Wanita sexy, bertubuh tinggi & ideal, berambut merah agak kehitaman dan berpenampilan elegant.
" Kau ? " Ken terkejut melihat wanita itu .
" Kenapa Ken ? Kau begitu terkejut " jawab Wanita itu .
" Ada apa ? " ujar Ken dengan nada acuh.
" Kakak .. jangan bersikap begitu kepada kak Bianca ! " ucap Evelyn.
" Ayo Kak Bianca Kita duduk dulu" Evelyn menarik tangan Bianca dan membawanya ke Ruang Tamu.
Ken mengikutinya.
Mereka pun duduk di sofa , Bianca dan Ken saling berhadapan .
" Kak Bianca, Aku tinggal dulu ke dapur . Kalian silahkan mengobrol " senyum Evelyn .
Bianca tersenyum dan mengangguk , Evelyn pun pergi ke Dapur .
" Ken , kenapa Kau tidak memberitahuku kalo sudah pulang ? " Bianca beranjak dari sofa, dan berpindah duduk disamping Ken .
" Jangan terlalu dekat " Ken sedikit menjauh dari Bianca .
" Ken.. Apa Kau masih marah kepadaku? Aku minta maaf atas kejadian itu, Aku mencintaimu Ken " ucap Bianca seraya menggenggam tangan Ken .
" Aku tidak percaya denganmu lagi, jauhkan tanganmu " Ken menyingkirkan tangan Bianca .
" Aku calon istrimu Ken , jangan bersikap seperti ini " Pasang wajah memelas Bianca.
" Aku harus bilang berapa kali ? Kau sudah bukan calon Istriku lagi , dengar Bianca ! Ibu dan Ayah yang memilihmu sebagai Calon Menantukarena mereka percaya padamu.tapi Kau menghianatinya, Aku memang dari awal sudah menduga Hal ini, berapa kalipun Kau berkata ' Kau mencintaiku ' Aku tidak akan pernah mencintaimu. Bodoh saja Aku hampir mempercayaimu waktu itu, tapi apa yang Aku dapat? SESUATU YANG MENJIJIKKAN "tegas Ken kepada Bianca .
Bianca sejenak termenung.
" Ken .. tolong maafkan Aku .. Aku mohon " .
" Aku sudah memafkanmu, Kau tenang saja.tapi menjauhlah dariku ! " Ken berdecak kesal.
" Apa Kau sudah memberitahu mereka tentang kesalahanku ? " tanya Bianca.
" Aku akan segera memberitahu mereka "Ken beranjak dan pergi meninggalkan Bianca .
" Ken .. tolong maafkan Aku " rengek Bianca yang terus memohon maaf kepada Tunangannya.
Namun Ken tidak menghiraukan apa yang dikatakan Bianca , tak lama kemudian Evelyn datang membawakan teh .
" Aku tinggal sebentar saja , Kak Ken menghilang " lirih Evelyn sambil menaruh gelas teh di meja .
" Kemana Kak Ken ? " tanya Evelyn.
" Dia pergi . Oh iyah Evelyn , Kak Bianca pamit dulu yah, sampaikan salam kepada Ibu dan Ayahmu "Bianca berlalu pergi .
" Aku membuatkan teh, mereka malah pergi " gerutu Evelyn seraya mengamati Bianca yang mulai menjauh dari pandangannya.
" Sepertinya mereka sedang ada masalah " sambung Evelyn yang penuh kebingungan .
Bianca masuk kedalam mobil .
" Kita ke salon dulu ,Pak ." Perintah Bianca pada sopirnya. sopir pun melajukan mobilnya .
" Ken belum memberitahu orangtuanya soal kesalahan terbesarku, ini berarti Aku masih punya kesempatan untuk menjadi Istri Ken, Aku tidak akan membuat Ken lepas dariku , Dia harus sepenuhnya menjadi milikku " Gumam Bianca dalam hatinya .
.............
Malam hari
Setelah Dia berhasil memasang Penyadap suara pada Pak Andi , Yaura sibuk mengotak atik laptop miliknya dan mendengarkan rekaman Pak Andi lalu mengcopy paste semua rekaman yang masuk pada sistemnya .
tringgg tringg tringg panggilan masuk, Yaura pun segera memencet tombol hijau pada ponselnya .
" Kau sudah berhasil ? " Ucap seseorang.
" Iyah , semua rekamannya telah masuk " ujarnya sambil terus mengotak atik laptopnya .
" Teruslah berhati-hati.setelah menyadari ada Penyadap pada dirinya,Dia akan lebih waspada "Perintah seseorang .
" Aku melindungi jariku, jadi mereka tidak akan bisa mendeteksi sidik jari pada Penyadapnya " lirih Yaura.
" Baguslah, tapi tetaplah berhati-hati. jangan sampai ada orang yang tahu tentang dirimu "Seseorang kembali mengingatkan Yaura .
" Iyah Pak " tuturnya lalu mematikan sambungan telefon .
Mengingat perkataan tadi Yaura menjadi sedikit khawatir .
" Lelaki itu .. apa lelaki itu akan memberitahu Pak Andi kalo Aku memasang penyadap ? hanya Dia yang mengenali wajahku" cemasnya seraya membayangkan wajah Ken .
Yaura segera menelfon seseorang .
" Manipulasi CCTV Hotel Louis hari ini, terutama Lantai 4 "Perintah Yaura .
" Baik Nona " Jawab seseorang .
Yaura mematikan sambungan telefonnya kembali.
" Sepertinya Aku harus lebih waspada " gumamnya.
RUMAH KEN
Ken menemui Ayahnya di Ruang Kerja
" Investor terlalu banyak Ayah " to the point Ken pada Ayahnya .
" Tidak papa Nak, lebih banyak Investor lebih baik " senyum sang Ayah .
" Ini tidak baik, Keuangan Kita dari dalam cukup untuk menutup semua pembiayaan " Protes Ken pada Ayahnya .
" Gita Hotel adalah nama yang besar, Ayah melibatkan banyak pihak untuk berjaga-jaga jika ada hal yang tidak diinginkan "
" Apa maksud Ayah ? "
" Ken, ada beberapa Aset milik G&D International Group yang tidak bisa Kita miliki sepenuhnya, walaupun Ayah sudah membeli saham mereka sepenuhnya, namun ada dokument yang perlu di revisi, tapi itu sepertinya tidak mungkin " Jelas sang Ayah.
Ken berfikir dan berusaha mencerna perkataan Ayahnya.
" G&D Insurance itu maksud Ayah ? " tanya Ken.
" Iyah Nak, Kita bisa menguasai Property milik G&D , tapi untuk Insurance Kita belum bisa memiliki sepenuhnya, karena G&D Insurance atas nama Anak dari mendiang Presdir G&D waktu itu " Ayah Ken menggenggamkan kedua tangannya , mengingat Anak Kecil Perempuan yang menolak menandatangi dan Memberi tahu dimana stempel miliknya.
" Bukankah Anak mereka sudah meninggal karena kebakaran ? " tanya Ken.
" Iyah, mereka semua meninggal karena kebakaran Rumahnya " Ayah Reino sedikit tersenyum pada Ken dan tangannya kembali rilex .
" Baiklah Ayah, ini sudah larut malam .. Aku pamit dulu , selamat beristirahat "Ken pergi meninggalkan Ruang Kerja dan menuju kamar Ibunya .
Kamar Ibunda
Ken mengintip Ibunya dari celah Pintu kamar yang tidak dikunci dan sedikit terbuka, Ia mengira Ibunya sudah tidur karena sudah larut malam . ternyata Sang Ibu masih bangun, dan melamun di sofa yang ada di Sebelah Ranjang tidurnya . Ken pun menghampiri Ibunya tanpa ketukan terlebih dahulu,
" Nak.. Kau mengagetkan Ibu saja " ucap Ibu Hilya pada anak pertamanya.
" Ibu kenapa belum tidur? ini sudah malam? "Ken duduk disamping ibunya.
" Ibu belum mengantuk Nak .. " jelas Ibu Hilya diiringi senyum, namun dari raut wajahnya terlihat jelas Ia sedang menutupi sesuatu .
" Ibu .. cerita pada Ken, ada masalah apa ? " tutur Ken seraya memeluk Ibunya .
" Ibu sama sekali tidak ada masalah Nak, Kau tidurlah " Ibu Hilya mengelus lembut kepala anaknya.
Ken beranjak dan menatap wajah Ibunya .
" Ibu tidak bisa berbohong padaku, Ibu kenapa ? " Lirih Ken seraya memandang Wajah cantik Sang Ibu.
" Kau memang anak Ibu " taangan Ibu Hilya mengelus lembut Pipi Ken .
tiba-tiba
" Cepatlah menikah Nak.. Pilihlah Wanita yang sesuai dengan hatimu , Ibu melihat Kau tidak terlalu menyukai Bianca. ini sudah Waktunya untuk Kamu menikah, Ibu ingin ada Orang yang mengurusimu selain Ibu, dan juga sebelum Ibu tiada Nak " lirih Ibu Hilya matanya mulai berkaca.
Mendengarnya,
" Jangan berbicara seperti itu Ibu ! "Tegas Ken yang merasa tak suka ada kata terakhir Sang Ibu.
" Ibu akan selalu ada untuk Ken, Ibu tenang saja " sambungnya seraya mencoba menenangkan ibunya .
" Ken.. Ayahmu dan dirimu selalu sibuk dengan urusan Bisnis selama ini. Ibu tidak ingin Kau seperti Ayahmu yang hanya fokus pada harta dan pencapaian, Pikirkan kebahagiaan dirimu Nak , tolong dengarkan Ibu sekali ini saja " Mohon Ibu Hilya seraya mengatupkan tangannya .
Melihat Sang Ibu seperti itu, membuat Ken tak tega melihatnya.
" Baiklah Ibu, Ken akan memikirkannya dalam waktu dekat ini, sekarang Ibu tidurlah "Ia menenangkan Ibunya kembali seraya melebarkan senyum.
Ibu Hilya pun merasa sedikit lega atas apa yang dikatakan anaknya, Ia pun menuruti perintah Ken.
Kamar Ken
Setelah Ibunya tertidur, Ken pun kembali ke Kamarnya , namun dalam Benaknya terus memikirkan perkataan Sang Ibu.
" Menikah? Wanita ? " guman Ken dalam hati seraya merobohkan tubuhnya di Ranjang .
" Apa Aku harus terpaksa menikah dengan Bianca demi Ibu begitu? " tanya Ken pada hatinya.
" Tapi ini akan menghancurkan Hidupku sepenuhnya " lirihnya kembali.
" Jadi dengan siapa Aku harus menikah ? "
" Kenapa harus pernikahan yang Ibu inginkan ? " tutur Ken yang merasa belum siap menikah .
" Sial ! Aku jadi kacau begini "umpat Ken dalam hati.
...........
Butuh saran dan kritik
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
May Tanty
Berarti Ken tau kalau orang tua nya yang membunuh keluarga Devano orang tua Youra, pasal si Ken ingat saat Youra di paksa. tanda tangan oleh bapak nya Ken,...berarti Ken dan Youra musuh...
2022-09-30
0
Pratiwi Mulyani
up up up
2021-10-25
0
🌺istanti rahma
kak maaf dikit mengkritik ya...mungkin untuk dialog agak sdkt mmbingungkan siapa yg brbicara dan sebaliknya,trs ada baiknya kl brbicara dlm hati tulisan dibikin miring saja biar yg bc tdk bingung...🙏
2021-04-06
0