Terdampar

Fredian masih tercenung tidak percaya. Bagaimana mungkin pria seperti Rian mau menerima wanita yang sudah ditidurinya.

Fredian benar-benar merasa kehilangan gadis yang sangat dicintainya.

"Grataaak, grataaak" Jendela kamar Fredian perlahan membuka karena hembusan angin senja, bercak darah Irna masih ada di sana.

Cuaca mendadak terasa dingin mencekam. Padahal jam di dinding masih menunjukkan pukul tiga sore. Kabut perlahan merayap masuk melalui jendela yang terbuka.

Fredian menutup wajahnya duduk di tepi ranjang. Fredian juga merasakan mendadak udara di sekitarnya berubah menjadi sangat dingin.

"Apa ini? kenapa banyak kabut tiba-tiba masuk ke dalam kamar?" Ujarnya sambil mengusap lengannya yang terasa dingin.

Bayangan hitam muncul, masuk melalui jendela. Mengendus darah di atas ranjang.

Fredian merasakan sesuatu ada di belakang punggungnya.

Fredian perlahan membalikkan badannya menoleh kearah belakang punggungnya. Fredian segera berdiri, menatap makhluk tersebut mengendus seprei. Rambut koyak kotor dan kuku-kuku tajam runcing. Tidak memiliki mata.

Fredian terus menatap mahluk itu tanpa bergeming, ternyata bukan dirinya yang dicari. Dia mengusap kepalanya, dia ingat gadisnya yang baru saja tidur bersamanya di atas tempat tidur itu.

Dia mendadak merasakan nafasnya tercekat, memikirkan gadis yang sangat dia cintai. Gadis yang selalu hadir di setiap detik berada dalam ingatannya.

"Irna? gadis itu dalam bahaya sekarang! aku harus segera menemukannya!" Ujar Fredian bergegas memakai kembali bajunya.

Tidak lama, setelah itu Fredian segera berlari keluar rumahnya, mengendarai mobilnya. Menghubungi Irna melalui ponselnya. Akan tetapi gadis itu tidak mengangkat ponselnya.

"Tuuut, tuuut, tuuut!" Ponsel Irna terus berdering, ponsel Irna ada di atas meja kantor.

Rini terkejut melihat ponsel bosnya tertinggal. Dia segera mengambilnya untuk menerima panggilan telepon.

"Halo ini Rini, sekretaris Bu Irna.." Ujar gadis itu sambil memegangi telepon Irna dengan kedua tangannya.

"Apakah Irna ada di kantor sekarang?" Tanya Fredian terburu-buru.

"Tidak, ibu belum kembali semenjak tadi siang." Mendengar itu, Fredian segera menutup panggilan.

"Presdir Fredian menanyakan kemana Bu Irna? bukankah tadi siang dia yang membawanya pergi dari dalam kantor? apakah Bu Irna berhasil kabur dari dia?" Rini menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Mencoba mencari jawaban dari serentet pertanyaan yang tiba-tiba muncul di dalam kepalanya. Namun setelah sekian lama berfikir dia juga tidak menemukan jawaban apapun.

Mahluk itu terbang mengikuti jejak-jejak hembusan angin, hingga sampai di rumah megah milik Rian.

Terlihat sekali jumlah mereka jadi semakin banyak. Mereka berterbangan berputar-putar mencari pintu untuk masuk ke dalam rumah besar Rian.

Irna masih membersihkan tubuhnya di kamar mandi, tiba-tiba terasa olehnya sesuatu udara yang tidak asing baginya, sudah berkali-kali mahluk itu mendatangi rumah barunya yang berada di London.

Setiap mereka datang selalu di awali dengan kabut yang tebal dan udara yang tiba-tiba berubah menjadi dingin mencekam.

Mahluk-mahluk itu berwajah menyeramkan, tanpa mata dan kadang kala mereka tidak memiliki hidung. Entah kenapa mereka selalu tampil dengan wujud yang berbeda-beda.

Mereka kadang memiliki rambut yang hanya tumbuh beberapa helai di atas kepalanya. Kadang memiliki banyaknya rambut namun tidak rata.

Mereka terbang kesana kemari dan tidak memiliki kaki, dan mereka kini ada di dalam kamarnya. Irna mengintip keberadaan mereka dari dalam kamar mandi.

Mahluk tersebut mengendus selimutnya, yang digunakan Rian dari rumah Fredian untuk menutupi tubuhnya. Selimut itu terkena sedikit percikan darahnya.

Mahluk itu dengan liar mencari aroma darah tersebut berasal.

"Mereka bahkan menemukanku di sini" Ujar Irna dalam hatinya.

"Tidak lama lagi mereka pasti berhasil menemukanku!" Bisik Irna dalam hatinya.

"Bagaimana dengan Fredian darahku juga tercecer di sana." Irna tidak memikirkan dirinya jika sedang dalam bahaya. Tapi dia masih memikirkannya pria itu.

Pria yang terus mengisi hatinya, dan hari-hari yang telah lalu. Dan Irna tidak ingin melihat pria itu terluka karena banyak mahluk yang terus mengejarnya sejak awal mereka berdua berada di vila itu.

Mahluk itu mulai mengejarnya dan menemukannya. Irna pada saat berada di dalam lorong gelap di gudang vila, darahnya tercecer di sana. Saat Fredian menggigit lehernya waktu itu.

Dan aroma itu yang menjadi jalan mereka untuk datang mencarinya. Aroma darah yang begitu sepesial. Aroma darah yang berbeda dari darah yang lainnya.

Walaupun Rian memiliki darah yang sama dengan Irna namun ada sel-sel lain yang berada di dalam tubuh gadis itu. Sel-sel tersebut yang menghasilkan aroma unik di setiap tetes darahnya.

Aroma bunga dan rasa yang sangat manis menurut mahluk berkuku tajam tersebut.

Di luar sana Fredian masih kebingungan mencari keberadaan Irna dan Rian. Fredian sangat takut jika terjadi sesuatu pada Irna.

Jika sampai menyebabkan gadis yang sangat disayanginya itu terluka dia akan menyesal sampai mati. Tidak akan dibiarkan siapapun melukainya. Atau mencoba membuatnya terluka.

"Kemana mereka pergi? apa mungkin mereka pulang ke rumah Irna?" Tanpa pikir panjang Fredian menuju rumah Irna.

Dilihatnya rumah Irna sangat sepi. Seperti tidak dihuni berhari-hari. Lampu di rumah tersebut juga padam. Fredian mencoba menghubungi Rian. Namun teleponnya juga tidak di angkat olehnya.

"Ke mana perginya mereka? apa mereka pergi ke NGM? ah tidak mungkin ke sana" Fredian kembali memutar otak.

Dia terus menguras seluruh isi kepalanya untuk mencari keberadaan Irna dan Rian.

"Rumah besar Rian Aditama." Fredian mengingat jika Rian Aditama memiliki rumah megah, yang terletak agak jauh dari pusat kota.

Rumah tersebut sengaja dibangun oleh Rian jauh dari keramaian. Karena Rian tidak menyukai kebisingan di sekitar rumahnya. Dia selalu memilih tempat yang sunyi untuk berkonsentrasi meneliti vaksinnya.

Di dalam rumah besarnya tersebut juga terdapat laboratorium yang lumayan besar. Hari-hari pria itu hanya di habiskan untuk bekerja di dalam laboratorium.

Hanya beberapa bulan ini saat kehadiran Irna, pria itu menjadi lebih ingin memperhatikan wanita yang berada di sisinya itu. Irna seorang gadis yang sangat unik.

Awalnya dia mendapat sampel darah gadis itu dari Fredian. Dia tahu bahwa gadis yang memiliki darah tersebut adalah gadis yang tidak biasa.

Selain sel-sel darah merahnya yang unik juga konsentrasi kolagen di dalamnya meningkat dengan sendirinya pada saat sang inang terluka ataupun tergores sedikit saja.

Dan sel darah tersebut mengantispasi proses penuaan dini. Sehingga menjaga sang pemilik darah untuk terlihat segar dan tetap cantik secara alami.

Begitu menemukan gadis itu terlelap di dalam penginapan beberapa bulan lalu. Dengan melihat kulit tubuhnya Rian tahu dialah pemilik darah tersebut. Dan dia memilihnya untuk menukarkan dengan vaksin yang dibuatnya untuk kesembuhan Fredian.

Vaksin tersebut juga menggunakan bahan utama dari darah Irna yang telah diproses secara khusus oleh Rian untuk menghilangkan gejala di tubuh Fredian pada saat bulan purnama.

Sesegera mungkin Fredian menuju ke sana, ke rumah besar Rian Aditama.

"Tidak salah lagi!" Fredian melihat mahluk-mahluk itu berterbangan di atas atap rumah tersebut. Satu persatu masuk menerobos melalui lubang angin.

Melihat itu, Fredian yakin jika Rian tidak tahu jika Irna tengah dalam bahaya sekarang.

Fredian melihat jendela kaca diluar dinding tanpa teralis.

Fredian hendak menerjang masuk melalui jendela tersebut, dan menolong Irna yang berada di dalam kamar tertutup itu. Kini dirinya masih berada di luar gerbang.

Akan tetapi beberapa orang yang menjaga rumah tersebut menyadari keberadaan dirinya di sana. Mereka berlari menuju ke arahnya dan mencegah dirinya.

Beberapa penjaga mencegah Fredian masuk ke dalam gerbang.

"Apa yang dia lakukan?! cepat tangkap orang itu!" Teriak tiga orang pengawal menghadang Fredian.

Mereka segera memukulinya tanpa ampun.

"Irnaaaa! Irnaaaa!" Teriak Fredian saat para penjaga memukulnya sampai babak belur.

Rian di dalam rumah mendengar suara berisik di luar. Rian segera berlari ke arah suara tersebut.

Rian melihat Fredian tengah bertarung dengan para penjaga di depan rumahnya. Nampak banyak luka di sekujur tubuh Fredian, luka bercucuran darah akibat serangan dari penjaga rumahnya.

Rian diam mematung menatap matanya seolah pria itu bertahan untuk menyatakan sesuatu yang sangat penting. Tapi Rian enggan mendengar perkataan darinya.

Melihat itu, Rian tidak berjalan mendekat ke arahnya, ataupun berniat untuk membantunya. Dia membiarkan teman lamanya sekaligus pasiennya itu terluka.

Di dalam hatinya diam-diam menyimpan luka dan kecemburuan, karena sangat jelas bahwa Irna masih mencintainya. Gadis yang berada di sampingnya itu selalu berusaha melindungi Fredian.

Dia bahkan tidak ingin melihat pria yang ada di hadapannya ini terluka.

Dengan tubuh penuh luka berdarah, Fredian masih mencoba berdiri. Namun penjaga masih tetap memukulinya hingga tubuh Fredian terhuyung jatuh ke atas tanah.

Fredian merangkak ke arah kaki Rian berdiri, membasahi lantai dengan darahnya.

"Irnaaaa! tolong selamatkan Irnaaaaaaa... Bruk!" Kepala Fredian jatuh ke atas tanah sampai tidak sadarkan diri.

Dia masih bernafas tapi terlalu banyak luka pada tubuhnya hingga membuat tubuh atletis itu roboh di atas tanah. Di depan rumah Rian tubuhnya roboh bersimbah darah.

Pria yang sangat mencintai gadisnya itu sudah tidak memikirkan hidupnya, dia sengaja datang seorang diri padahal ada banyak sekali pengawal di dalam rumahnya.

Dia menyerahkan dirinya untuk menemui kembali gadisnya. Karena baginya hidupnya sudah tidak berarti sama sekali tanpa kehadiran gadis itu di sisinya.

"Irna? Fredian?! bangun! apa yang terjadi? penjaga! angkat tubuhnya masuk ke dalam." Rian mengguncang-guncang tubuh Fredian akan tetapi sudah tidak bergerak lagi.

Rian kemudian berlari menuju ke dalam kamar Irna. Irna tidak ada di sana ataupun di dalam kamar mandi.

"Kemana gadis itu??" Rian segera mencari Irna dan menanyakan pada pelayan. Namun tidak ditemukan keberadaan istrinya. Di dalam rumah besarnya. Ataupun di ruangan lain.

Di tengah hutan yang gelap Irna terus berlari. Kakinya penuh luka.

***flashback

Ketika di dalam kamar mandi Irna melihat mahluk itu begitu banyak dan telah memenuhi seluruh ruangan.

Irna berlari menerobos mereka melompat keluar jendela. Dia tidak berniat untuk mencari Rian. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana caranya menghalau mahluk-mahluk yang menginginkan darahnya itu.*

Setelah sekian lama berlari Irna sampai di sebuah pesisir pantai, tubuhnya lemah dan pingsan di atas pasir tepi pantai.

Rian kebingungan tidak tahu harus mencari Irna kemana.

"Satu-satunya cara adalah membuat Fredian sadar dan menggali informasi darinya!" Ujar Rian pada malam itu.

Tubuh Fredian tergolek di atas tempat tidur. Tubuhnya masih lemah tidak berdaya, sudah dua hari tidak sadarkan diri. Selang infus mengalir terhubung pada lengan pria itu.

Di sebuah perusahaan Entertainment.

"Pak Dion, kita harus mencari lokasi yang tepat untuk melakukan syuting film dokumenter terbaru." Ujar salah seorang produser di dalam rapat tersebut.

Dion mencermati tuturan para krunya dan mengambil masukan pendapat yang terbaik dia antara mereka.

"Mungkin tepi laut akan lebih menarik" Ujar salah seorang dari peserta rapat.

"Iya, sebaiknya kita mengambil episode awal di sebuah pesisir pantai" Ujar sutradara.

"Baiklah sebagaimana bagusnya menurut kalian, saya akan menyetujuinya" Ujar Dion menutup rapat hari itu.

***

Fredian perlahan membuka kelopak matanya, di dalam kepalanya hanya ada Irna dalam ingatannya.

Fredian melihat sekitar, beberapa penjaga tengah tertidur. Dengan susah payah dia bengkit dan mengendap-endap.

Pada waktu Fredian kabur, Rian tidak berada di tempatnya.

Fredian melihat ke arah luar melalui jendela, dia tahu bahwa dia masih berada di rumah Rian.

Fredian mencari kamar yang di tempati Irna, matanya tertuju pada sebuah kamar dengan pintu berukir cantik. Dia membuka pintu tersebut, ada pakaian perempuan di atas tempat tidur serta selimut yang digunakan Irna ketika pergi dari rumahnya.

Fredian mencari jejak Irna di dalam kamar tersebut, pandangan Fredian beralih ke sebuah jendela. Ada seutas benang tersangkut di kawat.

Dan sedikit darah kering. Fredian berfikir bahwa mahluk itu menyerangnya lalu Irna melompat keluar dari kamar melalui jendela, bajunya robek dan kakinya tengah terluka.

"Pak Rian, orangnya kabur!" Teriak salah seorang pelayan yang menjaga Fredian, mendengar suara itu.

Fredian segera kabur dari rumah Rian berlari mengikuti jejak-jejak Irna.

"Aku harus menemukannya!" Begitu yakinnya Fredian berlari terhuyung-huyung keluar dari rumah Rian menuju ke arah mobilnya di tepi hutan.

Dion sedang berjalan di tepi pantai mencari lokasi untuk tempat syuting.

Tiba-tiba pandangannya jatuh pada sebuah tubuh tergolek di atas pasir.

Dion berlari menuju tubuh tersebut, tampak wajah yang tidak asing lagi.

"Irna Damayanti.." Bagaimana mungkin gadis itu tiba-tiba berada di sini.

Dion mengecek nadi di tangan Irna, nadinya masih berdenyut artinya gadis itu masih hidup.

Dion segera mengangkat tubuh Irna membawanya masuk ke dalam mobilnya menuju ke rumah sakit.

"Apa yang terjadi pada gadis ini? bajunya penuh dengan koyakan, banyak luka bekas gigitan juga cakaran kuku" Dion mencoba menerka apa yang menjadi penyebab Irna seperti itu.

"Apa mungkin salah dari seorang Presdir itu yang melakukannya kemudian membuangnya?!" Dion menggelengkan kepalanya.

"Ah itu sangat mustahil, bagaimana mungkin? dua hari lalu surat kabar memuat berita bahwa Presdir Reshort Angel dan NGM mendatangi kantor Irna Damayanti"

"Lalu setelah itu siangnya Irna dibawa paksa oleh Fredian Presdir Reshort Angel"

bersambung...

Terpopuler

Comments

Astri Saraswati

Astri Saraswati

Hhmmm

2021-11-19

0

Reny Maryani

Reny Maryani

mkin rumit

2021-10-06

1

lihat semua
Episodes
1 Awal liburan
2 Mahluk berlendir
3 Ingatan yang hilang
4 Pertemuan
5 Kembali bersama
6 Bukan Dia
7 Pertentangan sengit
8 Darahmu memanggilku!
9 Pesta
10 Hotel
11 Larut
12 Kamu
13 Rumor
14 Kehilangan
15 Terdampar
16 Pertunangan
17 Pertemuan Ketiga Presdir
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Batu Terkutuk
24 Episode 24
25 Rumit
26 Episode 26
27 Kabut
28 Pernikahan
29 Di tengah guyuran hujan..
30 Apakah aku mengenalmu??
31 Eagle star
32 Apa yang harus aku katakan?
33 Kecelakaan
34 Kepedihan
35 Lima Truk Mawar Merah
36 Tertekan
37 Salah faham
38 Misteri kotak perhiasan
39 Topeng yang manis
40 Konflik tipis
41 Sepasang Insting
42 Satu Simpul Terlepas
43 Keluarga Derrose
44 Bimbang
45 Darahku, memanggilmu untuk menyelamatkanku!
46 Bukan Sekenario
47 Apakah ikan lebih menarik dari wajah tampanku??
48 Don't let me cry...
49 Don't go away...
50 Long time..
51 My love
52 Young boy
53 One love
54 Salah Kira
55 Stay With me
56 I Miss you
57 Lift
58 Tanpa prediksi
59 Ternyata dia
60 Adelia yang manis
61 Kegilaan
62 Jerman
63 Milikku
64 Sulit diungkapkan!
65 Kepalsuan
66 Kejutan untuk ibu
67 Rasa pedas di tengah rasa manis
68 Si sial
69 Sepanjang malam
70 Teman
71 Perjodohan
72 Aku kembali..
73 Pembatalan
74 Salah satu dari mereka kembali!
75 Pertahanan
76 Mall
77 Tamu
78 Seindah bunga aprikot.
79 Penguntit
80 Perangkap
81 Pengganggu
82 Si Licik.
83 Belum ada jawaban
84 걱정 하지마세요 – Keokjeong hajimaseyo – Jangan khawatir
85 Inilah hatiku yang tetap utuh untukMu!
86 End
87 Welcome to me
88 Bayangan
89 Tanpa ekspresi
90 Kau, kau.
91 Kamu begitu memikat!
92 Keluarga Derrose dan Keluarga Aditama
93 Kelinciku
94 Pemotretan
95 좋은 아침 런던- joh-eun achim leondeon
96 나는 누구입니까? 누구세요 naneun nugu-ibnikka? nuguseyo? Who am i? who are you?
97 Roswell kafe
98 정말 미쳤어? 아니면 가짜?jeongmal michyeoss-eo? animyeon gajja?Are you really crazy?
99 또 널 잃었 어, I lost you again.
100 당신은 여전히 살아 있습니까-dangsin-eun yeojeonhi ​​sal-a issseubnikka -Are you still alive?
101 Alfred Derosse
102 가명-Incognito
103 어머니와 젊은 남자-Mother and young man
104 I say I LoVe you..
105 신비한 남자- Sinbihan namja- mysterious man!
106 크리스탈 얼음 꽃-Crystal ice flower
107 다시 태어난- dasi taeeonan- Reborn
108 나는 그리워-I miss
109 찡그린- Sulking
110 Romantic vampire!
111 Conqueror
112 The real you
113 Strange
114 A wound in the heart
115 Battlefield
116 Remember
117 Fragments of memory
118 Totally destroyed
119 Vampire Queen
120 Go again
121 Posesif
122 Neighbor's marriage
123 Over
124 Always one heart
125 Carney
126 Love girl
127 Thrown
128 Can't be me?
129 Flower
130 Asing
131 Teman atau lawan
132 Seribu ingatan
133 Secret key
134 Sang Pewaris
135 Tamu tak diundang
136 Tragedi kecil
137 Benang emas
138 The destruction of the Derrose family
139 Needle in a haystack!
140 A connected soul
141 An explanation
142 Love only one
143 Two brothers
144 Ship captain
145 Scandal
146 Switch places
147 Soul release ring
148 Armored guards!
149 Love the hunter
150 Heart surgery
151 Romantic love
152 Forced to fall in love
153 Forced to love 2
154 The ghost of the slaughter
155 Hold at home
156 Love disappears
157 Vampire is funny
158 Farewell between friends
159 Severed passion
160 Do i still know you
161 Fluctuation
162 Secret love
163 Can't escape
164 No title
165 cunning sis don't give up
166 Love scenario
167 Only with you, only you
168 I Miss you so much
169 Jealous
170 Contention
171 It's irresistible dear!
172 Behind sincerity
173 Holland
174 Rian's sacrifice
175 At the end of longing
176 Selfish love is beautiful
177 Being in the middle is uncomfortable!
178 Forced marriage
179 Magic Potion
180 Over Crazy
181 Cold
182 Fake meeting
183 Funny past
184 The wound
185 Two handsome men
186 Nosy
187 In the classroom
188 Love is blocked
189 Love and death
190 Misunderstanding
191 Doubt
192 Truth
193 Believe me
194 King of Eroine
195 Queen Angelina is the owner of ice crystal flowers
196 Mysteries of the past
197 Bitter
198 Can we go back
199 The mystery of the blue lotus flower
200 Childish man
201 You are crazy dear
202 The king of the hunters has been intoxicated with love
203 You are not in my past
204 Theatrical
205 I want the girl, not you
206 That little devil child is him
207 Card
208 Sudden attack
209 Toxic wounds
210 Past contention
211 Confidence
212 For your sake
213 Haunted house
214 Haunted House 2
215 The man is a ghost
216 Three princes
217 A distraction powder
218 Crazy fantasy of Evan Herlands
219 Disguises end in disaster
220 Vanish without a trace
221 Where are you?
222 You are that?
223 End of this story
224 Up Di Profil Author
Episodes

Updated 224 Episodes

1
Awal liburan
2
Mahluk berlendir
3
Ingatan yang hilang
4
Pertemuan
5
Kembali bersama
6
Bukan Dia
7
Pertentangan sengit
8
Darahmu memanggilku!
9
Pesta
10
Hotel
11
Larut
12
Kamu
13
Rumor
14
Kehilangan
15
Terdampar
16
Pertunangan
17
Pertemuan Ketiga Presdir
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Batu Terkutuk
24
Episode 24
25
Rumit
26
Episode 26
27
Kabut
28
Pernikahan
29
Di tengah guyuran hujan..
30
Apakah aku mengenalmu??
31
Eagle star
32
Apa yang harus aku katakan?
33
Kecelakaan
34
Kepedihan
35
Lima Truk Mawar Merah
36
Tertekan
37
Salah faham
38
Misteri kotak perhiasan
39
Topeng yang manis
40
Konflik tipis
41
Sepasang Insting
42
Satu Simpul Terlepas
43
Keluarga Derrose
44
Bimbang
45
Darahku, memanggilmu untuk menyelamatkanku!
46
Bukan Sekenario
47
Apakah ikan lebih menarik dari wajah tampanku??
48
Don't let me cry...
49
Don't go away...
50
Long time..
51
My love
52
Young boy
53
One love
54
Salah Kira
55
Stay With me
56
I Miss you
57
Lift
58
Tanpa prediksi
59
Ternyata dia
60
Adelia yang manis
61
Kegilaan
62
Jerman
63
Milikku
64
Sulit diungkapkan!
65
Kepalsuan
66
Kejutan untuk ibu
67
Rasa pedas di tengah rasa manis
68
Si sial
69
Sepanjang malam
70
Teman
71
Perjodohan
72
Aku kembali..
73
Pembatalan
74
Salah satu dari mereka kembali!
75
Pertahanan
76
Mall
77
Tamu
78
Seindah bunga aprikot.
79
Penguntit
80
Perangkap
81
Pengganggu
82
Si Licik.
83
Belum ada jawaban
84
걱정 하지마세요 – Keokjeong hajimaseyo – Jangan khawatir
85
Inilah hatiku yang tetap utuh untukMu!
86
End
87
Welcome to me
88
Bayangan
89
Tanpa ekspresi
90
Kau, kau.
91
Kamu begitu memikat!
92
Keluarga Derrose dan Keluarga Aditama
93
Kelinciku
94
Pemotretan
95
좋은 아침 런던- joh-eun achim leondeon
96
나는 누구입니까? 누구세요 naneun nugu-ibnikka? nuguseyo? Who am i? who are you?
97
Roswell kafe
98
정말 미쳤어? 아니면 가짜?jeongmal michyeoss-eo? animyeon gajja?Are you really crazy?
99
또 널 잃었 어, I lost you again.
100
당신은 여전히 살아 있습니까-dangsin-eun yeojeonhi ​​sal-a issseubnikka -Are you still alive?
101
Alfred Derosse
102
가명-Incognito
103
어머니와 젊은 남자-Mother and young man
104
I say I LoVe you..
105
신비한 남자- Sinbihan namja- mysterious man!
106
크리스탈 얼음 꽃-Crystal ice flower
107
다시 태어난- dasi taeeonan- Reborn
108
나는 그리워-I miss
109
찡그린- Sulking
110
Romantic vampire!
111
Conqueror
112
The real you
113
Strange
114
A wound in the heart
115
Battlefield
116
Remember
117
Fragments of memory
118
Totally destroyed
119
Vampire Queen
120
Go again
121
Posesif
122
Neighbor's marriage
123
Over
124
Always one heart
125
Carney
126
Love girl
127
Thrown
128
Can't be me?
129
Flower
130
Asing
131
Teman atau lawan
132
Seribu ingatan
133
Secret key
134
Sang Pewaris
135
Tamu tak diundang
136
Tragedi kecil
137
Benang emas
138
The destruction of the Derrose family
139
Needle in a haystack!
140
A connected soul
141
An explanation
142
Love only one
143
Two brothers
144
Ship captain
145
Scandal
146
Switch places
147
Soul release ring
148
Armored guards!
149
Love the hunter
150
Heart surgery
151
Romantic love
152
Forced to fall in love
153
Forced to love 2
154
The ghost of the slaughter
155
Hold at home
156
Love disappears
157
Vampire is funny
158
Farewell between friends
159
Severed passion
160
Do i still know you
161
Fluctuation
162
Secret love
163
Can't escape
164
No title
165
cunning sis don't give up
166
Love scenario
167
Only with you, only you
168
I Miss you so much
169
Jealous
170
Contention
171
It's irresistible dear!
172
Behind sincerity
173
Holland
174
Rian's sacrifice
175
At the end of longing
176
Selfish love is beautiful
177
Being in the middle is uncomfortable!
178
Forced marriage
179
Magic Potion
180
Over Crazy
181
Cold
182
Fake meeting
183
Funny past
184
The wound
185
Two handsome men
186
Nosy
187
In the classroom
188
Love is blocked
189
Love and death
190
Misunderstanding
191
Doubt
192
Truth
193
Believe me
194
King of Eroine
195
Queen Angelina is the owner of ice crystal flowers
196
Mysteries of the past
197
Bitter
198
Can we go back
199
The mystery of the blue lotus flower
200
Childish man
201
You are crazy dear
202
The king of the hunters has been intoxicated with love
203
You are not in my past
204
Theatrical
205
I want the girl, not you
206
That little devil child is him
207
Card
208
Sudden attack
209
Toxic wounds
210
Past contention
211
Confidence
212
For your sake
213
Haunted house
214
Haunted House 2
215
The man is a ghost
216
Three princes
217
A distraction powder
218
Crazy fantasy of Evan Herlands
219
Disguises end in disaster
220
Vanish without a trace
221
Where are you?
222
You are that?
223
End of this story
224
Up Di Profil Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!