Margasari bagian tenggara adalah tempat tinggal Askar dan keluarganya, Askar berlari sekuat tenaga, 10 km bukan jarak yang jauh, hanya membutuhkan waktu lima belas menit untuk Askar .
Askar sudah berdiri di depan gerbang masuk wilayah margasari bagian tenggara, rumah-rumah penduduk sebagian besar telah hancur, tidak ada satu kehadiran manusia di dalam desa, dia berjalan memasuki gerbang desa dengan perasaan marah yang tidak kunjung hilang.
Diantara reruntuhan bangunan dari rumah yang sudah hancur, mata Askar mengarah kepada seekor monster hitam berbentuk demihuman. melihat sosok demihuman yang masih menikmati hidangan pagi dari bangkai manusia yang dia temukan .
"Yo, kawan, apa daging itu terasa enak ." berkata Askar dengan wajah marah menatap Demihuman.
Mendengar sebuah suara monster itu berbalik dan melihat Askar yang sudah berdiri dibelakangnya. Monster tingkat rendah tidak memiliki kecerdasan, mereka semua bergerak mengandalkan insting dan nafsu. Demihuman bergerak menyerang Askar dengan naluri membunuh seperti seekor binatang yang kelaparan.
Tangan Askar terpancar sebuah cahaya merah dan terbentuk bagian pedang seperti kepingan puzzle yang tersusun secara otomatis. Askar dengan kekuatan penuh amarah, menancapkan pedang ciptaannya ke leher demihuman.
Dari kejauhan seorang lelaki yang tanpa sengaja melihat Askar, terkejut ketika Askar membunuh monster demihuman hanya dengan satu pedang tanpa perlawanan sama sekali.
"Siapa dia, aku merasa pernah melihatnya ." Gumamnya setelah memperhatikan wajah Askar dari kejauhan.
Askar menyadari kehadiran orang yang melihatnya, dimana zona persepsi Askar hampir meliputi skala 1 km dan mampu merasakan apa pun yang ada terdapat dijangkauan zona persepsi miliknya, menghitung berapa banyak monster yang menyerang desa diwilayah tenggara ini .
"Lima puluh tiga demihuman tingkat rendah dan tiga level menengah, tidak ada level tinggi disini ." Gumam Askar ketika menyaksikan sebuah gambaran setiap lokasi dari dalam pikirannya.
Sebuah pasukan monster akan selalu datang dengan seorang pemimpin, tapi tidak ditempat Askar, alasannya karena ditempat ini tidak ada makanan tersisa. Saat akan melanjutkan perjalanan, zona persepsi Askar merasakan kehadiran seluruh monster demihuman tingkat rendah bergerak cepat menuju kearahnya.
"Sepertinya aku tidak perlu repot untuk mencari mereka satu persatu ." Senyuman yang di tunjukan askar tidak untuk menyambut tamu-tamunya dengan sopan.
'*Re, berapa persentase kemungkinan untuk kalah .'
'Jawab : 0% .' Jawaban* Re terdengar dari pikiran Askar.
"Kalau begitu ini akan menjadi pertaruangan yang mudah ."
Puluhan demihuman bertubuh hitam bergerak merayap seperti sekumpulan kecoa yang berlari untuk memakan bangkai .
Askar mengaktifkan skill miliknya.
"Skill penciptaan : ultimate sword creator, diaktifkan ."
Di kedua tangan mengeluarkan cahaya dan mulai terbentuk dua pedang berlainan wujud, sebuah pedang emas dan perak. Skill penciptaan terbentuk melalui imajinasi dari pemiliknya, terlebih lagi Askar memiliki ingatan dari Zilogia yang sudah melihat jutaan macam senjata dalam hidupnya. Tapi untuk menciptakan senjata dengan kekuatan saint, harus mencapai syarat dalam tingkat kekuatan yang dibutuhkan .
Satu demi satu monster demi human yang datang secara bersamaan terbunuh tanpa perlawanan berarti. Tebasan demi tebasan memotong tubuh mereka satu persatu, bahkan Askar tidak perlu menarik kembali pedang yang sudah tertancap di mayat monster. Setiap kali pergerakan Askar melambat atau pun serangan monster semakin cepat, Askar hanya perlu menciptakan pedang baru dari kedua tangannya, untuk meminimalisir pergerakan yang tidak berarti.
Selain pedang pun Askar menciptakan senjata api dengan imajinasi, Askar memodifikasi pelurunya sehingga memiliki efek membunuh monster. Senjata api yang di miliki pihak militer, hanya memberikan dampak kecil, bahkan untuk monster tingkat menengah senjata militer biasa seperti gigitan semut. Terkecuali senjata khusus yang memiliki daya ledak tinggi, sehingga memberikan damage berat kepada tubuh monster .
Senjata api ciptaan Askar mampu melepaskan peluru yang dipenuhi energi, sehingga satu peluru pun mampu menghancurkan kepala monster tingkat rendah. Perasaan Askar yang dipenuhi emosi, membuat pembantaian satu pihak ini, seperti pelampiasan kemarahannya.
Kurang dari sepuluh menit semua monster tingkat rendah, habis dibantai Askar dan hanya menyisakan mayat yang berserakan di jalan.
"Setidaknya kalian bisa mengurangi kemarahanku ." Askar berkata sambil menancapkan pedangnya ke demihuman yang masih bergerak.
Zona persepsi Askar menangkap aura monster yang datang dengan santai.
"Oh, komandan kalian baru datang, sepertinya dia tipe monster yang sangat pemalas, karena datang terlambat di pesta ini." Askar bergumam dengan senyuman jahat, untuk monster tingkat menengah ke atas, mereka mampu menggunakan kekuatan energi atau pun skill bertarung .
'Peringatan : ketiga monster memiliki skill untuk memanipulasi energi menjadi ledakan .' Re memberikan peringatan kepada Askar .
"Terimakasih atas peringatannya Re."
Ketiga monster melihat Askar dan meraung dengan suara seperti kucing yang sedang memperebutkan betina .
"Sepertinya kalian dendam karena aku membunuh semua bawahanmu."
Askar berdiri diam dan menunggu ketiga monster itu mengeluarkan bola energi dari tangan mereka, hanya perlu menggeser tubuhnya setengah langkah, menunduk dan melompat untuk menghindari semua bola energi serangan dari tiga monster.
Di tangan Askar skill penciptaan mulai membentuk sesuatu dan melemparkannya didepan ketiga monster .
"Itu hadiah untuk kalian ."
Sebuah geranat yang mengeluarkan asap, karena tidak menimbulkan efek apa pun, ketiga monster memulai kembali serangan bola energi mereka, tapi yang terjadi adalah ledakan super kuat hingga terdengar dalam radius satu kilometer. Geranat yang di ciptakan Askar memiliki kekuatan energi sehingga lebih daya hancur lebih kuat dari biasanya.
"Hadiah kejutan ." Askar tertawa puas melihat mayat ketiga monster hancur berserakan, semua kristal energi tertinggal setelah mayat monster menjadi debu .
Askar menyimpan semua kristal energi dengan sebuah item ruang penyimpanan yang berguna untuk membawa barang bawaan tanpa perlu repot dan sangat efisien.
Hanya perlu mengaktifkan item ruang penyimpanan khusus, lingkaran dimensi terbentuk sebuah ruangan tanpa batas. Askar dengan santai memungut semua kristal energi, tanpa di sadari sebuah suara terdengar.
"Siapa sebenarnya kau ." perkataan Itu berasal dari Dilia, sekali lagi membuat Askar terkejut, karena Askar tidak merasakan ada kehidupan lain didalam radius zona persepsi .
"Kenapa kau selalu membuatku terkejut dan muncul tepat di belakangku."
"Mungkin karena skill milikku, yang membuat keberadaanku lenyap ." Jawab Dilia dengan santai.
Skill Dilia memiliki kemampuan untuk melenyapkan kebenaran dirinya, aura, raga dan semua yang dipegang olehnya akan lenyap tanpa terlihat.
"Jadi apa siapa kau sebenarnya ." Kembali Dilia bertanya kepada Askar.
"Aku hanya seorang manusia biasa yang harus bertahan hidup selama dua tahun di dalam retakan dimensi, sehingga membunuh adalah cara untukku bertahan hidup ."
Dilia melihat Askar bertarung dari awal hingga akhir, dia bisa mengukur seberapa tingkat kekuatan Askar dan seberapa banyak pengalaman bertarungnya .
"Apakah kau anak sekolah yang di bawa monster dua tahun yang lalu ."
Setelah mendengar penjelasan Askar, Dilia mulai mengingat sebuah kejadian yang terjadi beberapa tahun lalu. Dimana berita tentang sebuah retakan dimensi tingkat tinggi, membuat kegemparan di seluruh kota, tapi saat itu hanya ada satu korban.
Askar tidak terkejut mendengar perkataan Dilia, hanya menganggukkan kepala dan menjawab.
"Ya, itu adalah aku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 647 Episodes
Comments
Hanachi
apakah para monster yang menyerang adalah anak buah Askar sendiri ? atau dari retakan dimensi yang berbeda ?
2024-07-17
0
Crimson Abyss
Achievement unlocked: Racing
2022-12-06
0
God•eyes✨
wahai kaum rebahan seandainya kalian punya skil penciptaan, hal pertama yang akan di ciptakan kalian apa..
2022-06-16
0