Episode 4

Henry yang masih serius membaca data-data pribadi kila semakin merasa penasaran dengan apa yang telah Kila alami selama di rumah nya, memiliki dua saudari tiri yang selalu melimpahkan semua masalah kepadanya serta ibu tiri jahat yang selalu membeda bedakan dia dengan saudari tirinya.

“ Leo, hubungi wanita ini dan suruh dia untuk datang ke kantor besok jam 10 pagi “

“ baik tuan, akan segera saya lakukan.”

Dengan segera Leo langsung menelpon Kila, jangan Tanya kenapa dia mengetahui nomor telpon wanita itu, karena bagi leo itu hanyalah perkara mudah.

Tringgggggg…. Tringgggggg ( suara ringtone hp Kila)

“ Kil , Hp lo bunyi tu “

“ Biarin aja, paling juga nggak penting din.”

“ Mending lo liat dulu deh, berisik banget tu Hp.”

“ iya iya , cerewet bet sihhhh temen gue ini. Gue angkat telpon dulu ya.”

Kila sedikit menjauh, karena sekarang dia sedang berada di Kantin yang penuh dengan mahasiswa yang sedang beristirahat, atau sekedar berbincang bincang dengan teman-teman mereka.

“ Hallo, who is this ?

“ Hallo, miss Kila. My name is Leo. Do you remember me ? we met on the restaurant yesterday ?

“ ohhhh, I see. Thanks for yesterday mister, berkat anda saya dan teman saya tidak mendapatkan masalah.”

“ ohhh itu bukan karena saya, tapi karena majikan saya. Miss can you come to the office besok at ten o’clock am. Tuan saya mr. Henry mau ketemu with you.”

“ maaf sebelumnya tuan , tapi ada masalah apa kenapa tuan Henry ingin bertemu saya ?.”

“ Datang lah jika anda ingin mengucapkan terima kasih dengan benar dengan tuan Henry. Pastikan anda tidak terlambat karena tuan Henry paling tidak suka menunggu !!!!.” dengan intonasi yang sangat mengintimidasi Leo mengatakan itu pada Kila.

Apa apaan orang ini, kenapa aku harus menuruti permintaan nya. “ maaf tuan tapi saya tidak bisa kesana, saya ada kuliah besok di jam tersebut.”

Kila pun langsung memutuskan panggilan itu setelah mengatakan hal tersebut.

Sementara Leo sangat di buatnya kesal karena langsung mematikan panggilan itu.

“ Berani sekali wanita ini, liat saja apa yang akan aku lakukan. Ku harap kau tidak menyesal dengan tindakan mu ini”.

****

Keesokan paginya jam 9.30 AM , Kila yang tengah bersiap untuk berangkat ke kampus setelah memakan roti isi yang dia buat untu mengganjal perutnya di kejutkan dengan ketukan pintu di depan apartement sederhananya.

“ Huuuffffffft, siapa itu yang pagi-pagi telah datang ?” sambil berjalan menuju pintu. Di intipnya dahulu dari lubang kecil yang ada di pintu tersebut sebelum membukakan pintu.

“ Astaga lelaki itu, bukannya yang di restaurant kemarin.” sambil menjauh dari depan pintu.

Namun sekali lagi pintu itu di ketuk .

Tok …. Tok ,,,,, tok …

“ Nona ini saya Leo, saya tau anda anda di dalam . jika anda tidak membuka kan pintu ini , saya akan membukanya dengan cara saya sendiri dengan mendobrak pintu ini.”

“ apa kah dia sudah gila , tak mungkin kan dia akan melakukan itu,”

“ saya hitung sampai tiga nona, jika masih tudak anda buka saya akan benar-benar mendobrak pintu ini.” Leo pun mulai menghitung

“ satu” hitungan di mulai

“ haduhhhhh, bagaimana ini apakah dia benar-benar akna mendobraknya, “

“ duaaaaaa “ jangan sampai saya mengatakan tiga nona , saya bukan orang yang penyabar.”

“ tiiiiiiiiiiiii “ bersiap untuk mendobrak pintu.

“ oke iya iya aku buka kan pintunya” berteriak dan tergesa gesa membuka kan pintu, karena takut pintu itu akan benar-benar di dobrak oleh Leo.

“ Ada apa , kenapa anda kerumah saya ? dan bagaimana anda tau lokasi rumah saya.” Hardik Kila

“ Saya sudah bilang jika tuan saya, tuan Henry ingin bertemu anda nona!!!” sedikit meninggikan nada suaranya dengan tatapan yang mematikan. “ Ayo ikut saya sekarang nona, Tuan Henry benci menunggu dan saya tidak suka jika ada orang yang membuat dia menunggu.”