Setelah shalat subuh. Ariana bergegas ke dapur. Ia membuka kulkas dan menyiapkan segala sesuatunya. Ada telur, bakso, sosis serta kol. Sempurna. Ia akan membuat nasi goreng ala-ala andalannya pagi ini. sebelumnya tadi malam ia sudah masak nasi di rescooker. Ini adalah misi pertamanya untuk menarik hati anak-anaknya agar tidak curiga padanya. Masakan yang enak dapat meluluhkan hati, begitu pikirnya.
"Yes..selesai juga, nasi goreng ala-ala buatan Ariana telah siap !!" setengah berteriak bangga sembari menata makanan di meja makan.
Dari lantai atas, ada sepasang mata dingin mengawasi gerak-geriknya.'sebenarnya apa yang di lakukan gadis aneh itu. lihat senyumnya yang sok imut itu. rasanya perutku jadi mual. tapi tunggu dulu. aku mengatainya imut. imut apanya.'
Sadar dirinya seolah sedang di awasi, mata Ariana reflek mendongak ke atas. Dia mencoba tersenyum manis pada si sulung yang tiba-tiba gugup dan buru-buru mengalihkan pandangannya.
'Sial. dia sadar kalo aku tadi sedang memperhatikanya. pasti gadis itu keGR-an sekarang.'
Orion menuruni tangga dengan setengah berlari. Penampilanya sudah rapih. Ia akan ke kampus pagi ini.
Di bawah ia kembali bertatapan dengan Ariana. Lagi-lagi Ariana memcoba tersenyum manis. Membuat Orion sedikit kikuk.
"Kenapa kamu suka sekali tersenyum seperti itu. kamu pikir kamu imut. lihat gigimu tuh ada cabenya." Seru Orion ketus.
Seketika muka Ariana memerah karena malu. "benarkah, biar ku bersihkan." ia segera pergi ke kamar mandi untuk melihat dirinya ke cermin.
" Tidak ada cabe di gigiku." Gerutunya, mukanya masam."Sialan. dia mengerjaiku, lihat saja akan ku balas nanti."
Di meja makan, Orion jadi senyum-senyum sendiri, mungkin ia merasa senang sudah berhasil mengerjai ibu mudanya. Dasar bodoh, gumamnya lirih.
"Kakak kenapa senyum-senyum sendiri, kesambet ya?" Aska mendekati kakaknya dan turut duduk di meja makan.
"Wah makanan. Nasi goreng, Kesukaanku, mimpi apa pagi-pagi udah ada makanan seperti ini, biasanya pagi-pagi cuma ada roti sama susu." Haikal memandang ke arah makanan seolah ingin segera menelan semuanya.
" Pasti ibu muda yang masak, tapi ngomong-ngomong kemana dia, kok nggak kelihatan batang hidungnya." Aska mengedarkan pandangan sekeliling. tampak Ibu mudanya baru keluar dari kamar mandi.
Mata Ariana melirik tajam ke arah Orion. Orion tampak cuek tak peduli. segera ia menyendok nasi goreng ke piringnya. "Aku makan ya, bolehkan? aku lapar soalnya."
"Aku juga makan ya Ibu. Nasi goreng adalah makanan kesukaanku." Haikal Menyendok nasi banyak-banyak ke piring.
"Kamu rakus sekali, kamu nggak mau menyisakannya untukku apa, aku kan juga mau." Aska turut menyendok nasi lalu makan.
"Kenapa Ibu muda diam saja disitu. Ayo makan bersama kami." Seru Aska sambil menyuapkan nasi ke mulutnya.
"Ah iya, baiklah. kalo kalian suka besok akan ibu buatkan lagi." Ariana tersenyum seraya duduk bersama mereka. la melirik Orion, sepertinya si jutek itu juga menikmati nasi gorengnya.
"Ini enak sekali Bu. Aku belum pernah makan makanan rumah seenak ini. benarkan kak Aska."
"Ya kali ini kamu bener Haikal. Kami tidak pernah makan makanan rumah sebelumnya. pembantu kami hanya datang untuk bersih-bersih dan cuci baju, kemudian sorenya pulang, kami sering makan di luar, kalo lagi malas keluar, kami pesan makanan online."
"Menurutku ini sih biasa saja rasanya. Kalian saja yang lapar jadi bilang enak." seru Orion seraya memasukkan suapan terakhir ke mulutnya.
"Kalo menurutmu begitu, besok ibu akan berusaha buatkan yang lebih enak." tersenyum paksa.
'Apa katamu, biasa saja. Tapi kamu makan sampai piringnya mengkilat begitu. Huh dasar menyebalkan. Tapi syukur deh Aska sama Haikal sudah mulai bisa di kendalikan. bahkan tadi mereka memanggilku dengan sebutan ibu. Haha kenapa aku jadi seneng begini ya di pangil ibu. Hehe ibu.'
"Ibu kami berangkat sekolah dulu ya. Dah ibu."
"Aku juga ! tunggu aku Haikal."
Aska berlari menyusul Haikal yang jalan lebih dulu. sekarang tinggal si jutek itu di meja makan. Tanpa aba-aba ia membereskan piring bekas makanya juga milik adik-adiknya.
'Apa aku nggak salah lihat. si jutek itu. ternyata rajin juga dia.'
"Hei tidak perlu di bereskan, biar aku saja, kamu mau ke kampus kan. Nanti terlambat loh."
"Siapa juga yang mau beresin. Ini baru saja mau aku kasih ke kamu, aku cuma numpuk piring aja. Sekalian ya cuci piringnya. lumayanlah sekarang ada pembantu geratisan."
'Apa katamu! pembantu gratisan. Sialan, aku cabut kata-kataku yang sempat memujimu tadi.'
"Tenang saja nanti pasti aku bereskan semuanya." Tersenyum riang.
kenapa dia suka tersenyum seperti itu sih. dasar aneh. Lhat saja aku akan membuatmu tidak betah berada disini. Kamu pasti gadis muda matre yang cuma mau harta ayahku. Tidak akan ku biarkan kamu melorotin uang ayahku.'
"Aku berangkat, ingat jangan sampai ada satupun barang yang hilang di rumah ini, ingat itu!" Orion menatap dengan serius. matanya seolah ingin menelan Ariana. seolah sedang berkata. Jangan sentuh apapun di rumah ini.
Apa dia sedang mencurigaiku?
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Violetta Edith
seru nih...
2021-06-15
1
Lucki RM
anak orang di rawat sama bapaknya
2021-04-17
1
Oi Min
Bsa2 Orion jatuh cinta ma ibu mudanya.....scara hnya 2 thn lbh muda dari dia....
2020-12-11
2