Peluru melaju lurus dengan kecepatan super tinggi dan tepat menembus tubuh monster setara raja tempur yang terkunci oleh pedang Askar. Peluru yang Askar ciptakan memiliki energi peledak bertekanan tinggi, Askar yang berjarak 10 meter dari posisi ledakan pun ikut terdorong oleh gelombang kejutnya, setiap bagian dari tubuh monster berserakan kesegala arah, darah hitam sampai membasahi tubuh Askar dengan bau busuknya.
"Apakah berhasil. "
Askar melihat bagaimana senjata yang diciptakan olehnya mampu ******* habis monster dengan kekuatan setara raja tempur. Monster itu lenyap tanpa sisa dan hanya menyisakan sebuah bola kristal hitam meluapkan asap. Silsi yang berada di pelukan askar masih terkejut dengan ledakan dari serangan jarak jauh.
"Apa itu tadi." Bertanya Silsi yang tidak bisa menahan rasa penasarannya, tapi tidak hanya Silsi saja.
Semua orang yang melihat Dilia menggunakan senjata itu pun tidak mampu menutup mulut mereka.
"Apa-apaan senjata itu, kekuatannya sama dengan senjata kaisar." Guno berkata dengan tatapan terus memperhatikan senjata yang masih dipegang oleh Dilia dan Alex yang merasakan kekuatanya pun tidak di pungkiri ingin memiliki senjata itu.
Askar merasakan kejanggalan dari inti energi dari sisa tubuh monster, sekilas aura kehadiran dari inti energi itu muncul kembali.
Askar meletakan tubuh silsi, berdiri dan menciptakan dua senjata di tangannya, Askar bergerak maju dengan niat untuk menghancurkan inti energi yang tersisa dari tubuh monster, tapi sebuah kekuatan dari inti energi melemparkan Askar hingga terjatuh, Silsi terkejut dengan kekuatan yang menyerang Askar .
"Ini buruk, nona ayo kita pergi ."
Askar kembali membawa Silsi dalam pelukannya dan berlari secepat mungkin untuk segera sampai di barisan pertahanan belakang .
Sebuah tangan hitam datang dari inti energi menangkap Askar dengan tiba-tiba, Askar mencoba untuk melepaskan diri tapi terlalu sulit.
Silsi dengan kedua tangan terbuka mulai menggunakan skill, sebuah kekuatan elemen angin, Silsi membentuk bola udara di sekitar tubuh untuk melepaskan diri .
Askar dan Silsi terjatuh kemudian berteriak.
"Dilia.... serang inti energi monster itu, cepat !!!! ." Teriakan Askar terdengar oleh Dilia, dengan kondisi tubuh yang masih merasakan dampak akibat gelombang ledak dari senjata.
Membuat Dilia tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya, sehingga serangan kedua meleset dan menghancurkan bangunan di belakang inti energi yang mulai meregenerasi tubuhnya .
"Tersisa satu peluru lagi, jika tidak tepat sasaran maka ini akan menjadi lebih buruk ."
Melihat Silsi yang berada tepat di samping Askar.
"Nona apa kau bisa bergerak ,"
"Ya sepertinya."
"Kalau begitu, pergi dan bawakan aku senjata yang di gunakan Dilia, aku akan menahan monster ini ."
"Tapi..."
"Cepat ."
Saat Silsi mulai berlari, lima tangan hitam ingin menghentikan Silsi, tapi dengan cepat Askar memotongnya.
"Lawanmu sekarang adalah aku ."
"Jangan bercanda denganku manusia ."
"Oh sekarang akhirnya kau mau berbicara, tapi maaf untuk saat ini aku sedang tidak ingin ngobrol denganmu ."
Askar mempersiapkan dua pedang di tangannya dan bersiap maju untuk melawan balik. Lima tangan hitam menyerang seperti ular yang akan memakan mangsa, setiap Askar memotongnya, dengan cepat tangan-tangan itu kembali muncul dan menyerangnya lagi, tanpa celah setiap Askar berbalik menyerang, sebuah tangan lain muncul untuk menahan serangan askar.
'*Re cari kelemahannya .'
'Jawab :Baik tuan* .'
Selama sepuluh menit Askar hanya menghindar dan menahan serangan tangan monster tanpa berhenti. Berulang kali, hingga puluhan senjata telah Askar keluarkan dan Askar sudah menggunakan 80% energi di dalam tubuhnya. Tidak banyak tersisa, bahkan semakin sempit untuk Askar bergerak, monster itu mulai terbiasa dengan gaya bertarung Askar, sehingga kesempatan untuk Askar menyerang sangatlah kecil .
•••••
Kondisi tubuh yang masih merasakan efek dari serangan monster, Silsi telah sampai di pos pertahanan barisan akhir dengan penuh perjuangan, Alex terkejut dengan kehadiran Silsi .
"Silsi aku bisa menjelaskannya ." Kata Alex dengan ekspresi rumit. Tapi tujuan Silsi bukanlah untuk membalas Alex, dia berjalan lurus menuju Dilia.
"Dilia ,berikan senjata itu ."
"Tapi pelurunya hanya tersisa satu ."
"Aku akan membawanya kepada lelaki di sana ". Silsi menunjuk ke arah Askar yang masih bertarung, dari jarak satu kilometer pun dahsyat pertarungan mereka tidak di pungkiri, hingga puing bangunan terbang kesegala arah.
"Baiklah ."
Saat Silsi mencoba untuk mengangkatnya, dia tidak menyangka berat dari senjata itu ,lebih dari perkiraan, untung saja Silsi adalah seorang petarung tingkat raja tempur, berat senjata itu masih bisa di atasi dan secara perlahan Silsi membawanya menuju pertempuran Askar .
•••••
'*Re apa sudah kau temukan.'
'Jawab : Banyak kelemahannya ,tapi untuk saat ini tidak memungkinkan.'
'Cepat ,setidaknya mampu untuk menahan gerakannya .'
'jawab: menggunakan skill pemangsa ,untuk menghancurkan energinya* .'
Askar menyadari resiko dari penggunaan skill pemangsa di tingkat kekuatannya saat ini. Skill pemangsa akan efektif di gunakan saat dirinya berada di tingkat raja tempur, jika Askar memaksakan skill pemangsa aktif, maka efek dari skill itu bisa membahayakan dirinya.
"Ini bukan saatnya untuk ragu ."
'*Re aktifkan skill pemangsa tahap pertama, gunakan seminimal mungkin .'
'Jawab :tidak memungkinkan, permintaan di tolak* .'
"Cepat aktifkan, ini perintah ." Berteriak Askar .
Askar merasakan kekuatannya meningkat tiga kali lipat, seluruh lukanya menghilang seketika .
Skill pemangsa, tahap pertama, diaktifkan.
Seluruh tubuh Askar di kelilingi energi berwarna merah, yang memiliki efek lain sehingga mengubah rambut dan mata Askar menjadi merah, dalam tahap pertama, amarah jiwa, memiliki kemampuan meningkatkan kekuatan hingga tiga kali lipat dari kondisi normal. Sebagian kesadaran askar memudar, membuat pikiran Askar menjadi tak terkendali dan di penuhi nafsu membunuh secara tiba-tiba.
"Kekuatan macam apa ini ."
Askar baru merasakan luapan energi yang begitu besar dengan perasaan ingin memangsa apa pun di depannya.
"Ini terlalu kuat ."
Kendali Askar dari skill pemangsa mulai terlepas dan membuat tubuhnya bergerak sesuai dengan insting dari membunuh dari dalam pikirannya. Serangan dari puluhan tangan yang mengarah langsung menuju Askar, hanya dengan gerakan sederhana, semua serangan itu hancur di depan Askar.
Refleks, kekuatan, lima Indra, ketajaman pandangan dan nafsu, semuanya meningkat hingga kebatas maksimal kemampuan tubuh Askar. Tidak perduli dengan celah atau pun kesempatan, setiap serangan tangan hitam seperti bergerak lambat dari penglihatan askar, kemudian Askar pegang dan lenyap seketika.
"Kekuatan apa ini ." Suara monster bergema menunjukan sebuah ketakutan saat merasakan energi dari Askar yang semakin meluap .
Askar bergerak dan sekilas berdiri tepat di depan tubuh monster, secara pribadi Askar pun tidak sadar akan kekuatan skill pemangsa. Belum sempat monster melawan, Askar melayangkan pukulan kuat ke arah inti energi dari monster, hanya satu pukulan, Askar membuat retakan yang membuat energi monster turun secara drastis. Tapi penggunakan skill pemangsa tidak bertahan lama, dalam 30 detik energi di dalam tubuh Askar menghilang ,
'sistem pertanahan otomatis di aktifkan , skill pemangsa di nonaktifkan .'
Askar kembali dalam kesadarannya , sirkuit energi di dalam tubuh mengalami kelebihan muatan, jika terus berlanjut maka tubuh Askar akan mengalami kerusakan sirkuit secara permanen.
"Apa yang terjadi ."
'sistem pertanahan aktif ,kondisi tubuh dalam status kritis .'
Askar merasakan sakit di seluruh tubuhnya dan monster demi human pun mengalami penurunan kekuatan hingga separuh .
"Siapa kau sebenarnya ." Monster itu bertanya dengan keadaan lemah.
"Jika kau bertanya itu sekarang, maka aku tidak berminat lagi untuk berkenalan denganmu ." Jawab Askar yang masih tergeletak lemas .
"Baiklah jika kau memang tidak mau menjawabnya, kekuatan yang kau gunakan berbalik merugikanmu, jika tidak mungkin aku sudah lenyap."
"kau benar dan sekarang aku dalam situasi yang buruk ."
"Kau akan menjadi bencana bagi seluruh dimensi Noir, kau harus mati."
Dalam beberapa detik kedepan, kematian Askar sudah di pastikan, hanya dengan satu tangan yang siap memenggal kepalanya .
"Askar, tangkap ini ."
Silsi tepat waktu,dalam keadaan hidup dan mati, Askar mendapatkan senjatanya.
"Tapi maaf, aku menolak permintaanmu itu, tuan monster ."
Satu tembakan tepat di inti energi monster dan....
Booooommmmm
Sebuah ledakan menghancurkan inti energi dan membuat Askar terbang jauh dalam kondisi sekarat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 647 Episodes
Comments
Hanachi
berarti monster ini berasal dari dimensi noir. apakah berbeda dengan dimensi tempat Zilogia dan para monsternya tinggal ?
2024-07-19
0
Sang M
host sampah cerita sampah.... payah danvokk. stop aja
2024-06-04
1
Shen shandian luo
waktunya nginjek2 muluy nya alex....mc jangan naif
2022-02-20
1