Setelah Paman Arga pergi , Pak Agus segera menghampiri Yaura .
" Bagaimana, kau bisa mengendalikannya ? "
" Hanya dengan 1 Peluru, dia ketakutan. Dan Kematian, itulah yang akan Kita gunakan sebagai senjata untuk memanfaatkan Paman Arga . Mereka yang membunuh Ayahku juga ternyata menghianati Paman Arga . sepertinya ini kesempatan bagus untuk kita Pak, dia mungkin dendam dengan mereka juga " Yaura melebarkan senyumnya .
" Baguslah Nak, buat Arga benar- benar bisa dipercaya dan mengikuti semua perintahmu "
" Aku akan melakukannya " Yaura kembali tersenyum.
......
Pagi yang cerah mulai muncul, waktunya orang untuk kembali beraktifitas .
Kantor NIS
Kak Alfin , Helena , dan Henry sudah ada di Kantor lebih awal , mereka sudah disibukkan dengan berbagai tugas Intelligent . Mereka mengotak-otak komputer dengan fokus dan teliti,
" Apa kau tidak memberitahu Yaura untuk datang lebih Awal ? " Alfin menatap ke arah Helena.
Helena tertegun , dan ntah harus apa yang Helena katakan kepada Kak Alfin . Dia sebenarnya sudah memberitahu Yaura tadi malam, tapi ntah kenapa Yaura belum juga tiba.
" Yaura benar-benar keterlaluan . Aku sudah memberitahunya padahal, Apa dia tidak juga faham bahwa Ketua Tim nya seperti singa ? " gerutu Helena.
" Pak Alfin, Aku sudah memberitahunya semalam. Mungkin ada sedikit masalah , jadi dia terlambat " sambungnya seraya tersenyum ke Alfin .
" Apa dia tidak memiliki Ponsel ? sehingga dia tidak bisa memberitahu siapapun kenapa Dia terlambat ? " Alfin menatap sinis Helena.
" Tenanglah, Yaura mungkin segara datang , kau tahu sendiri jalanan macet " saut Henry .
Tak berselang lama, Yaura datang dengan sejumlah perban yang membalut sebagian tubuhnya . Jalannya pun sedikit pincang .
" Selamat Pagi , Aku mohon maaf datang terlambat " Yaura sedikit membungkukkan tubuhnya.
Melihat Yaura terluka , membuat Alfin, Helena, dan Henry terkejut .
" Kau kenapa Mulan ? Kau kecelakaan ? " Henry menghampiri Yaura .
" Kau kenapa Yaura ? kenapa kau tidak memberitahuku ? " Panik Helena .
Kak Alfin hanya menatap Yaura dengan tatapan khawatir .
" Beritahu Tim jika kau sedang bermasalah . Jangan menghilang tanpa kabar " .
" Aku minta maaf kepada kalian semua " Yaura menjelaskan kenapa dia datang terlambat dan terluka.
" Ya Tuhan , Yaura kenapa kau tidak dirawat di Rumah Sakit ? Ini Bahaya " Helena mengece luka Yaura.
" Mulan . Kau harusnya menghubungi kami, kami akan menolongmu , kecelakaan bukan hal sepele " Kritik Henry seraya mengamati perban yang membalut luka Yaura.
Alfin hanya diam , dan sejenak Ia berfikir.
" Aku yakin kau tidak terlalu bodoh . Pulanglah ! Pulihkan kondisimu terlebih dahulu, Tugasmu Helena yang akan mengatasinya " .
Yaura dan Helena terkejut.
" Aku boleh pulang? " Yaura menunjuk ke dirinya.
" Apa ? Aku yang menyelesaikannya? " Helena Protes kepada Alfin.
" Kalian tidak tuli kan? Jangan bertanya untuk hal yang sudah dijelaskan " Kak Alfin meninggalkan Ruangan .
Helena memandang Yaura dengan kesal .
" Kenapa harus terluka Yaura . Jadi Aku yang menyelesaikan tugasmu " Helena mengerucutkan bibirnya .
Yaura hanya tersenyum .
" Ayolah Helenaku cantik, Aku sedang terluka sekarang " .
" Tenanglah Helenaku sayang, Aku akan membantumu kau tenang saja " Henry menyenggol Helena seraya tersenyum usil .
" Kalian ini ! Menyebalkan " Helena berlalu pergi dengan wajah Manyunnya .
Yaura dan Henry pun terkekeh melihat kekesalan Helena.
.......
Masih teringat akan keadaan Yaura, membuat Ken merasa tidak nyaman, dan hatinya tidak tenang . Ken memakai pakaian Kantor , dan memang Hari ini harus Pergi ke Kantor . Namun, Dia memutuskan untuk ke Rumah Sakit terlebih dahulu .
Rumah Sakit
Ken menghampiri Meja Receptionist . Dia menjelaskan bahwa kemarin Ia datang kesini bersama seorang Wanita yang terluka, dan Bertanya tentang Identitas Yaura.
"Mohon Maaf Tuan, kau bisa menjelaskan ciri-cirinya ? " Tanya Receptionist
" Baru kemarin saja kenapa kalian tidak mengingatnya ? " protes Ken . Sejenak ia menghela nafas,
" Dia terluka di bagian tangan dan lutut , rambutnya panjang berwarna Hitam , Aku kesini menggendongnya . Ruang 41 UGD , Bukankah Kau ( Ken menunjuk salah satu Receptionist ) Ikut bersama Kami untuk Formalitas ? Aku yakin Kau mengingatnya " .
Sejenak Receptionist itu terdiam .
" Nona itu? Mohon Maaf Tuan, Nona yang bersama Tuan tidak mau memberikan Identitasnya . Jadi kami hanya menulis Tuan Kendrick Rafandra Bachtiar sebagai Penanggung Jawab "
" Sia-sia saja Aku datang kesini " gumam Ken .
" Baiklah , Terima Kasih, Aku meminta maaf telah mengganggu pekerjaan Kalian " Ken berlalu meninggalkan Rumah Sakit.
Memutuskan untuk Pergi ke Kantor , Ia pun melajukan mobilnya .
" Kenapa dia tidak memberikan Identitas ? Jika terjadi apa-apa saat penanganan , Ini sangat beresiko. Sial ! Kenapa juga aku tidak bertanya tentangnya waktu itu " .
...
Vino berada di sebuah Butik Pengantin , letaknya tidak terlalu jauh dari Apartement Yaura .Ia berniat untuk membelikan Pacarnya Gaun Tunangan .
Terlihat dari kejauhan dan menyadari bahwa itu adalah Vino . Yaura yang sedang lewatpun segera menyusulnya masuk kedalam Butik Pengantin .
" Vin .. "
Mendengar suara Wanita dan memanggilnya membuat Vino berbalik badan dan mencari sumber suara.
" Yaura .. Wahh Kau kesini juga? " Vino melebarkan senyumnya .
" Aku lewat sini, dan tidak sengaja melihatmu . Kau membeli gaun pengantin Vin? Wahh.. Hari Tunanganmu semakin dekat ternyata " puji Yaura.
" Sebenarnya ini adalah Kejutan, Aku tidak memberitahu pacarku bahwa Aku akan segera bertunangan dengannya " .
" Semoga semuanya lancar Vin . Sebenarnya aku ingin bertanya sesuatu denganmu , Kau adalah seorang Pengusaha , Kau pasti mengetahui tentang Pembangunan Gita Hotel ? " Yaura menatap Vino .
" Iyah Yaura , Gita Hotel akan segera di bangun, dan G&D Insurance juga kabarnya akan dibuka kembali , Namun ada sedikit masalah. Aku juga sekarang ingin ke Kantor untuk Rapat Hotel . Kenapa memangnya ? Apa ada masalah dengan pembangunan itu ? " Vino menatap Yaura dengan penuh keheranan .
" Tidak Vin, aku hanya bertanya saja . Temanku dari London kabarnya ingin melamar di Gita Hotel nantinya, kau beritahu aku yah jika Lowongan Kerja telah dibuka "
" Astaga .. Kau ini , Aku kira kau ada masalah dengan Pembangunnya, siapa tau tempat tinggalmu tergusur jika Gita Hotel dibangun " Vino terkekeh .
" Tempat tinggalku bukan disana " Yaura mengerucutkan bibirnya.
" Baiklah Vin, aku pamit dulu . dan semoga Hari Pertunanganmu lancar " Yaura tersenyum dan melangkah pergi .
" Ya Tuhan, kenapa aku lupa bertanya kepada Yaura selera Wanita itu bagaimana .. dan ukuran Gaunnya ? Sial ! Kenapa aku benar-benar pelupa " gerutu Vino .
" Aku bertanya saja kepada SPG nya , mungkin dia mengerti maksudku " lanjut Vino .
......
Dari Kejauhan , Evelyn dan Bianca ternyata memantau Vino & Yaura .
" Mereka bahkan membeli Gaun Pengantin " ujar Bianca menoleh ke arah Evelyn .
Evelyn meneteskan air mata dan matanya menyorot tajam .
" Wanita itu benar-benar brengsek . Aku akan membuatnya benar-benar menderita secepatnya . Berani-beraninya dia merebut Vino dariku " Evelyn memandang Yaura dari balik jendela .
" Kau ingin menemui Vino sekarang? " Bianca hendak membuka pintu mobil.
" Jangan Kak ! Kita harus bertingkah baik-baik saja didepan Vino . dan harus bersandiwara sampai hari itu terjadi " Evelyn mengeluarkan Ponsel dari tasnya .
" Apa yang ingin kau lakukan sekarang ? " ujar Bianca .
" Menelfon Kak Ken. Dia di Kantor atau di Rumah " Evelyn memencet tombol hijau pada ponselnya .
Sambungan telfon terhubung . Evelyn pun bertanya pada kakaknya.
" Aku ada di Kantor Evelyn . Apa ada masalah ? " jawab Ken seraya mendudukkan tubuhnya di Kursi Rapat.
" Tidak apa-apa Kak, aku hanya bertanya saja . Baiklah Kak, aku matikan dulu sambungan telfonnya. Semoga Rapat Kakak berjalan lancar " Evelyn pun mematikan sambungan telfonnya.
" Kita akan ke Rumah Kak " perintah Evelyn pada Bianca.
" Kita baru saja dari Rumah, untuk apa ke Rumah lagi " Bianca terheran .
Mendengar Bianca banyak bertanya, akhirnya Evelyn menjelaskan Kenapa mereka harus ke Rumah.
" Wow. Ide yang bagus " Bianca tersenyum sinis dan segera melajukan mobil menuju Rumah Ken .
....
Yaura berjalan dengan wajah berseri . Ia memainkan Ponselnya .
" Aku telah memasang Penyadap pada Vino . sepertinya aku akan segera tahu siapa investor dan pembangun Gita Hotel nanti "
" Sepertinya aku harus menemui Paman Arga sekarang " Lanjut Yaura.
Yaura pun segera menolah kanan kiri untuk mencari taksi, tak berselang lama , ia mendapat taksi dan segera menuju Apartment Paman Arga.
15 menit kemudian .
Yaura sampai di Apartment Paman Arga , Ia turun dari taksi dan memberi beberapa lembar uang kepada sopir . Mempercepat waktu, Ia pun melangkahkan kakinya dengan cepat menuju Kamar Paman Arga .
Kamar Paman Arga .
Tokk tokkk tokk Yaura mengetuk pintu kamar. Tak menunggu waktu lama, Paman Arga pun segera membukakan Pintu .
" Nona ? "
" Kenapa kau tidak melarikan diri ? " Yaura menatap sekeliling Kamar .
" Bukankah Aku sudah berjanji kepada Nona , untuk mengabdi kepada Nona " jelas Paman Arga dengan sedikit ketakutan .
" Apa Kau boleh masuk ? " Yaura menatap Paman Arga dengan tatapan dingin .
" Iyah silahkan Nona " Paman Arga mempersilahkan Yaura masuk .
Yaura mengamati setiap sudut Ruangan Kamar, Ia khawatir Arga memasang CCTV, Penyadap , atau Ada Pembunuh bayaran pada Ruangan tersebut.
" Siapa yang membayarmu waktu itu? "
Mendengar pertanyaan Yaura membuat Paman Arga sedikit ketakutan .
" Yang menyuruhku waktu itu ada 2 Orang Nona, Ritz Carlton dan Dynamic mereka yang mengirimnya "
" Berapa dia membayarmu ? " Yaura menatap Paman Arga.
" Mereka membayarku sebesar 10 Milyar waktu itu. Namun itu hanya setengahnya, mereka menjanjikanku 20 Milyar "
Yaura terdiam
" Jika yang menyuruh Paman Arga ada 2 orang berarti dia tidak berbohong . Jumlah pembunuh Ayahku adalah 7 , 5 Orang yang menembakki kami, dan 2 Orang yang menyuruh Paman Arga "Batin Yaura , memori otaknya mengingat kembali rekaman CCTV yang ada di Rumahnya dulu, di dalam CCTV menunjukkan 5 Orang Berjubah Hitam menembakki Keluarganya dan 2 Orang menangani Paman Arga .
" Kenapa Kau mematikkan Ponselnya? " Yaura menyodorkan tangannya.
Seakan mengerti maksud Yaura , Paman Arga pun mengeluarkan Ponsel dari sakunya .
" Jika Aku mengaktifkan Ponselnya , Kemungkinan Dia bisa melacak keberadaanku saat Ini Nona "
" Benarkah ? " Yaura membuka rangka Ponsel dan mengecek apakah SIM Card nya ada atau Tidak ( Bisa saja Paman Arga berpura-pura tidak mengaktifkan , padahal memang SIM Card nya tidak ada )
" Benar-benar SIM Cardnya ada " Gumam Yaura.
" Dia ? Siapa yang kau maksud ? " lanjut Yaura.
" Pak Andi , Nona "
Mendengar nama Pak Andi, Yaura Terkejut .
" Pak Andi mengetahui dirimu masih hidup? "
" Iyah Nona, Aku tidak sengaja bertemu dengannya . sejak saat itu Pak Andi mulai mencari-cariku " ujar Pak Arga.
" Baiklah, Paman muncullah kehadapan Pak Andi , mainkan sandiwaramu dan carilah informasi sebanyak mungkin tentang Gita Hotel , Aku belum menemukan siapa dalang dari Pembunuhan " Yaura menyorkan HP Paman Arga.
" Nona Yaura menyebutku Paman , ini berarti Dia sudah kembali sebagai Nona Yaura yang dulu " Paman Arga mengambil Ponsel miliknya dari tangan Yaura.
" Ini untukmu . Aku yakin, Kau pandai menggunakan senjata sekarang " Yaura mengeluarkan senjata dan memberinya kepada Paman Arga.
" Aku belajar menembak secara otodidak Nona, sejak mengisolasi diri aku mengisi hari-hariku dengan belajar menembak . Tapi ... Nona juga sepertinya sangat mahir menggunakan senjata "
" Aku tidak mahir sepertimu . Temui Pak Andi, dan rekam percakapan Kalian. dan Ini , gunakan sesuka Hatimu " Yaura menyodorkan sebuah Debit Card pada Pak Arga.
" Ti-tidak Nona, aku tidak butuh itu " Ujar Arga.
" Aku yang butuh ini. Kau butuh sejumlah uang untuk berkamuflase nantinya, terimalah . " Perintah Yaura.
Takut kepada Yaura, Paman Arga pun menerima Debit Card tersebut .
" Bahkan Debit Card pun tidak sungkan Nona berikan padaku . Tahu seperti ini, Aku akan selamanya mengabdi kepada Nona Yaura " batinnya .
" Cepat temui Pak Andi, sebelum Rapatnya berakhir " Lirih Yaura.
" I- Iyah Nona, aku akan segera kesana " Paman Arga pun melangkah keluar kamar .
Yaura mengeluarkan ponsel dari tasnya dan menelfon seseorang .
" Aku sudah mengirim Paman Arga kesana. Kau awasi Dia " Perintah Yaura pada seseorang.
" Baik Nona " Jawab seseorang tersebut .
Yaura pun mematikan sambungan telfonnya .
Hendak melangkah keluar ..
" Ahhh .. Kenapa kakiku menjadi sakit begini " Yaura terpekik sakit , dan memegangi kakinya.
Butuh saran dan kritik
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
arsyila
menyukai dalam diam🤐🤐🤐
2021-12-18
0
Pratiwi Mulyani
lanjut dulu
2021-10-25
0
Neng Win
efelyn slh paham SM yaura
2021-10-11
0