"Ada yang tidak beres dengan gadis ini!" Ujar Dion menatap keadaan Irna di dalam mobilnya. Tubuhnya penuh bekas cabikan dan pakaiannya juga hampir semuanya robek tercabik-cabik.
"Apa mungkin gadis ini habis diperkosa lalu di buang ke dalam hutan?" Bisik Dion dalam hatinya mencoba menerka-nerka.
Tiba-tiba Dion mendadak mengingat bagaimana awal mereka bertemu.
***flashback
Pada malam itu, merupakan hari perjodohannya yang sudah diatur oleh kedua keluarga.
Kedua orang tuanya Dion, menjodohkan dirinya dengan putri dari sahabat lama ayahnya. Wajahnya sangat cantik dan dia juga merupakan artis yang sedang naik daun saat itu.
Akan tetapi Dion bukannya senang menerima hal itu, dia berfikir akan rugi jika dia menikah tanpa ada perasaan cinta yang bersemayam di dalam sanubarinya.
Baginya pernikahan merupakan hal yang sangat penting, dan tidak bisa dicampuri oleh siapapun termasuk kedua orang tuanya.
Karena ingin menghindari acara tersebut Dion malam itu kabur. Pria itu kabur saat tepat acara akan di mulai, dia pura-pura pergi ke toilet lalu kabur melalui pintu belakang restoran.
Lokasi restoran tempat perjodohannya tidak jauh dari perusahaan Irna. Di sisi samping gedung ada tangga untuk naik ke atap gedung.
Melihat tangga itu Dion tanpa berfikir panjang langsung menuju ke atap. Dia duduk di bangku, menatap langit.
Tak lama kemudian terdengar langkah kaki naik ke atap, Dion bersembunyi di dekat tumpukan kayu bekas-bekas pembangunan gedung.
Awalnya dia berfikir itu adalah pengawal yang ditugaskan ayahnya untuk mencarinya, tapi ternyata malah seorang gadis yang tengah melamun.
"Jangan-jangan gadis itu akan bunuh diri?" Begitu pikirnya saat itu.
Sejenak Dion mengamati Irna, dia merasa pernah melihat wajah Irna. Ternyata itu adalah Irna Damayanti seorang arsitektur ternama yang tengah terlibat skandal dengan dua Presdir.
Ketika melihat Irna sudah terlelap dia berjalan mengendap-endap, menyelimuti kaki Irna dengan jasnya. Diletakkannya kepala Irna di atas pangkuannya.
Dia merasa nyaman Irna terlelap di dalam pangkuanya. Gadis yang sangat sederhana gadis yang tidak pernah di jumpainya di tempat kerjanya.
Artis-artis yang banyak ditemuinya juga tidak ada sama sekali yang seperti Irna. Berwajah polos, sederhana, dan memikat. Rambut panjangnya terurai di belakang punggungnya. Rambut hitam yang sederhana.
Rambut hitam yang lurus jatuh di belakang punggungnya. Dan saat gadis itu berjalan rambutnya mengayun mengikuti gerak langkah kakinya.
Betapa menawannya wajah sederhana itu, lesung pipinya akan muncul saat gadis itu tersenyum. Dan tahi lalat kecil di bawah sudut mata kanannya menjadikan ciri khas wajah seorang Irna Damayanti.
Dion mengamati wajah jernih Irna Damayanti, wajahnya bersih dan jernih, bukan wajah yang putih ataupun cantik. Wajahnya sederhana namun mengikat.
Ikatan dari mana asalnya dia sendiri juga tidak tahu, yang pasti ketika melihat wajahnya yang begitu cerah dan senyuman yang mengukir di bibirnya membuat daya tarik tersendiri di hati pria yang memandangnya.
Dion sempat bingung bagaimana mungkin dua Presdir kaya raya jatuh ke dalam wanita yang begitu sederhana. Dion bahkan tidak melihat Irna berpenampilan glamor, ataupun berlebih-lebihan pada dirinya.
Irna selalu biasa-biasa saja. Wajahnya selalu dihiasi oleh senyuman ringan di setiap acara pertemuan. Entah itu menyenangkan ataupun pahit. Irna selalu tersenyum dan tidak pernah menampakkan kemarahan di depan publik.
Singkatnya sangat aneh dan mustahil jika wanita biasa seperti itu tiba-tiba terlibat skandal yang mendadak menghantam karirnya pada saat itu.
Irna gadis cantik yang selalu sederhana dan tidak pernah menyinggung siapapun, dia selalu menjaga baik perasaan kliennya. Ataupun lawan bisnisnya.
***
Saat mobilnya sudah tiba di rumah sakit. Dion segera membopong tubuh gadis itu.
"Dokter! dokter tolong saya!" Teriaknya ketika masuk ke dalam rumah sakit.
Dion mengangkat tubuh Irna ke dalam ruang ICU. Dia membaringkan tubuh lemah gadis itu di atas tempat tidur di dalam ruang ICU.
Dion juga tidak tahu harus menghubungi siapa saat itu. Irna tidak memiliki saudara ataupun orang tua.
Dion sebelumnya sudah menyelidiki banyak hal tentang Irna Damayanti, namun tidak mendapatkan hasil apapun.
Gadis misterius itu tiba-tiba muncul di London, tanpa memiliki sanak saudara, dan kedua orang tuanya sudah lama meninggal dunia.
Irna tinggal di London untuk merintis awal karier dan menyelesaikan studinya di sana.
Setahu Dion pertemuan awal di London dengan Fredian adalah pada saat sahabat karibnya Siska sedang melakukan acara ulang tahunnya di Reshort dan gara-gara itu, hingga melibatkan hubungan rumit antara dia dengan Presdir Angel Reshort.
Dan setahu Dion berita berikutnya adalah kabar dirinya yang tinggal bersama, dengan seorang pewaris Group NGM yaitu Presdir Rian Aditama.
Dion bingung menerka-nerka, dia tidak tahu apa yang harus diperbuat karena tidak tahu harus menghubungi siapa saat itu.
"Apakah mungkin gadis polos ini memiliki hutang pada Presdir NGM?? dan apa hubungan gadis ini dengan Fredian berada dalam gendongannya!? gadis dengan wajah polos ini semengerikan itu? haruskah aku menghubungi mereka berdua?" Dion merasa pusing dan mengusap kepalanya berkali-kali.
Seorang dokter datang memanggil.
"Siapa yang bertanggung jawab atas pasien bernama Irna Damayanti?"
Dion langsung berdiri menghampiri dokter tersebut.
"Anda siapanya pasien?" Tanya dokter itu sambil membawa berkas hasil pemeriksaan Irna.
"Saya, saya tetangganya! ah bukan! saya bapaknya! ah itu juga bukan! emmm, saya keponakannya! ah bukankah aku terlalu tua untuk menjadi keponakannya!?" Ujar Dion sangat kebingungan harus mengatakan apa pada dokter wanita itu.
"Tolong jangan bercanda, Presdir Dion! saya masih harus merawat pasien yang lain." Ujar Dokter itu sambil tersenyum menatap wajah gugup Dion.
"Ah saya adalah pacarnya! ya saya adalah tunangannya!" Mengusap keningnya berkali-kali ragu-ragu mengucapkan statusnya pada dokter yang merawat Irna.
Dion bahkan tidak berpikir dua kali, entah apa yang akan dia hadapi setelah melontarkan kata-kata tersebut. Status yang dibuatnya untuk dirinya dan Irna Damayanti.
Status yang sebentar lagi akan menyebabkan dirinya ikut serta dalam masalah hubungan antara dia dan Irna. Kerumitan sudah menunggunya di luar sana.
Kerumitan seorang gadis yang sudah terikat hubungan dengan dua Presdir kini bertambah satu lagi dirinya masuk ke dalam kerumitan tersebut.
Dion Anggara masuk ke dalam hubungan mereka tanpa sengaja. Tanpa sengaja dia terjun ke dalam jurang yang tidak tahu seberapa dalam jurang itu. Dia terjun ke sana tanpa persiapan sama sekali.
"Pasien mendapatkan luka banyak goresan di sekujur tubuhnya, bukan dari penganiyaan. Atau kekerasan seksual." Ujar dokter tersebut menjelaskan rincian kondisi Irna Damayanti.
"Setelah kami cek keseluruhan selaput dara pasien masih utuh dan tidak ada tanda-tanda diperkosa." Tambahnya lagi membuat Dion terperangah terkejut.
"Tapi luka tersebut lebih mirip karena serangan binatang buas bertaring dan berkuku tajam, dan pasien kehilangan banyak darah sehingga tubuhnya lemah hingga pingsan." Ujar dokter wanita tersebut sambil tersenyum menghapus kekhawatiran di hati Dion.
"Oh, terima kasih dokter. Kira-kira kapan pasien bisa pulang ke rumah?" Tanya Dion lagi.
"Setelah pasien siuman dia akan baik-baik saja, dan bisa segera pulang." Ujar dokter tersebut lalu meninggalkan Dion.
Dion berharap semoga Irna tidak membawa dampak buruk baginya. Mengingat skandal yang menjadi sorotan utama berita setiap hari.
Beberapa perawat berlalu lalang berbisik-bisik.
"Bukankah itu Dion Presdir Entertainment?!"
"Dia bertunangan dengan Irna Damayanti yang sebelumnya terlibat skandal dengan dua Presdir itu kan?"
Dion mengacuhkan gosip di sekitarnya tanpa peduli. Dia terus menjaga Irna duduk di samping tempat tidur tempat gadis itu dirawat.
"Bahkan kedua Presdir itu tidak berhasil meniduri wanita ini?! jadi berita itu apa maksudnya? sekedar hubungan bisnis?" Ujar Dion kebingungan. Gadis ini masih bersih dan tidak ada tanda-tanda mencurigakan.
"Fredian Presdir Reshort angel membawanya dalam gendongan masuk ke dalam kamar hotel untuk membicarakan bisnis?! yang benar saja!?"
"Kalau sekedar membicarakan bisnis kenapa repot-repot menggendong segala??" Ujar Dion lagi sambil menggaruk keningnya yang tidak gatal.
"Dan Rian Aditama Presdir NGM, sepanjang malam bersama dia di rumahnya berduaan seperti itu hanya melakukan pembicaraan bisnis? itu mungkin saja karena pria dingin itu tidak pernah terlibat dalam hubungan bersama wanita." Ujar Dion semakin pusing memikirkan hal yang di luar nalar itu.
Keesokan harinya berita mengenai dirinya dan Irna sudah tersebar meluas.
Surat kabar pagi itu menyatakan bahwa Irna Damayanti adalah tunangan dari Dion.
Fredian bagai kebakaran jenggot, belum menemukan Irna malah keesokan harinya mendengar berita tersebut.
"Aku belum berhasil merebutnya dari Rian Aditama tapi malah direbut oleh Dion Anggara! awas saja pria brengsek itu akan aku lebur berkeping-keping jika sampai membuat Irna terluka!" Geram Fredian di dalam kantornya.
Kemudian dia memerintahkan para pengawalnya untuk mencari kebenaran berita tersebut.
Rian di dalam rumahnya terpaku diam sejak kemarin, diapun juga sangat terkejut. Padahal hari itu dia hendak melakukan konferensi pers. Untuk mengungkapkan pernikahannya dengan Irna Damayanti.
Irna tiba-tiba menghilang, juga Fredian sudah kabur dari rumahnya. Kemudian pagi harinya menurut berita di televisi istrinya sudah jadi tunangan orang lain lagi.
Irna sudah menjadi tunangan Presdir Entertainment Dion Anggara. Presdir yang memegang kendali acara yang tayang di berbagai stasiun televisi.
Dion juga masuk hitungan Presdir tersukses di London, dia masuk hitungan sebagai seorang miliader termuda.
Pagi itu Fredian dan Rian tanpa sengaja bertemu di rumah sakit tempat Irna dirawat. Mereka saling mendorong saat hendak menaiki pintu lift.
Membuat orang-orang yang melihat mereka tersenyum menertawakan kelakuan mereka yang persis seperti anak kecil.
Fredian kesal sekali jika pria di sampingnya itu tidak ngotot meminta Irna sebagai pembayaran vaksinnya pasti sekarang dia sedang bahagia bersama gadis yang sangat dia cintai itu.
Ria juga sangat merasa kesal, jika Fredian tidak nekat meniduri istrinya pasti Irna sekarang masih baik-baik saja berada di rumah bersamanya sambil menikmati secangkir kopi. Bersenda gurau bersama dirinya.
"Kamu ngapain ke sini?" Tanya Rian melihat Fredian di depan meja resepsionis rumah sakit.
"Kamu juga ngapain?!" Tanya Fredian balik masih merasa kesal karena membiarkan para penjaga rumahnya memukulinya.
"Maaf pasien atas nama Irna Damayanti sudah keluar tadi pagi-pagi sekali." Ujar resepsionis tersebut.
"Kemana pria itu membawa Irna pergi?" Bisik Rian dalam gumaman pelan sambil menatap wajah Fredian yang sama bingungnya dengan dirinya.
Dion sudah tahu jika dua Presdir itu mendengar berita antara dia dengan Irna maka akan segera mencarinya. Jadi dia segera membawa Irna pulang ke sebuah apartemen miliknya.
Irna sudah sadar. Akan tetapi dia tidak berniat memberi penjelasan pada Dion sama sekali. Irna hanya duduk termenung dan diam.
"Irna.." Sapa Dion padanya, sembari duduk di depannya.
Gadis itu hanya melihatnya sekilas. Kemudian berpaling ke arah lain.
"Irna, terkadang manusia tidak bisa menerka sesuatu yang ada di depan. Semuanya terjadi begitu saja. Dan tidak bisa diprediksi sebelumnya oleh apapun."
"Kamu, untuk apa membawaku kemari?! apa kamu juga menggunakan cap jariku untuk mengikat kontrak denganmu?!" Ujar Irna membuka kata.
Tanpa disengaja gadis itu melontarkan kata-kata yang disimpan dengan rapat-rapat selama ini. Masalah pernikahan dengan cap jari.
"Oh sekarang aku tahu, kenapa seorang Irna Damayanti bisa terlibat dengan dua Presdir itu." Dion tersenyum menatap Irna.
Irna memicingkan matanya dengan geram menatap Dion yang masih terus menerus mengulum senyumnya.
"Kenapa kamu menertawaiku?? apa kepalamu waktu perjalanan pulang terbentur pagar!?" Tanya Irna dengan nada ketus.
"Ahhh aku merasa sangat lucu dengan kedua Presdir itu... ha ha ha ha!" Ujar Dion masih memegang perutnya, terus tertawa terpingkal-pingkal.
"Lalu jika bukan karena itu, jawab kenapa kamu membawaku kemari?" Tanya Irna tidak sabar.
"Karena kamu sekarang adalah tunanganku! ha ha ha ha!" Dion kembali tertawa melihat Irna dengan bibir menganga tidak percaya.
"Kenapa gadis ini begitu unik sekali, wajahnya begitu imut dan lucu, pantas saja mereka tergila-gila dengan gadis ini." Bisik Dion di dalam sudut hatinya.
"Sejak kapan kita bertunangan heh!? dalam mimpi pun aku juga tidak merasakannya!" Tanya Irna dengan nada geram.
Dia merasa hal yang dikatakan oleh pria di depannya itu tidak masuk akal sama sekali. Walaupun sudah mencerna perkataan dari pria itu Irna tetap merasa segala yang di dengarnya adalah sesuatu yang sangat mustahil dan tidak mungkin.
Semua perkataannya hanya membuat dirinya semakin tambah kesal dan terus mendengar Dion berkata demikian.
"Sebenarnya ini hanya sebuah kebetulan, aku tidak sengaja melakukannya."
Ujar Dion menahan senyum menatap wajah Irna yang semakin marah mendengar penjelasannya.
Entah kemana dia suka sekali memandang wajah bersungut-sungut di depannya itu.
"Apa katamu?! tidak sengaja?!!" Irna membelalakkan matanya. Dia sangat kesal sekali, pada akhirnya keinginan pria itu terwujud tanpa melalui kesulitan sama sekali.
Dion Anggara berhasil membuat Irna menjadi tunangannya tanpa melakukan tanda tangan kontrak apapun.
"Kamu dirawat, dan aku tidak tahu harus menghubungi siapa. Jika aku tidak mengatakan kamu tunanganku lalu aku harus bagaimana? kamu bukan tetanggaku, bukan temanku, bukan iparku, bukan saudaraku, bukan ibuku, bukan....." Ujarnya masih dengan wajah menahan tawa.
"Cukup! iya terimakasih! karena sudah membuat skandal terbaru!" Dengan wajah sengit Irna melengos melihat dinding di apartemen itu.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Kok jadi Inge sinetron ganteng ganteng serigala ya 😁😁😁😁
2022-05-20
0
Tania Zha
nm nya jg ,,,darah suci ,,judul nya sdh tau gadis pemikat
2022-04-28
1
Eny Aprelia
enk bgt nasib Irna di kelilingi orang" tmpn jg sultan 😂😂😂
2022-01-15
0