Episode 3

Tidak banyak yang dapat aku lakukan setelah datang, hingga tidak terasa seminggu telah berlalu. Selama berada di kota, Ayah dan ibu telah memiliki aktivitasnya masing-masing hingga aku yang penggangguran akhirnya jenuh seorang diri dirumah.

Ayah masih bekerja diperusahaan sebagai penasehat hukum, sedangkan ibu kembali bekerja di puskesmas tidak jauh dari kekediaman kami.

Setelah menggeluhkan hal yang sama terus menerus, mereka menyarankan agar aku menggelilingi pusat perbelanjaan dan bergembira saja. Dengan power of kepepet akhirnya kutinggalkan rumah dan menggikuti saran dari ayah dan ibu.

aku sudah duduk nyaman diatas taksi, jalanan benar-benar macet hingga membuatku jengah dan hampir mati dalam kebosanan. Memang indah, barang-barang brand mahal juga ada disini dan itu lengkap dibanding di kotaku, pekerjanya juga cukup ramah, tidak semua sih tapi masih terbilang wajar.

Terlihat ada banyak jejeran toko makanan dihadapannya, dia memasuki cafe yang terlihat cukup unik dan kurang pengunjung, ya dia benci dengan keramaian. Setelah memesan makan dan minum seseorang dengan lantang memanggil namanya

"Dewi... " ucap seseorang, iya itu dia, dia gadis biasa yang telah ditinggalkan oleh suaminya di hari pernikahan dan sialnya itu aku.

dengan spontan aku yang merasa disebut namanya menoleh dan mencari sumber suara itu di hadapannya berdiri seorang gadis cantik berpakaian cukup minim dan bermake up tebal.

Wajahnya cukup familiar untukku, tapi bayangan-bayangan akan wajah dan senyum itu melekat jelas pikiranku hingga bibirku tanpa diperintah tersenyum lebar lalu tanpa berkata - kata dia memeluk gadis dihadapanku dengan sangat erat.

"Ana." ucapku masih dalam pelukan wanita itu.

wanita yang sedang dipeluk bernama ana, dia adalah salah satu sahabatnya di SMA dulu. ini adalah pertama kali mereka bertemu setelah pelulusan SMA.

Cukup banyak drama yang telah ana lewati selama ini, Yang kutahu setelah lulus SMA ana akan dinikahkan oleh orang tuanya, lelaki pilihan orangtua ana adalah salah satu anak dari penggusaha batu bara di salah satu kota, ternyata ana lebih memilih kabur dari rumah dibanding harus dinikahkan, mengingat kembali cerita ana, aku juga teringat akan masa kelamnya terasa sangat menghancurkan hati.

"senang sekali melihatmu disini, apa yang kau lakukan di kota ini?" tanyanya dengan antusias.

"memperbaiki kehidupan dong, kau sendiri bagaimana?" tanyanya juga tak kalah antusias dibanding aku.

"ceritanya panjang ana, kau sendiri dengan siapa kau disini?" tanyaku lagi

"alone, kau tahu kan? Mariana Iskandar sudah tercoret dari KK jadi harus kerja keras untuk makan, bagaimana denganmu kau tidak mungkin dibuang orangtuamu kan?" ujarnya datar namun wajahnya terlihat biasa saja.

“enak saja. Aku di sini bersama keluargaku. Mereka berdua sibuk bekerja sedangkan aku pengganguran. Awalnya aku di sini berharap bisa bersenang-senang nyatanya tidak” keluhku.

“waoo bagus kalo begitu, selamat datang di kota besar yang menyediakan tempat hibiran yang menyenangkan di banding kota kecil kita. Ayolah baby, kau belum menemukan ke senangan yang kau cari saja jadi kau merindukan tempat kelahiran kita” ujar Ana menasehati sambil menggarahkan pandanganku ke arah keramaian.

"yapsss kota kecil kita memang tidak semenarik kota ini, tapi disana banyak kenangan juga banyak hal yang dapat menarik kita tuk kembali” ujarku masih dengan lesu.

“came on, kota ini lebih baik.memang sih disini tingkat keriminal, biaya hidup tinggi, tapi setidaknya aku tahulah ada tempatku pulang dibanding didesa"

"mm kau benar, jadi apa yang kau lakukan disini?" tanyaku sekali lagi sekaligus menghalihkan pembicaraan.

"nguli apa pun deh asal kenyang dan ngak jadi gelandangan di sini" kata ana dengan suara datar.

"...." mendengar hal itu aku mengalihkan perhatian keluar jalanan dan memang benar kehidupan kota memang keras.

Pembicaraan kami terus belanjut dimulai dari kabar orang tua ana, kala kami membicarakan tentang mereka kulihat wajah ana sedikit berubah seakan mendengar kabar tentang orangtuanya dariku semakin menambah rasa rindu pada kedua insan yang menjadi penyebab dirinya ada di bumi ini.

“mereka baik-baik saja, masih sehat bahkan setahuku kakakmu baru saja melahirkan anak perempuan yang sangat lucu”

“ooo” jawab ana dengan nada suara lesu.

“kutahu kau merindukannya, kamu sudah pernah berusaha menghubungi mereka?”

“mmm” gumam ana.

“terus hasilnya bagaimana?”

“kau tahu bapakku seperti apakan? Dia hanya memikirkan harta, bahkan berani menjualku pada bandod sialan itu, awalnya aku masih sering bertukar kabar dengan mama tapi saat bapak tahu, dia membentakku lalu nomornya ibu tidak aktif lagi” jelas ana dengan luapan emosi yang tidak tertahan.

“kau yang sabar saja, tunggu bapakmu mati baru pulang kerumah kalo gitu” nasehatku asal tapi sukses membuat kami berdua tertawa.

“iya kalo laki-laki itu mati duluan kalo ibuku yang mati kehabisan sabar gara-gara bapak kan lucu. Dimana pun itu asal ada mama namanya pulang, kembali kesana tanpa mama juga ngak guna kali” kata anah sedikit kesal.

“terus bagaimana dengan kau, apa yang ku lewatkan setelah kita tidak ketemu lagi” tanya ana dengan wajah penasaran.

Menggalirlah cerita tentang lingkungan kami setelah ana kabur dari rumah, pernikahan teman-teman kami, gosip tentang tetangga, musibah yang di alami orangtua ana, hingga sampailah kala aku menceritakan masa laluku yang pahit.

Tidak ada yang ku tutup-tutupi dari ana. aku yakin, walaupun ucapan ana kadang kasar, tapi dia adalah salah satu sahabat terbaikku. Kala cerita sudah ku ceritakan dengan lengkap, ana berkata

“jadi apa statusmu sekarang? Janda atau kawin?” ujar ana mengalihkan pembicaraan.

“entalah, mungkin seharusnya aku mengajukan pembatalan pernikahan dulu tapi gak bisa karena aku hampir jadi orang gila”

“cih kasihan sekali kau” ujar ana kembali mengejekku. Tak ada rasa marah ataupun kesal dengan perkataan ana karena menurutku memang aku patut dikasihani dulu, tapi itu dulu.

kami terlihat sangat antusias dan senang mengisahkan dirinya masing-masing. Cerita kami tidak lepas dari sengsara kehidupan ana setelah meninggalkan rumah.

Ana lalu memberikanku sebuah alamat perusahaan sembari memberitahu apa saja yang diperlu kusiapkan untuk mengisi surat lamaran. Ana juga sedikit menggajari menggenai tugas dan hak sebagai seorang sekertaris. sekali lagi ana berkata

"Pokoknya saat kamu sampai disana beritahu aku biar aku nelpon pihak HRD disana yaa?" perintahnya.

Ana itu orangnya simple saking simple dan tidak ingin ribetnya jalan tikus pun akan dilewati asal sampai ditempat tujuan dan aku tidak ingin terjebak lalu ikut merangkak bersama ana.

"Ada hubungan apa diantara kalian?." Tuturku dan lebih menuntut tiada ampun.

"simbiosis mutualisme dong" kata ana pada akhirnya, dan kalimat itu sukses membuat daiku semakin mengkerut saking tidak menggertinya dengan ana.

"Dalam hal?"

"mmm itu hehehe" ujar ana sambil cenggengesan dan sedikit salah tingkah.

"Kamu ngak maen serong ma pihak HRD itu kan?"

"Hehehe sedikit tapi itu dulu" ucap ana dengan wajah tanpa rasa bersalah

mendengar itu aku, melayangkan cubitan dan pukulan untuk ana. aku tahu ana itu genit dan pandai nerayu orang tapi apa semua orang bisa takkluk karena rayuan ana?.

langit sudah menjadi gelap akhirnya kami memutuskan pulang karena rumah mereka berlawanan arah jadilah aku dan ana pulang secara terpisah. aku sudah sangat bahagia dengan hari ini sahabatnya ada disini dan sahabatnya memberi pekerjaan apa lagi coba?.

sedikit bebanku terangkat, dan mungkin saja karena akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidangku.

"selamat tinggal masa kelam dan selamat datang hari bahagia" ya seperti itu harapanku.

Terpopuler

Comments

Titin Suryani

Titin Suryani

pov-nya ga jelas. pov org ke 1 bercampur dengan pov org ke 3

2022-02-09

0

Sazia Almira Santoso

Sazia Almira Santoso

semangt

2021-05-31

0

Ibet Indahbetta

Ibet Indahbetta

bagus,tp knp kya lg g baca novel

2020-12-05

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!