Episode 20

"Mau kemana, ini sudah terlalu larut" Fredian menatap Irna, gadis itu telah membenahi pakaiannya kembali.

Gadis itu sengaja duduk agak jauh dari Fredian, dia tidak ingin pria itu kembali menidurinya.

"Aku sudah bilang tadi, aku harus pulang." Jawab Irna dengan seutas senyum.

"Tak bisakah kamu bermalam di sini?" Berkata dengan penuh harap menatap wajah Irna.

"Kita belum mendiskusikan apapun hari ini." Fredian tersenyum kecil mencoba membujuknya agar tetap tinggal.

"Bukankah kamu tadi bilang sangat lelah?"

Irna memandangi layar ponselnya, lima puluh kali panggilan tidak terjawab dari kantornya.

"Ada masalah sedikit di perusahaan, aku harus pergi." Ujar Irna meninggalkan Fredian sendiri.

"Biar aku antar, ke kantor kan? lagi pula sulit untuk mendapatkan taksi semalam ini" Ujar Fredian sambil mengecup pipinya, dia tidak ingin Irna kebingungan di tengah malam.

Irna hanya mengangguk, kemudian mereka berjalan beriringan menuju parkiran di dalam Reshort Fredian. Fredian membukakan pintu mobil untuknya, dan mereka segera berangkat menuju kantor Irna.

Sesampainya di sana.

"Aku masuk dulu Fred, kamu bisa langsung pulang." Ujar Irna pada Fredian yang masih menemaninya. Dia menatap wajah Fredian dengan tatapan sungguh-sungguh agar tidak terus-menerus mengkhawatirkan dirinya.

"Aku tidak akan pergi sebelum memastikan tidak terjadi apa-apa padamu, aku akan tetap berada di sisimu." Ujar Fredian memegang kedua bahu Irna.

Dia tidak ingin terjadi hal buruk pada Irna, apalagi ini sudah sangat larut sekali. Dia sangat menyayangi Irna lebih dari apapun.

Irna kemudian berlari masuk ke dalam gedung, melewati restoran di lantai bawah.

Gadis itu menuju lift untuk naik ke lantai dua menuju kantornya. Saat sampai di lantai dua keadaan sangat gelap gulita. Irna melangkah masuk membuka kunci kantornya.

Fredian mengikutinya dari belakang, dia tidak ingin terjadi hal buruk pada Irna. Saat mereka melangkah masuk Irna melihat seorang wanita yang dipikirnya adalah sekretarisnya.

"Ada apa Rin!?" Tanya Irna, dia terkejut melihat Rini ketakutan duduk di sudut ruangan yang sangat gelap.

Irna mencoba menyalakan lampu, tapi sepertinya ada gangguan listrik. Lampu tidak mau menyala. Keadaan tetap gelap gulita.

Irna berjongkok di dekat Rini, sekretarisnya. Rini masih diam dan tidak menjawab. Fredian menyalakan senter menggunakan ponselnya.

Melihat sekitar dengan cahaya ponsel, Fredian melihat jejak-jejak kaki berlumpur di atas lantai.

"Ada yang tidak beres di sini!" Ujar Fredian sambil menyentuh bahu Irna dengan suara serius.

Irna mengguncang bahu Rini, tapi gadis itu tidak bergeming.

Fredian mendekat memeriksa Rini merasakan denyut nadinya.

"Sepertinya dia sangat ketakutan kemudian pingsan." Ujar Fredian pada Irna.

Sebetulnya Fredian tahu, gadis pingsan itu bukan Rini, Fredian telah melihat jejak-jejak kaki itu.

Jejak kaki itu milik gadis itu dia melangkah dari arah balkon lalu masuk ke dalam ruangan Irna, gadis itu merangkak melalui dinding luar gedung.

"Memang apa yang dilihat gadis ini, sampai pingsan begini?" Irna bertanya pada diri sendiri.

"Ada yang tidak beres di sini, kita harus segera pergi dari sini!" Fredian menarik tubuh Irna menjauh dari gadis itu.

"Tapi Rini?!" Ujar Irna segera tidak mau pergi, gadis itu tetap berdiri mematung di tempatnya.

Fredian menggelengkan kepalanya, memberikan isyarat bahwa gadis itu bukan Rini.

Gadis pingsan itu kemudian bangun, berdiri di belakang Irna.

Irna berbalik, melihatnya. Wajah gadis itu penuh luka memar, bibirnya pucat.

Setiap langkah-langkah kakinya meninggalkan jejak lumpur. Irna menatapnya dengan seksama. Dia mengamati wajah pucat itu tanpa rasa takut sama sekali. Dia sadar bahwa gadis yang ada di hadapannya itu bukan Rini.

Irna tahu jika gadis itu terluka, atau mungkin sudah meninggal. Wajah pucat dan dingin, tatapan mata yang sudah tidak ada kehidupan sama sekali itu, ini bukan hal yang pertama kalinya dia melihat hal itu.

Sudah berkali-kali dia menemui hal yang sama, jika bukan mahluk yang memburunya tapi ada hantu atau mahluk halus lain yang ingin menyampaikan sesuatu padanya.

Awalnya gadis itu terkejut, tapi tidak ketika sudah berkali-kali menemui hal yang sama. Seolah-olah itu sudah biasa dan tidak berpengaruh apa-apa padanya.

"Siapa kamu?! kenapa kamu ada di sini?" Tanya Irna pada gadis itu, Irna memandangi wajah pucat itu.

Perlahan-lahan gadis itu mendongakan kepalanya menatap ke arah Irna. Wajah penuh guratan luka bekas benda tajam. Tubuhnya membiru dan sedingin es. Kuku jarinya sudah menghitam. Irna juga melihat lengan gadis itu sekujur lengannya ada bekas-bekas pukulan benda tumpul.

Irna melihat darah kering di atas kepalanya, ternyata pada kepala gadis itu terdapat retakan, memperlihatkan otak di dalam kepalanya yang terlihat berdenyut-denyut.

Gadis itu menatap wajah Irna dengan tatapan sedih. Dan dia mulai menceritakan kisahnya pada Irna.

"Aku tahu kamu adalah gadis istimewa, kamu bisa melihatku, kamu bisa merasakan kehadiran kami di sekitarmu. Karena sel-sel darah di dalam tubuhmu berbeda dari manusia lainnya."

"Dan pria ini juga memiliki darahmu, darahmu telah tercampur berada di dalam tubuhnya satu tahun yang lalu." Gadis itu menunjuk ke arah Fredian.

Kemudian dia melangkah keluar dari dalam kantor Irna berdiri di tepi balkon menatap jauh ke luar sana. Irna dan Fredian mengikuti gadis itu dari belakang.

"Kamu memiliki indera penglihatan yang tajam. Kamu merasakan kehadiran kami walaupun matamu tengah terpejam." Ungkapnya pada Irna secara jelas dan rinci mengenai sosok Irna Damayanti yang dikenalnya.

"Aku pekerja di sini sepuluh tahun yang lalu, ketika itu aku sedang bekerja lembur. Malam itu begitu dingin. Sepuluh orang perampok memukuliku, membenamkan tubuhku ke dalam lumpur."

Gadis itu menunjuk sebuah pohon besar agak jauh dari kantor Irna melalui balkon di luar kantornya tempat mereka berdiri sekarang.

"Tubuhku masih ada di sana, keluargaku kebingungan mencariku, tolong aku...." Tiba-tiba gadis itu membumbung melayang dan lenyap di telan kegelapan malam.

Lampu kantor kembali menyala. Bekas-bekas lumpur tadi pun juga sudah lenyap.

"Fred..." Ujar Irna pada pria di sebelahnya.

"Biar pengawalku dan para polisi yang memeriksanya besok, kamu tidak perlu hawatir." Fredian meraih Irna ke dalam pelukannya.

Berapa banyak hari yang sulit telah mereka lalui berdua. Seolah takdir yang telah membuat pertemuan mereka di balik segala kejadian dan segala hal.

Sejak awal pertemuan pertama kalinya dia dengan Fredian dan setelah itu, segalanya menjadi jelas.

***

Setelah mengantarkan Irna kembali ke rumah, Fredian kembali ke Reshort.

Irna berjalan masuk ke dalam rumah, pintu rumahnya tidak terkunci.

Dia melangkah masuk dengan hati-hati, dia tidak ingin sesuatu tidak terduga kembali menghampirinya kembali.

Irna agak terkejut, waktu sudah menunjukkan jam satu pagi.

Irna masuk ke dalam rumah, gadis itu mencari saklar untuk menyalakan lampu.

"Astaga! sejak kapan kamu di sini?" Irna terkejut melihat Rian sudah duduk di sofa menunggunya.

"Sejak kamu pergi ke restoran bersama tunanganmu, dan pulang bersama kekasihmu!" Suara Rian terdengar berat.

"Apakah dia habis minum? kenapa suaranya terdengar berat? tapi aku tidak mencium alkohol sama sekali, Rian tidak suka minum alkohol... jangan-jangan!" Ujar Irna bertanya kepada dirinya sendiri.

Irna segera berlari ke luar rumah, namun tiba-tiba pintu menutup.

Pria itu mendongakkan kepalanya, melihat tajam ke arah Irna.

"Siapa kamu? bahkan kamu sudah mengikuti sekian lama!" Tanya Irna dengan suara gemetar, mahluk itu tahu segala hal yang terjadi pada dirinya.

"Kenapa hari ini aku terus menerus bertemu hantu! menyebalkan sekali!" Umpat Irna dalam hatinya.

"Katakan kenapa kamu menungguku?!" Tanya Irna lagi.

Pria itu berjalan mendekat ke arah Irna memegang dagu Irna, menjilatinya.

"Uhk! menjijikkan sekali!" Ujar Irna memaki mahluk itu.

"Braaakkkkkkk! Apakah aku terlambat?!" Rian muncul mendobrak pintu samping.

Pria misterius itu melesat menyerang Rian.

"Kurang ajar! beraninya kamu mahluk jelek memakai wajahku!" Umpat Rian ketika melihat wajah iblis itu mirip dengan dirinya.

Irna berlari ke dapur mengambil segenggam garam. Melemparnya ke arah pria tersebut.

"Akh.... tidaaakkkkk!" Wajah mahluk itu perlahan mencair, meleleh seperti lilin dan lenyap.

"Kenapa kamu tidak pulang ke rumahku?" Tanya Rian pada Irna.

"Kamu tahu aku sekarang bertunangan dengan Dion, bagaimana aku bisa tinggal serumah denganmu?" Ujar Irna sambil meregangkan otot lehernya yang hampir dicekik habis oleh mahluk astral barusan.

"Kenapa kamu tiba-tiba ke sini? dan bagaimana kamu tahu aku ada di sini?" Tanya Irna menyelidik menatap wajah Rian lekat-lekat mencari kebenaran dari raut wajahnya.

"Tadi aku menghubungi Fredian, dia bilang kamu pulang ke rumah." Ujar Rian berbohong.

"Tidak mungkin kamu menelponnya, bukankah kamu sangat membencinya?" Irna tersenyum ringan, melihat respon dari wajah Rian. Dugaan Irna tidak pernah meleset.

"Tadi siang aku menghubungi Rini..." Ujar Rian kembali.

"Kali ini jawaban kamu benar, jangan coba-coba berbohong lagi." Irna beranjak ke dapur menyeduh dua cangkir teh.

Meletakkan di atas meja.

"Rumah ini kemarin kotor, sekarang bersih. Kamu yang membersihkannya?" Tanya Irna pada Rian.

Rian meminum tehnya kemudian berbaring meletakkan kepalanya di pangkuan Irna.

"Bukan aku." ujarnya lagi.

"Aku ngantuk sekali Ir, biarkan aku lelap di sini sejenak." Memeluk pinggang Irna kemudian tertidur.

Irna membiarkan pria itu terlelap di atas pangkuannya. Dia menatap wajah Rian, pria itu menyimpan kerinduan untuknya. Irna juga tahu dia tidak bisa memberikan hatinya untuk pria dalam pangkuanya itu.

Irna mengambil selimut dari lemari menyelimuti tubuh Rian. Setelah itu

Irna berjalan ke tempat tidur, pinggangnya masih terasa sakit gara-gara Fredian.

Rian perlahan membuka matanya, tidak mendapati Irna di dekatnya. Bangkit berdiri berjalan menuju ke dalam kamarnya.

Melihat Irna sedang tertidur lelap. Rian melepas pakaian karena merasa panas, lalu berbaring memeluk Irna.

Malam itu Irna bermimpi seseorang kembali menidurinya, dalam waktu yang sangat lama. Entah berapa lama dan sepertinya lebih dari dua jam.

Jam tujuh pagi..

Perlahan Irna mengerjapkan matanya, dia terkejut karena tubuhnya telanjang dan Rian memeluknya sangat erat.

Irna tidak melihat bercak darah di atas seprei tapi dia merasakan nyeri. Pinggangnya juga lebih sakit dari sebelumnya. Sepertinya dia dan Rian sudah melakukan hal itu.

"Kamu sudah bangun?" Sapa Rian menatap Irna dengan tersenyum.

"Kenapa kita begini? sejak kapan kamu melepaskan pakaianku?"

"Tadi malam kamu memanggilku, kamu lupa?" Rian masih tersenyum melihat Irna membelalakkan matanya.

Irna melihat sprei yang basah kemudian menciumnya, tidak salah.

"Itu adalah bekas hubungan suami istri" Bisik Irna dalam hatinya

"Tapi tidak ada darah di sana, apa mungkin karena belum 24 jam??" Berbisik di dalam hati.

Rian berdiri berjalan ke kamar mandi tanpa mengenakan sehelai kain dengan sangat santai.

"Astaga mataku rusak!" Teriak Irna tiba-tiba.

Mendengar teriakkan itu Rian menyahut.

"Kamu sudah menyentuh semuanya semalam.."

"Aku rasa dia berbohong!" Ujar Irna lagi, mencoba beranjak berdiri. Dia sangat kesulitan setengah mati, kakinya serasa seperti batang kayu yang sulit digerakkan.

Irna kesulitan berdiri, dia berpegangan pada dinding kamarnya. Dia berjalan sangat pelan sambil memegangi pinggulnya seperti nenek tua yang sudah di usia manula.

Langkah gadis itu tertatih-tatih, dia menggigit bibir bawahnya menahan nyeri pinggul sampai kedua kakinya.

"Kakiku aduh, sakit sekali aku hampir tidak bisa berjalan. Padahal sepulang dari reshort aku baik-baik saja. Tapi setelah tidur dengan Rian kakiku tidak bisa berjalan." Gumam Irna pelan.

"Rian, semalam aku pergi ke Reshort. Dan aku melakukan hal yang kamu benci, aku menghianatimu kembali." Ujar Irna membuat pria itu seketika menoleh ke arahnya.

Wajah Rian berubah dingin, dia melemparkan serbet dapur ke atas meja. Dia diam sambil menarik nafas dalam-dalam.

"Kenapa kamu menceritakan tentang kisah cintamu padaku?" Tanya Rian sambil menatap wajah datar istrinya.

"Agar kamu marah dan menceraikanku segera." Ujar Irna menatap kedua bola mata suaminya mencari jawaban di sana.

"Aku sudah bilang tidak akan menceraikanmu begitu saja." Ujar Rian sambil menaruh piring di atas meja.

"Tapi aku sudah melakukan kesalahan fatal dan bahkan dua kali ini melukaimu." Jelas Irna lagi pada suaminya itu.

"Ya anggap saja kamu berkata benar jadi terus apa masalahnya?"

"Masalahnya adalah kita harus segera bercerai!" Ujar Irna lagi sambil meringis menahan nyeri pada pinggangnya.

Pria itu menatapnya sekilas, hatinya seperti tertusuk duri membayangkan gadis itu berada di ranjang bersama sahabatnya sekaligus pasiennya itu.

Tapi dia tetap menahan rasa sakit itu. Rasa yang harus ditanggung olehnya seorang diri sebagai konsekwensinya karena membuat istri sahabatnya menjadi miliknya.

Dia sudah tahu pasti akan terjadi hal seperti ini, tapi dia masih tetap pada pendiriannya untuk tidak melepaskan Irna pada Fredian.

Dia tahu dia salah, tapi cinta di dalam hatinya tidak melihat kesalahan itu. Cinta di dalam hatinya membalut setiap kepedihan dengan rasa bahagia hanya dengan melihat gadis itu berada di sisinya.

Rian mengukir seutas senyum di bibirnya. Pria itu kemudian berkata kepada Irna.

"Jangan ke kantor dulu, ambilah cuti sayangku." Rian mengecup kening Irna, kemudian pria itu melangkah ke dapur kembali menyiapkan sarapan untuknya.

"Beberapa jam kamu melakukannya semalam? aku tidak bisa berjalan, tulang selangkaku terasa remuk." Geram Irna menatap Rian yang masih menahan senyum melihatnya menahan sakit.

bersambung....

Terpopuler

Comments

Caningsih

Caningsih

kok irna ga sadar berhubungan ama rian

2020-07-22

1

wati

wati

aneh ya thor

2020-06-18

3

Y

Y

wah novelnya bagus yang belum lancar baca aja jadi lancar

2020-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 Awal liburan
2 Mahluk berlendir
3 Ingatan yang hilang
4 Pertemuan
5 Kembali bersama
6 Bukan Dia
7 Pertentangan sengit
8 Darahmu memanggilku!
9 Pesta
10 Hotel
11 Larut
12 Kamu
13 Rumor
14 Kehilangan
15 Terdampar
16 Pertunangan
17 Pertemuan Ketiga Presdir
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Batu Terkutuk
24 Episode 24
25 Rumit
26 Episode 26
27 Kabut
28 Pernikahan
29 Di tengah guyuran hujan..
30 Apakah aku mengenalmu??
31 Eagle star
32 Apa yang harus aku katakan?
33 Kecelakaan
34 Kepedihan
35 Lima Truk Mawar Merah
36 Tertekan
37 Salah faham
38 Misteri kotak perhiasan
39 Topeng yang manis
40 Konflik tipis
41 Sepasang Insting
42 Satu Simpul Terlepas
43 Keluarga Derrose
44 Bimbang
45 Darahku, memanggilmu untuk menyelamatkanku!
46 Bukan Sekenario
47 Apakah ikan lebih menarik dari wajah tampanku??
48 Don't let me cry...
49 Don't go away...
50 Long time..
51 My love
52 Young boy
53 One love
54 Salah Kira
55 Stay With me
56 I Miss you
57 Lift
58 Tanpa prediksi
59 Ternyata dia
60 Adelia yang manis
61 Kegilaan
62 Jerman
63 Milikku
64 Sulit diungkapkan!
65 Kepalsuan
66 Kejutan untuk ibu
67 Rasa pedas di tengah rasa manis
68 Si sial
69 Sepanjang malam
70 Teman
71 Perjodohan
72 Aku kembali..
73 Pembatalan
74 Salah satu dari mereka kembali!
75 Pertahanan
76 Mall
77 Tamu
78 Seindah bunga aprikot.
79 Penguntit
80 Perangkap
81 Pengganggu
82 Si Licik.
83 Belum ada jawaban
84 걱정 하지마세요 – Keokjeong hajimaseyo – Jangan khawatir
85 Inilah hatiku yang tetap utuh untukMu!
86 End
87 Welcome to me
88 Bayangan
89 Tanpa ekspresi
90 Kau, kau.
91 Kamu begitu memikat!
92 Keluarga Derrose dan Keluarga Aditama
93 Kelinciku
94 Pemotretan
95 좋은 아침 런던- joh-eun achim leondeon
96 나는 누구입니까? 누구세요 naneun nugu-ibnikka? nuguseyo? Who am i? who are you?
97 Roswell kafe
98 정말 미쳤어? 아니면 가짜?jeongmal michyeoss-eo? animyeon gajja?Are you really crazy?
99 또 널 잃었 어, I lost you again.
100 당신은 여전히 살아 있습니까-dangsin-eun yeojeonhi ​​sal-a issseubnikka -Are you still alive?
101 Alfred Derosse
102 가명-Incognito
103 어머니와 젊은 남자-Mother and young man
104 I say I LoVe you..
105 신비한 남자- Sinbihan namja- mysterious man!
106 크리스탈 얼음 꽃-Crystal ice flower
107 다시 태어난- dasi taeeonan- Reborn
108 나는 그리워-I miss
109 찡그린- Sulking
110 Romantic vampire!
111 Conqueror
112 The real you
113 Strange
114 A wound in the heart
115 Battlefield
116 Remember
117 Fragments of memory
118 Totally destroyed
119 Vampire Queen
120 Go again
121 Posesif
122 Neighbor's marriage
123 Over
124 Always one heart
125 Carney
126 Love girl
127 Thrown
128 Can't be me?
129 Flower
130 Asing
131 Teman atau lawan
132 Seribu ingatan
133 Secret key
134 Sang Pewaris
135 Tamu tak diundang
136 Tragedi kecil
137 Benang emas
138 The destruction of the Derrose family
139 Needle in a haystack!
140 A connected soul
141 An explanation
142 Love only one
143 Two brothers
144 Ship captain
145 Scandal
146 Switch places
147 Soul release ring
148 Armored guards!
149 Love the hunter
150 Heart surgery
151 Romantic love
152 Forced to fall in love
153 Forced to love 2
154 The ghost of the slaughter
155 Hold at home
156 Love disappears
157 Vampire is funny
158 Farewell between friends
159 Severed passion
160 Do i still know you
161 Fluctuation
162 Secret love
163 Can't escape
164 No title
165 cunning sis don't give up
166 Love scenario
167 Only with you, only you
168 I Miss you so much
169 Jealous
170 Contention
171 It's irresistible dear!
172 Behind sincerity
173 Holland
174 Rian's sacrifice
175 At the end of longing
176 Selfish love is beautiful
177 Being in the middle is uncomfortable!
178 Forced marriage
179 Magic Potion
180 Over Crazy
181 Cold
182 Fake meeting
183 Funny past
184 The wound
185 Two handsome men
186 Nosy
187 In the classroom
188 Love is blocked
189 Love and death
190 Misunderstanding
191 Doubt
192 Truth
193 Believe me
194 King of Eroine
195 Queen Angelina is the owner of ice crystal flowers
196 Mysteries of the past
197 Bitter
198 Can we go back
199 The mystery of the blue lotus flower
200 Childish man
201 You are crazy dear
202 The king of the hunters has been intoxicated with love
203 You are not in my past
204 Theatrical
205 I want the girl, not you
206 That little devil child is him
207 Card
208 Sudden attack
209 Toxic wounds
210 Past contention
211 Confidence
212 For your sake
213 Haunted house
214 Haunted House 2
215 The man is a ghost
216 Three princes
217 A distraction powder
218 Crazy fantasy of Evan Herlands
219 Disguises end in disaster
220 Vanish without a trace
221 Where are you?
222 You are that?
223 End of this story
224 Up Di Profil Author
Episodes

Updated 224 Episodes

1
Awal liburan
2
Mahluk berlendir
3
Ingatan yang hilang
4
Pertemuan
5
Kembali bersama
6
Bukan Dia
7
Pertentangan sengit
8
Darahmu memanggilku!
9
Pesta
10
Hotel
11
Larut
12
Kamu
13
Rumor
14
Kehilangan
15
Terdampar
16
Pertunangan
17
Pertemuan Ketiga Presdir
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Batu Terkutuk
24
Episode 24
25
Rumit
26
Episode 26
27
Kabut
28
Pernikahan
29
Di tengah guyuran hujan..
30
Apakah aku mengenalmu??
31
Eagle star
32
Apa yang harus aku katakan?
33
Kecelakaan
34
Kepedihan
35
Lima Truk Mawar Merah
36
Tertekan
37
Salah faham
38
Misteri kotak perhiasan
39
Topeng yang manis
40
Konflik tipis
41
Sepasang Insting
42
Satu Simpul Terlepas
43
Keluarga Derrose
44
Bimbang
45
Darahku, memanggilmu untuk menyelamatkanku!
46
Bukan Sekenario
47
Apakah ikan lebih menarik dari wajah tampanku??
48
Don't let me cry...
49
Don't go away...
50
Long time..
51
My love
52
Young boy
53
One love
54
Salah Kira
55
Stay With me
56
I Miss you
57
Lift
58
Tanpa prediksi
59
Ternyata dia
60
Adelia yang manis
61
Kegilaan
62
Jerman
63
Milikku
64
Sulit diungkapkan!
65
Kepalsuan
66
Kejutan untuk ibu
67
Rasa pedas di tengah rasa manis
68
Si sial
69
Sepanjang malam
70
Teman
71
Perjodohan
72
Aku kembali..
73
Pembatalan
74
Salah satu dari mereka kembali!
75
Pertahanan
76
Mall
77
Tamu
78
Seindah bunga aprikot.
79
Penguntit
80
Perangkap
81
Pengganggu
82
Si Licik.
83
Belum ada jawaban
84
걱정 하지마세요 – Keokjeong hajimaseyo – Jangan khawatir
85
Inilah hatiku yang tetap utuh untukMu!
86
End
87
Welcome to me
88
Bayangan
89
Tanpa ekspresi
90
Kau, kau.
91
Kamu begitu memikat!
92
Keluarga Derrose dan Keluarga Aditama
93
Kelinciku
94
Pemotretan
95
좋은 아침 런던- joh-eun achim leondeon
96
나는 누구입니까? 누구세요 naneun nugu-ibnikka? nuguseyo? Who am i? who are you?
97
Roswell kafe
98
정말 미쳤어? 아니면 가짜?jeongmal michyeoss-eo? animyeon gajja?Are you really crazy?
99
또 널 잃었 어, I lost you again.
100
당신은 여전히 살아 있습니까-dangsin-eun yeojeonhi ​​sal-a issseubnikka -Are you still alive?
101
Alfred Derosse
102
가명-Incognito
103
어머니와 젊은 남자-Mother and young man
104
I say I LoVe you..
105
신비한 남자- Sinbihan namja- mysterious man!
106
크리스탈 얼음 꽃-Crystal ice flower
107
다시 태어난- dasi taeeonan- Reborn
108
나는 그리워-I miss
109
찡그린- Sulking
110
Romantic vampire!
111
Conqueror
112
The real you
113
Strange
114
A wound in the heart
115
Battlefield
116
Remember
117
Fragments of memory
118
Totally destroyed
119
Vampire Queen
120
Go again
121
Posesif
122
Neighbor's marriage
123
Over
124
Always one heart
125
Carney
126
Love girl
127
Thrown
128
Can't be me?
129
Flower
130
Asing
131
Teman atau lawan
132
Seribu ingatan
133
Secret key
134
Sang Pewaris
135
Tamu tak diundang
136
Tragedi kecil
137
Benang emas
138
The destruction of the Derrose family
139
Needle in a haystack!
140
A connected soul
141
An explanation
142
Love only one
143
Two brothers
144
Ship captain
145
Scandal
146
Switch places
147
Soul release ring
148
Armored guards!
149
Love the hunter
150
Heart surgery
151
Romantic love
152
Forced to fall in love
153
Forced to love 2
154
The ghost of the slaughter
155
Hold at home
156
Love disappears
157
Vampire is funny
158
Farewell between friends
159
Severed passion
160
Do i still know you
161
Fluctuation
162
Secret love
163
Can't escape
164
No title
165
cunning sis don't give up
166
Love scenario
167
Only with you, only you
168
I Miss you so much
169
Jealous
170
Contention
171
It's irresistible dear!
172
Behind sincerity
173
Holland
174
Rian's sacrifice
175
At the end of longing
176
Selfish love is beautiful
177
Being in the middle is uncomfortable!
178
Forced marriage
179
Magic Potion
180
Over Crazy
181
Cold
182
Fake meeting
183
Funny past
184
The wound
185
Two handsome men
186
Nosy
187
In the classroom
188
Love is blocked
189
Love and death
190
Misunderstanding
191
Doubt
192
Truth
193
Believe me
194
King of Eroine
195
Queen Angelina is the owner of ice crystal flowers
196
Mysteries of the past
197
Bitter
198
Can we go back
199
The mystery of the blue lotus flower
200
Childish man
201
You are crazy dear
202
The king of the hunters has been intoxicated with love
203
You are not in my past
204
Theatrical
205
I want the girl, not you
206
That little devil child is him
207
Card
208
Sudden attack
209
Toxic wounds
210
Past contention
211
Confidence
212
For your sake
213
Haunted house
214
Haunted House 2
215
The man is a ghost
216
Three princes
217
A distraction powder
218
Crazy fantasy of Evan Herlands
219
Disguises end in disaster
220
Vanish without a trace
221
Where are you?
222
You are that?
223
End of this story
224
Up Di Profil Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!