptakan dua senjata saat menyerang Xenal. Dalam beberapa kali gerakan Askar tidak bisa melukainya, senjata kelas rendah hancur setiap kali terbentur tinju Xenal.

Sedikit hati Askar ingin menggunakan senjata tingkat tinggi, tapi saat dia lakukan hal itu, kesempatannya untuk low profil menjadi angan-angan saja .

"Apa kau sudah menyerah ."

Askar menghilangkan skill penciptaannya dan mengangkat kedua tangannya untuk bertarung tangan kosong .

"Tidak juga, hanya saja senjata tajam tidak mempan kepadamu, jadi aku tidak memerlukannya lagi ."

"Apa kau bercanda, dalam beladiri tangan kosong adalah keunggulanku ."

Askar sadar dengan hal itu, pengalaman beladiri Xenal tidak di ragukan lagi, dia seperti seorang master beladiri, tapi Askar pun tidak kalah, kelincahan dan kekuatan dari ilmu pernafasan membuat setiap pukulan menjadi senjata ampuh melawan pengguna skill pertahanan .

Berpuluh kali adu pukulan, Xenal merasakan kalau Askar bukan lawan yang mudah, ilmu beladiri Askar acak-acakan tapi sulit di lawan. Tapi kekurangan Xenal adalah emosi, dengan sengaja Xenal menyerang karena terbawa emosi, membuat celah besar untuk Askar melepaskan sebuah pukulan telah di daerah rusuk kanan. Dengan skill pertahanan yang xenal miliki, pukulan biasa seperti tidak terjadi apa pun, tapi pukulan Askar berbeda, aliran energi dari ilmu pernafasan membuat sebuah gelombang kejut masuk kedalam tubuh xenal.

Xenal terpental kebelakang .

"Apa hanya ini kekuatanmu, bocah ." Kata Xenal yang keras kepala walau sudah memutahkan seluruh makan siangnya.

"Baiklah, aku menyerah ."

Xenal terkejut mendengar perkataan Askar, karena di dalam hatinya merasa di remehkan dengan tindakan tersebut.

"Apa maksudmu ."

"Itu pukulan terbaikku, jika kau masih bisa menahannya, maka semua serangan lain akan percuma ."

Askar bohong akan hal itu, ilmu pernafasan yang dia gunakan dalam keadaan maksimal, bisa mematahkan tulang besi Xenal, tapi Askar tidak ingin mendapatkan hal merepotkan lain, setelah mengalahkan peringkat lima terbaik .

"Pemenangnya Xenal ."

Askar berjalan pergi dari arena pertarungan, Xenal menunjukan wajah kesal karena tindakan Askar, bagi Xenal kalah tidak menjadi masalah, tapi dia benci orang yang meremehkan dirinya. Askar kembali ke bangku peserta, Xenal dan semua peserta yang sudah terpilih masuk ke ruangan khusus .

Pertarungan selanjutnya tidak menjadi pertarungan yang hebat, Askar mampu mengalahkan peringkat dua puluh hanya dengan sebuah pukulan tangan kosong tanpa menggunakan ilmu pernafasan .

30 anggota dari seratus peserta sudah terpilih, sepuluh wanita dan dua puluh pria, kesepuluh peserta dengan nilai tertinggi memasuki ruangan berbeda, karena mereka mendapatkan perlakuan khusus sebagai bakat terbaik generasi ini.

Dari belakang askar sebuah suara terdengar membisik di telinganya. "Aku tahu seberapa besar kekuatanmu ."

Askar melihat ke belakang, seorang wanita muda yang menjadi anggota baru, menatap serius dengan sorotan mata aneh. wanita berambut hitam panjang tampak menawan, dia lebih seperti seorang putri kerajaan dari pada warrior petarung .

"Apa maksudmu ."

"Skill milkku adalah absolute eyes, aku mampu melihat semua yang dimiliki oleh orang lain ." Askar segera menutupi sesuatu dibawah dan dadanya .

"Skill yang menguntungkan sekali ." Gumam Askar dengan malu-malu.

"Memang aku bisa melihat tembus pandang, tapi saat ini tidak aku guanakan, jadi berhentilah bergaya seperti dipermalukan ." Askar kembali bersikap biasa hanya saja menujukan kewaspadaan.

"Untung saja, jika kau melihat sesuatu dibalik bajuku, aku tidak bisa lagi untuk menikah ." Kata Askar dengan wajah sedih.

Wanita itu tersenyum kecut mendengar perkataan Askar. "Kenapa kau menutupi kekuatanmu, kau bisa mendapatkan perlakukan spesial jika kau keluarkan semuanya ."

"Termasuk mengeluarkan keperjakaanku ."

"Bukan itu juga kali ." Jawab wanita pemilik absolute eyes dengan kesal dan Askar kembali serius setelah itu .

"Aku tidak ingin melakukan hal yang merepotkan, menjadi terkenal akan bahagia, heh ..jangan bercanda, aku benci dengan pujian-pujian tidak berguna itu." Jawab Askar dengan senyuman terpaksa.

"Ya, kau memang benar, aku pun merasa malu jika selalu di puji ."

"Sepertinya, pikiran kita sama dan mungkin kita akan cocok, aku askar ."

"Aku Elena, senang berkenalan denganmu Askar. "

Keduanya berjabat tangan dan saling tersenyum, Askar tidak merasakan kejanggalan apa pun dari aura Elena. Jika dia memiliki niat jahat, Askar bisa dengan mudah merasakannya, karena dalam zona persepsi Askar aura jahat itu akan mengeluarkan aroma seperti makanan basi. Semakin tinggi aura jahatnya, semakin basi aroma makanan yang dirasakan .

Dalam perekrutan secara resmi di anggota generasi muda, akan ada pemilihan anggota untuk di tempatkan dalam sebuah kelompok yang di pimpin oleh para senior. Ada sepuluh kelompok, setiap kelompok mendapatkan tiga anggota baru .

Enolf dan dua orang lain masuk ke kelompok pertama dipimpin Alex.

Darke, Xenal dan satu orang masuk ke kelompok kedua dipimpin oleh Silsi.

Sina, elena dan Askar masuk kekelompok tiga yang dipimpin oleh Elcia .

Dilia yang diangkat oleh ketua Adam, menjadi pimpinan dikelompok sepuluh .

"Baik, semua telah di tetapkan dan berbarislah sesuai kelompok kalian masing-masing ." Berkata Elica mempersiapkan kelompoknya, saat Elica melihat anggota barunya yang hanya dua orang, dia bertanya-tanya .

"Kemana satu lelaki itu ."

"Maaf ketua, sepertinya aku tahu dimana ."

Elena menunjuk ke arah tempat duduk di pojok ruangan, saat itu Askar dengan santai menyantap beberapa makanan di meja. Dilia, Silsi dan Adam sampai menepuk kepala, saat melihat tingkah laku Askar yang seenaknya sendiri. Sedangkan Elica menahan kemarahan sampai di tenggorokan, mendekat ke Askar dan bertanya .

"Sedang apa kau ,"

"Makan senior ." Jawab Askar dengan santai.

"Cepat masuk ke barisan ." Dengan kuat Elica menarik telinga Askar dan membawanya masuk ke dalam barisan.

Adam memang sudah memberitahu tentang Askar kepada Elica, tapi tetap saja dia tidak bisa memperlakukan seseorang secara khusus . Sina sejak awal penasaran dengan nama Askar dan saat askar di bawa Elica masuk ke barisan. Tubuhnya lemas sepeti kehilangan tenaga, dia menahan emosi saat melihat seseorang yang dia kenal kini berada didepannya .

"Aku tahu kau tidak akan mati, Askar ." Sina berkata dengan suara lembut menahan emosinya .

"Maaf, apa kita saling kenal ." Berkata Askar sambil berusaha menelan makanan di mulutnya, Sina terkejut mendengar jawaban dari Askar, dengan menahan semua emosi, Sina sekuat mungkin tetap tenang .