Didalam ruangan gelap, hanya ada obor sebagai penerangan.
Dinding yang terbuat dari batu hitam abadi, salah satu batu terkuat didunia, menjadikan tempat ini, penjara kuat yang tidak bisa ditembus dengan mudah.
Askar sudah tidak perduli, sudah berapa lama berada didalam penjara. Tetesan air dari atas, sudah ribu kali terdengar dan tetap tidak diperdulikan olehnya .
"Apa aku akan mati di sini ." Kalimat itu sudah diucapkan Askar puluhan kali dari mulutnya.
"Aku tidak ingin mati ." Dan jawabannya tetap sama, dari awal Askar dimasukan kedalam penjara hingga saat ini .
Sesosok monster bertubuh setinggi dua meter, terikat oleh rantai membawa makanan untuk para tahanan. Makanan itu hanya sepotong jagung, daging mentah yang masih berlumuran darah dan sebuah kendi berisi air.
"Ini makananmu, cepat makan ."
Askar terdiam lemas saat melihat tangan kotor monster memasukan makanan dari lubang kecil dibawah pintu besi.
Selama satu hari Askar diberikan makanan tiga kali, jika saja lauk-pauknya adalah sayur asem atau pun ayam goreng, itu lebih baik lagi.
Kemungkinan Askar akan jauh lebih betah, karena tempat ini dia bisa makan tiga kali, sedangkan di rumah, makan pun sehari satu kali saja sudah bersyukur.
Tanpa memperdulikan perasaan jijik, daging merah masih berlumuran darah, tetap dia makan dan tulang belulang sisanya bertumpuk banyak di samping ruangan.
Askar hanya terbayang kematian dalam penjara atau pun menjadi makanan para monster sebagai tumbal, Askar merasa putus asa.
Sekilas bayangan dari ibu, ayah, Silva, Sina pak RT, tukang siomay, tukang cendol, ibu warung nasi dan teman dari teman yang ternyata teman temannya tetangga juga muncul.
Kepingan-kepingan ingatan keseharian selama askar bersama keluarga, menjadi hal yang tidak ingin Askar lupakan.
Selain untuk keluarganya, itu masih dipertimbangkan, kehadiran mereka tidak penting-penting amat.
"Aku tidak bisa mati di sini, tanpa melakukan apa pun." Bulat tekad lelaki kurus itu.
Askar berusaha berdiri, semua bayangan yang muncul dalam ingatannya menjadi sisa semangat api untuknya.
Setelah habis memakan daging mentah yang menjijikan. Askar tersenyum.
"Aku akan buat mereka menyesal karena tidak menyediakan sayur asem ditempat ini."
Askar memang bukan manusia yang memiliki sirkuit energi ditubuhnya. Tapi otaknya memiliki kecerdasan yang berada diatas rata-rata.
Dimana Askar mampu berpikir lebih cepat dari manusia biasa, itu karena setiap hari dia selalu memikirkan bagaimana uang 10.000 mampu memberi makan 4 manusia dalam satu rumah.
Itu terlalu sulit.
Tapi untuk Askar, itu membuatnya berpikir, tidak ada yang mustahil, selama warung tak ada cctv.
Askar mulai memperkuat tubuhnya dengan melakukan push up, sit up dan semua kegiatan penguatan fisik secara ekstrim.
Memakan habis semua daging, mengumpulkan tulang dari daging monster yang keras seperti besi.
Askar pernah membaca sebuah buku tentang ilmu beladiri kuno, menggunakan teknik pernafasan untuk memperkuat tubuh.
Setiap kali makanan datang, Askar menyisihkan jagungnya dengan alasan lain.
Sisa tulang monster dia gunakan untuk mengikis batu hitam abadi, sedikit demi sedikit, lama-lama cape juga.
Batu hitam abadi, selain menjadi batu terkuat dalam pondasi, batu ini memiliki senyawa kalium nitrat, bisa digunakan untuk bahan dasar bom.
Tapi untuk mendapatkan senyawa itu, Askar harus menghaluskan batu sekuat tenaga tanpa bantuan mesin.
Selama berbulan-bulan Askar melakukan persiapan, bahkan ilmu pernafasan yang dipelajari olehnya sudah mampu memperkuat otot dan tulang menjadi sekeras besi.
Menggabungkan bubuk Jagung dan serbuk batu hitam yang memiliki konsentrasi kalium nitrat tinggi.
Kendi bekas air minum menjadi wadah pembuatan peledak, lebih mudah disebut sebagai mercon.
Semua terkumpul sebanyak 50 kendi, ditutup rapat dengan pemantik khusus yang terbuat dari campuran tepung jagung, bubuk batu hitam dan air.
Percikan api dari pematik akan membakar kalium nitrat kedalam botol, menyebar oleh tepung jagung, sehingga kendi itu akan membuat ledakan yang tidak kalah kuat dengan mercon seberat 1 kilo.
Hari yang direncanakan oleh Askar akhirnya datang, tepat setelah monster itu mengirimkan makanan adalah waktu yang paling tenang.
Teknik pernafasan mulai menjalar ke dalam setiap syaraf dan otot, mengumpulkan semua kekuatan ke dalam tangan .
Boomb....
Hanya dengan sekali pukulan engsel pintu besi itu patah, secara perlahan Askar keluar dan menutupnya kembali.
Askar menyadari kalau manusia memiliki bau yang bisa di deteksi oleh monster, karena itu dia sudah membasahi seluruh ruangan dengan air kencingnya.
Sehingga monster akan tertipu dengan aroma yang mereka cium.
Tubuh Askar juga dibasahi dengan darah dari daging monster yang selalu dia makan, sebagai kamuflase agar aroma tubuh manusianya lenyap.
Semua indra yang ada didalam tubuh Askar menjadi lebih peka karena ilmu pernafasan.
Dalam jarak puluhan meter, Askar mampu mendeteksi beberapa monster dari getaran dinding.
Peledak dipersiapkan dalam sebuah kantong yang dibuat dari baju, membuat Askar pergi dengan telan*jang, walau pun masih menggunakan celana dalam, itu sudah sobek bahkan sebelum masuk kedalam penjara, jadi anggap saja tidak ada.
Askar menggunakan senjata yang dibuat dari tulang, bersembunyi dibalik bayangan dan bersiap untuk menyerang.
Secara perlahan membelakangi tubuh monster bertubuh kerbau, Askar melompat dan menusukan senjata masuk kedalam leher, berputar dan membanting tubuh monster kebawah.
Dengan kekuatan fisik dari ilmu pernafasan, lengannya masih dengan mudah membelah leher monster seperti memotong sebuah kue.
Tubuh monster yang tewas itu berubah menjadi abu dan menyisakan kristal energi. Pada dasarnya kristal energi dalam tubuh monster adalah sebuah jantung untuk memberikan para monster kekuatan.
Semakin jauh Askar mengikuti lorong, lima puluh monster berhasil dia bunuh, menyimpan setiap kristal energi, berharap mungkin bisa dia jual setelah keluar dari penjara ini.
Sisa mercon yang dimiliki Askar hanya ada dua puluh kendi, walau daya ledak dari geranat handmade ciptaan Askar tidak terlalu efektif.
Setidaknya memberikan Askar peluang untuk bergerak dan menyerang monster satu persatu.
Askar tidak perduli seberapa jauh perjalanan demi mendapatkan kebebasan, berjuang sampai mati demi satu kesempatan.
Unjung lorong terlihat, sebuah pintu yang akan membawanya keluar dari penjara gelap.
"Ini adalah ujungnya." Gumam Askar menunjukan ekspresi bahagia setelah sekian lama hidup didalam penjara.
"Aku akan kembali, tetap hidup dan terus hidup, walau pada akhirnya tidak ada yang menyelamatkanku dan tidak akan aku biarkan takdir mempermainkanku lagi."
Askar mengumpulkan kekuatan ditangan kanannya, hembusan nafas tenang dan dalam, oksigen yang masuk membuat aliran darah semakin cepat, menyebar kedalam setiap bagian tubuh.
Konsentrasi penuh ke tangan kanan, satu pukulan kuat menuju pintu keluar, seperti sebuah ledakan, terdorong hingga terbang beberapa meter .
Selama berjam-jam Askar harus mempertaruhkan hidup untuk keluar dari penjara yang telah mengurungnya.
Tapi di balik pintu, bukan sebuah kebebasan seperti yang diharapkan Askar, sebuah ruangan singasana luas yang dipenuhi sekumpulan monster berdiri menghadap kearah Askar.
Di atas singasana sesosok tubuh berbalut jubah hitam berdiri dan semua monster mulai tunduk memberikan hormat kepadanya .
"Selamat datang, kau membuatku menunggu hampir dua tahun, tapi aku Zilogia, percaya kau tidak akan mengecewakanku ."
Askar hanya bisa terdiam melihat puluhan jenis monster yang memiliki aura kekuatan besar ada hadapan orang itu.
Salah satunya adalah Eldfet kesatria hitam datang membawanya masuk kedalam penjara .
"Sepertinya takdir masih mempermainkanku, tapi aku tidak perduli lagi, aku akan hidup ." Askar tersenyum, berjalan mendekati kumpulan monster yang memancarkan aura kuat.
Bahkan untuk orang yang tidak memiliki sirkuit energi seperti Askar, mampu merasakan sensasi gemetar yang hebat .
Sebuah ketakutan ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 647 Episodes
Comments
Pra Yogi
lah..!
tak kirain!!!
2025-01-25
0
🇳🇴🇻🇪🇱 🇮🇩
ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh ahh a
2024-12-26
0
Sky•X7
pantesan ibu warung nasi diingat
2024-08-24
1