Setelah memberi tahu Ayah, Ibu, dan Ken tentang keinginannya, Evelyn kini mendatangi Bianca dan memberitahu rencananya tersebut. tak Bisa dipungkiri, Bianca adalah tunangannya Ken , walaupun dia tahu bahwa kakaknya tidak mencintai Bianca, tetapi itu tidak serta merta menghilangkan rasa Hormat kepada Bianca. Evelyn pun menceritakan rencananya tersebut, hal ini tentu membuat Bianca murka, setelah Ken yang berusaha menjauhkan diri darinya, sekarang Evelyn yang berusaha menyingkirkannya dalam kehidupan Ken.
Rumah Bianca
Wajah Bianca diselimuti amarah dan kekesalan mendengar rencana Evelyn yang benar-benar membuatnya murka.
" Apa kau kehilangan akal Evelyn ? aku yang bersama Ken sedari dulu, aku tunangannya, dan rencana tidak masuk akalmu itu ? astagaa .. ada apa denganmu Evelyn " geramnya dengan suara nada tinggi .
" kak Bianca aku mohon tenanglah , aku belum selesai menjelaskan apa maksudku " Evelyn berusaha menenangkan Bianca. ia memberi Bianca segelas air putih untuk sedikit menenangkannya.
" Tenang? aku tidak bisa tenang begini Evelyn . rencanamu sungguh membuat darahku mendidih " Bianca menengguk minumannya.
" Kak .. ini hanya sementara , aku tidak benar-benar membuat Kak Ken menikah, setelah berhasil menjauhkan Vino dari wanita itu, aku akan menyuruh Kak Ken menceraikannya "
" Lalu bagaimana denganku ? apa aku harus mengakhiri hidupku demi menyelamatkan hubunganmu ? " tegas Bianca.
" Bukan itu maksudku . Begini, aku tahu bahwa Kak Ken sedang marah besar denganmu, kak Ken berusaha terus menghindar bahkan dia tidak mau menikahimu lagi, meskipun aku tidak tahu apa masalah kalian berdua, sebenarnya ini kesempatan bagus untukmu agar bisa mendapatkan hati Kak Ken, hibur dia disaat Aku membuat hidup kak Ken terancam karena menikahi Wanita Itu, kak Ken merasa frustasi karena permintaanku , hibur dan rayu dia, ini akan membuat hubungan kalian menjadi dekat lagi "
" Dia akan merasa bahwa Kau menemaninya disaat masa-masa sulit , lagipula kak Ken menikah bukan karena Cinta tetapi tekanan dariku, setelah rencanaku berhasil, aku akan menyuruhnya untuk mengakhiri pernikahan dan menikahimu " jelas Evelyn yang berusaha membuat Bianca melunak.
Bianca mulai mencerna penjelasan Evelyn.
" Kak .. kau tahu bukan , Kak Ken bukanlah tipe lelaki yang mudah mencintai seseorang, kau jangan khawatir Kak Ken akan mencintai Wanita Itu " lirih Evelyn yang seakan faham atas ketakutan Bianca.
" Aku tahu Ken tidak mudah mencintai wanita, aku yang tunangannya saja tidak merasa dicintai oleh Ken . lalu bagaimana jika Ken tiba-tiba mencintainya ? "
" Dia bukan selera Kakakku . ini hanya sementara , tolong mengertilah , lagipula Wanita itu bukanlah Levelmu, kau tidak perlu khawatir . Aku sudah memberitahu rencana ini kepada Ayah, dan kau tahu Ayah sangat menyukaimu, jadi tidak perlu cemas akan hilangnya Kak Ken dari hidupmu" .
" Apa kau yakin dengan cara ini juga membuatku dekat lagi dengan Ken ? "
" Aku yakin . kak Ken pasti frustasi, disaat kau menghiburdan membuatnya lebih baik, ini kesempatanmu lagi untuk bisa masuk ke dalam Hati Kakakku"
Bianca sejenak memikirkan perkataan Evelyn, mencerna dan menganalisanya sebaik mungkin.
.............
" Baiklah , aku terima rencanamu . tetapi jika ini gagal, aku sendiri yang akan menghancurkan semuanya" ancam Bianca dan menatap Evelyn.
Seakan tak menghiraukan ancaman Bianca, Evelyn senyum sumringah mendengar persetujuan tersebut.
" Astaga... Kak Bianca, terima kasih kak, kau mau merestuiku, terima kasih terima kasih terima kasih " girang Evelyn dan memeluk Bianca dengan begitu erat.
Bianca tersenyum tipis, dan masih memikirkan akibat rencana tersebut.
Rumah Ken
Ken bersiap dengan Pakaian Formal , balutan Jas Hitam yang begitu terasa pas di Tubuh Manly-nya menambah kesan ' The Real Gentle Man ' , Wajah yang dingin namun kharismatik , siapapun yang melihatnya pasti akan jatuh hati. Dia ingin pergi ke Kantor dan Rapat penting untuk pembangunan Gita Hotel.
" Setelah Rapat, aku harus menemui Kevin. rasanya kepalaku mau pecah memikirkan permintaan Evelyn, aku akan meminta saran Kevin untuk mencari jalan keluar " gumamnya seraya memakai dasi di lehernya .
Ia pun melangkah keluar dan mengambil kunci mobil .
" Tuan Ken, apa kau tidak memakai Sopir ? " ucap seorang pelayan .
" Tidak Bi ," sahut Ken dan melangkah pergi .
Di Bagasi mobil, ia memilih menggunakan B*gatti Chiron untuk pergi ke kantor , mungkin dengan mobil sport penat di kepalanya sedikit hilang . Ia pun mulai melajukan mobil dan menuju kantor.
Ken melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, emosi yang ia pendam , ia salurkan melalui berkendara. Permintaan Evelyn yang terngiang-ngiang di kepalanya, serta Permohonan Ayahnya membuat Kepala Ken serasa ingin meledak. Ia berkendara dengan pikiran kacau , Rasa ingin menolak tapi tidak bisa, Rasa ingin pergi jauh namun Ia sadar , lari dari kenyataan tidak akan merubah apapun .
............
seorang Anak kecil berumur 5 Tahun, nampak sedang mengejar-ngejar sebuah balon yang terbang, wajar saja karena di jalan itu ada sebuah Taman Bermain.tapi entah dimana Ibunya, anak kecil itu berlari-lari di tepi jalan tanpa pengawasan , ini sangat membahayakan memang.
Menyadari bahwa ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi dari kejauhan . seorang wanita segera berlari dan mengejar anak kecil tersebut, anak kecil yang semakin masuk kedalam jalur Mobil, dan Ken yang semakin melaju dengan kecepatan tinggi namun tidak konsentrasi. membuat Wanita tersebut pun semakin cepat berlari ,
" Tidakkkkkkkk ... jangannn Ya Tuhan Aku mohon " rintihnya seraya berlari dengan Cepat .
Mobil semakin mendekat dan hendakk menabrak anak kecil tersebut .
" Berhentiii !!!!!! " Teriak Panik Wanita tersebut
Mobil semakin mendekat , tanpa pikir panjang, dannn
" Awasss !!!!!!!!! " Teriak wanita itu dan merangkuh anak kecil tersebut , matanya terpejam .
Ken mengerjap saat mendengar teriakkan, Ia Panik dan banting stir namun tak bisa menghindari kecelakaan tersebut . dann
Brugggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh Ia menabrak wanita itu dan anak kecil .
Wanita itu jatuh tersungkur , namun anak kecil itu baik- baik saja dalam pelukannya . Ia mendekap anak kecil tersebut dengan tubuhnya.
" Kau baik-baik saja sayang? , apa kau baik-baik saja ? " Wanita itu mengelus kepala anak kecil tersebut yang sedang menangis, ia mengamati semua bagian tubuh anak kecil dengan penuh ke khawatiran dan kecemasan . Ia merasa lega karena anak kecil tersebut baik-baik saja dan tidak terluka .
Ken yang masih di dalam mobil seraya memegangi stir mobil, merasa syok dan begitu cemas . Guratan di wajahnya menunjukkan betapa khawatirnya dia , melihat seorang Wanita dan Anak Kecil , Ken langsung keluar dari mobil, dan segera mendekatinya .
Disaat yang bersamaan , seorang wanita paruh baya mendatangi Wanita dan anak kecil itu .
" Ya Tuhann .. Sayang, apa kau baik-baik saja?, maafkan Ibu sayang , Ibu lengah menjagamu "
Ternyata dia adalah Ibu dari anak kecil tersebut. Ia memeluk anaknya seraya menangis,
" Bibi, Aku khawatir dengan anak bibi, segera bawa dia ke Rumah Sakit, takut terjadi apa-apa " ujar Wanita itu .
" Tapi Nak , Kau juga terluka, Ayoo ikut dengan Bibi " ajak Ibu Anak Kecil.
" Aku baik-baik saja Bi, cepat periksa Anak Bibi, Aku tidak apa-apa " lirih Wanita itu .
" Baiklah Nak, Bibi sangat berterima kasih kepadamu karena telah menyelamatkan Anak Bibi, Kau juga harus ke Rumah Sakit , dan mintalah pertanggung jawaban pengemudi itu " ujar Ibu Anak Kecil , dan berlalu meninggalkan Wanita itu.
Wanita itu hanya mengangguk , tubuhnya masih terkulai di Jalan .
Ken menghampiri wanita itu dengan wajah khawatir dan cemas .
" Aku sungguh minta maaf, benar-benar minta maaf, Apa Kau terluka ? Berdirilah, Aku akan membawamu ke Rumah Sakit " - Ken memegangi Pundak Wanita itu dan membantunya untuk berdiri .
" Aku baik-baik saja " ujarnya tanpa memandang memandang Ken , Wanita itu hendak berdiri namun kakinya terasa sakit . " Awww.. " Rintihnya , ia melihat luka di bagian telapak tangan, tangan, dan lututnya , darahnya terus menetes . Ken yang melihatnya pun semakin khawatir.
" Aku tidak papa " Wanita itu berusaha berdiri lagi. Wajahnya yang tertutup helaian rambut, namun kini berhasil tersibak akibat hembusan angin .
Dannn ..
Ken terkejut setelah ia mengetahui bahwa itu adalah Yaura .
" Kau ? " Ken menatap Wajah Yaura .
Mendengar Ken mengetahuinya, membuat Yaura mendongakkan Wajahnya dan menatap Ken .
" Kau ? " - Yaura terkejut .
Tanpa pikir panjang dan bertanya-tanya . Ken langsung mengangkat tubuh Yaura dan menggendongnya masuk kedalam mobil .
" Lepaskan Aku, aku tidak apa-apa " rengek Yaura.
Ken menghiraukan permintaan Yaura , Ia berhasil membuat Yaura masuk kedalam mobil. Melihat tangan, kaki , dan telapak tangan Yaura terluka parah dan terus meneteskan darah , membuatnya sangat cemas . Ken memegang tangan telapak Yaura,
" Tidak apa-apa bagaimana maksudmu? kau sangat terluka ! "
Yaura hanya diam dan memandangi Ken yang sangat berlebihan menurutnya .
Ken melepaskan Jas , dan merobek kamera miliknya . ia merobek kamejanya menjadi 3 bagian, dengan Wajah cemas dan khawatir , Ken tidak memperdulikan apapun.
" Apa yang ingin kau lakukan? " panik Yaura.
Ken hanya diam , setelah kamejanya robek , ia mengikatkannya pada luka Yaura , ia berharap dengan cara ini bisa sedikit mengurangi aliran darah yang terus menetes. Yaura pun tidak banyak berkata dan hanya diam ,
" Sudah , ini sudah cukup. Buka pintu mobilnya, aku ingin turun " ujar Yaura seraya memegang pintu mobil.
Ken tetap tak menjawab, dan tiba-tiba melajukan mobilnya .
" Aku akan membawamu kerumah sakit, kau jangan terlalu banyak bergerak, aliran darahmu nantinya semakin deras " lirih Ken .
" Sungguh aku tidak apa-apa, aku akan mengobatinya sendiri nanti, turunkan Aku. "
Tak menghiraukan perkataan Yaura , Ken terus melajukan mobilnya . tak berselang lama, Ia sampai di Rumah Sakit terdekat, Ia turun dengan Kaos polos berwarna hitam ( maklum kamejanya udah dirobek-robek ).
Ken mengangkat tubuh Yaura dan menggendongnya menuju Ruangan RS.
Singkat cerita, Yaura kini sudah berhasil mendapat pertolongan , luka-lukanya sudah dibalut perban .
Ken yang berada di luar Ruangan pun kini masuk kedalam .
" Apa kau sudah mulai membaik? " .
" Iyah, Terima kasih. dan lain kali berhati-hatilah " Yaura hendak melangkah, dan tiba-tiba teringat ..
" Liontinku ada padamu kan? "
Ken teringat , Liontin itu tertinggal di rumah.
" Aku tidak sedang membawanya . dimana Rumahmu ? aku akan mengantarmu sekarang . Liontinmu besok akan aku bawa "
Ditanya soal alamat Rumah , Yaura hanya diam dan tidak akan memberi alamat Rumahnya .
" Tidak perlu, Terima kasih, aku masih bisa pulang sendiri " .
" Kau terluka, bagaimana Kau bisa pulang? " ujar Ken dengan wajah yang masih diselimuti kekhawatiran.
Yaura hanya terdiam dengan wajah dinginnya.
" Baiklah, temui aku di Hotel Louis nomor 166 . " ujar Ken seakan mengerti bahwa Yaura tidak ingin dia mengetahui rumahnya .
Yaura hanya mengangguk .
" Aku pamit dulu, " Yaura berlalu meninggalkan Ken , dengan Jalan sedikit pincang dan memegangi tangannya yang terluka .
" Aku akan mengantarmu . " Ken mendekati Yaura .
Namun Yaura tidak menghiraukan Ken .
" Temanku akan menjemput. terima kasih atas tawaranmu " cuek Yaura dan melanjutkan langkahnya .
Ken pun mengerti, dan berhenti mengikuti Yaura. Ia masih mengamati Yaura yang mulai menjauh dari jangkauan pandangannya.
Ken mengeluarkan ponselnya ,dan menelfon seorang staff kepercayaan .
" Pimpin meetingnya sekarang, aku ada urusan . Katakan bahwa proyek Gita Hotel telah siap 95 % , beritahu aku hasil meetingnya nanti "
" Siap Tuan " jawab seorang staff .
Ken pun mematikan sambungan telfonnya .
Butuh saran dan kritikkk.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Pratiwi Mulyani
pertemukan mereka Thor
2021-10-25
0
then_must_nanang
alur cerita nya oke banget.... TOP
2021-03-11
1
sweet mary
bagus ceritanya nih..
2021-01-29
1