Askar kembali ke dunia mortal dengan sebuah item khusus antar dimensi pulang pergi bernama P.O gerbang dimensi. Berbeda dari retakan dimensi. Jika gerbang dimensi menggunakan sistem jalan yang menghubungkan dunia mortal langsung menuju dunia ciptaan Zilogia.
Berbeda dari para monster membuat retakan dimensi yang dibuka secara paksa, menjadikan gerbang dimensi tidak terlacak oleh sensor satelit pengawas.
Kemunculan sebuah retakan dimensi selalu menandakan bencana. Karena itu satelit pengawas akan selalu memonitoring setiap lokasi ketika dimensi terbuka secara paksa.
Satelit pengawas akan mengumumkan tingkat bencana dari energi yang dikeluarkan. Salah satunya ketika kemunculan eldfet dua tahun lalu untuk membawa Askar.
Askar pernah bertanya kepada eldfet.
"Kenapa kau tidak menggunakan gerbang dimensi untuk datang ke dunia mortal ."
Eldfet menjawab. "Aku terlalu bersemangat, sehingga aku lupa menggunakan gerbang dimensi, setelah itu tuan Zilogia marah kepadaku."
Kekuatan eldfet yang begitu besar, membuat retakan dimensi akan memancarkan gelombang energi melebihi bencana level 10 atau unknown. Ditingkat level 10 bisa di kategorikan sebagai monster yang setara seorang warrior tingkat saint suci dan unknown adalah kekuatan yang mampu mengguncang dunia. Mengatasi bencana dalam kategori unknown, setidaknya harus mengerahkan 10 warrior tingkat saint suci untuk melawan.
Di tempat Askar keluar adalah sebuah bukit yang tidak terlalu banyak pohon, hanya dipenuhi batu-batuan besar dan sungai, bahkan saat satu orang sedang asyik-asyiknya buang hajat, langsung lari terbirit-birit melihat gerbang dimensi terbuka disampingnya.
Melihat dunia yang sangat di rindukan Askar, senyuman kebahagiaan muncul di wajahnya.
"Akhirnya aku kembali." Teriakan Askar membuat gema suara hingga jauh, Askar tidak bisa menahan kerinduan akan tempat dimana seharusnya dia seharusnya berada.
Sekilas Askar tahu dimana lokasinya saat ini, sebuah bukit yang tidak jauh dari desa tempatnya tinggal. Tempat ini memiliki kenangan tersendiri di dalam hati askar, sebuah tempat bermain Askar dengan Sina.
"Hei, siapa kau, kenapa kau keluar dari retakan dimensi ." Suara itu datang dari belakang tanpa disadari olehnya.
Askar memiliki persepsi energi yang sangat peka. Tapi karena terlalu senang dengan kepulangannya, Askar melupakan keadaan sekitar .
Seorang wanita dengan keadaan penuh luka yang melongo melihat kemunculan manusia, dari sebuah retakan dimensi.
Sebelum Askar menjawab apa yang di tanyakan oleh wanita itu, Askar tersenyum bahagia dan mendekat serta menunjukan wajah seperti akan menangis dan langsung memeluknya.
"Akhirnya aku bertemu manusia lagi, aku bosan melihat para monster yang selalu mendesah itu setiap hari ." kata Askar penuh perasaan lega.
"Apa yang kau maksud dan juga lepaskan aku. " berteriak wanita itu kebingungan, karena secara tiba-tiba dipeluk oleh lelaki tidak dikenal.
Askar segera melepaskannya, tapi tidak menghilangkan perasaan bersyukur karena untuk pertama kali dalam dua tahun, Askar bisa bertemu dengan manusia lagi.
"Se...sebenarnya siapa kau ini ."
"Ah ... Maaf, aku adalah manusia, selama dua tahun aku terkurung disuatu tempat dalam retakan dimensi dan hari ini akhirnya aku bisa keluar."
Askar melihat keadaan wanita dimana tubuhnya dipenuhi luka, bahkan dalam sekali pandangan mata, Askar tahu seberapa parah keadaannya. Tulang rusuknya patah, beberapa luka memar di tubuhnya karena sebuah pertarungan dan daging di sekitar kaki sedikit termakan.
"Sebelum aku menjawab hal lain yang ingin kau tanyakan, sebaiknya kita sembuhkan dulu lukamu nona ."
Askar membawanya ke sebuah rumah yang di tinggalkan oleh pemiliknya, didalam kekuatan skill penciptaan, ada sebuah skill untuk menyembuhkan semua luka, bahkan menghidupkan kembali seseorang yang sudah mati.
Tapi didalam kemampuan penghidupan orang mati memiliki syarat dan ketentuan yang berlaku. Untuk Askar yang hanya berada di tingkat awal, tidak memiliki kemampuan untuk membantu orang lain dalam hal pengobatan, sebagian besar adalah skill dalam pertarungan .
Askar mulai menjelajah di hutan seberang sungai, menemukan beberapa bahan herbal yang memiliki kandungan antioksidan dan chavicol untuk mengobati luka dan menghentikan peradangan akibat luka, termasuk mengalirkan seni pernafasan,
Dengan energi dari ilmu pernafasan, Askar mengalirkan energi alam ke dalam tubuh yang terluka untuk mempercepat pemulihannya, tanpa efek samping dan sangat efektif.
"Terimakasih, namaku Dilia, anggota guild Batarasanga."
"Aku Askar, jadi kenapa anggota guild hebat Batarasanga berada di tempat ini ." jawab Askar yang tahu betul siapa guild batarasanga, mereka adalah guild terkuat dikota Tegal.
"Kami di tugaskan untuk membunuh monster yang keluar dari retakan dimensi, tapi tidak di sangka, saat kami datang, secara tiba-tiba jumlah retakannya bertambah besar, sehingga membuat semua anggota terbunuh ."
Askar memiliki perasaan tidak menyenangkan dari kejadian ini, bagaimana tidak, lokasi Askar saat ini hanya berjarak 10 km dari tempat tinggalnya, jika retakan dimensi memiliki skala yang lumayan besar maka daerah sekitar pasti sudah terkena bencana .
"Jadi daerah mana saja yang sudah terkena bencana."
"Margasari timur, tenggara dan selatan, tapi bagian tenggara telah sepenuhnya dikuasai oleh para monster, karena itu adalah serangan pertama, sehingga guildku tidak memiliki kesempatan untuk datang tepat waktu ."
Askar karena terkejut seketika, matanya sekilas berubah ,diawal kehidupan yang sekian lama mengalami kesengsaraan dan saat ini hal yang paling dirindukan mengalami sebuah bencana .
"Terimakasih untuk informasinya, aku akan pergi ke tenggara esok untuk melihat situasinya."
"Tapi...."
Dilia menghentikan perkataannya, sekilas dia menatap mata Askar yang menunjukan sebuah kemarahan, kemarahan penuh dengan aura pembunuh.
Tubuh Dilia tidak berhenti menggigil, karena apa yang dia lihat tidak seperti seorang lelaki remaja yang masih dalam masa pertumbuhan, tapi seorang lelaki yang telah berhasil hidup diujung kematian. Semua itu terlihat jelas, dimana seorang manusia melewati sebuah keadaan di antara hidup dan mati, mereka mampu memperlihatkan sorotan mata seperti akan membunuh siapa pun, bahkan jika itu malaikat maut tepat dihadapannya.
Antara Askar ataupun Dilia tidak banyak melakukan pembicaraan, karena merasakan sosok Askar yang dipenuhi amarah, membuat Dilia tidak bisa tenang hingga larut malam.
Keesokan harinya....
Dilia bangun dengan perasaan yang begitu baik, semua rasa sakit akibat luka dari serangan monster menghilang tanpa bekas.
Semua itu karena kekuatan pengolahan pernafasan dimana energi alam mampu bersinkronasi secara sempurna dalam penyembuhan luka.
Sekilas sosok Askar tidak ada di sampingnya, dengan ekspresi rumit dimana Dilia tahu seberapa berbahaya tempat yang dituju oleh Askar.
"Tenggara, aku harus kesana ." Gumam Dilia memikirkan sosok Askar.
Kekuatan Dilia sudah pulih sepenuhnya dan membuatnya kebingungan. Warrior yang memiliki skill pemulihan tingkat tinggi sekali pun tidak mampu memaksimalkan penyembuhan seseorang tanpa efek samping.
Tapi kekuatan yang di gunakan Askar membuat kondisi tubuhnya menjadi lebih baik, karena hal itu Dilia memiliki rasa penasaran terhadap Askar .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 647 Episodes
Comments
Hanachi
retakan energi atau gerbang dimensi ? bukan nya Askar keluar lewat gerbang dimensi ?
2024-07-17
0
Vision Utama
p.o haha anjay
2024-05-21
1
Triyan Tomono
huseeeeeettttt..... jebule askar asli keturunan wong ngapak......
2022-04-15
0