Mahluk berlendir

"Teman? aku sejak kemarin tidak melihat seorangpun ada di sini." Jelasnya sambil celingukan menoleh, melihat sekitarnya.

"Tapi gue benar-benar kemari sama tiga teman gue, barusan dari atas gue juga lihat ada tiga orang berdiri di dekat pantai." Tukas Irna lagi mencoba meyakinkan pria di depannya itu.

Pria itu terkejut melihat penuturan Irna dan bergegas menarik tangannya menuju ke tempat lain.

"Kamu mau membawaku kemana?" Tanya Irna masih tidak mengerti kenapa dia terus menarik lengannya. Irna hanya mengikutinya saja tanpa berani bertanya apapun.

"Jangan-jangan wanita iblis itu sudah memulai upacaranya!" Gumam pria itu pada dirinya sendiri. Lalu menatap ke arah Irna sejenak, kemudian dia kembali menariknya pergi menuju suatu tempat.

"Kamu siapa? kenapa bisa berada di sini?" Tanya Irna lagi mengulang pertanyaan. Pria itu tidak kunjung menjawabnya. Dia hanya terus berjalan sambil menggandeng tangannya.

"Apa yang dilakukan pria ini sih? kenapa dia terus memegangi tanganku? apa yang terjadi sebenarnya padanya? apa hubungan pria ini dengan tante Rina?" Bisik gadis itu kembali jauh di dalam lubuk hatinya.

"Aku tamu club tempat wanita itu bekerja, dia memasukkan sesuatu ke dalam minumanku. Kemudian menahanku di sini." Jelasnya sembari melihat bagaimana ekspresi wajah Irna, tapi sepertinya Irna masih belum bisa mencerna kata-kata darinya.

Gadis itu masih tetap mematung dan tidak memberikan jawaban apapun padanya, dia masih menatap kosong ke arah yang jauh.

"Apa maksudnya dia berkata seperti itu? aku sama sekali tidak bisa mengerti apa yang dikatakannya." Bisik Irna dalam hatinya.

"Bisakah aku mempercayainya? dia terlihat sangat misterius dan aku juga baru kali ini menemuinya." Bisiknya lagi pada dirinya sendiri.

"Aku ingin mempercayainya, tapi Tante Rina adalah tanteku satu-satunya, bagaimana mungkin dia tega berbuat seperti ini? Itu tidak mungkin."

"Dibandingkan dengan pria ini, tante Rina adalah satu-satunya keluargaku yang tersisa. Dialah yang selalu menemaniku sejak aku kecil. Tapi pria ini dia baru datang dan bertemu denganku hari ini. Aku juga baru mengenalnya." Bisikan lirih sambil melirik ke arah pria yang masih memegang erat tangannya sekarang.

(**kilas balik)

Beberapa Minggu yang lalu tengah malam Irna terbangun oleh ketukan pintu. Gadis itu sangat terkejut karena tantenya yang mengunjunginya hari itu. Di saat malam yang dingin dan di teras yang sangat gelap.

Udara dingin perlahan menyapu wajah gadis itu di tengah kegelapan malam. Irna menyisir rambutnya dengan jari tangannya ke belakang telinga.

Gadis itu perlahan-lahan berjalan ke arah pintu. Dia membuka pintu, saat itu kakinya terasa membeku karena melihat pemandangan di depan matanya. Dia bahkan tidak yakin jika itu adalah sebuah kenyataan yang harus dihadapinya saat itu.

Tante Rina dengan gaun putih menatap ke arahnya, seluruh wajah dan tubuhnya terlihat sangat pucat dan dingin. Tatapan matanya kosong.

Seolah-olah dia menatap seseorang yang tidak dikenalnya. Bukan menatap dengan rasa sayang saat perpisahan dengan Irna beberapa tahun lalu.

"Irna... bawalah kunci villa ini, dan datanglah kesana segera. Tante membutuhkan kamu" setelah menyerahkan kunci villa Tante Rina menghilang dalam kegelapan malam.

Entah kemana perginya, Irna masih mematung diam di tempatnya berdiri dia tidak yakin dengan apa yang dia saksikan barusan.

***

Paginya Irna terbangun dengan sebuah kunci berada ditangannya. Dia berfikir itu mimpi namun ternyata bukan. Dia melihat air mata membasahi kedua pipi tantenya itu, Irna yakin kalau itu merupakan sebuah isyarat permintaan bantuan.

Dia berinisiatif untuk menengok bagaimana keadaan yang sebenarnya, dan apa yang sebetulnya terjadi pada tante Rina.

Wajah sedih tantenya terus membayang dalam ingatan gadis itu. Entah kenapa seolah-olah itu baginya adalah sebuah panggilan khusus untuk Irna.

Dia harus segera pergi menemuinya, untuk membuktikan kebenarannya. Dan untuk memastikan segalanya bahwa yang ada dalam ingatannya itu salah, juga sama sekali tidak benar.

Dan di kampus pagi itu, Siska menyinggung hal liburan. Jadi Irna bermaksud untuk liburan sekaligus memeriksa villa. Dia tidak tahu jika nasib sial akan menimpa dirinya juga ketiga temannya.

Ketiga temannya yang tidak mengerti apa-apa, ikut terbawa kesialan yang seharusnya hanya menimpa dirinya seorang diri. Berapa banyak rasa sesal di dalam hatinya saat ini.

Gadis itu terus termangu dan membisu tidak bisa berkata apa-apa. Seandainya saja dia tidak mengajak teman-teman yang sangat dia sayangi mungkin teman-teman yang lain masih baik-baik saja dan berada di rumah mereka masing-masing menikmati liburannya.

"Kamu kenapa? malah melamun?" Tanya pria itu sambil memegang kedua pipi Irna yang tanpa sadar basah dengan air mata. Irna menatap wajah pria di depannya dengan wajah yang sangat sedih.

Dia hanya bisa menyesali segalanya, dan berharap kejadian yang menimpanya hari ini hanyalah sebuah mimpi yang sangat buruk.

Dia berharap segera terbangun di tempat tidurnya yang ada di dalam kamarnya. Namun setelah menunggu lama, hal itu tak kunjung terjadi.

Dia tetap berada di waktu dan jam yang sama, juga segalanya adalah kenyataan pahit yang harus dia hadapi mau atau tidak.

"Aku bahkan tidak tahu harus berbuat apa sekarang? perasaanku terasa tercampur aduk dan tidak bisa di pilah lagi. Rasa sedih, terluka, rasa sesal yang begitu besar dan rasa ingin kembali pulang bersama teman-temanku." Bisiknya di dalam hatinya.

"Ah, tidak, tidak apa-apa. Elo pergi duluan aja keluar dari villa ini, gue masih harus nyari temen gue, gue khawatir terjadi sesuatu dengan mereka bertiga, kami datang bersama jadi gue juga harus kembali bersama mereka."

Tegas Irna pada pria itu sembari melepaskan kedua tangannya dari pipinya dengan perlahan. Pria itu menatapnya dengan tatapan sendu, dan tidak ingin pergi meninggalkannya seorang diri.

Dia masih terus menatap wajah yang berlinang air mata namun berusaha tersenyum dan tampil baik-baik saja.

"Tapi di sini terlalu bahaya, kamu gak tahu apa yang terjadi pada teman-temanmu! dan wanita itu bukan manusia lagi, dia bukan tantemu!" Ucap pria itu dengan wajah sangat khawatir, memegang kedua bahunya untuk meyakinkan bahwa dia harus segera pergi dari tempat itu.

Tapi wajah gadis itu tetap bersikeras pada keyakinan bahwa dia tetap harus mendapatkan ketiga temannya itu. Dia kembali bergegas hendak meninggalkan pria yang ada di depannya itu.

"Tidak! gue gak akan pergi dari sini sebelum menemukan mereka!" Ujar Irna lagi sambil melangkah tidak tentu arah. Pria itu menahan lengannya agar dia tidak meninggalkannya di sana.

"Okelah! kalau kamu bersikeras! kita cari mereka bersama-sama!" Ucapnya dengan senyuman yakin sembari menyodorkan tangan memperkenalkan dirinya pada Irna.

"Perkenalkan namaku Fredian Derosse." Ujarnya sambil tersenyum menatap wajah sendu di depannya itu. Gadis itu hanya mematung masih merasa begitu sedih dan terluka.

Dia tak kunjung menyambut uluran tangannya dan hanya mematung diam melihat ke arahnya mengamati sosok pria di depannya itu.

Sosok pria dengan tinggi 185 cm, hidung mancung, tubuh atletis, kulit putih bersih. Rambut cokelat lurus agak acak-acakan karena berlarian dan melewati hari yang sulit di sana.

Akhirnya gadis itu menyambut uluran tangannya.

"Irna Damayanti" Mengulurkan tangan, mereka berjabat tangan satu sama lain.

Keduanya mengangguk kemudian berlari menuju keluar, di sana mereka mencari ketiga teman Irna. Setelah berputar-putar mencari ke sekeliling vila, namun tidak menemukannya juga.

"Tunggu sebentar, lihat ini." Tunjuk Fredian pada jejak-jejak telapak kaki di atas pasir tepi pantai. Semakin malam air laut semakin surut.

Dan jejak-jejak itu semakin terlihat sangat jelas. Bekas beberapa jejak kaki menuju ke suatu tempat.

"Ayo kita ikuti saja kemana arahnya jejak ini." Ujar Fredian sambil kembali menggandeng lengan Irna.

Mereka berdua berjalan mengikuti arah telapak kaki tersebut.

Di atas sana di balkon lantai dua villa, nampak seorang wanita berdiri dengan gaun putih membawa pisau berkilauan di tengah cahaya rembulan. Dia menatap mereka berdua dengan tatapan dingin.

Irna menatapnya sekilas mendadak kakinya kembali terasa lemas dan berat sekali.

"Ada apa?" Tanya Fredian mengejutkan Irna yang sejak tadi melihat ke atap vila tempat tinggal tantenya itu, lalu menoleh kearah dimana Irna melihat.

"Barusan gue lihat ada orang mengawasi dari atap sana." Tunjuk Irna ke arah balkon villa. Di mana tempat tantenya itu tadi melihatnya.

Namun anehnya Fredian tidak melihat apapun di sana. Dia melihat wajah ketakutan terlukis di wajah Irna. Dan pria itu tersenyum mencoba untuk menenangkan dirinya.

"Jangan-jangan wanita itu sudah bangun? kita harus cepat!" Ucap Fredian dengan cepat kemudian dia segera menarik tangan Irna untu mengikuti langkah kakinya. Mereka setengah berlari mengikuti jejak-jejak langkah kaki di atas pasir pantai.

"Eh tunggu sebentar, ini bukanya menuju pintu belakang villa?" Tanya Irna pada Fredian yang masih terus mencermati langkah kaki di atas pasir dari beberapa orang tersebut.

Mereka bergegas berlari masuk pintu belakang villa tersebut, pintunya tidak terkunci.

"Aneh? kenapa pintunya tidak terkunci? Jika mereka mengadakan upacara harusnya mereka tidak akan membiarkan siapapun masuk ke dalam sini." Bisik Fredian lagi sambil melangkah ke dalam ruangan dengan sangat hati-hati..

Setelah mereka masuk, jejak kaki tidak terlihat. Mata mereka tertuju pada sebuah gudang di sana. Gudang tersebut tertutup rapat.

Irna dan Fredian berjalan mengendap-endap sambil mengawasi sekitar.

"Kreeekkk...." Fredian membuka pintu tersebut sambil membawa tongkat pada tangan kanannya.

Irna mengikuti dari belakang.

Setelah pintu terbuka tidak nampak siapapun di gudang, mereka berdua memeriksa beberapa barang yang disimpan di sana.

Irna menyusuri dinding, dia merasa ada yang janggal dengan dinding gudang tersebut.

"Fred, coba lo kesini sebentar.."

"Ada apa?" Melangkah mendekat ke arah Irna

"Dinding bagian ini kayaknya ada yang aneh? bagian ini terbagi lima bagian, dengan permukaan yang sama sekali tidak sama..." Ujar Irna menjelaskan

"Semacam sebuah teka-teki maksudmu?" tanyanya lagi

"Yup" Irna mengangguk dengan pasti.

"Oh, aku ingat pola pada kunci yang diberikan Tante Rina malam itu. Mungkinkah ini ada hubungannya...? sebentar, gue rasa kunci itu masih ada di dalam saku" Merogoh saku celana jeans yang ia kenakan.

Beberapa detik kemudian dia menemukannya.

"Ini dia.." Tunjuknya pada Fredian.

"Coba lihat, dinding ini memiliki pasir timbul yang membentuk angka..." Tunjuk Fredian sambil meraba petak-petak di dinding.

"Angka itu tidak terlihat sama sekali jika tanpa diraba.." ungkap Irna.

"Kuncinya juga ada lima, dan masing-masing memiliki nomor" tambahnya lagi.

"Coba ini nomor satu..." Irna mengambil kunci nomor satu lalu menempelkan pada pola sebelah angka yang ada di dinding tersebut, pola tersebut sama dengan ukiran pada gerigi kunci. Lalu menekan ke dalam. Kunci tersebut merekat lalu menyala.

"Sepertinya berhasil!" Seru Fredian

Mereka memasukkan kunci satu persatu hingga selesai.

Dinding bergetar dan bergerak membuka kesamping.

Di dalam sana ada jalan setapak kecil, seperti sebuah lorong.

"Akkkhhh!" Fredian sambil memegang kepala memekik kesakitan.

Wajah Fredian memucat, urat-urat lehernya timbul keluar membiru. Bibirnya tiba-tiba menghitam.

"Lo kenapa Fred? apakah ada yang salah?" Tanya Irna dengan wajah hawatir.

Fredian membalikkan badannya membelakangi Irna. Diam mematung menghadap dinding lorong.

"Fred...." Tegur Irna lagi sambil memegang bahu Fredian.

Tangan Irna serasa menyentuh bongkahan es yang sangat dingin dan basah berlendir.

"Irna.. aku haus sekali....." Membalikkan badannya menghadap ke arah Irna.

Irna terkejut, Fredian wajahnya berubah penuh urat, matanya berubah merah. Kuku tangannya tumbuh meruncing dan memiliki gigi taring.

Irna berjalan mundur dengan kaki gemetar. Sambil menutup bibir dengan kedua tangannya.

Aroma lendir menyeruak memenuhi seluruh lorong.

Fredian terus melangkah mendekat ke arah Irna,

Irna sangat ketakutan, sekujur tubuhnya terasa lemas, tiba-tiba kaki Irna terantuk batu dan terjatuh tersungkur.

Dirinya serasa terkurung terperangkap bersama monster. Fredian telah berubah menjadi sosok yang tidak dikenalnya.

"Akhh! tidak! jangan!" Teriaknya dengan putus asa mencoba menghalau Fredian yang sudah sangat dekat dengannya.

Fredian terus mendekat perlahan dengan tubuh penuh lendir. Jemarinya menyentuh membelai rambut Irna.

"Dia tidak menyakitiku...." Tanya Irna dalam hati.

Fredian terus membelai kepala Irna,

Irna memberanikan diri untuk bangkit duduk. Fredian menyentuh leher, mengusap bibir Irna yang bergetar dengan ibu jarinya.

Kemudian meraihnya dalam pelukan lalu mencium bibir Irna, mengulumnya dengan lembut.

Sembari memeluk pinggang gadis itu dengan sangat erat.

Irna sangat takut mencoba melepaskan dirinya.

"Jangan akh, lepaskan aku!" teriaknya dengan putus asa.

Fredian melepaskan ciumannya lalu beralih menggigit leher Irna, dan menghisap darahnya.

"Akkkk... tidak, jangaaan, Fred lepaskan aku.." Irna memekik menahan nyeri pada lehernya.

Tubuh Irna semakin lemas, pandangan matanya berkunang-kunang.

**Sesuatu tiba-tiba muncul dalam ingatannya.

Diusianya sekitar sepuluh tahun, dirinya sedang berlarian berkejar-kejaran dengan seorang anak kecil laki-laki.

Mereka bermain ayunan bersama di tepi hutan, lalu anak laki-laki itu memakaikan mahkota bunga di atas kepala Irna.

Mereka mengikat janji, dengan jari kelingking.

"Ayo kita terus bersama selamanya..."

"Aku akan menikahimu ketika aku sudah besar nanti, aku pasti akan melindungimu!" Janji anak laki-laki tersebut**.

Lalu Irna kembali tersadar...

"Akh! tidak! jangaaan!" Irna terus meronta, hingga tangan kanannya meraih batu yang tadi membuat dirinya terjatuh.

Irna memukul kepala Fredian dengan batu tersebut.

"Duak! duak! duak!"

bersambung....

Terpopuler

Comments

menarik

2022-05-20

1

Giyati Gotexs

Giyati Gotexs

penasaran kelanjutannya.

2022-04-29

1

Rima Ferika

Rima Ferika

malem" baca ginian kok aq jdi merinding ya

2022-04-29

2

lihat semua
Episodes
1 Awal liburan
2 Mahluk berlendir
3 Ingatan yang hilang
4 Pertemuan
5 Kembali bersama
6 Bukan Dia
7 Pertentangan sengit
8 Darahmu memanggilku!
9 Pesta
10 Hotel
11 Larut
12 Kamu
13 Rumor
14 Kehilangan
15 Terdampar
16 Pertunangan
17 Pertemuan Ketiga Presdir
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Batu Terkutuk
24 Episode 24
25 Rumit
26 Episode 26
27 Kabut
28 Pernikahan
29 Di tengah guyuran hujan..
30 Apakah aku mengenalmu??
31 Eagle star
32 Apa yang harus aku katakan?
33 Kecelakaan
34 Kepedihan
35 Lima Truk Mawar Merah
36 Tertekan
37 Salah faham
38 Misteri kotak perhiasan
39 Topeng yang manis
40 Konflik tipis
41 Sepasang Insting
42 Satu Simpul Terlepas
43 Keluarga Derrose
44 Bimbang
45 Darahku, memanggilmu untuk menyelamatkanku!
46 Bukan Sekenario
47 Apakah ikan lebih menarik dari wajah tampanku??
48 Don't let me cry...
49 Don't go away...
50 Long time..
51 My love
52 Young boy
53 One love
54 Salah Kira
55 Stay With me
56 I Miss you
57 Lift
58 Tanpa prediksi
59 Ternyata dia
60 Adelia yang manis
61 Kegilaan
62 Jerman
63 Milikku
64 Sulit diungkapkan!
65 Kepalsuan
66 Kejutan untuk ibu
67 Rasa pedas di tengah rasa manis
68 Si sial
69 Sepanjang malam
70 Teman
71 Perjodohan
72 Aku kembali..
73 Pembatalan
74 Salah satu dari mereka kembali!
75 Pertahanan
76 Mall
77 Tamu
78 Seindah bunga aprikot.
79 Penguntit
80 Perangkap
81 Pengganggu
82 Si Licik.
83 Belum ada jawaban
84 걱정 하지마세요 – Keokjeong hajimaseyo – Jangan khawatir
85 Inilah hatiku yang tetap utuh untukMu!
86 End
87 Welcome to me
88 Bayangan
89 Tanpa ekspresi
90 Kau, kau.
91 Kamu begitu memikat!
92 Keluarga Derrose dan Keluarga Aditama
93 Kelinciku
94 Pemotretan
95 좋은 아침 런던- joh-eun achim leondeon
96 나는 누구입니까? 누구세요 naneun nugu-ibnikka? nuguseyo? Who am i? who are you?
97 Roswell kafe
98 정말 미쳤어? 아니면 가짜?jeongmal michyeoss-eo? animyeon gajja?Are you really crazy?
99 또 널 잃었 어, I lost you again.
100 당신은 여전히 살아 있습니까-dangsin-eun yeojeonhi ​​sal-a issseubnikka -Are you still alive?
101 Alfred Derosse
102 가명-Incognito
103 어머니와 젊은 남자-Mother and young man
104 I say I LoVe you..
105 신비한 남자- Sinbihan namja- mysterious man!
106 크리스탈 얼음 꽃-Crystal ice flower
107 다시 태어난- dasi taeeonan- Reborn
108 나는 그리워-I miss
109 찡그린- Sulking
110 Romantic vampire!
111 Conqueror
112 The real you
113 Strange
114 A wound in the heart
115 Battlefield
116 Remember
117 Fragments of memory
118 Totally destroyed
119 Vampire Queen
120 Go again
121 Posesif
122 Neighbor's marriage
123 Over
124 Always one heart
125 Carney
126 Love girl
127 Thrown
128 Can't be me?
129 Flower
130 Asing
131 Teman atau lawan
132 Seribu ingatan
133 Secret key
134 Sang Pewaris
135 Tamu tak diundang
136 Tragedi kecil
137 Benang emas
138 The destruction of the Derrose family
139 Needle in a haystack!
140 A connected soul
141 An explanation
142 Love only one
143 Two brothers
144 Ship captain
145 Scandal
146 Switch places
147 Soul release ring
148 Armored guards!
149 Love the hunter
150 Heart surgery
151 Romantic love
152 Forced to fall in love
153 Forced to love 2
154 The ghost of the slaughter
155 Hold at home
156 Love disappears
157 Vampire is funny
158 Farewell between friends
159 Severed passion
160 Do i still know you
161 Fluctuation
162 Secret love
163 Can't escape
164 No title
165 cunning sis don't give up
166 Love scenario
167 Only with you, only you
168 I Miss you so much
169 Jealous
170 Contention
171 It's irresistible dear!
172 Behind sincerity
173 Holland
174 Rian's sacrifice
175 At the end of longing
176 Selfish love is beautiful
177 Being in the middle is uncomfortable!
178 Forced marriage
179 Magic Potion
180 Over Crazy
181 Cold
182 Fake meeting
183 Funny past
184 The wound
185 Two handsome men
186 Nosy
187 In the classroom
188 Love is blocked
189 Love and death
190 Misunderstanding
191 Doubt
192 Truth
193 Believe me
194 King of Eroine
195 Queen Angelina is the owner of ice crystal flowers
196 Mysteries of the past
197 Bitter
198 Can we go back
199 The mystery of the blue lotus flower
200 Childish man
201 You are crazy dear
202 The king of the hunters has been intoxicated with love
203 You are not in my past
204 Theatrical
205 I want the girl, not you
206 That little devil child is him
207 Card
208 Sudden attack
209 Toxic wounds
210 Past contention
211 Confidence
212 For your sake
213 Haunted house
214 Haunted House 2
215 The man is a ghost
216 Three princes
217 A distraction powder
218 Crazy fantasy of Evan Herlands
219 Disguises end in disaster
220 Vanish without a trace
221 Where are you?
222 You are that?
223 End of this story
224 Up Di Profil Author
Episodes

Updated 224 Episodes

1
Awal liburan
2
Mahluk berlendir
3
Ingatan yang hilang
4
Pertemuan
5
Kembali bersama
6
Bukan Dia
7
Pertentangan sengit
8
Darahmu memanggilku!
9
Pesta
10
Hotel
11
Larut
12
Kamu
13
Rumor
14
Kehilangan
15
Terdampar
16
Pertunangan
17
Pertemuan Ketiga Presdir
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Batu Terkutuk
24
Episode 24
25
Rumit
26
Episode 26
27
Kabut
28
Pernikahan
29
Di tengah guyuran hujan..
30
Apakah aku mengenalmu??
31
Eagle star
32
Apa yang harus aku katakan?
33
Kecelakaan
34
Kepedihan
35
Lima Truk Mawar Merah
36
Tertekan
37
Salah faham
38
Misteri kotak perhiasan
39
Topeng yang manis
40
Konflik tipis
41
Sepasang Insting
42
Satu Simpul Terlepas
43
Keluarga Derrose
44
Bimbang
45
Darahku, memanggilmu untuk menyelamatkanku!
46
Bukan Sekenario
47
Apakah ikan lebih menarik dari wajah tampanku??
48
Don't let me cry...
49
Don't go away...
50
Long time..
51
My love
52
Young boy
53
One love
54
Salah Kira
55
Stay With me
56
I Miss you
57
Lift
58
Tanpa prediksi
59
Ternyata dia
60
Adelia yang manis
61
Kegilaan
62
Jerman
63
Milikku
64
Sulit diungkapkan!
65
Kepalsuan
66
Kejutan untuk ibu
67
Rasa pedas di tengah rasa manis
68
Si sial
69
Sepanjang malam
70
Teman
71
Perjodohan
72
Aku kembali..
73
Pembatalan
74
Salah satu dari mereka kembali!
75
Pertahanan
76
Mall
77
Tamu
78
Seindah bunga aprikot.
79
Penguntit
80
Perangkap
81
Pengganggu
82
Si Licik.
83
Belum ada jawaban
84
걱정 하지마세요 – Keokjeong hajimaseyo – Jangan khawatir
85
Inilah hatiku yang tetap utuh untukMu!
86
End
87
Welcome to me
88
Bayangan
89
Tanpa ekspresi
90
Kau, kau.
91
Kamu begitu memikat!
92
Keluarga Derrose dan Keluarga Aditama
93
Kelinciku
94
Pemotretan
95
좋은 아침 런던- joh-eun achim leondeon
96
나는 누구입니까? 누구세요 naneun nugu-ibnikka? nuguseyo? Who am i? who are you?
97
Roswell kafe
98
정말 미쳤어? 아니면 가짜?jeongmal michyeoss-eo? animyeon gajja?Are you really crazy?
99
또 널 잃었 어, I lost you again.
100
당신은 여전히 살아 있습니까-dangsin-eun yeojeonhi ​​sal-a issseubnikka -Are you still alive?
101
Alfred Derosse
102
가명-Incognito
103
어머니와 젊은 남자-Mother and young man
104
I say I LoVe you..
105
신비한 남자- Sinbihan namja- mysterious man!
106
크리스탈 얼음 꽃-Crystal ice flower
107
다시 태어난- dasi taeeonan- Reborn
108
나는 그리워-I miss
109
찡그린- Sulking
110
Romantic vampire!
111
Conqueror
112
The real you
113
Strange
114
A wound in the heart
115
Battlefield
116
Remember
117
Fragments of memory
118
Totally destroyed
119
Vampire Queen
120
Go again
121
Posesif
122
Neighbor's marriage
123
Over
124
Always one heart
125
Carney
126
Love girl
127
Thrown
128
Can't be me?
129
Flower
130
Asing
131
Teman atau lawan
132
Seribu ingatan
133
Secret key
134
Sang Pewaris
135
Tamu tak diundang
136
Tragedi kecil
137
Benang emas
138
The destruction of the Derrose family
139
Needle in a haystack!
140
A connected soul
141
An explanation
142
Love only one
143
Two brothers
144
Ship captain
145
Scandal
146
Switch places
147
Soul release ring
148
Armored guards!
149
Love the hunter
150
Heart surgery
151
Romantic love
152
Forced to fall in love
153
Forced to love 2
154
The ghost of the slaughter
155
Hold at home
156
Love disappears
157
Vampire is funny
158
Farewell between friends
159
Severed passion
160
Do i still know you
161
Fluctuation
162
Secret love
163
Can't escape
164
No title
165
cunning sis don't give up
166
Love scenario
167
Only with you, only you
168
I Miss you so much
169
Jealous
170
Contention
171
It's irresistible dear!
172
Behind sincerity
173
Holland
174
Rian's sacrifice
175
At the end of longing
176
Selfish love is beautiful
177
Being in the middle is uncomfortable!
178
Forced marriage
179
Magic Potion
180
Over Crazy
181
Cold
182
Fake meeting
183
Funny past
184
The wound
185
Two handsome men
186
Nosy
187
In the classroom
188
Love is blocked
189
Love and death
190
Misunderstanding
191
Doubt
192
Truth
193
Believe me
194
King of Eroine
195
Queen Angelina is the owner of ice crystal flowers
196
Mysteries of the past
197
Bitter
198
Can we go back
199
The mystery of the blue lotus flower
200
Childish man
201
You are crazy dear
202
The king of the hunters has been intoxicated with love
203
You are not in my past
204
Theatrical
205
I want the girl, not you
206
That little devil child is him
207
Card
208
Sudden attack
209
Toxic wounds
210
Past contention
211
Confidence
212
For your sake
213
Haunted house
214
Haunted House 2
215
The man is a ghost
216
Three princes
217
A distraction powder
218
Crazy fantasy of Evan Herlands
219
Disguises end in disaster
220
Vanish without a trace
221
Where are you?
222
You are that?
223
End of this story
224
Up Di Profil Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!