Pertemuan

Setelah kepulangan Irna, Fredian lebih banyak menghabiskan waktunya di perusahaan. Dia enggan pulang ke rumahnya.

Di rumah itu dia selalu ingin melihat gadis itu, dia selalu ingin berada di dekatnya. Gadis yang sudah merebut hatinya.

Tak beberapa lama kemudian handphone miliknya berdering di atas meja.

"Hallo tuan Fredian" Panggil seseorang dari seberang.

"Iya ada apa?" Tanyanya menimpali.

"Saya sudah mengantarkan Nyonya dengan selamat sampai di rumah" Jelasnya pada tuannya itu. Kemudian pria itu menghapus keringat yang tiba-tiba membanjiri pelipisnya karena gugup.

"Bagus. Apa ada hal lainnya?" Tanyanya lagi seraya memeriksa berkas di atas meja kerjanya. Dia mendengarkan dengan seksama penuturan pelayannya itu.

"Anu, itu tuan tadi saya melihat seseorang menggunakan baju serba hitam, nampak sangat mencurigakan. Dan orang itu mengawasi sekitar rumah Nyonya! saya hawatir dia orang yang berniat tidak baik tuan."

"Iya saya yang akan menyuruh beberapa pelayan untuk menemani Nyonya, juga akan mengirimkan beberapa pengawal untuk menjaganya." Tukas Fredian sembari mengakhiri panggilan.

"Siapa orang misterius itu? apa ini ada hubungannya dengan Rina? apa yang dilakukannya di dekat rumah Irna?" Bisiknya pada diri sendiri.

Pria itu memijit keningnya kening menggali keras pikirannya. Mencari jawaban dari sekian banyak pertanyaan yang ada dalam kepalanya.

Malam itu sepuluh pengawal dan lima orang pelayan wanita datang ke rumah Irna. Fredian yang memberikan perintah kepada mereka untuk menjaga Irna di rumah tempat tinggal gadis itu.

"Ada apa kalian kemari? Apakah terjadi sesuatu pada Fredian? dan aku juga tidak meminta pengawal juga pelayan." Tanyanya dengan wajah sangat hawatir.

"Oh tidak Nyonya, tuan baik-baik saja, kami datang ke sini karena diperintahkan oleh tuan Fredian untuk menjaga Nyonya" Jawab salah seorang dari mereka.

Pelayan itu tersenyum manis mendengar Irna begitu menghawatirkan tuannya.

"Syukurlah jika Fredian baik-baik saja," Gadis itu menarik nafas lega karena mendengar bahwa pria yang dihawatirkan baik-baik saja.

Dia melamun sejenak kembali mengingat kebersamaan tatkala pria itu menarik tangannya mengajaknya berlari menyelamatkan diri, pria itu saat melihatnya tidak ada keraguan sama sekali dalam binar-binar cahaya matanya.

Sesaat kemudian dia kembali tersadar dari lamunannya dan memandang mereka yang ada di depan pintu rumahnya saat ini.

"Tapi, saya tidak memiliki cukup uang untuk membayar gaji kalian" Ujarnya sambil menatap wajah mereka satu persatu, Irna tersenyum lembut ke arah mereka.

"Nyonya tidak perlu merisaukan gaji kami, tuan Fredian sudah mengurus semuanya." Tambah salah seorang dari mereka, sembari memegang telapak tangan Irna, menghapus rasa hawatir di dalam hati gadis itu.

Irna menatap mereka dengan tatapan lembut, tidak ada yang memperhatikan dirinya selama ini.

Betapa sayang sinar mata mereka menatap ke arahnya sekarang. Rasa ingin menemani dan melindungi dirinya.

"Tuan hanya meminta agar kami tidak membiarkan Nyonya sendirian." Ucap pelayan perempuan yang biasa melayani Irna ketika dirinya masih tinggal di rumah Fredian.

Irna menatap menerawang jauh, fikirannya melayang entah kemana, mengingat wajah pria tampan dan memiliki tubuh atletis itu. Seorang pria yang bahkan tidak pernah diimpikannya.

Pria yang tiba-tiba muncul masuk ke dalam kehidupannya. Pria yang datang menyambutnya dengan perasaan hangat dan tulus.

"Aku tidak mengerti kenapa dia terus memperhatikanku, dan merawatku meskipun aku selalu mengacuhkan dirinya?" Ucap Irna jauh di dalam lubuk hatinya. Pikirannya masih melayang jauh memikirkanya sepanjang hari.

Beberapa pengawal berjaga di ruang tengah, sebagian yang lain berjaga di depan pintu. Malam itu cuaca sangat berkabut dan dingin menusuk sampai ke tulang.

Irna duduk termenung di dalam kamarnya. Dia mengusap lengannya yang mendadak terasa dingin.

Asap datang entah dari mana asalnya. Merembes masuk melalui celah-celah jendela kamar Irna.

Kebetulan Irna merasa kurang enak badan, matanya enggan terpejam. Dia menyangga kepalanya dengan telapak tangan kanannya di atas meja.

Irna duduk di meja belajar, mengamati data-data perkembangan perusahaan yang telah diwariskan oleh kedua orang tuanya.

Asap itu mengepul di belakang punggung Irna. Dia tidak menyadari kedatangan asap tersebut.

Irna merasakan hawa dingin yang lebih dingin dari sebelumnya menyeruak tiba-tiba ke dalam kamarnya.

Semua pengawal dan pelayan sudah jatuh tertidur, jam di dinding menunjukkan pukul setengah dua dini hari.

Irna beranjak berdiri merapikan gorden jendela, dan memeriksa kuncinya apakah dia sudah mengunci daun jendelanya dengan benar.

Asap itu berkumpul membentuk sosok manusia, berdiri tepat di belakang punggungnya.

Irna merasakan kedatangan mahluk itu, lalu dia berbalik untuk melihat apakah benar yang dirasakan olehnya saat itu.

Mahluk itu memiliki kuku runcing, wajahnya menghitam tidak memiliki mata, melayang di udara menebas kabut mencekik leher Irna.

Irna terdiam lengan mahluk itu mencengkeram kuat mengangkat tubuh lemahnya melayang ke udara. Irna tidak tahan dengan cekikan pada lehernya. Gadis itu ingin berteriak.

"Akh tolong... pe, pelayan, tolong aku..." Irna hampir kehabisan nafas, tangan kanannya meraih guci kecil tempatnya menyimpan pena kemudian melemparkannya ke lantai hingga terdengar suara gaduh.

"Praang!" Pelayan Irna terbangun, mereka segera menggedor pintu kamar Irna.

"Braaakkkkkkk! braaakkk!" Tiga orang pengawal berhasil mendobrak pintu kamar Irna.

"Nyonya, apa yang terjadi?!" Salah seorang pelayan tergopoh-gopoh berlari memeluk Irna. Wajah Irna pucat dan dingin, gadis itu hampir saja meregang nyawanya.

Nafasnya masih terengah-engah, sekujur tubuhnya terasa sangat lemas.

Irna menarik nafas panjang, deru nafasnya terdengar tidak teratur. Pikiran gadis itu berkecamuk dalam seribu tanya. Kenapa tiba-tiba mahluk tersebut bisa menemukannya? dan apa tujuan mahluk itu mendatangi dirinya.

Ingatannya kembali sebelum pintu kamar terbuka.

Mahluk tersebut berbisik di telinga Irna,

"Akhirnya aku akan bangkit kembali, aku sudah menemukan jasad yang bertahun-tahun kutunggu.. darahmu akan membangkitkanku....hi..hiii..hiii...hiii"

Setelah menyatakan hal itu mahluk tersebut hilang entah kemana.

"Bi, dengarkan aku baik-baik. Mulai besok saya tidak akan tinggal di rumah ini lagi, saya akan keluar negeri untuk melanjutkan studi kuliah, bibi dan para pengawal sebaiknya kalian kembali ke rumah Fredian."

"Juga untuk sementara rumah ini akan saya sewakan. Kalian kembalilah secepatnya ke rumah Fredian." Tutur gadis itu sambil tersenyum memegang bahu pelayan wanita yang menemaninya itu.

"Dan tolong kalian katakan padanya bahwa saya baik-baik saja tidak perlu menghawatirkan saya lagi." Tuturnya kembali pada para pelayan dan pengawal.

Irna sebenarnya tahu jika tempat tinggalnya sudah tidak aman lagi, dan ia tidak ingin mempersulit para pelayan dan penjaga saat menjaganya.

Apalagi keadaan ini tidak dapat mereka mengerti apa dan bagaimana lawan mereka sekarang.

Terlebih lagi Irna juga tidak ingin membuat Fredian terus hawatir pada dirinya. Dan tidak bisa tenang karena terus memikirkannya.

Keesokan harinya para pelayan dan pengawal berpamitan pada Irna. Mereka segera kembali ke rumah Fredian.

Irna sudah mempersiapkan diri untuk kembali melanjutkan kuliah sambil mengelola perusahaan orang tuanya.

Irna sudah membereskan semua barang, ketika selesai hari sudah menjelang petang.

Ia pun akhirnya menunda kepergiannya di hari itu. Larut malam menenteng koper sendirian, dia terlalu malas membayangkan bagaimana lelahnya nanti.

"Hmm besok pagi saja gue berangkat." Gadis itu tersenyum pahit menghela nafas berat kemudian kembali menaruh kopernya.

Irna tahu malam ini adalah akhir baginya. Mahluk itu pasti akan datang kembali mencarinya, karena menginginkan darahnya.

Irna beranjak menuju beranda, dilihat bintang-bintang berkerlip indah bertaburan bagaikan permata menghiasi permadani hitam pekat.

Menjadikan indah berkilauan di saat malam yang sunyi itu.

"Setidaknya jika aku pergi malam ini salamku sudah tersampaikan melalui kilauan kalian. Sampaikan salamku dan terima kasihku padanya"

Ujar Irna pada kilauan bintang yang bertaburan di atas langit.

Malam semakin larut, Irna duduk di teras untuk menunggu. Gadis itu menatap ke arah yang jauh sejauh pandangan matanya.

Irna menengok arloji yang melingkar di lengan kirinya, waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam.

Dia masih terus berdiri menunggu, tidak tahu apa yang akan dia hadapi malam itu.

"Dia pasti akan datang malam ini! aku akan tetap menunggunya, aku tidak peduli lagi! aku harus melawannya! aku tidak mungkin akan terus kabur lagi dan lagi." Bisiknya dalam hati.

Hawa dingin mulai menyeruak menyapu kulit putihnya. Gadis itu berdiri seorang diri menanti kedatangan mahluk yang kemarin menemuinya. Perasaan rasa ingin segera mengakhiri malam yang panjang itu.

Dia ingin pagi segera menyingsing, menghapus malam yang gelap gulita dengan cahaya hangat sinar mentari pagi. Hangat terasa menyinari tubuh dan kulitnya. Menghapus malam mencekam saat ini.

Entah keberanian yang muncul dari mana asalnya. Gadis itu sengaja nekad melawan mahluk yang tidak dia ketahui di mana kelemahan dan bagaimana cara menghancurkan mahluk itu.

Irna mengusap kedua telapak tangan untuk mengusir dingin beberapa kali. Dia berjalan mondar-mandir di depan beranda rumahnya.

Matanya tidak nampak lelah ataupun mengantuk, dia terus terjaga dan terus mengawasi keadaan sekitarnya.

Irna menyandarkan perlahan kepala di dinding, menatap beberapa kunang-kunang kecil yang hinggap di atas kelopak bunga melati.

Betapa bebasnya mahluk kecil berkerlip-kerlip itu, dia bebas terbang dan hinggap. Tanpa rasa takut orang akan menangkap atau memburunya.

Binatang kecil itu mengepakkan sayapnya kesana kemari hinggap di antara dedaunan dan bunga yang sedang bermekaran.

Irna merasa bahagia melihatnya, merasakan kebebasan mereka.

Udara semakin larut semakin dingin. Suara binatang malam pun turut hening, seakan-akan ikut menanti kedatangan mahluk mengerikan itu.

Dari kejauhan terlihat asap yang semalam mendatangi dirinya. Irna bangkit berdiri menatap kedatangan mahluk itu.

Saat ini dia benar-benar telah bersiap untuk menghadapinya. Apapun yang terjadi Irna sudah bersiap untuk menerimanya.

"Hiiii ...hiiiii.... hiiii ...hiiiii..." Mahluk itu datang dengan tawa mengikik mengerikan. Suaranya menggema menyelimuti malam pekat itu. Irna menatap ke arah suara dengan tatapan yakin dan tidak tergoyahkan.

"Akhirnya kamu benar-benar bersiap untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepadaku...hiiii...hiiii...hiiii.." Tubuh mahluk itu melayang-layang mengitari Irna. Dan sesekali menyentuh rambut panjang gadis itu.

Dia terus menerys mengendus mencium aroma darah yang mengalir di dalam tubuhnya, aroma darah yang harum dan manis.

Irna diam tak bergeming. Irna menatap tajam, penuh keyakinan bahwa dia akan menang melawan mahluk itu.

"Aku pasti bisa! aku tidak akan membiarkan mahluk ini menang begitu saja! tidak akan pernah!" Bisiknya di dalam hatinya.

"Oh kamu sudah kehilangan rasa takutmu gadis manis...hii...hiiii...hiii." Mengangkat dagu Irna menggunakan kuku-kuku hitamnya yang panjang dan runcing.

Mahluk itu terus mengendus di seluruh tubuh Irna, menjulurkan ujung lidahnya dan tertawa mengikik.

Irna menarik salah satu sudut bibirnya tersenyum mengejek. Gadis itu mengepalkan jemarinya dengan kuat. Irna menatap wajah mahluk itu dengan tatapan berani.

"Kamu bagiku bukanlah apa-apa! kamu hanyalah mahluk lemah yang tidak memiliki kekuatan apapun! jika kamu masih mengaku kuat, tentu kamu tidak membutuhkan darahku agar kamu bisa bangkit!" Ucap Irna dengan suara lantang.

Gadis itu seakan-akan sudah kehilangan rasa takut yang kemarin ada dalam hatinya. Dia terus menatap tajam mahluk itu sambil melanjutkan kata-katanya.

"Kamu hanyalah asap yang akan hilang tertiup angin, bahkan kamu tidak memiliki jiwa yang tetap! jadi apa yang harus aku takuti!? jika kamu mengaku kuat lawanlah aku sekarang! jiwa hitam tanpa raga sepertimu akan lenyap dengan putus asa!" Tukas Irna lagi.

"Gadis kurang ajar! tunggulah ajalmuuuuu!" Bersiap menyerang, mahluk itu melesat secepat kilat menghujam tubuh Irna dengan kuku runcing tangannya.

Irna dengan tegar berdiri dia sangat yakin mahluk itu bisa menyerangnya karena rasa takut yang tersisa pada dirinya.

Namun kini sudah tidak ada yang dia takutkan lagi, mahluk itu dengan ganas akan segera mencabik-cabik tubuh Irna.

Akan tetapi di luar dugaan mahluk itu hanya mencabik tempat kosong. Irna sudah tidak ada di sana. Gadis itu sudah pergi entah kemana.

Sesuatu secepat kilat melesat membawa tubuh Irna terbang dari pohon ke pohon.

Irna tersenyum sambil bergelayut mesra pada orang yang menggendongnya.

Rambut dan aroma tubuh esnya Irna sudah sangat mengenalnya. Dan dia sudah tidak merasa ketakutan lagi ketika mata merah itu menatap wajahnya dengan sangat dekat.

Irna terus bergelayut padanya, dan tidak ingin melepaskan pelukannya.

Bulan purnama malam itu menjadi saksi pertemuan mereka kedua kalinya...

"Irna Damayanti...." Ucap laki-laki bertubuh monster itu. Pria itu tersenyum melihat wajah gadis yang ada di dalam pelukannya. Sudah lama dia menantikannya.

Sudah sangat lama dia menantikan saat seperti sekarang. Sudah berhari-hari dia memendam perasaannya, karena tidak ingin membuat gadis di dalam pelukannya itu terluka olehnya.

"Fredian Derrose..." Balas Irna sembari tersenyum. Irna menatapnya lekat-lekat. Dia merebahkan kepalanya di dada Fredian. Mendengar detak-detak jantungnya.

Pertemuan kedua setelah bulan purnama pertama, saat ini adalah pertemuan bulan purnama kedua di antara mereka. Wajah berbinar-binar dengan rasa cinta dan kerinduan yang teramat mendalam.

Rasa pertemuan yang di harapkan akhirnya terlaksana pada malam purnama kedua. Irna memandang wajah pria itu lekat-lekat. Bulu lentiknya beberapa kali mengerling sambil tersenyum manja.

bersambung...

please 👍+❤️👉👉 profilku view judul lainnya ya 😘😘😘😘😂😂 bantu vote Readers tercinta 😂😂😂😭😭😭😭

Terpopuler

Comments

Lii

Lii

latar tempatnya membingungkan
thoor

2022-05-08

1

MomCevi

MomCevi

apasiii ke berantakan gitu alurnya..

2022-04-24

2

Aih Iswari

Aih Iswari

iya kmn ke 3 temannya

2022-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Awal liburan
2 Mahluk berlendir
3 Ingatan yang hilang
4 Pertemuan
5 Kembali bersama
6 Bukan Dia
7 Pertentangan sengit
8 Darahmu memanggilku!
9 Pesta
10 Hotel
11 Larut
12 Kamu
13 Rumor
14 Kehilangan
15 Terdampar
16 Pertunangan
17 Pertemuan Ketiga Presdir
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Batu Terkutuk
24 Episode 24
25 Rumit
26 Episode 26
27 Kabut
28 Pernikahan
29 Di tengah guyuran hujan..
30 Apakah aku mengenalmu??
31 Eagle star
32 Apa yang harus aku katakan?
33 Kecelakaan
34 Kepedihan
35 Lima Truk Mawar Merah
36 Tertekan
37 Salah faham
38 Misteri kotak perhiasan
39 Topeng yang manis
40 Konflik tipis
41 Sepasang Insting
42 Satu Simpul Terlepas
43 Keluarga Derrose
44 Bimbang
45 Darahku, memanggilmu untuk menyelamatkanku!
46 Bukan Sekenario
47 Apakah ikan lebih menarik dari wajah tampanku??
48 Don't let me cry...
49 Don't go away...
50 Long time..
51 My love
52 Young boy
53 One love
54 Salah Kira
55 Stay With me
56 I Miss you
57 Lift
58 Tanpa prediksi
59 Ternyata dia
60 Adelia yang manis
61 Kegilaan
62 Jerman
63 Milikku
64 Sulit diungkapkan!
65 Kepalsuan
66 Kejutan untuk ibu
67 Rasa pedas di tengah rasa manis
68 Si sial
69 Sepanjang malam
70 Teman
71 Perjodohan
72 Aku kembali..
73 Pembatalan
74 Salah satu dari mereka kembali!
75 Pertahanan
76 Mall
77 Tamu
78 Seindah bunga aprikot.
79 Penguntit
80 Perangkap
81 Pengganggu
82 Si Licik.
83 Belum ada jawaban
84 걱정 하지마세요 – Keokjeong hajimaseyo – Jangan khawatir
85 Inilah hatiku yang tetap utuh untukMu!
86 End
87 Welcome to me
88 Bayangan
89 Tanpa ekspresi
90 Kau, kau.
91 Kamu begitu memikat!
92 Keluarga Derrose dan Keluarga Aditama
93 Kelinciku
94 Pemotretan
95 좋은 아침 런던- joh-eun achim leondeon
96 나는 누구입니까? 누구세요 naneun nugu-ibnikka? nuguseyo? Who am i? who are you?
97 Roswell kafe
98 정말 미쳤어? 아니면 가짜?jeongmal michyeoss-eo? animyeon gajja?Are you really crazy?
99 또 널 잃었 어, I lost you again.
100 당신은 여전히 살아 있습니까-dangsin-eun yeojeonhi ​​sal-a issseubnikka -Are you still alive?
101 Alfred Derosse
102 가명-Incognito
103 어머니와 젊은 남자-Mother and young man
104 I say I LoVe you..
105 신비한 남자- Sinbihan namja- mysterious man!
106 크리스탈 얼음 꽃-Crystal ice flower
107 다시 태어난- dasi taeeonan- Reborn
108 나는 그리워-I miss
109 찡그린- Sulking
110 Romantic vampire!
111 Conqueror
112 The real you
113 Strange
114 A wound in the heart
115 Battlefield
116 Remember
117 Fragments of memory
118 Totally destroyed
119 Vampire Queen
120 Go again
121 Posesif
122 Neighbor's marriage
123 Over
124 Always one heart
125 Carney
126 Love girl
127 Thrown
128 Can't be me?
129 Flower
130 Asing
131 Teman atau lawan
132 Seribu ingatan
133 Secret key
134 Sang Pewaris
135 Tamu tak diundang
136 Tragedi kecil
137 Benang emas
138 The destruction of the Derrose family
139 Needle in a haystack!
140 A connected soul
141 An explanation
142 Love only one
143 Two brothers
144 Ship captain
145 Scandal
146 Switch places
147 Soul release ring
148 Armored guards!
149 Love the hunter
150 Heart surgery
151 Romantic love
152 Forced to fall in love
153 Forced to love 2
154 The ghost of the slaughter
155 Hold at home
156 Love disappears
157 Vampire is funny
158 Farewell between friends
159 Severed passion
160 Do i still know you
161 Fluctuation
162 Secret love
163 Can't escape
164 No title
165 cunning sis don't give up
166 Love scenario
167 Only with you, only you
168 I Miss you so much
169 Jealous
170 Contention
171 It's irresistible dear!
172 Behind sincerity
173 Holland
174 Rian's sacrifice
175 At the end of longing
176 Selfish love is beautiful
177 Being in the middle is uncomfortable!
178 Forced marriage
179 Magic Potion
180 Over Crazy
181 Cold
182 Fake meeting
183 Funny past
184 The wound
185 Two handsome men
186 Nosy
187 In the classroom
188 Love is blocked
189 Love and death
190 Misunderstanding
191 Doubt
192 Truth
193 Believe me
194 King of Eroine
195 Queen Angelina is the owner of ice crystal flowers
196 Mysteries of the past
197 Bitter
198 Can we go back
199 The mystery of the blue lotus flower
200 Childish man
201 You are crazy dear
202 The king of the hunters has been intoxicated with love
203 You are not in my past
204 Theatrical
205 I want the girl, not you
206 That little devil child is him
207 Card
208 Sudden attack
209 Toxic wounds
210 Past contention
211 Confidence
212 For your sake
213 Haunted house
214 Haunted House 2
215 The man is a ghost
216 Three princes
217 A distraction powder
218 Crazy fantasy of Evan Herlands
219 Disguises end in disaster
220 Vanish without a trace
221 Where are you?
222 You are that?
223 End of this story
224 Up Di Profil Author
Episodes

Updated 224 Episodes

1
Awal liburan
2
Mahluk berlendir
3
Ingatan yang hilang
4
Pertemuan
5
Kembali bersama
6
Bukan Dia
7
Pertentangan sengit
8
Darahmu memanggilku!
9
Pesta
10
Hotel
11
Larut
12
Kamu
13
Rumor
14
Kehilangan
15
Terdampar
16
Pertunangan
17
Pertemuan Ketiga Presdir
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Batu Terkutuk
24
Episode 24
25
Rumit
26
Episode 26
27
Kabut
28
Pernikahan
29
Di tengah guyuran hujan..
30
Apakah aku mengenalmu??
31
Eagle star
32
Apa yang harus aku katakan?
33
Kecelakaan
34
Kepedihan
35
Lima Truk Mawar Merah
36
Tertekan
37
Salah faham
38
Misteri kotak perhiasan
39
Topeng yang manis
40
Konflik tipis
41
Sepasang Insting
42
Satu Simpul Terlepas
43
Keluarga Derrose
44
Bimbang
45
Darahku, memanggilmu untuk menyelamatkanku!
46
Bukan Sekenario
47
Apakah ikan lebih menarik dari wajah tampanku??
48
Don't let me cry...
49
Don't go away...
50
Long time..
51
My love
52
Young boy
53
One love
54
Salah Kira
55
Stay With me
56
I Miss you
57
Lift
58
Tanpa prediksi
59
Ternyata dia
60
Adelia yang manis
61
Kegilaan
62
Jerman
63
Milikku
64
Sulit diungkapkan!
65
Kepalsuan
66
Kejutan untuk ibu
67
Rasa pedas di tengah rasa manis
68
Si sial
69
Sepanjang malam
70
Teman
71
Perjodohan
72
Aku kembali..
73
Pembatalan
74
Salah satu dari mereka kembali!
75
Pertahanan
76
Mall
77
Tamu
78
Seindah bunga aprikot.
79
Penguntit
80
Perangkap
81
Pengganggu
82
Si Licik.
83
Belum ada jawaban
84
걱정 하지마세요 – Keokjeong hajimaseyo – Jangan khawatir
85
Inilah hatiku yang tetap utuh untukMu!
86
End
87
Welcome to me
88
Bayangan
89
Tanpa ekspresi
90
Kau, kau.
91
Kamu begitu memikat!
92
Keluarga Derrose dan Keluarga Aditama
93
Kelinciku
94
Pemotretan
95
좋은 아침 런던- joh-eun achim leondeon
96
나는 누구입니까? 누구세요 naneun nugu-ibnikka? nuguseyo? Who am i? who are you?
97
Roswell kafe
98
정말 미쳤어? 아니면 가짜?jeongmal michyeoss-eo? animyeon gajja?Are you really crazy?
99
또 널 잃었 어, I lost you again.
100
당신은 여전히 살아 있습니까-dangsin-eun yeojeonhi ​​sal-a issseubnikka -Are you still alive?
101
Alfred Derosse
102
가명-Incognito
103
어머니와 젊은 남자-Mother and young man
104
I say I LoVe you..
105
신비한 남자- Sinbihan namja- mysterious man!
106
크리스탈 얼음 꽃-Crystal ice flower
107
다시 태어난- dasi taeeonan- Reborn
108
나는 그리워-I miss
109
찡그린- Sulking
110
Romantic vampire!
111
Conqueror
112
The real you
113
Strange
114
A wound in the heart
115
Battlefield
116
Remember
117
Fragments of memory
118
Totally destroyed
119
Vampire Queen
120
Go again
121
Posesif
122
Neighbor's marriage
123
Over
124
Always one heart
125
Carney
126
Love girl
127
Thrown
128
Can't be me?
129
Flower
130
Asing
131
Teman atau lawan
132
Seribu ingatan
133
Secret key
134
Sang Pewaris
135
Tamu tak diundang
136
Tragedi kecil
137
Benang emas
138
The destruction of the Derrose family
139
Needle in a haystack!
140
A connected soul
141
An explanation
142
Love only one
143
Two brothers
144
Ship captain
145
Scandal
146
Switch places
147
Soul release ring
148
Armored guards!
149
Love the hunter
150
Heart surgery
151
Romantic love
152
Forced to fall in love
153
Forced to love 2
154
The ghost of the slaughter
155
Hold at home
156
Love disappears
157
Vampire is funny
158
Farewell between friends
159
Severed passion
160
Do i still know you
161
Fluctuation
162
Secret love
163
Can't escape
164
No title
165
cunning sis don't give up
166
Love scenario
167
Only with you, only you
168
I Miss you so much
169
Jealous
170
Contention
171
It's irresistible dear!
172
Behind sincerity
173
Holland
174
Rian's sacrifice
175
At the end of longing
176
Selfish love is beautiful
177
Being in the middle is uncomfortable!
178
Forced marriage
179
Magic Potion
180
Over Crazy
181
Cold
182
Fake meeting
183
Funny past
184
The wound
185
Two handsome men
186
Nosy
187
In the classroom
188
Love is blocked
189
Love and death
190
Misunderstanding
191
Doubt
192
Truth
193
Believe me
194
King of Eroine
195
Queen Angelina is the owner of ice crystal flowers
196
Mysteries of the past
197
Bitter
198
Can we go back
199
The mystery of the blue lotus flower
200
Childish man
201
You are crazy dear
202
The king of the hunters has been intoxicated with love
203
You are not in my past
204
Theatrical
205
I want the girl, not you
206
That little devil child is him
207
Card
208
Sudden attack
209
Toxic wounds
210
Past contention
211
Confidence
212
For your sake
213
Haunted house
214
Haunted House 2
215
The man is a ghost
216
Three princes
217
A distraction powder
218
Crazy fantasy of Evan Herlands
219
Disguises end in disaster
220
Vanish without a trace
221
Where are you?
222
You are that?
223
End of this story
224
Up Di Profil Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!