RUMAH KEN
Ken sampai di rumahnya . Ia pun turun dari mobil , kakinya mulai melangkah kedalam rumah.
Halaman yang luas, mobil-mobil mewah yang memarkir di garasi , rumah yang sangat besar nan luas, interior rumah yang dihiasi barang unik nan mahal , sofa yang empuk, serta foto-foto keluarga yang terpajang di dinding menambah kesan ' Rumah Orang Kaya ' .
Mendengar langkah kaki seseorang , Gadis Muda berusia 21 Tahun , berambut merah panjang , bermuka oval, tubuh ideal dan berkaki jenjang merasa penasaran , Ia pun menoleh ke Lantai bawah , tak disangka melihat seorang lelaki muda dan tampan.
" Siapa Dia ? "
" Seperti Kakak " lirihnya .
Dia pun segera turun kebawah , benturan langkah kaki dengan marmer membuat Ken menoleh ke arahnya .
Ken pun tersenyum ,
Gadis itu mulai menyadari bahwa lelaki itu adalah Kakaknya, dan..
" Kakakkkkkkkk... " teriaknya histeris, Ia mulai berlari kecil dan langsung memeluk tubuh Ken .
" Kakak ... kenapa tidak menghubungiku " manjanya .
" Kenapa kalau tidak menghubungimu ? Omong-omong , Evelyn kecil kakak ini.. sepertinya bukan Evelyn dulu lagi " Senyum usil Ken yang memperhatikan penampilan Evelyn yang terkesan lebih dewasa dari umurnya .
" Aku tetep Evelynmu Kak " cemberutnya dengan manja.
" Kau bukan Evelyn Kakak lagi ." Ken mempererat pelukannya.
" Kenapa? Kakak syok yah ? kalo Aku sudah bertambah cantik dan ... "
" Dan apa ? " Ken melepaskan pelukannya lalu tersenyum manis seraya memandang wajah Adiknya dengan seksama.
" Dan HOT ! seperti tipe Wanitamu bener kan ? " ledek Evelyn.
" Cihhhh ! Kau memang sudah tidak beres " Cubit Ken di perut adiknya .
Evelyn tertawa, Ken pun masih melepas rindu pada Adiknya . namun tiba-tiba Ia teringat harus menemui Ayah dan Ibu nya juga .
" Ayah dan Ibu dimana ? "
" Kakak juga tidak memberitahu mereka? Wahhh keterlaluan " kritik Evelyn sambil mengecurutkan bibirnya.
" Ayah ada di Ruang Kerja, sedangkan Ibu ada di Kamar kak .. " sambungnya.
" Baiklah, jangan memberitahu Ibu. Kakak mau menemui Ayah terlebih dahulu "Ken kembali memeluk Adiknya .
" Okey , Big Boss " - Evelyn tersenyum.
Ken melepas pelukan rindunya terhadap Evelyn, ia pun kini pergi ke Ruang Kerja Ayahnya .
tokkkk tookkkk tokkk suaran ketukan pintu
" Siapa ? " terdengar suara dari dalam Ruangan Kerja.
" Ini Aku, Ayah " ucap Ken yang berada di depan pintu.
" Ken? "kejutnya
" Masuklah Nak .. " sahutnya dari dalam .
Ken pun masuk , dan mendapat sambutan pelukan hangat dari Sang Ayah yang berpakaian Formal dilengkapi Jas Hitam menambah kesan seorang Presdir , dan beliaulah ayah Ken , REINO BACHTIAR.
" Ayah menyuruhmu pulang besok Nak, kenapa Kau pulang lebih cepat? " Reino melepaskan pelukannya.
" Lebih cepat , lebih baik " Senyum Ken .
" Baiklah , Ayah akan membicarakan sesuatu dengamu nanti malam , sekarang pergi temui Ibumu terlebih dahulu " tutur Reino.
" Dan Evelyn,Adikmu. temui Dia juga, Evelyn pasti sangat merindukanmu "sambungnya.
" Aku sudah bertemu Evelyn,Ayah ." ujar Ken seraya menyoroti sekitar yang tampak tak jauh beda dari sebelumnya.
" Wahhh .. Kau lebih dulu menemui Adikmu ternyata, daripada Ayah dan Ibu " tawa kecil Reino.
" Bukan seperti itu " ucap Ken .
" Baiklah, Aku pamit dulu ke Ibu, Ayah ." sambungnya seraya menundukkan kepala dan berlalu Pergi.
Ken pun menemui ibunya ke Kamar lantai 2.
tokk tokkk tokk suara ketukan pintu
" Masuklah Evelyn, Kau seperti tidak biasanya. " sahut Sang Ibu dari dalam yang Ia sangka itu adalah Evelyn .
" Apa Ibu tidak merindukanku ? " ucap Ken dari ambang pintu.
Mendengar suara yang tak asing baginya, Ibu Ken pun terkejut.
" Nak .. " senyumnya dengan sumringah, dan langsung keluar membuka pintu kamar.
Melihat bahwa itu benar-benar anaknya, Ia pun langsung memeluknya.
" Ken .. kenapa tidak memberitahu Ibu dahulu ? Ibu dengar Kau akan pulang besok. " tutur Sang Ibu yang tak henti-hentinya melukiskan senyum di bibirnya.
" Iyah maafkan Ken, bu.. " Senyum Ken dan mencium dahi Wanita yang paling disayanginya tersebut,Yaitu HILYA RAFANDRINA Sang Ibunda tercinta.
" Kau bertambah tampan saja , seperti Ayahmu waktu dulu " senyumnya .
" Ibu juga bertambah cantik, seperti Evelyn "tawa Ken.
" Hei ! Rambut Ibu tidak berwarna merah. Kau menggoda Ibu saja, Karena warna rambut Ibu sudah mulai berwarna putih " Ibu Ken mencubit pipi anaknya .
" Ken .. " sambungnya seraya menoleh mencari seseorang .
" Hummmm "
" Dimana Bianca?" imbuhnya .
Mendengar kata yang sama, Ken pun bereaksi yang sama . Diam termenung seperti tidak berselera ketika mendengar kata Bianca .
" Aku tidak memberitahunya.sudahlah Ibu .. jangan bahas Bianca , Ken sedang tidak mau membahasnya " papar Ken .
" Baiklah Nak, sekarang Istirahatlah .. Kau pasti lelah "
" Nah , itu lebih baik. " Ken mencium pipi ibunya dan pergi ke Kamar yang sudah lama Ia tinggalkan.
Ken pun beristirhat di kamarnya, sejenak mereflexikan diri.
..........................
Malam mulai larut, sesuai yang dikatakan tadi , ada yang harus dibicarakan Reino kepada Ken , Ia pun menyuruh Pengawal memanggilkan anaknya di kamar. Ken pun pergi memenuhi panggilan ayahnya di Ruang Kerja.
Ruang Kerja
" Duduklah Nak.. " Perintah Reino.
Ken pun duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut, ditemani secangkir kopi .
" Maafkan Ayah, menyuruhmu untuk pulang mendadak "
" Iyah Ayah, tidak apa- apa " sahut Ken.
" Baiklah Nak, Kita ke intinya saja "
" Gita Hotel , Mall , dan Resort akan Ayah bangun kembali . Kita akan membongkar semua bangunan , dan membangun kembali nama Gita Hotel , Mall & Resort dengan Wajah baru dan interior baru. Target Kita adalah Pasar Internasional, jadi Kita akan membuat bangunan itu semewah dan semegah mungkin " papar Sang Ayah seraya memegang sebuah lembar sketsa Bangunan.
" Bukankah itu Hotel yang sudah lama ditutup dan tidak tersentuh ? Pemiliknya sudah meninggal kan ? itu kabar yang Aku dengar "Ken menatap wajah Ayahnya.
" Iyah Nak, tapi Hotel itu yang paling strategis agar Kita bisa menembus Pasar Internasional, Harga Saham Kita pun akan Naik " rancang Reino.
" Ayah sudah membelinya? bukankah semua Anggota keluarga mereka sudah meninggal ? Kalo Ayah sudah membelinya, dengan Siapa Ayah menyerahkan Dananya? " Heran Ken seraya mengingat siaran Pers tentang Kematian Keluarga Devano.
" Ayah sudah membeli saham mereka sebelum kematian Devano " ucap Reino tanpa sadar.
" Devano ? " Ken menyerit heran dan Ia tahu betul bahwa di dalam Data tidak ada transaksi dengan Devano.
" Maksud Ayah , mereka sudah menjual semua saham perusahaan G&D International Group ke Ayah "
" Wow. " Ken Terkejut seraya membulatkan bibirnya.
" Itu tidak seberapa . Baiklah Ken, Kau yang akan menangani pembangunannya " Reino menatap wajah Ken .
"Baiklah " Senyum Ken tanpa menolak.
" Besok Kau pergilah ke Hotel Louis , Kau akan memulai Meeting dengan para Pemegang Saham disana"
Tanpa menjawab, Ken hanya menganggukan kepalanya.
" Terima kasih Nak, Kau memang terbaik ." Puji Reino yang diiringi senyum di bibirnya.
..................
Tak Terasa
Mentari pun mulai muncul
Yaura sibuk bersiap untuk pergi Kerja, Dia merias wajah,menyisir rambut yang begitu indah dan merapikan pakaiannya .
" Sepertinya Aku sedikit terlambat ." gumamnya .
Yaura pun segera mengambil tas slempang miliknya dan buru-buru mencari Taxi untuk pergi ke Kantornya .
KANTOR NIS
Setelah sesampainya di Kantor, Yaura pun segera melangkahkan kakinya menuju Ruangan Kepala NIS.
" Selamat Pagi Nona Yaura .. " sapa Pegawai Wanita Bagian Receptionis.
" Pagi Nona .. " senyum Yaura.
" Halloooo Nona Jutek .. Selamat Beraktifitas "Sapa Agent Pria NIS.
" Kau Ini ! " Yaura melototkan matanya sambil diiringi senyum , Kakinya terus melangkah ke Koridor untuk menuju Ruangan Kepala.
" Nona Yaura, Selamat pagi .. tambah Jutek saja " canda Pegawai Kebersihan.
" Kau ingin Aku timpuk pake Higheels ? " tawa Yaura sambil memegangi Higheels yang Ia pakai . Pegawai itu pun tertawa Kecil .
Ruangan Kepala
Selang beberapa menit , Ia sudah berada di Depan Ruangan Kepala NIS . Yaura pun memencet Bell yang ada di Pintu.
" Masuklah " ujar seseorang dari dalam.
Yaura Pun masuk .
" Selamat Pagi Pak , Maaf Yaura sedikit terlambat " Ucap Hormat Yaura pada Kepala Pimpinannya seraya sedikit membungkukkan badan.
" Tidak papa Yaura, Duduklah " Perintah Kepala NIS.
Yaura pun duduk mengikuti instruksi Pimpinannya
" Alfin yang memulangkanmu ? Kau jangan terlalu marah padanya, ada maksud dibalik kepulanganmu " ujar Agus Triandra selaku Kepala NIS.
" Iyah Pak " Jawab singkat Yaura yang menundukkan kepalanya tanpa memandang Wajah Pak Agus.
" Berlatihlah menembak , keluarkan segala amarahmu , tembakkan peluru ke arah target dengan tepat, pelajari penjinakan BOM C4 , setelah Kau menyelesaikan semuanya, temui aku di Ruang MIT. ada hal besar yang akan membuatmu terguncang , jadi bersiaplah ! " jelas Kepala Agus dengan Wajah yang penuh Keseriusan .
Mendengar kode yang diberikan Pimpinannya, membuat Yaura bingung dan Terkejut , Ia mendongakkan kepala dan menatap wajah pimpinannya tersebut .
" Hal Besar ? " Ucap Yaura dengan penuh pertanyaan .
..................
Butuh saran dan Kritik
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
HNF G
jgn2 devano itu yg merebut harta dan membunuh ortunya yaura
2024-01-09
0
May Tanty
Mungkin kah Devano orang tua nya Yaura, dan orang tua nya si Ken bermusuhan? dengan orang tua nya Yaura, jadi penasaran cerita nya
2022-09-30
1
Fitrianinaim_queen03
author paling bisa buat reader penasaran
2021-09-27
0