Semua monster yang tunduk didepan Zilogia, mulai berdiri dan berbaris, memberikan jalan kepada Askar untuk maju menghadap raja mereka.
Askar tidak memikirkan apa pun, selain untuk pergi dari tempat ini dalam keadaan hidup dan kembali menjalani kehidupan normal sebagai manusia biasa.
Kaki Askar bergerak maju secara perlahan, melihat para monster tubuhnya gemetar, aura kuat yang mengguncang mental, tidak membuatnya takut.
"Nak, kau membuatku menunggu terlalu lama, aku hampir bosan dengan kegiatanmu didalam penjara ."
Askar terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Zilogia, setiap hal yang direncanakan olehnya selama berbulan-bulan, semua itu sudah diketahui.
"Hahaha jadi selama ini apa yang aku lakukan hanya menjadi bahan hiburan untukmu ." Berkata Askar dengan nada lemas.
"Itu bukan hiburan, menyaksikan seorang lelaki bertelanjang dada, berolah raga dan berkeringat setiap hari, itu tidak menyenangkan sama sekali dan aku pun masih menyukai seorang wanita, jadi jangan salah sangka." Balas Zilogia dengan bahasa santai tanpa menunjukan keinginan membunuh .
"Jadi apa tujuanmu dengan semua ini, jika kau hanya ingin membunuhku dan menjadikanku tumbal, itu sudah kau lakukan dari awal, tapi sampai sekarang aku masih belum mengerti apa rencanamu sebenarnya."
"Kau orang yang tidak sabaran, tapi aku menyukai cara berpikirmu ." Zilogia berjalan maju.
Setiap monster yang tunduk hormat kepadanya, merasakan aura dari tubuh Zilogia membuat Askar kesulitan untuk bernafas .
Askar tidak bisa bergerak saat tangan Zilogia menyentuh pundaknya dengan perlahan. Hanya dengan sentuhan kecil Askar terlempar jauh hingga menabrak dinding.
Dinding batu hitam abadi yang memiliki kekerasan terbaik retak oleh benturan tubuh Askar, bahkan untuk seorang raja tempur pun akan kesulitan menghancurkan batu hitam abadi.
Tapi karena terdorong oleh kekuatan Zilogia, batu itu seperti kerupuk, termasuk tubuh Askar sama seperti kerupuk juga.
Jika bukan karena kekuatan tubuh dan ilmu pernafasan, mungkin kepala dengan tubuhnya sudah terpisah. Tapi tetap saja Askar mencoba untuk berdiri menahan semua rasa sakit yang dirasakan .
"Sepertinya, aku tidak akan mendapatkan jawaban darimu dengan mudah ." Kata Askar mencoba untuk tenang dan mulai mengalirkan ilmu pernafasan dalam konsentrasi penuh.
"Tepat sekali." Zilogia menjawabnya dengan nada sombong .
"Kalau begitu ....."
Askar dengan kecepatan tinggi berlari menuju Zilogia, dua peledak Askar nyalakan dan melemparkannya .
"Mainan ini tidak akan berdampak apa pun ."
Tapi bukan itu yang Askar incar, sebuah celah kesempatan untuknya menyerang dari asap yang menutupi penglihatan Zilogia .
Satu tusukan cepat dengan senjata tulang monster mengarah langsung. Hanya saja perbedaan kekuatan yang sangat besar dan tidak menghasilkan dampak apa pun.
Serangan dari senjata tulang bahkan tidak sampai ke jubahnya, kemudian hancur oleh sebuah pedang yang tiba-tiba muncul ditangan Zilogia.
Askar terkejut melihat kesempatan untuk melawan Zilogia, dengan mudah hancur di depan mata.
"Untuk manusia biasa tanpa kekuatan energi, kau masih berani melawanku, sungguh cerdas dalam mengambil keputusan, aku kagum ." Kata Zilogia saat dua mata merah memandangi Askar dari balik jubah.
"Terima kasih, tapi yang aku butuhkan bukan sebuah pujian."
Selama satu jam penuh, Askar terus bertarung tanpa sekali pun memberikan luka ditubuh Zilogia.
Hanya bergerak membabi buta dengan gaya bertarung asal-asalan. Bahkan yang terjadi adalah sebaliknya. Tubuh Askar sudah berada diujung batas, beberapa tulangnya patah dan mata kirinya hancur karena tusukan pedang.
Zilogia berdiri didepan Askar yang mencoba untuk bangkit dengan sisa kekuatan dan berkata. "Apa kau menyerah."
"Menyerah ?, Heh ...aku tidak kenal dengan menyerah, setidaknya untuk kesempatan hidup ini."
Dengan ilmu pernafasan dalam tubuh, Askar mengumpulkan semua kekuatan dalam satu nafas. membuat Jantungnya berdetak tiga kali lebih cepat.
Satu tangan yang tersisa seakan tidak mampu bergerak, Askar paksa walau menahan rasa sakit. Sisa kekuatan dalam satu serangan yang membawanya kedalam kematian.
"Aku pertaruhkan semuanya, dipukulanku ini ."
Askar berlari kecepatannya lebih cepat dari biasanya, menghindari semua pedang yang dilepaskan oleh Zilogia.
Satu peledak terakhir Askar nyalakan, menggenggam kuat dan membawanya ke arah Zilogia.
Sebuah lapisan sihir pertahanan tidak mampu dihancurkan, bahkan dengan sentuhan saja membuat rasa sakit yang tidak bisa dibayangkan.
Satu tangan menggenggam erat peledak, memukulkan tangan itu ke lapisan pelindung Zilogia. Askar melepaskan aliran energi dari ilmu pemanasan untuk melemahkan kekuatan lapisan pelindung.
Walau tangan Askar terbakar, dia tidak perduli, hanya untuk satu serangan ini.
Boom ...
Askar terlempar jauh, tidak perduli dengan tubuhnya yang hancur, Askar hanya bisa berbaring dilantai dengan sisa nyawa yang dimilikinya .
"Hahahaha, aku ... akhirnya ... bisa ... melukaimu." Askar tertawa dengan hasil yang sia-sia.
"Aku terkejut, sangat terkejut, setelah aku melemahkan kekuatan hingga ribuan kali, hanya ini yang bisa kau lakukan."
Ribuan kali lipat ....!!!
Askar terkejut mendengar perkataan Zilogia, mulai tersenyum dan tertawa kembali, rasa sakit dari tubuh yang rusak tidak membuatnya menjadi gila, hanya saja .
"Sampai sekarang, aku hanya menjadi mainan takdir saja hahaha." Sebuah tawa dari Askar yang menunjukan keputusasaan.
"Jadi apa kau masih mau melanjutkannya ."
"Jika aku melanjutkan pertarungan ini, apa mungkin aku bisa menang ?."
"Tentu saja..... tidak sih ."
"Repot juga kalau begitu ."
Mencoba berdiri dengan sisa tenaga, hanya ekspresi kosong tanpa ada semangat di wajah Askar.
Berjalan mendekat ke arah Zilogia, Askar membenturkan kepala tanpa tenaga atau pun rencana lain dan berkata.
"Setidaknya, aku ingin mati dengan perjuanganku, walau semuanya hanya memiliki akhir yang sama."
Beberapa detik Zilogia terdiam, melihat Askar yang pasrah menunggu kematian.
"Aaaa... Aaaaa, sungguh kekuatan yang hebat, aku kalah ...ah aku kalah." Teriak Zilogia dengan tiba-tiba.
"........?"
Dari semua serangan tidak memberikan sedikit pun luka berat pada Zilogia, bahkan menyentuh lapisan kulit terluar tubuhnya pun tidak.
Tapi kenapa Zilogia berteriak kesakitan, Askar terdiam melihatnya yang secara perlahan jatuh.
Askar bingung melihat ke arah semua monster, mereka hanya diam bahkan ada yang memalingkan wajah ataupun pura-pura menyapu lantai.
Mereka seakan tidak perduli dengan apa yang terjadi kepada tuan mereka, Zilogia.
Zilogia yang terbaring di lantai mulai berkata .
"Karena aku kalah, kau akan menerima semua warisanku, kekuatanku, kekayaanku dan takdirku."
Di bawah tubuh Askar mulai bersinar lingkaran prasasti dengan segala simbol yang bertuliskan bahasa kuno.
Perasaan hangat dan aroma yang sejuk mulai menyelimuti tubuh Askar, kedua tangannya yang telah hancur kini terbentuk kembali, semua luka dan kesakitan menghilang tanpa bekas.
Askar mulai kehilangan kesadaran dan Zilogia muncul didepan pandangan mata Askar, memperlihatkan wajah dengan sorot mata merah.
Seorang lelaki paruh baya yang tampan luar biasa dan tersenyum ke arah Askar.
Zilogia duduk di samping Askar yang tidak mengerti dengan apa rencananya.
"Apa yang sebenarnya terjadi, apa ini lelucon sebuah serial televisi Minggu pagi dan semua yang kau lakukan adalah prank saja."
"Tentu saja bukan, ini sebuah ujian dan sandiwara, apa yang aku lakukan adalah mencari seseorang yang layak untuk menerima warisan takdirku ." Jawab Ziloga yang menjawab pertanyaan Askar.
"Untuk apa aku menerima takdirmu, takdir milikku saja sudah merepotkan, jadi aku tidak ingin mendapatkannya." Kata Askar dengan kesal yang menolak warisan Zilogia.
"Hahaha aku suka dengan gayamu, semua yang terjadi di kehidupanmu adalah ujian dariku, termasuk menghancurkan sirkuit energi ditubuhmu, itu semua adalah untuk hasil dari ujian ini dan kau memang tidak mengecewakan."
Askar terkejut dengan apa yang di katakan Zilogia, semua kesengsaraan yang ada dihidupnya adalah sebuah kesengajaan.
"Apa kau tahu dengan apa yang kau lakukan, aku harus menerima semua kesengsaraan itu dan kau mungkin tertawa terbahak-bahak di tempat ini, sambil berkata 'sungguh lucu sekali bocah itu ."
"Dari mana kau tahu ." terkejut Zilogia.
Askar terdiam karena Zilogia sendiri terkejut mendengar spekulasi dari Askar.
"Jadi apa yang kau harapkan kepadaku."
"Aku ingin kau menemukan delapan segel dimensi dunia, masuk ke dimensi dunia dibalik batas dan ubahlah takdir dunia ini".
"Kenapa tidak kau lakukan sendiri, aku merasa hal itu merepotkan ." Balas Askar dengan acuh.
"Jangan begitu, dulu aku berhasil menembus delapan segel dunia dan berhasil mengalahkan satu penjaganya, itu pertarungan yang sangat hebat, karena aku harus menariknya keluar untuk bisa menang."
"Kau saja tidak mampu, apa lagi aku." Mendengar perkataan Zilogia, Askar kembali terkejut.
"Di kedua dimensi kita, memiliki dua belas ras utama yang ada sejak zaman penciptaan dan penguasa dibalik batas dunia memiliki rahasia penciptaan kedua belas ras. Tapi kekuatan mereka terlalu besar, bahkan melebihi diriku, jadi aku harus menemukan seseorang yang cocok untuk tugas ini ." Perjelas Zilogia dengan singkat kepada Askar.
"Oi.... Kau membuat semua ini semakin merepotkan saja ."
"Karena itu, tolong urus sisanya .....dah ." Berkata Zilogia dengan melambaikan tangan.
Secara perlahan Zilogia lenyap menjadi abu dan Askar membenamkan diri ke dalam tidurnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 647 Episodes
Comments
🇳🇴🇻🇪🇱 🇮🇩
makkk aku kaya makkk
2024-12-26
1
Unknown
gilaa sungguh epic ini adalah klimaks cerita yang ku tunggu seribu tahun sangat hebat sial betapa hebatnya ini
2024-11-30
1
Hanachi
Zilogia kalah sama Askar karena apa ya ? 🤔
2024-07-17
0