About Us

About Us

Prolog [Tentang Kita]

Rencana Tuhan,

Semesta mempertemukan kita kembali daĺam periode yang lama. Namun, ternyata ini adalah sebuah pertemuan terakhir yang tak diharapkan dari sebuah rencana Tuhan ini.

♤♤♤♤♤

"Apa sih kamu, dek?? Gak usah ledekin kakak sama pentolan tembok ini!!" Kata seorang gadis SMA di Indonesia yang bertubuh tinggi dengan parasnya yg cantik dan rupawan. Namanya adalah Stefania Nana, usia sedikit lebih tua dengan adiknya.

"Hehehe," Kikikan adiknya yang bernama Yukarin, panggil saja Yuka. Gadis ini dikenal sangat periang dan imut, sehingga tak heran kalau ia menjadi incaran berat mata Lelaki.

♤♤♤♤♤

Gadis imut itu berlari dan mengejek kakaknya sehingga Nana geram dan ingin menangkap adiknya itu. "Weee tangkap kalau bisaaa!" Lidah Yuka dijulurkan keluar dan berlari menjauhi kakaknya. Ia mengejek kakaknya hingga kakaknya mengejarnya.

Tiba-tiba Nana berteriak dengan suara lantang, "Awassss Yukaaaaaaa!!!!"

Yuka yang berlari terdiam sejenak dan menatap ke arah samping. Ternyata, bola basket sudah berada di dekatnya dan siap menyambar wajah cantiknya itu.

"ARRRGHHH!!!" Jeritan suara Yuka terdengar sangat keras. Yuka terjatuh diatas lapangan yg luas dan dibawah terik matahari.

Nana langsung berlari kencang mendekati adiknya yg terjatuh lemah diatas lapangan yg luas dan mulai menyadarkannya dengan mencubit pipi Yuka sambil memanggil namanya, "Yuka!! Yuka!! Hey! Hey! Bangun!!"

Yuka setengah sadar melihat kakaknya dan banyak pria penggemar Yuka yang mengerumuninya. Mereka mulai berkata-kata dan panik melihat Yuka menjadi tak sadarkan diri.

"What?? pacarku pingsan kena bola?!?"

"Siapa sih yg lempar bola?!!!"

"Ihhh!!! Awas aja yg lempar bolaaa!! Kuhajar balik nanti!!!"

"Cewek mana sih??? Merusak pemandangan aja!!" Ucapan Anak IPS bernama Rio pria yang terkenal seperti banci itu membuat telinga Nana panas dan hendak memukulnya. Namun, Nana berpikir dua kali bahwa tindakannya hanya akan membuatnya terseret ke neraka sekolah. Apalagi, kalau bukan ruang BK dan ditindaklanjuti di ruang Kepsek.

"Heh?! Kalian mau bikin Yuka mati apa?!?!? Bukannya ditolongin malah diomongin?!?!? Hey!! Where's your brain, dude?" Kata Nana sambil menaikan sebelah alisnya. Matanya menantang mereka secepat kilat menyambar.

"Heh!! Kau bilang apa tadi??! Dasar sok cantik!! Deket-deket princessku lagi!!" Kata Mike, cowok yg bergaya tampan padahal hanya biasa saja.

"Heh! Yuka itu adikku!! Jadi, ini tanggung jawabku!!!" Bentak Nana kepada pria menyebalkan itu.

Tiba-tiba Pria berbadan tinggi dan gagah datang mendekati Nana dan Yuka yang sedang pingsan, diiringi suara para perempuan yg histeris melihat ketampanannya.

Pria itu dengan ramah berkata, "Permisi..." Hal itu membuat Nana menjadi heran melihatnya dan berkata dalam hati, "Masih adakah pria sesopan dia?"

Pria itu langsung menggendong Yuka yang pingsan dan hendak dibawa ke UKS. Nana belum sempat melihat wajah pria yang menolong adiknya itu.

Aksi tersebut sontak membuat keramaian dan kericuhan yang membuat Bu Ina dan Pak David datang ke lapangan, "Ada apa ini?!" Tanya Pak David dengan tegas.

"Itu, pak mereka rusuh. Masa, adik saya pingsan mereka malah tambah ramai dan malah menghujat Saya!" Kata Nana dengan lirikan yg amat kesal melihat mereka yg mencemoh Nana dan sambil mengacungkan jarinya ke arah kerumunan tersebut.

"Apa betul yg dibilang Nana??" Tanya bu Ina.

"Bohong bu!!'" Teriak mereka dengan tatapan sinis kepada Nana.

"Sudah-sudah!! Semuanya bubar!!" Kata pak David sambil membubarkan kerumunan itu.

"Huuuuuu.." Teriak kerumunan itu sambil bubar satu per satu.

♤♤♤♤♤

Tak lama kemudian, keajaiban terjadi. Ternyata, Gadis muda itu tidak mengalami luka serius. Hanya sedikit memar saja di kulit wajahnya yg mulus itu.

"Aduhh, sakit banget kepalaku ini...." Yuka mulai sadar dan memegangi kepala serta wajahnya yang baru saja terkena benturan bola basket yg cukup keras.

Tampak bayangan pria dari balik gorden tipis berwarna hijau berjalan ke arah gadis Malang tersebut.

"Maaf ya, A-aku gak se-----" Belum selesai berbicara, Yuka sudah mengoceh kesal pada pria tersebut.

"Maaf, maaf!!! Sakit tau kepalaku, kalau wa-----" Yuka terheran-heran memandangi wajah pria tampan yang baru ia temui dan hanyut dalam lamunan.

"Seperti pernah melihatnya? Tapi, kapan dan dimana?" Tanyanya dalam hati.

Pria itu melambaikan tangannya dan memecahkan lamunan Yuka, "Ada apa?? Halo?"

Yuka kembali tertunduk dan langsung menjawab "lupakan, gak ada apa-apa."

"....."

Suasana keheningan terpecah, ketika Nana masuk membuka pintu dan langsung menanyakan kondisi adiknya.

"Yuka, kamu gak apa-apakan??? Kepalamu masih sakit gak atau ada yang lain yang sakit???" Nana benar-benar panik, sampai membolak-balik wajah adiknya.

"Aku gak apa-apa, kak. Cuma masih sedikit pusing.." Yuka membaringkan badannya kembali dan Nana menatap pria yang daritadi tertunduk merasa bersalah.

"Hey! Kamu! Merasa gak bersalah ya?!" Pria itu mengangkat kepalanya keatas dan Nana terpukau dengan ketampanannya, serta terkejut melihat pria itu.

Ternyata, pria itu adalah teman masa kecilnya. Namanya Stevan. Pria itu terlihat sangat tampan dan sangat digemari para wanita. Dia sangat terkenal karena kepintarannya dalam semua mata pelajaran. Selain itu, Stevan juga sangat ahli bermain basket dan pernah memenangkan beberapa turnamen setiap pertandingan antar sekolah bahkan internasional.

Nana dengan sigap memeluk pria itu, sehingga Yuka terheran, "Kakak kenal dia??" Tanyanya.

"Kenal dong!! Dia Stevan, teman masa kecil kita dan kembarannya Steven!!" Kata Nana yang sangat girang dan mencubit pipi laki-laki itu sangat keras hingga Stevan meringis kesakitan, "Aw..aw..Na"

Nana tersenyum puas dan mulai memukul dada Stevan yang bidang itu, "Kamu kemana aja??? Gak pernah kasih kabar?! Udah 11 tahun kita gak ketemu?!" Kata Nana yang kesal dan hendak mencubitnya lagi.

"Ada kok.." Pria itu hanya menjawab singkat.

"Ihhhh, Steven dimana???" Tanya Nana.

"Dia sekolah kedokteran di Australia" Kata Stevan yang hanya menjawab dengan raut wajah yang sangat merindukan adik kembarnya itu.

Nana sedih mendengar perkataan Stevan barusan. Akhirnya, Nana mengurungkan niatnya yang hendak berkunjung ke rumah mereka untuk menjumpai Steven.

Yuka hanya memperhatikan mereka yang saling berbicara dan batinnya berkata, "Aku kasihan dengan kakak yang ternyata sangat rindu Steven, tapi tidak denganku yang benar-benar akan mengubur cinta dan rasanya sedalam mungkin."

Terpopuler

Comments

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

up yg banyak kak... ❤️❤️❤️

ijin promo 😀

jgn lupa mampir di novel dg judul "AMBIVALENSI LOVE" 🎉🎉🎉

kisah cinta beda agama 🍦🍦🍦


jgn lupa tinggalkan jejak ya 🍦🍦🍦

2020-10-18

0

NurFeibe Amushpa

NurFeibe Amushpa

tok tok tok

2020-09-04

1

NurFeibe Amushpa

NurFeibe Amushpa

sengaja

2020-09-04

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!