Amel sudah melepas gaunnya dan kembali mengenakan pakaian biasa yang tadi ia pakai,
" Apa setelah ini kamu akan kembali ke kantor ? " tanya Amel dan Alfin mengangguk.
" Apa ayah belum memberimu libur ? "
" ayah sudah menyuruhku istirahat dari tiga hari yang lalu tapi aku harus menyelesaikan semua pekerjaanku terlebih dahulu karena tidak mungkin semuanya aku limpahkan pada Nathan " jelas Alfin dan Amel menganggukkan kepalanya mengerti.
" Baiklah , berhati hatilah dalam melakukan apapun" pinta Amel.
" Tentu sayang , aku tidak ingin sesuatu hal apapun yang akan membuat pernikahan kita tertunda " saut Alfin tersenyum.
" Sampai bertemu di hari pernikahan kita " lanjut Amel sambil memeluk Alfin , ia menghela nafas rasanya tidak ingin berpisah walau hanya beberapa hari sebelum hari bahagia mereka.
" Tunggu nona , tuan " ucap Larry tiba tiba membuat Amel melepas pelukkannya.
" Ada apa Larry ? " tanya Amel.
" Kami sudah menyiapkan makan siang untuk customer terhormat kami ini " jelas Larry.
" emm.. Terimakasih Larry , tapi kak Alfin harus segera kembali ke kantor "
" Tidak apa apa sayang " sambung Alfin.
" Tapi kamu harus kembali ke kantor " ujar Amel.
" Aku tidak buru buru dan tidak sopan menolak pemberian orang lain , lagian kita memang harus menikmati lunch dengan status terakhir pacaran kita , karena selanjutnya kita akan menikmatinya dengan status kita yang baru sebagai suami istri " ujar Alfin tersenyum dan Amel hanya mendelikkan matanya malu , rasanya masih canggung mendengar kata suami istri di antara hubungan mereka.
" Terimakasih Larry , boleh kamu tunjukkan dimana ruangan makannya " ucap Amel.
" Dengan senang hati " ujar Larry dan berjalan lebih dulu menuju ruangan yang akan menjadi tempat makan siang calon pengantin itu.
" Ini sangat special Nona " ucap Larry pada Amel , sebelum membuka pintu.
" Terimakasih Larry , sungguh tidak menyesal kami menggunakan jasamu " jawab Amel tersenyum dengan tangan yang menyatuh pada lengan Alfin.
klek " pintu terbuka dengan Amel lebih dulu masuk kedalam ruangan.
SURPRISEEEE " teriak dua perempuan dari dalam , Amel masih mematung dengan wajah yang begitu terkejut .
" Kalian membohongiku " ucap Amel dengan air mata yang sudah berlinang di pipinya , melihat Green dan Elin di hadapannya dengan ruangan yang di penuhi dekor lucu berwarna pink kesukaannya sungguh suprise yang tidak pernah ia bayangkan.
cup cup cup " ucap Green dan Elin tertawa , lalu memeluk tubuh amel yang sudah menangis sesegukan.
" Aku kira kalian tidak perduli dengan hari pernikahanku " ucap Amel di dalam tangisannya
" Jangan bodoh , mana munkin kami melakukan itu " ucap Green memeluk gemas perempuan yang sebentar lagi akan resmi menjadi adik iparnya.
" Kenapa kau membohongiku ? " ucap Amel lagi pada Elin.
" ya karena suprise bodoh , mana mungkin suprise di kasih tahu " jawab Elin yang tidak kalah gemas pada Amel.
" Sejak kapan kalian merencanakan ini ? " tanya Amel lagi.
" Kau terlalu banyak bertanya Mel , itu tidak penting yang terpenting sekarang apa kau bahagia ? " tanya balik Green dan Amel segera menganggukkan kepala.
" Bahkan sangat bahagia " ucapnya yang kembali menangis.
" Kami sudah menyiapkan ini jauh jauh hari dan kau lihat kami memakai gaun yang kau siapkan " timpal Elin sambil memutar tubuhnya menggunankan gaun berwarna putih yang memang di siapkan Amel untuk mereka.
" Kapan kalian kerumahku " tanya Amel karena terakhir kali saat mengetahui kalau Elin akan kembali ke Indonesia satu hari sebelum pernikahannya membuat Amel kecewa dan meletakkan gaun itu ke dalam kotak besar lalu memasukkannya kembali ke dalam lemari , ia pikir gaun itu tidak akan pernah terpakai karena mereka tidak memiliki waktu untuk berfoto seperti keinginannya.
" Kau tidak perlu tahu dan sekarang pakai gaunmu " ucap Green sambil memberikan gaun berwarna pink dan mahkota berwarna perak.
" Apa aku sudah boleh masuk ? " tanya Alfin di depan pintu.
" Tunggu sebentar " teriak Amel , yang sedang mengganti bajunya dengan gaun.
"Apa kamu sudah mengetahui ini sayang ? " tanya Amel pada Alfin yang sudah masuk kedalam ruangan berdekor pink itu ,A
Alfin menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
" Ternyata kamu tega ya " gerutu Amel.
" Hanya untuk sekali itu saja aku biarkan kamu menangis dan demi rencana gila kedua sahabatmu ini " jelas Alfin tertawa.
" cukup ya , jangan membuat aku muak " gerutu Elin kesal.
" Dasar jomblo " ledek Amel.
" Jaga mulutmu ya mel , walau jomblo tapi aku jomblo yang elegan " sahut Elin.
" Apa aku terlambat ? " tanya Nathan yang baru saja datang dengan kemeja putih .
" wah ternyata semuanya memang sudah di rencanakan , aku memang sedikit bingung kenapa hari ini penampilan kak Alfin begitu santai " ujar Amel ,karena hari ini alfin juga mengenakan kemeja berwarna putih.
" Aku memang beruntung mempunyai sahabat yang otaknya cukup lemot sepertimu mel " timpal Green tertawa , karena jika orang lain pasti akan curiga kenapa tiba tiba ada lunch mendadak dan Alfin begitu santai dengan penampilannya.
" Bukan lemot ya ,itu karena aku selalu berpikir positif pada orang lain " sahut Amel tidak ingin kalah.
" Terserah , sekarang kita mulai acara kita dan jangan berpikir kalau kau akan berfoto dengan wajah cantikmu itu " ucap Elin yang sudah mengeluarkan kotak make up yang ia bawa.
"Kalian mau apa ? " tanya Amel yang curiga apa yang akan di lakukan oleh Green dan Elin pada wajahnya.
" Diam , ini resiko menjadi pengantin dan aku rela datang jauh jauh demi hari ini " ujar Elin yang sudah mendudukan tubuh Amel pada salah satu kursi di dalam ruangan.
" Jadi kau tidak ihklas Lin ? " kata Amel yang sudah tidak bisa berbuat apa apa di balik tubuh Green dan Elin.
" Kau terlalu banyak biicara nona " ujar Elin kesal.
" Done princes , kita selesai " ucap Green setelah selesai menggambar wajah Amel , Alfin dan Nathan manahan tawanya melihat hasil karya Green dan Elin.
"wah kalian jahat Greenmembuat calon istriku sampai begini ," ujar Alfin menahan tawanya.
" Tidak apa apa kak , tidak mungkin dia terus terlihat cantik ,sekali kali seperti ini tidak apa apa , dan inilah yang membuat aku ingin cepet pulang," kata Elin tanpa rasa bersalah melihat wajah Amel yang tidak ubah seperti papan putih dengan lukisan anak kecil atau dengan bahasa kasarnya , berantakan.
Amel hanya pasrah dengan apa yang di lakukan Green dan Elin , terserah kedua sahabatnya ingin melakukan apa pada dirinya, karena surprise yang di berikan oleh mereka adalah penyempurna kebahagiaannya hari ini.
" Sekarang waktunya kita foto " teriak Green begituber semangat ,
dan mereka dengan segera mengambil posisinya masing masing , bergaya sesuka mereka dengan kilat lampu camera yang terus menyala di ruangan , Green memang sudah menyiapkan segalanya termasuk fotografer yang akan mengabadikan moment bahagia mereka hari ini
" Thanks guys " ucap Amel dengan mata yang kembali berkaca kaca , sungguh hari yang luar biasa dengan surprise yang luar biasa , ia terus tersenyum menatap hasil foto mereka di dalam camera , Elin yang berada di tengah antaranya dan Alfin dan juga Green dan Nathan.
Sangat terlihat di foto itu kalau mereka sangat bahagia , walau terlihat ada yang kurang namun mereka tidak akan mengungkitnya , biarkan hari ini bahagia dan menempatkan tempat Elin di posisi yang memperlihatkan bahwa ia tidak sendiri , empat orang ini akan terus menjaganya sampai kapan pun .
" Terimakasih untuk surprise luar biasanya., aku sangat menyayangi kalian " ucap Amel yang sudah menangis denganbahagia.
" Kami lebih menyayangimu " ucap Green dan Elin bersamaan dan langsung memeluk tubuh Amel di ikuti Nathan dan Alfin.
ckrek " moment itu kembali di abadikan oleh fotografer dengan tersenyum , dirinya yang datang hanya untuk mengambil foto , juga bisa ikut merasakan kebahagiaan yang di rasakan oleh lima pemuda itu .
jangan lupa vote , like dan coment🤗
dan sekali lagi terimakasih atas segala dukungannya🙏😇💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
adning iza
bner² msih nyeseggg
2023-01-04
0
Lia Rochmatuz
Kasihan Elinnnn😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
2022-05-14
0
Lini Andi
jadi ingat pas resepsi natan dan gren 😭😭😭😭
2021-12-18
0