" Hari ini sudah mulai KBM normal ya bang?", Tanya mama pada Abra
" Iya ma", Jawab Abra
" Ya sudah kita sarapan dulu, setelah itu ada yang ingin papa sampaikan", kata papa.
semua orang menatap papanya seklias denang dahi berkerut menerka nerka apa yang akan ingin papa sampaikan, lalu mengangguk paham, kecuali sang mamayang pastinya sudah tahu apa yang akan di sampaikan suaminya itu.
Papa mau ngomong apa ya? kok perasaan gue agak gak enak gini, bathin Abra
mereka makan dengan Khidmat hening, setelah makan
" Ekhem...", papa berdehem
" Jadi papa mau menyampaikan hal penting terkhusus untuk Abang", ucap papa terjeda.
mereka semua menyimak dan menunggu apa yang ingin di sampaiakan papanya.
Nahlo, gue, gue kenapa? perasaan gue gak bikin masalah, aduh, tetap tenang Abra, Bathin Abra
" Abang masih ingat dengan Om Alex?", tanya papa.
" Emm...", dia nampak berfikir alisnya menukik, Dan ahh..
" oh iya ingat pa. Om Alex Ayahnya Bang Vanno kan?", Jawab Abra.
" iya betul", ucao papa mengangguk.
" memangnya kenapa pa?", Tanya Abra
penasaran. lainnya masih diam menyimak
" papa ingin kamu menikah dengan putringa", Ucap papa
" Oh itu...", sedetik kemudian baru sadar. matanya melotot, Apa-apaan ini.
" Hah apa? Me--menikah?", Tanya Abra memastikan, Papa menanggukan pasti.
" iya menikah, papa sudah berjanji untuk menjodohkan kalian dan kami semua sudah sepakat, Tidak ada penolakan", Jawab papa tegas.
" Tapi pa, Abang masih sekolah pa, Baru kelas XII, Belum lulus, Abang gak bisa pa", tolak Abra
" papa bilang tidak ada penolakan Bang", tegas papa
" Ma...", lirik Abra pada sang mama dengan wajah memelas berharap sang mama membantunya
" mau ya Bang?", ucao mama antusias, Tapi percuma mamanya kini berada di kubu sang papa.
Hah, Abra menghela nafas beratnya
Jika sudah begini tidam bisa di ganggu gugat lagi, Abra paham.
Tapi masa gue nikah di umur 18 tahun, lulus aja belum Ya Allah. kerja aja belum bakala dikasih makan apa bini gue ntar kalo nikah. Abra kalut dengan pemikirannya sendiri.
sebenarnya seorang Abraham itu laki-laki yang mandiri, bahkan dia meliki sebuah Cafe kecik yang dirintus sejak kelas X SMK atas bantuan papanya namub omsetnya lumayan jika untuk dirinya sendiri, dia berfikir jika menikah apa cukup unuk menghidupi dirinya dan istrinya nanti?, Apa istri? dia geli sendiri menyebut kata istri.
Abraham tentu laki-laki bertanggung jawab, tidak ingin merepotkan keluarganya jika memang sudah menikah, memang harus seperti itu kan, Dan dia juga memiliki prisip tidak ingin mengajak Istrinya kelak hidup susah bersamanya, Sekarang ini Abraham sudah tinggal terpisah dengan orang tuanya semenjak kelas X SMK, dia awalnya menyewa kos-kosan dengan sekolah cukup jauh rumahnya dengan sekolah cukup jauh namun sekarang sudah berpindah ke kontrakan yang lumayan luas dari kos-kosan sebelumnya, Kontrakan tersebut dia menyewa menggunakan uang sendiri dari hasil Caffe itu. Saat ini dia pulang ke rumah orang tuanya selama PKL karena lebih dekat dengan tempat PKL.
" Tunggu, putri Om Alex? Adek Clow yang imut itu pa?", Ucap kak Reta antusias memecah keheningan. papa mengangguk
" iya, yang dulu suka main kesini itu loh kak, kamu kan suka gemes sama dia", Bukan papa yang menjawab tapi mama.
**TO BE CONTINUED
Jangan lupa Like, Vote, Rate ya
jadikan cerita ini FAFORITE juga dan tunggu kelanjutannya**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 822 Episodes
Comments
Trusthi Widhi
lebih keren kalo d panggil Abe
2025-01-25
0
hi day
hmmmm... klo panggil an nya Abra... ntar klo pas temennya manggil jangan diilangin huruf a ny yak...
2021-01-22
2
Joko Sutrisno
em. dah mulai seru nih
2020-11-29
4