3. Si Sampah Chang Sheng

Desa Tebing Bambu adalah sebuah desa yang memiliki pemandangan yang indah. Ribuan pohon bambu tumbuh dengan subur hingga menjulang tinggi. Saat mentari pagi bersinar membuat pohon-pohon bambu berkilauan seperti pohon emas.

Di tengah-tengah hutan bambu terdapat sebuah kolam yang selalu mengeluarkan asap putih. Itulah Kolam Air Panas yang menjadi sumber daya Sekte Ksatria Langit.

Bagian barat hutan bambu terdapat sebuah tebing yang curam. Asap menyembur keluar dari tebing tersebut, sehingga menutupi tebing. Dasar Tebing Bambu tidak terlihat karena asap tebal yang menutupinya.

Di tebing tersebut mengeluarkan hawa yang begitu mencekam, membuat orang takut untuk mendekatinya.

Bahkan pendekar hebat seperti Patriak Xie Long tidak berani untuk turun ke dasar tebing tersebut. Kemungkinan di dasar tebing terdapat Binatang Iblis Buas yang memiliki kekuatan lebih hebat dari pendekar tahap Langit tingkat puncak.

Tidak jauh dari Kolam Air Panas, terlihat sekelompok anak kecil berumur sekitar sepuluh tahun sedang memukuli seorang anak kecil yang seumuran dengan mereka.

" Dasar Sampah. Berani sekali berebut tempat denganku di Kolam Air Panas ". Sahut salah satu anak kecil yang sedang mengayunkan tinju ke wajah anak kecil yang dikeroyok.

Anak kecil yang sedang meninju bernama Yang San. Dia adalah cucu dari salah satu Tetua Sekte Ksatria Langit. Anak kecil yang lain adalah bawahan dari Yang San.

Sedangkan anak kecil yang sedang dipukuli bernama Chang Sheng.

Mereka semua adalah murid luar dari Sekte Ksatria Langit.

" Kolam Air Panas adalah milik sekte. Jadi semua murid boleh berendam di dalam kolam ". Jawab Chang Sheng sambil menahan sakit.

" Sampah sepertimu berendam di kolam juga tidak ada gunanya ". Balas Yang San sambil terus meninju wajah Chang Sheng.

" Suatu hari aku akan melampaui kekuatan kalian ". Sahut Chang Sheng yang terus menahan sakit.

" Ha... ha... ha... Sampah sepertimu tidak akan pernah berkembang. Kau sudah dua tahun berlatih, tapi tetap tak bisa membuka titik Dan Tian".

"Mana mungkin kau bisa melampaui kami ". Yang San tertawa mengejek Chang Sheng.

" Asal aku berlatih keras, aku pasti melampaui kalian. Saat itu tiba, aku akan membalas perbuatan kalian selama ini padaku ". Chang Sheng menatap dingin anak-anak yang memukulinya.

Mendengar perkataan dan tatapan Chang Sheng, anak yang lain menjadi sedikit takut sehingga berhenti memukulinya.

" Sial... Ayo terus pukul dia ". Yang San geram mendengar perkataan Chang Sheng.

Anak yang lain akhirnya terus memukuli Chang Sheng hingga Chang Sheng pingsan karena tidak kuat lagi menahan sakit.

Chang Sheng adalah murid luar Sekte Ksatria Langit yang tidak pernah bisa berkembang ilmu bela dirinya. Entah apa yang membuat Chang Sheng tidak bisa meningkat. Chang Sheng sudah berlatih sangat keras dibanding murid lainnya. Sekeras apapun usahanya, tetap tidak bisa membuka titik Dan Tian. Membuka titik Dan Tian adalah keharusan dalam berlatih ilmu bela diri atau kultivasi. Titik Dan Tian adalah sebuah tempat di dalam perut untuk menampung kekuatan atau tenaga dalam seorang pendekar. Selain itu, titik Dan Tian juga menentukan elemen bela diri seorang pendekar. Ada 5 elemen dalam bela diri, yaitu Elemen Tanah, Air, Angin, Api, dan Petir.

Titik Dan Tian terletak di bawah pusar bagian dalam seseorang. Dengan membuka titik Dan Tian baru bisa memulai latihan bela diri. Orang yang tidak bisa membuka titik Dan Tian akan dianggap sampah bagi sesama kultivator.

Chang Sheng adalah seorang yatim piatu berumur delapan tahun yang dijumpai Tetua Bai Lao saat dalam perjalanan pulang dari menyelesaikan tugas. Orang tua Chang Sheng adalah pasangan pendekar yang gugur saat mempertahankan desa mereka dari serangan Binatang Iblis Buas. Karena kasihan dengan kondisi Chang Sheng, Tetua Bai Lao membawanya pulang ke Sekte.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***