Meskipun berhenti mengikuti Yaura, namun dalam hati Ken tidak tega melihatnya pulang sendiri dengan keadaan terluka . Ken pun melanjutkan langkahnya dengan cepat dan mengejar Yaura yang mulai menjauh dari pandangan mata.
" Sekali lagi Aku minta maaf telah membuatmu terluka. tolong jangan menolak , Aku akan mengantarmu pulang " Ken berdiri tepat dihadapan Yaura, dan memandangnya dengan tatapan dalam.
" Kau tidak perlu merasa khawatir, dan aku sudah memaafkanmu " ucap Yaura tanpa memandang wajah Ken .
Namun tiba-tiba Ken mengeluarkan Cek dari dompetnya.
" Ini sebagai ganti rugi , terimalah. Aku membahayakan nyawa anak kecil dan dirimu , jangan menolak " Ken menyodorkan Cek tersebut pada Yaura .
" Aku sangat berterima kasih kau sudah mau membawaku kesini, dan ini sudah lebih dari cukup " ucap Yaura seraya melihat Cek yang di pegang Ken .
Belum sempat Ken selesai berbicara ,
" Baiklah, Aku pamit dulu " Yaura berlalu pergi dari hadapan Ken .
Menyerit heran , bercampur rasa bersalah membuat Ken merasa kebingungan .
" Jelas-jelas Dia terluka, tapi menolak untuk diobati. Uang ganti rugi pun dia tolak, padahal waktu itu .."
ingatan Ken tiba-tiba terlintas saat dia melihat Yaura di Hotel & Bar ,
" Mungkin uang dari hasil melayani lelaki hidung belang lebih baik, dari uang ganti rugi " Ken kembali memasukkan Cek kedalam dompetnya .
........
Keluar dari rumah sakit, ternyata Yaura sudah dijemput oleh orang suruhan Pak Agus . dan memang sebelumnya , ia menghubungi Ayah angkatnya tersebut untuk segera menjemputnya di Rumah Sakit . Ia pun segera masuk kedalam mobil, tanpa banyak bicara sopir pun langsung melajukan mobilnya .
" Aku berusaha keras untuk menghindarinya, tapi kenapa Tuhan malah berkendak lain, kenapa harus dirinya yang mengetahui Penyadapan waktu itu " Yaura mengingat kembali saat dirinya memasang penyadap pada Pak Andi dan tertangkap basah oleh Ken .
" Sepertinya Dia orang yang cukup cerdas menganalisa keadaan , Aku harus berhati-hati dengannya . Liontinku juga kenapa harus ada padanya " Gumam Yaura dalam Hati .
" Nona , Kau ingin kemana? " ujar Sopir tersebut.
" Apartement Danau Biru Pak, " saut Yaura .
" Baik Nona " Sopir tersebut pun membawa Yaura ke Apartement Danau Biru .
Setelah menempuh perjalanan 20 menitan , sampailah di Apartement Danau Biru. Yaura pun segera turun dari Mobil.
" Terima kasih Pak "
" Sama-sama Nona " ucap sopir seraya melajukan kembali mobilnya .
Tak berselang lama, seorang lelaki muda menghampiri Yaura .
" Apa kau mengalami kecelakaan Nona ? lukamu cukup serius " lelaki muda itu terkejut saat melihat perban yang membalut sebagian tubuh Yaura.
" Hanya kecelakaan kecil . Baiklah, waktuku tinggal sedikit, kita harus segera masuk "
Faham atas perkataanya , Lelaki muda itupun segera masuk kedalam komplek Apartement tersebut bersama Yaura . bukan tanpa maksud Yaura memanggil lelaki itu, dengan kehadiran lelaki itu membuat Yaura bisa lebih mudah untuk masuk kedalam Apartement dan lolos dari pemeriksaan pihak Keamanan Apartement . Ia pun kini berada di Apartement lelaki muda itu ( sebut aja dia si A ) .
" Aku sudah menyiapkan senjatanya Nona, kau bisa segera menyelinap masuk kedalam kamar Tukang Kebun ayahmu " ujar si A seraya mengeluarkan senjata dari Tas Hitam Panjang milik Yaura.
" Siapkan mobil didepan, dan ini obat biusnya. Bius tukang kebun Ayahku tanpa melukainya, aku akan memantaumu dari sini, karena kau tidak punya lisensi Kepemilikan Senjata , maka aku yang akan menembaknya. segera ambil ponsel miliknya dan matikan, dan jangan lupa dokumentnya juga . ini akan sangat membantu,jika saat kita mengintrogasinya dan dia berbicara melantur , itu sebagai jaminan kita bisa mempercayainya atau tidak " jelas Yaura seraya mengeluarkan beberapa obat bius.
" Baik Nona, aku akan menjalankan perintah Nona . Sopirku akan menunggu di depan nantinya "
" tapi Nona .." sambung si A .
" Apa ada masalah? " tanya Yaura dan menyerit heran .
" Tanganmu sedang terluka, dan kakimu juga terluka, ini tidak memungkinkan Nona , jika rencana kita meleset dan harus menghindar bagaimana ? "
" Kau tidak perlu mengkhawatirkan masalah itu . Aku terlatih, terluka atau tidak , tidak ada perbedaan . Dan jika harus berlari, maka aku akan memilih bersembunyi . Kau tenang saja " senyum Yaura.
" Baiklah Nona "
Setelah berhasil menyusun rencana , si A segera melaksanakan perintah Yaura , sementara Yaura sibuk mempersiapkan senjata , mengukur jarak ,dan membidik target dari balik jendela kaca yang secara langsung berhadapan dengan jendela Apartement tukang kebun Ayahnya.
" Kemungkinan dia akan melawan, lalu berlari dan berteriak . Sepertinya ini posisi sempurna " ucap Yaura seraya menyipitkan sebelah mata saat mengukur bidikan senjatanya.
Sementara si A, berhasil berdiri didepan kamar tukang kebun, ia berpura-pura sebagai tetangga Apartement yang meminjam Vacum Cleaner kepadanya . tanpa kecurigaan , si tukang kebun menyambut si A dengan baik, ia pun mempersilahkan si A masuk kedalam Apartementnya sambil menunggu dirinya mencari Vacum Cleaner .
Tak berselang lama, saat si Tukang Kebun berbalik badan , si A langsung menjalankan aksinya , Ia langsung membius si Tukang Kebun , meskipun sempat berteriak , namun ia bisa mengatasi Keadaan . si A pun berhasil membiusnya. Melihat dari kejauhan dengan menggunakan teropong senjata, Yaura segera menghampiri si A . Namun ia terlebih dahulu merapikan kembali senjata miliknya dan ia simpan di tempat yang tidak terjangkau dan terlihat .
...
Yaura sudah berada di kamar Tukang Kebun.
" Aku tidak menyangka , dia sama sekali tidak waspada " Yaura melihat wajah tukang kebun .
" Karena dia sudah merasa aman selama ini Nona, "
" Baiklah kita akan segera membawanya ke mobil . Kita bertingkah seperti orang yang sedang melakukan pertolongan saat menghadapi CCTV di depan , dan saat di mobil pihak Keamanan pasti akan menanyai kita, dan kita harus bertingkah layaknya dia orang tertidur biasa " jelas Yaura.
tanpa basa-basi, mereka langsung membawa keluar tukang kebun dari kamar , dan menuju mobil yang sudah disiapkan , ia pun segera memasukkan targetnya ke mobil . Saat hendak keluar wilayah Apartement, tak disangka pihak Keamanan tidak terlalu banyak bertanya . sehingga mereka pun berhasil keluar.
Yaura menyuruh sopir untuk membawanya ke rumah Pak Agus karena disana terdapat Ruang Bawah Tanah yang dikhususkan untuk para sandera .
Tak selang beberapa lama , mereka sampai di Rumah Pak Agus , Yaura segera mengeluarkan borgol dari tas selempang miliknya dan memborgol tangan Tukang Kebun itu . lalu mereka segera masuk kedalam Rumah Pak Agus .
Mengetahui kedatangan Yaura , Pak Agus segera sigap membukakan pintu .
" Segera masukkan dia kedalam Ruang Tahanan sebelum obat biusnya tidak berpengaruh " perintah Pak Agus seraya melihat Tukang Kebun .
" Baik Pak " saut si A. Si A pun segera membawa tukang kebun ke dalam Ruang Tahanan yang ada di Ruang bawah tanah.
" Apa kau baik-baik saja Nak ? " Pak Agus melihat luka di sebagian tubuh Yaura.
" Aku baik-baik saja Pak , ini hanya luka ringan "
Yaura memegang tangannya .
" Kau bilang yang hampir menabrakmu itu orang kau temui waktu itu ? apa dia mencurigaimu lagi ? "
" Iyah Pak, dia orang yang sama . sepertinya dia tidak mencuragaiku, tetapi dia orang yang waspada akan keadaan " ucap Yaura , namun ingatannya tertuju pada cek yang Ken berikan kepadanya.
Memahami gerak gerik Yaura .
" Apa yang kau pikirkan Nak,? "
" Cek itu " Yaura kembali mengingat Cek nya.
" Apa maksudmu ? "
" Sebagai ganti rugi, dia memberiku sebuah Cek , dan .. " Yaura memasang wajah syok .
" Dan apa ? " Pak Agus menatap Yaura dengan wajah penuh penasaran .
" Itu Cek Milik Hotel Louis , dan itu hanya Cek yang bisa digunakan oleh petinggi Hotel . Aku sangat ingat saat mendiang Ayah membuat perjanjian kepada Petinggi Hotel Louis waktu itu, dan Dia sekarang menggunakan Cek yang sama persis . Maksudku, ada perbedaan Cek antara Petinggi Hotel dengan jajarannya . Dan Dia juga menyuruhku untuk mengambil Liontin milikku di Hotel Louis "
Mendengar fakta yang diceritakan oleh Yaura , membuat Pak Agus befikir keras.
" Berarti .. yang tersisa adalah Hotel Louis dan Dynamic yang belum kita targetkan . Tapi kau bilang, Dia ( Ken ) terlalu waspada untuk sekarang, dia juga sudah mempergoki dirimu waktu itu . Berarti target kita selanjutnya adalah Dynamic terlebih dahulu, Hotel Louis akan kita selidiki nanti . Kau ingat Vino kan? "
" Iyah , aku barusaja bertemu dengannya "
" Kau juga pasti tahu kalo Vino anak dari Presdir Dynamic , dia juga salah satu pemilik saham dari Gita Hotel nantinya . Kau sudah mendekatinya? "
Yaura mengingat kata-kata Vino, bahwa ia akan bertunangan dengan Pacarnya .
" Dia akan bertunangan dengan pacarnya nanti.Aku tidak bisa lebih melakukan sesuatu ,sebagai Teman aku sudah cukup melakukan pendekatan terhadap Vino , dan Vino sama sekali tidak curiga . Aku mencoba menggali beberapa informasi darinya, tapi akhir-akhir ini dia sangat sibuk , aku tidak bisa menemuinya lagi " .
" Baiklah, bertingkahlah sebagai Teman Vino yang baik, dengan kau punya relasi dengan Vino, ini akan memudahkan langkahmu kedepannya . Ritz Carlton, Dynamic dan Louis bukanlah musuh kita yang mudah kita hadapi. Saat kau bertemu dengan Vino nantinya, galilah informasi tentang Louis untuk sementara "
" Baiklah Pak, aku akan melakukannya " .
" Sekarang kau cari tahu isi dokument Tukang Kebun , sementara Bapak akan menyelidiki isi Ponselnya" .
Yaura pun segera mengeluarkan beberapa dokument Hasil sitaannya, dan sebuah Ponsel milik tukang kebun . Ponselnya segera ia kasih kepada Pak Agus , sementara , Ia yang akan menyelidiki dokumentnya .
Yaura mengasingkan diri di sebuah Ruangan, seraya membaca dan menganalisa dokument, sementara Pak Agus sibuk berhadapan dengan komputer untuk mengotak atik Ponsel tukang kebun Agar Sinyalnya tidak bisa terdeteksi oleh siapapun .
......
Tidak jadi pergi ke Kantor untuk Rapat, Ken malah menemui Kevin . Ia pun sampai di Rumah Kevin.
Di Ruang Tamu, Kevin sudah menyambutnya. Memperhatikan style Ken yang hanya memakai Kaos namun bawahan Formal. membuat Kevin menyerit heran.
" Ada apa dengan Style-mu ?, Ayah bilang kau tidak datang ke Rapat . Kau kemana ? "
" Aku kecelakaan tadi, dan merobek Kamejanya untuk menghentikan pendarahan pada wanita itu " ucap Ken seraya menenggak segelas Air Putih yang ada di meja .
" Kau baik-baik saja ? lalu bagaimana dengan korbannya ? kenapa kau tidak memberitahuku kalau kecelakaan " omel Kevin .
" Aku baik-baik saja , Kau seperti wanita sangat cerewet . Aku tidak menghubungimu karena masih bisa menanganinya sendiri , lagian Aku sangat panik dan khawatir , jadi Aku tidak berfikir untuk menghubungimu " Ken tiba-tiba teringat saat-saat ia membalut luka Yaura dengan kameja miliknya.
" Lalu kondisi korbannya bagaimana? "
" Dia terluka . Kau ingat dengan wanita yang di Bar waktu itu? kau bilang bahwa dia Cantik . Kau mengingatnya? "
Kevin mencoba mengingat wajah Yaura .
" Aku ingat . apa dia yang kau tabrak ? "
" Iyah , Dia yang aku tabrak. Dia terluka, dan aku sudah membawanya ke Rumah Sakit "
" Wajah cantiknya bagaimana Ken ? kenapa kau harus menabrak wanita cantik itu . Sial "
Melihat reaksi Kevin , membuatnya Ken menyerit heran .
" Aku yang menabraknya kenapa kau yang uring-uringan seperti itu "
" Ayo kita ke Rumah dia Ken , kita harus menengoknya lagi . Kau menabrakknya dengan mobil, Ini pasti luka serius " .
Mendengar perkataan Kevin . membuat Ken kembali cemas dan khawatir .
" Kenapa aku begitu bodoh . Harusnya aku memaksanya pulang denganku, Aku benar-benar menabraknya dengan mobil , berarti Luka dia serius. Sial ! kenapa aku begitu bodoh membiarkan seorang wanita pulang sendiri dalam keadaan terluka. Alamat Rumahnya pun aku tidak mengetahuinya, jalankan Alamat Rumah, Namanya pun aku tidak tahu " gumam Ken dalam hati , wajahnya kembali tersirat kekhawatiran .
Melihat Ken diam , dengan wajah yang cemas membuat Kevin bertanya-tanya.
" Ayo .. Kita pergi sekarang "
" Aku tidak mengetahui dimana Dia tinggal Vin, " ujar Ken .
" Astagaa kau tidak mengetahuinya? berarti kau tidak mengantarnya ? . seharusnya kau mengantarnya Ken. Itu berkaitan dengan keselamatan seseorang, bagaimana jika nanti terjadi apa-apa dengannya ? "
ujar Kevin .
"Jangan berbicara sembarangan !. Aku sudah mengajaknya pulang denganku, tapi dia menolaknya. Kau membuatku semakin khawatir saja " Ken menatap Kevin .
" Cari keberadaan dia nantinya , kau harus memastikan kesembuhan dia lagi Ken "
Mendengar omelan Kevin, membuat Ken kembali terbayang-bayang wajah Yaura .
" Benar kata Kevin, aku harus mencari keberadaan dan memastikan keadaannya. Kenapa aku begitu bodoh melepasnya begitu saja " cemas Ken seraya mengepalkan kedua tangannya .
" Aku mohon Ya Tuhan, semoga dia baik-baik saja " Ken memejamkan kedua matanya .
.......
Butuh saran dan kritik
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Pratiwi Mulyani
jadi penasaran siapa Yaura
2021-10-25
0
NETI Eka putri
sangat menarik...
2021-10-13
0
ana✍️
haloo semuanya jangan lupa baca novel ku ya....
judulnya cintailah aku sebelum aku mati
bantu support aku hehe
2021-02-21
3