Kamu

"Maafkan aku, aku belum siap untuk melakukannya." Gadis itu turun dari ranjang, merapikan bajunya kembali, gadis itu bersiap untuk pergi ke kantor.

"Apakah hatiku sudah terbelah? aku bahkan belum pernah melakukannya sama sekali walaupun itu dengan Fredian, namun sekarang situasinya begitu rumit. Ada apa dengan diriku?" Ucapnya dalam hati mencoba meluapkan isi perasaannya.

"Aku tidak tahu harus memasang wajah yang seperti apa di hadapan dia? aku sendiri tidak mengerti bagaimana perasaanku padanya."

Irna kebingungan dengan apa yang sudah dilakukan olehnya. Dia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Dia tiba-tiba menurut saja ketika pria itu menciumi dan meraba sekujur tubuhnya.

Irna menyisir rambutnya dengan jemari tangannya.

"Tunggulah sebentar biarkan aku mengantarmu ke kantor." Ucapnya ketika melihat gadis itu sudah jauh melangkah ke ambang pintu.

Gadis itu seperti ingin menjauhinya, dia ingin menghapus ingatannya tentang hal yang baru saja terjadi di antara mereka. Entah itu mungkin atau tidak. Sepertinya wajahnya menyiratkan beberapa garis penyesalan.

Dia terus melangkah tanpa mau melihat ke belakang lagi.

"Tidak perlu, aku naik mobil sendiri saja." Ujar Irna tanpa menoleh ke arah Rian.

"Dia marah padaku? kenapa dia tidak langsung menamparku sehingga segalanya selesai? Braaak!" Wajah Rian terlihat sangat marah dan kesal sekali.

"Apakah baginya ini sebuah kesalahan? kita sudah menjadi suami istri, lalu di sisi mana yang salah?!" Ujar Rian kesal sekali melihat Irna menjauhinya dan mulai menjaga jarak dengannya.

"Tunggu!" Rian menahan lengan istrinya itu ketika dia hendak masuk ke dalam mobilnya.

"Kenapa kamu menjauhiku? apa salahku, kenapa kamu menghindariku tiba-tiba?" Rian dengan gemas mengguncang bahu istrinya.

"Rian, ah, hentikan, sakit!" Irna mencoba menurunkan cengkeraman tangan suaminya dari kedua bahunya.

"Kamu tidak salah, aku yang salah. Kamu tidak salah sama sekali. Akulah yang terlalu mudah menyerahkan diriku padamu." Ujar Irna perlahan, gadis itu melangkah gontai masuk ke dalam mobilnya.

Di perjalanan Irna banyak melamun, dan hampir menabrak seseorang yang sedang menyeberang jalan. Jika tidak segera tersadar dari lamunannya.

"Astaga hampir saja aku mencelakai orang lain!" Ujarnya sambil menghentikan mobilnya sejenak di tepi jalan.

Irna menghela nafas panjang, dan kembali menyalakan mesin mobilnya melanjutkan perjalanan menuju kantornya.

Rian membanting pintu mobilnya dengan keras ketika melihat Irna sudah lebih dahulu meninggalkannya. Batinnya masih kesal sekali.

Irna sampai di kantor agak terlambat.

"Bagaimana Rin?" tanyanya pada sekretarisnya.

"NGM juga tidak bisa mengubah jadwal Bu."

"Kenapa tiba-tiba bisa terbentur gini sih?!" keluh Irna sedikit bingung.

"Lalu kita adakan pertemuan bersama saja" Tandas Irna mengambil keputusan segera.

"Di mana acara pertemuan siang ini?" tanya Irna lagi.

"Di Restoran lantai bawah Bu, jam dua siang"

"Hem ya sudah, kamu bisa lanjutkan pekerjaanmu kembali." Ujar Irna pada Rini sekretaris kantornya.

Tepat jam dua siang Irna sudah menyiapkan meja untuk pertemuan dari kedua perusahaan. Irna duduk tidak begitu lama kemudian beberapa orang muncul menyapanya.

Mereka berjabat tangan, keduanya mengaku bahwa mereka dari perusahaan NGM dan Reshort Angel.

Kemudian Irna menunjukkan beberapa skema untuk mode pembangunan anak cabang NGM dan Reshort Angel masing-masing.

"Ini skema untuk Reshort." Menyodorkan beberapa mode.

"Dan ini skema untuk perusahaan NGM."

"Ehm, tapi Bu. Saya minta maaf sebelumnya Presdir perusahaan NGM kami, mengharapkan anda datang langsung ke perusahaan untuk berdiskusi."

"Oh begitu, baiklah nanti sekitar jam lima sore saya akan pergi ke sana. Jika ada perubahan jadwal langsung hubungi sekretaris saya."

"Baiklah Bu, kalau begitu saya permisi." Ujar pria itu kembali menjabat tangan Irna berpamitan.

"Bagaimana dengan anda?" Tanya Irna pada pria paruh baya yang duduk di seberang meja.

"Saya setuju dengan yang ini." Pria itu menyodorkan gambar yang di pilih. Dia tersenyum ramah menatap Irna.

"Oh ya, saya akan segera membuat rinciannya mengenai apa saja yang akan di butuhkan dalam proses pembangunan." Ujar Irna membalas tersenyum.

"Tetapi Presdir kami meminta agar anda mengawasi prosesnya secara langsung, Presiden Direktur Reshort kami tidak ingin ada kesalahan sedikit saja." Jelasnya kembali pada Irna.

Pria itu mengambil secarik kertas dari dalam tasnya, dia membaca isi kontrak sebentar lalu menyerahkan kepada Irna.

"Ini kontrak kerja samanya, silahkan ditanda tangani." Menyodorkan surat kontrak.

Setelah mengamati isi kontrak sebentar, Irna segera menandatangani.

"Baiklah kalau begitu saya juga permisi Bu." Ujar pria itu sambil berdiri dan menyodorkan tangannya agar Irna menjabatnya.

"Ah iya silahkan." Ujar gadis itu sambil menjabat tangannya.

Di dalam kantor Irna memeriksa beberapa berkas, banyak sekali berkas yang harus di selesaikan olehnya hari itu. Dan tanpa terasa, waktu berlalu begitu cepat.

"Rin, apakah NGM merubah jam pertemuan?"

"Tidak ada Bu"

"Ya sudah kalau begitu saya akan berangkat ke sana sekarang"

Perusahaan NGM merupakan perusahaan penelitian dan klinik perawatan, Irna menyusuri jalan kecil menuju resepsionis.

"Maaf, saya ada janji dengan Presdir jam lima sore." Ujar Irna pada Resepsionis perempuan tersebut.

"Mari saya antar Bu." Ujar seorang pekerja berseragam sama dengan lainnya. Mereka berjalan bersama melewati lorong-lorong jalan seperti rumah sakit.

Pusat penelitian tersebut ternyata sangat luas sekali. Irna merasa terus berputar-putar di lorong dan kembali masuk ke lorong, jika dia sendirian mungkin akan tersesat ketika mencari ruangan tersebut.

"Apakah masih jauh?" Tanya Irna karena sejak tadi merasa tak sampai-sampai di tempat tujuannya.

"Sedikit lagi Bu." Ujarnya sambil tersenyum melihat Irna yang sudah kelelahan berjalan.

Irna melewati lantai putih, dengan aroma khas obat antiseptik.

"Silahkan masuk Bu, Presdir sudah menunggu di dalam." Ujar pria itu lalu meninggalkan Irna dan berlalu pergi.

"Bukannya ini laboratorium?" Bisiknya pada diri sendiri, kemudian dia hendak melangkah masuk.

"Tok! tok! tok" Irna mengetuk pintu menunggu di persilahkan masuk.

"Silahkan masuk" Ujar seseorang pria tinggi, mengenakan masker dan kacamata. Pria berperawakan tinggi itu mempersilahkan dirinya masuk ke dalam ruangan.

Suasana di dalam ruangan penuh keheningan, Irna agak sedikit bingung harus memulai dari mana.

"Silahkan duduk." Ujar Presdir itu sambil menarik kursi untuknya.

"Ah, terimakasih" Sambut Irna tersenyum. Lalu duduk di kursi yang di persiapkan oleh Presdir tersebut.

"Saya akan langsung menuju pada topik pembicaraan, mengenai skema pembangunan anak cabang NGM, bla bla bla" Irna menjelaskan secara rinci.

"Oke, itu cukup bagus. Saya setuju." Ujar pria itu sambil manggut-manggut mencermati penuturan Irna dengan seksama.

"Ini kontrak kerjasama antara kita, silahkan di tanda tangani." Ujar pria dari balik masker tersebut.

Setelah tanda tangan, Irna ingat sesuatu, di sana tertulis nama Presdir tersebut adalah Rian Aditama.

"Suara ini sepertinya tidak asing!" Irna menyelidik wajah di balik masker tersebut.

"Sinar mata di balik kacamatanya mirip dengan..." Irna segera beranjak berdiri.

"Ada apa?" Tanya Presdir tersebut.

"Em saya ada sesuatu yang ingin saya tanyakan." Irna berjalan mendekat ke arahnya.

Berdiri di belakang punggung Presdir tersebut.

Irna merendahkan wajahnya di punggung pria itu.

"Aroma parfum ini, tidak salah lagi." Bisik Irna dalam hatinya.

"Parfum anda sangat familiar sekali.. Tak!" Ujar Irna sembari menarik masker pria itu. Menjatuhkan ke atas meja.

Irna memaksakan bibirnya untuk tersenyum. Menghela nafas panjang, menahan amarahnya.

"Bagaimana bisa aku dibodohi oleh pria yang tinggal serumah denganku ini!" Jerit Irna kesal sekali dalam hati.

Rian tidak terkejut sama sekali, dia malah tersenyum menyeringai melihat wajah geram istrinya.

"Kamu sengaja membodohiku kan?!" Ujar Irna ketus.

Bahkan Irna baru tahu hari itu kalau suaminya itu adalah pemilik NGM group. Yang memiliki banyak perusahaan di seluruh penjuru dunia.

"Tidak kok, memang sedang ada proyek anak cabang perusahaan." Tersenyum ringan meraih jemari Irna kemudian menciumnya.

Rian menopang pipinya dengan tangan kiri, menatap Irna sambil mengulum senyum.

"Heh, menurutku kamu sedang ingin menghamburkan uangmu!" Tandas Irna lagi sambil merapikan berkas di atas meja. Memasukkan ke dalam tasnya kembali.

"Surat kontrak sudah ditanda tangani, kalau begitu aku permisi." Irna segera mengambil tasnya hendak berjalan keluar dari dalam ruangan tersebut.

"Tunggu, biarkan aku mengantarkanmu." Berlari mengikuti Irna melangkah di sampingnya. Rian merasa sangat senang hari itu, Irna datang ke tempat kerjanya.

Wajah Rian begitu cerah dan terus tersenyum menatap istrinya yang sedang berjalan di sebelahnya. Melangkah beriringan dengannya.

Di sepanjang jalan beberapa orang menyapa Rian, Irna tahu suaminya memegang posisi tertinggi di perusahaan tersebut. Agak kikuk juga dia, menjadi pusat perhatian mereka.

Irna jadi pusat perhatian semua orang karena terlihat dekat dengan Rian.

"Apa mereka tahu, kalau aku adalah istrimu?" Tanya Irna memecah keheningan. Menatap ke wajah Rian menunggu jawaban.

"Apakah maksudmu, kita akan mengadakan pesta pernikahan lalu mengundang seluruh karyawan?" Ujar Rian balik bertanya dengan wajah berbinar-binar.

Seakan-akan sangat berharap bisa menggandeng tangan Irna Damayanti berjalan bersama menuju pelaminan.

"Ah, tidak perlu!" ujar Irna cepat.

Irna tahu Rian tidak menunjukkan status pernikahannya. Dan di pandangan karyawan Rian masihlah pria single. Jadi apa yang perlu diharapkan.

Sesampainya di luar kantor Irna segera masuk ke dalam mobil, Rian membukakan pintu untuknya.

"Aku nanti mungkin akan pulang agak larut, masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan hari ini." Ujarnya sebelum Irna pergi.

"Hem, kamu juga tidak perlu buru-buru pulang. Aku juga masih ada sedikit urusan." Jawab Irna padanya.

Rian kemudian melambaikan tangan kepada istrinya. Irna hanya tersenyum membalasnya.

Sepulang dari kantor Rian, Irna langsung menuju rumah.

Irna sedang mengeringkan rambutnya di taman belakang rumah, duduk di ayunan menatap matahari senja.

Pandangan Irna menerawang jauh menembus ke langit yang perlahan menarik selimut kelam. Gadis itu menyentuh tiang ayunan. Sambil bersandar di sandaran kursi lebar itu.

Tak lama kemudian Rian pulang, setelah memasukkan mobil dia segera masuk ke dalam rumah.

Pandangan Rian menyapu seluruh ruangan, dan tak ditemukan keberadaan istrinya. Sebelum pulang dia sudah menelepon sekretaris Irna, untuk menanyakan apakah Irna kembali ke kantor.

Rian melepaskan bajunya lalu pergi ke kamar mandi, diperhatikannya handuk basah di atas tiang jemuran. Pertanda istrinya sudah sampai di rumah.

Rian memakai kaos lengan pendek, rambutnya masih basah seusai keramas. Berjalan menuju dapur, dia melihat Irna sedang duduk termenung, kepala Irna bersandar di tiang ayunan.

Rian membawa dua cangkir kopi berjalan ke arah gadis itu. Menyodorkan secangkir untuk Irna.

Irna mencium aroma shampoo dari rambut Rian. Bayangannya kembali pada memori tadi pagi.

Irna menggelengkan kepalanya berkali-kali, berusaha mengusir ingatan yang sempat singgah tersebut.

Melihat itu Rian meletakkan kopinya di atas meja.

"Apa kamu sakit? pusing lagi?" Memegang kedua pelipis Irna dengan kedua tangannya. Memijitnya perlahan.

Irna menurunkan tangan Rian dari pelipisnya, lalu pergi masuk ke dalam rumah tanpa berkata apapun..

"Padahal tadi di kantor sudah baik-baik saja. Kenapa sekarang tiba-tiba merajuk lagi?" Bisik Rian pada dirinya sendiri.

Kemudian Rian pergi ke dapur membuat beberapa makanan.

Irna menuang air es mengambil dari kulkas di belakang punggung Rian.

"Kamu tadi sudah makan belum?" Tanya Rian padanya.

"Aku tidak lapar." Jawabnya pendek lalu Irna berjalan ke sofa, berbaring menutup wajahnya dengan selimut.

Rian tahu kalau istrinya masih belum menerimanya.

Dia mendekat duduk di tepi sofa tempat Irna berbaring.

"Irna, mari kita bicara sebentar." Ujar Rian karena sudah tidak tahan Irna terus menjauhinya dan mengacuhkannya.

"Aku ngantuk besok saja." Berusaha menghinda tetap menutupi wajahnya dengan selimut.

"Kamu masih marah padaku, jika begitu kita selesaikan sekarang." Teriak Rian pada Irna.

Irna membuka selimutnya melirik Rian sebentar. Rian menopang keningnya dengan kedua tangan.

Irna mengacuhkan pergi meninggalkan Rian sendiri. Menyalakan mobilnya entah kemana dia pergi, sampai di suatu tempat dia menghentikan mobilnya.

"Kemana lagi gadis itu? apakah dia menemui Fredian?" Rian dengan langkah gontai berjalan ke arah beranda rumah.

Menunggu Irna pulang. Waktu sudah menunjukkan jam satu pagi, belum ada tanda-tanda Irna akan pulang.

Rian mencoba menghubunginya, ternyata dia tidak membawa poselnya. Ponsel Irna masih ada di atas meja.

"Haruskah aku menghubungi Fredian? sekiranya dia ada di sana aku tidak perlu hawatir. Tapi jika dia tidak di sana, aku akan mempermalukan diriku sendiri." Bisik Rian dengan putus asa sambil melangkah masuk kembali ke dalam rumah.

Irna berada di lantai atas, atap kantornya. Dia berbaring di sebuah kursi kayu. Saat ingin sendiri dia selalu duduk di sana.

Dia hanya ingin sendirian saat itu. Tak lama kemudian Irna tertidur.

Matahari fajar mulai menyingsing. Irna terkejut karena kepalanya berada di atas pangkuan seseorang.

Irna perlahan bangun, pergi meninggalkan tanpa membangunkannya.

Pria itu melihat Irna pergi, terukir sebuah senyuman di bibir pria itu.

Irna melihat sekretarisnya sudah standby,

"Rin, tadi ada pria di lantai atap. Itu siapa?"

"Saya tidak melihat seorangpun naik pagi ini Bu." Sahut Rini agak bingung.

"Pikiranku masih kalut, malah hadir satu pria lagi gak jelas! ahhhhh!" Ujar Irna kesal.

Pria itu turun dari atap, menuruni tangga sembari membawa jasnya di atas bahu.

"Waaah ganteng sekali." Ujar Rini terpana melihat aura pria tersebut.

bersambung...

Terpopuler

Comments

Hmzzz࿐♡

Hmzzz࿐♡

gmn ini si woi lah🥲masih ketar ketir sma mas rian kok udh ada lagi😭

2022-05-06

1

Eny Aprelia

Eny Aprelia

muncul pria br lgi.. hemb... gk jls

2022-01-15

0

Nur Bormun

Nur Bormun

profesional donk thor jangan murahan gitu dikit2 pria
jangan bikin jijik donk

2021-12-26

0

lihat semua
Episodes
1 Awal liburan
2 Mahluk berlendir
3 Ingatan yang hilang
4 Pertemuan
5 Kembali bersama
6 Bukan Dia
7 Pertentangan sengit
8 Darahmu memanggilku!
9 Pesta
10 Hotel
11 Larut
12 Kamu
13 Rumor
14 Kehilangan
15 Terdampar
16 Pertunangan
17 Pertemuan Ketiga Presdir
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Batu Terkutuk
24 Episode 24
25 Rumit
26 Episode 26
27 Kabut
28 Pernikahan
29 Di tengah guyuran hujan..
30 Apakah aku mengenalmu??
31 Eagle star
32 Apa yang harus aku katakan?
33 Kecelakaan
34 Kepedihan
35 Lima Truk Mawar Merah
36 Tertekan
37 Salah faham
38 Misteri kotak perhiasan
39 Topeng yang manis
40 Konflik tipis
41 Sepasang Insting
42 Satu Simpul Terlepas
43 Keluarga Derrose
44 Bimbang
45 Darahku, memanggilmu untuk menyelamatkanku!
46 Bukan Sekenario
47 Apakah ikan lebih menarik dari wajah tampanku??
48 Don't let me cry...
49 Don't go away...
50 Long time..
51 My love
52 Young boy
53 One love
54 Salah Kira
55 Stay With me
56 I Miss you
57 Lift
58 Tanpa prediksi
59 Ternyata dia
60 Adelia yang manis
61 Kegilaan
62 Jerman
63 Milikku
64 Sulit diungkapkan!
65 Kepalsuan
66 Kejutan untuk ibu
67 Rasa pedas di tengah rasa manis
68 Si sial
69 Sepanjang malam
70 Teman
71 Perjodohan
72 Aku kembali..
73 Pembatalan
74 Salah satu dari mereka kembali!
75 Pertahanan
76 Mall
77 Tamu
78 Seindah bunga aprikot.
79 Penguntit
80 Perangkap
81 Pengganggu
82 Si Licik.
83 Belum ada jawaban
84 걱정 하지마세요 – Keokjeong hajimaseyo – Jangan khawatir
85 Inilah hatiku yang tetap utuh untukMu!
86 End
87 Welcome to me
88 Bayangan
89 Tanpa ekspresi
90 Kau, kau.
91 Kamu begitu memikat!
92 Keluarga Derrose dan Keluarga Aditama
93 Kelinciku
94 Pemotretan
95 좋은 아침 런던- joh-eun achim leondeon
96 나는 누구입니까? 누구세요 naneun nugu-ibnikka? nuguseyo? Who am i? who are you?
97 Roswell kafe
98 정말 미쳤어? 아니면 가짜?jeongmal michyeoss-eo? animyeon gajja?Are you really crazy?
99 또 널 잃었 어, I lost you again.
100 당신은 여전히 살아 있습니까-dangsin-eun yeojeonhi ​​sal-a issseubnikka -Are you still alive?
101 Alfred Derosse
102 가명-Incognito
103 어머니와 젊은 남자-Mother and young man
104 I say I LoVe you..
105 신비한 남자- Sinbihan namja- mysterious man!
106 크리스탈 얼음 꽃-Crystal ice flower
107 다시 태어난- dasi taeeonan- Reborn
108 나는 그리워-I miss
109 찡그린- Sulking
110 Romantic vampire!
111 Conqueror
112 The real you
113 Strange
114 A wound in the heart
115 Battlefield
116 Remember
117 Fragments of memory
118 Totally destroyed
119 Vampire Queen
120 Go again
121 Posesif
122 Neighbor's marriage
123 Over
124 Always one heart
125 Carney
126 Love girl
127 Thrown
128 Can't be me?
129 Flower
130 Asing
131 Teman atau lawan
132 Seribu ingatan
133 Secret key
134 Sang Pewaris
135 Tamu tak diundang
136 Tragedi kecil
137 Benang emas
138 The destruction of the Derrose family
139 Needle in a haystack!
140 A connected soul
141 An explanation
142 Love only one
143 Two brothers
144 Ship captain
145 Scandal
146 Switch places
147 Soul release ring
148 Armored guards!
149 Love the hunter
150 Heart surgery
151 Romantic love
152 Forced to fall in love
153 Forced to love 2
154 The ghost of the slaughter
155 Hold at home
156 Love disappears
157 Vampire is funny
158 Farewell between friends
159 Severed passion
160 Do i still know you
161 Fluctuation
162 Secret love
163 Can't escape
164 No title
165 cunning sis don't give up
166 Love scenario
167 Only with you, only you
168 I Miss you so much
169 Jealous
170 Contention
171 It's irresistible dear!
172 Behind sincerity
173 Holland
174 Rian's sacrifice
175 At the end of longing
176 Selfish love is beautiful
177 Being in the middle is uncomfortable!
178 Forced marriage
179 Magic Potion
180 Over Crazy
181 Cold
182 Fake meeting
183 Funny past
184 The wound
185 Two handsome men
186 Nosy
187 In the classroom
188 Love is blocked
189 Love and death
190 Misunderstanding
191 Doubt
192 Truth
193 Believe me
194 King of Eroine
195 Queen Angelina is the owner of ice crystal flowers
196 Mysteries of the past
197 Bitter
198 Can we go back
199 The mystery of the blue lotus flower
200 Childish man
201 You are crazy dear
202 The king of the hunters has been intoxicated with love
203 You are not in my past
204 Theatrical
205 I want the girl, not you
206 That little devil child is him
207 Card
208 Sudden attack
209 Toxic wounds
210 Past contention
211 Confidence
212 For your sake
213 Haunted house
214 Haunted House 2
215 The man is a ghost
216 Three princes
217 A distraction powder
218 Crazy fantasy of Evan Herlands
219 Disguises end in disaster
220 Vanish without a trace
221 Where are you?
222 You are that?
223 End of this story
224 Up Di Profil Author
Episodes

Updated 224 Episodes

1
Awal liburan
2
Mahluk berlendir
3
Ingatan yang hilang
4
Pertemuan
5
Kembali bersama
6
Bukan Dia
7
Pertentangan sengit
8
Darahmu memanggilku!
9
Pesta
10
Hotel
11
Larut
12
Kamu
13
Rumor
14
Kehilangan
15
Terdampar
16
Pertunangan
17
Pertemuan Ketiga Presdir
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Batu Terkutuk
24
Episode 24
25
Rumit
26
Episode 26
27
Kabut
28
Pernikahan
29
Di tengah guyuran hujan..
30
Apakah aku mengenalmu??
31
Eagle star
32
Apa yang harus aku katakan?
33
Kecelakaan
34
Kepedihan
35
Lima Truk Mawar Merah
36
Tertekan
37
Salah faham
38
Misteri kotak perhiasan
39
Topeng yang manis
40
Konflik tipis
41
Sepasang Insting
42
Satu Simpul Terlepas
43
Keluarga Derrose
44
Bimbang
45
Darahku, memanggilmu untuk menyelamatkanku!
46
Bukan Sekenario
47
Apakah ikan lebih menarik dari wajah tampanku??
48
Don't let me cry...
49
Don't go away...
50
Long time..
51
My love
52
Young boy
53
One love
54
Salah Kira
55
Stay With me
56
I Miss you
57
Lift
58
Tanpa prediksi
59
Ternyata dia
60
Adelia yang manis
61
Kegilaan
62
Jerman
63
Milikku
64
Sulit diungkapkan!
65
Kepalsuan
66
Kejutan untuk ibu
67
Rasa pedas di tengah rasa manis
68
Si sial
69
Sepanjang malam
70
Teman
71
Perjodohan
72
Aku kembali..
73
Pembatalan
74
Salah satu dari mereka kembali!
75
Pertahanan
76
Mall
77
Tamu
78
Seindah bunga aprikot.
79
Penguntit
80
Perangkap
81
Pengganggu
82
Si Licik.
83
Belum ada jawaban
84
걱정 하지마세요 – Keokjeong hajimaseyo – Jangan khawatir
85
Inilah hatiku yang tetap utuh untukMu!
86
End
87
Welcome to me
88
Bayangan
89
Tanpa ekspresi
90
Kau, kau.
91
Kamu begitu memikat!
92
Keluarga Derrose dan Keluarga Aditama
93
Kelinciku
94
Pemotretan
95
좋은 아침 런던- joh-eun achim leondeon
96
나는 누구입니까? 누구세요 naneun nugu-ibnikka? nuguseyo? Who am i? who are you?
97
Roswell kafe
98
정말 미쳤어? 아니면 가짜?jeongmal michyeoss-eo? animyeon gajja?Are you really crazy?
99
또 널 잃었 어, I lost you again.
100
당신은 여전히 살아 있습니까-dangsin-eun yeojeonhi ​​sal-a issseubnikka -Are you still alive?
101
Alfred Derosse
102
가명-Incognito
103
어머니와 젊은 남자-Mother and young man
104
I say I LoVe you..
105
신비한 남자- Sinbihan namja- mysterious man!
106
크리스탈 얼음 꽃-Crystal ice flower
107
다시 태어난- dasi taeeonan- Reborn
108
나는 그리워-I miss
109
찡그린- Sulking
110
Romantic vampire!
111
Conqueror
112
The real you
113
Strange
114
A wound in the heart
115
Battlefield
116
Remember
117
Fragments of memory
118
Totally destroyed
119
Vampire Queen
120
Go again
121
Posesif
122
Neighbor's marriage
123
Over
124
Always one heart
125
Carney
126
Love girl
127
Thrown
128
Can't be me?
129
Flower
130
Asing
131
Teman atau lawan
132
Seribu ingatan
133
Secret key
134
Sang Pewaris
135
Tamu tak diundang
136
Tragedi kecil
137
Benang emas
138
The destruction of the Derrose family
139
Needle in a haystack!
140
A connected soul
141
An explanation
142
Love only one
143
Two brothers
144
Ship captain
145
Scandal
146
Switch places
147
Soul release ring
148
Armored guards!
149
Love the hunter
150
Heart surgery
151
Romantic love
152
Forced to fall in love
153
Forced to love 2
154
The ghost of the slaughter
155
Hold at home
156
Love disappears
157
Vampire is funny
158
Farewell between friends
159
Severed passion
160
Do i still know you
161
Fluctuation
162
Secret love
163
Can't escape
164
No title
165
cunning sis don't give up
166
Love scenario
167
Only with you, only you
168
I Miss you so much
169
Jealous
170
Contention
171
It's irresistible dear!
172
Behind sincerity
173
Holland
174
Rian's sacrifice
175
At the end of longing
176
Selfish love is beautiful
177
Being in the middle is uncomfortable!
178
Forced marriage
179
Magic Potion
180
Over Crazy
181
Cold
182
Fake meeting
183
Funny past
184
The wound
185
Two handsome men
186
Nosy
187
In the classroom
188
Love is blocked
189
Love and death
190
Misunderstanding
191
Doubt
192
Truth
193
Believe me
194
King of Eroine
195
Queen Angelina is the owner of ice crystal flowers
196
Mysteries of the past
197
Bitter
198
Can we go back
199
The mystery of the blue lotus flower
200
Childish man
201
You are crazy dear
202
The king of the hunters has been intoxicated with love
203
You are not in my past
204
Theatrical
205
I want the girl, not you
206
That little devil child is him
207
Card
208
Sudden attack
209
Toxic wounds
210
Past contention
211
Confidence
212
For your sake
213
Haunted house
214
Haunted House 2
215
The man is a ghost
216
Three princes
217
A distraction powder
218
Crazy fantasy of Evan Herlands
219
Disguises end in disaster
220
Vanish without a trace
221
Where are you?
222
You are that?
223
End of this story
224
Up Di Profil Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!