Part 4

Naya pulang dengan lesu mengenang rasa kecewa yang menyelimuti dirinya, semenjak bundanya mengusirnya. Mendesah panjang sambil menahan rasa sesak yang membuat kedua bola matanya berbinar berkaca-kaca diselimuti oleh air mata yang belum pecah dan masih membendung dalam kelopak matanya.

Katakanlah dia cengeng, tapi apa yang di alaminya sekarang bukanlah sesuatu yang mudah dihadapinya. Pernikahan di usia muda, yang seharusnya menikmati masa bebasnya juga masa-masa bebas merengek pada ayah dan bundanya, kini malah berganti dengan sesuatu yang tidak diduganya.

Andai saja hari itu dia tidak terlalu nakal dan melanggar aturan ayah bundanya. Mungkin pernikahan yang didasarkan oleh perjodohan yang sekarang dirasakan olehnya belum terjadi, atau setidaknya akan terjadi saat dia siap di suatu hari nanti.

Sayangnya pernikahan dipercepat malam itu juga disaat dirinya ketahuan pergi ke sebuah klub malam untuk pertama kalinya. Sang ayah yang diam-diam mengawasi putri nakalnya dari jauh mengetahui hal itu dan menjadi marah.

Tipikal pria tegas, tapi katakanlah dia kudet. Akan tetapi satu hal yang diinginkan olehnya, dia hanya ingin yang terbaik untuk putri satu-satunya dan itulah alasan lain dari perjodohan tersebut didesak dipercepat.

Jika sebelum-sebelum dia hanya menegur sambil memberikan nasehat tiap kali anak gadisnya pembuat onar itu berulah. Akan tetapi, malam itu pria paruh bayar itu dalam kemurkaannya tanpa pikir panjang langsung menikahkan anak gadisnya, dengan laki-laki yang sudah sejak awal dijodohkan dengan Naya putrinya.

Katakanlah dia ayah yang jahat dan pemaksa, tapi di usia senja serta sering kali tubuhnya mengeluh sakit penyakit orang tua, membuatnya kewalahan menghadapi Naya yang semakin hari yang semakin nakal saja.

Dari pada terlambat dan takut sampai kebobolan mengawasi Naya menciptakan hal yang tidak diinginkan, maka pria paruh baya itu memilih menyerahkan anaknya untuk pria yang dipercayai olehnya, Marcel.

Namun sekarang disisi Naya, apa yang sudah dilakukan oleh ayahnya sungguh membuatnya merasa tersiksa. Tapi apa boleh buat ini salahnya juga. Pernikahan dipercepat karena ulah nekatnya yang pergi ke klub untuk bersenang-senang bersama temannya dengan gaun mini yang membuat ayahnya murka.

"Auchhh!" ringis Naya merasa kakinya tersandung sesuatu. Hampir saja terjatuh kalau saja seseorang tidak segera menopangnya dan membantunya berdiri dengan baik kembali.

"Hati-hati," kata Marcel membuatnya kaget.

Naya meneguk ludahnya kasar sembari membulatkan matanya kaget. Ini masih siang ketika dia pulang dari rumah bundanya karena insiden pengusiran, tapi pria yang katanya ada jadwal mengajar juga memerintah dirinya untuk menetap diruangannya, malah sudah berada dihadapannya.

Marcel saat ini menatapnya galak dan dingin mengintimidasi. Naya ingat kesalahannya dan dia menjadi takut karenanya.

"Saya ingat mengatakan padamu untuk menunggu di ruangan, kenapa malah pergi dan itu ke rumah Bunda?" tanya Marcel dengan dinginnya. Menahan kalimatnya sebesar sebelum kemudian melanjutkan. "Dan oh ya, kamu kelilipan apa sampai berkaca-kaca seperti itu. Ch, menyedihkan sekali!" densus Marcel diakhir kalimatnya.

Naya meneguk ludahnya kasar dan menundukkan kepalanya membuat Marcel tersenyum sinis menatapnya. Pria itu melihat dua minuman boba yang yang terbungkus rapih dalam gelas plastik yang dibungkus kantung plastik transparan. Kemudian dia merebutnya dari Naya dan menyebabkan istrinya terheran karenanya.

Marcel memperhatikan minuman tersebut kemudian ketika merasa panas dalam dirinya yang disebabkan oleh amarahnya, dia meminum boba tersebut untuk meredakannya.

"Keluarkan dompet, ponsel dan kunci mobilmu?!" tegas Marcel memerintah.

Sontak saja hal itu membuat Naya mendongak dan ingin protes.

"Apalagi yang Kau tunggu?" tekan Marcel di tiap kalimatnya membuat Naya kembali menunduk, tapi masih urung melakukan perintahnya.

Menyadari hal itu Marcel yang sesekali menyeruput minuman boba milik Naya kembali memanas. Padahal boba itu masih sedikit dingin, tapi rupanya tak bisa meredakan amarah pria itu.

Tanpa bisa dicegah dengan sebelah tangannya  yang bebas, Marcel merebut tas milik Naya dan membawanya pergi tanpa memperdulikan empunya.

~000~

⚠Perhatian ⚠⚠

•Bagian yang tidak ada papan, "Happy Reading/To Be Continued" itu artinya belum direvisi.

•Jangan nekat baca atau tanggung sendiri risikonya.

Yang ingin kepoin penulis atau saling follow, boleh nih kunjungi akun media sosialnya.

ig : Saiyaa_ra

fb : Saiyaarasaiyaara.

Terpopuler

Comments

Civiliza Quena

Civiliza Quena

🤣🤣🤣 seru!

2021-02-07

0

Ri Da

Ri Da

ringan alur crtax.....lucu juga jd gak ruwer bacax krn bnya canda n tawa🤣🤣🤣🤣

2020-12-12

1

🌼 Nie-tha 🌼

🌼 Nie-tha 🌼

lucu

2020-10-23

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!