" Hay Meili " sapa Elin pada gadis yang sedang duduk di kursi taman dengan handphone di tangannya.
" Oh hay Lin , aku legah karena bertemu denganmu " sahut Meili sambil menghela nafas , Elin tersenyum mendengar kata kata ambigu dari gadis yang sudah menjadi teman dekatnya selama berada di New York.
" Ada apa ? " tanya Elin yang langsung duduk di samping Meili.
" ntahlah , aku hanya sedang berpikir kenapa hidupku begitu menyebalkan " gerutu Meili dengan wajah yang di tekuk , ia kembali merasa kesal mengingat kejadian tadi pagi di meja makan saat sarapan.
Viona ibundanya memberitahukan bahwa sebentar lagi ia akan di pertemukan dengan laki laki yang sudah di jodohkan dengannya , mendengar itu tentu Meili menjadi kesal , tanpa bertanya ia langsung meninggalkan meja makan tanpa pamit dan langsung pergi hingga sampai di Parson School dan bertemu Elin sekarang.
" Ceritakan padaku apa yang sedang terjadi denganmu " tanya Elin tersenyum.
" Aku sudah yakin , moodku akan kembali membaik saat bertemu denganmu" ucap Meili tertawa tanpa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
" Meili aku serius " kata Elin berdelik kesal karena merasa di permainkan oleh teman barunya ini , sedangkan ia sudah cukup khawatir melihat wajah Meili yang tiba tiba terlihat gelisah , karena selama mereka berteman Meili adalah gadis periang tidak pernah memperlihatkan wajah gundahnya seperti hari ini.
" Sudahlah , aku tidak apa apa , bertemu denganmu moodku sudah kembali normal " ujar Meili tertawa dan merangkul pundak Elin.
" hmm.. baiklah , ceritakan padaku jika kamu sudah siap untuk berbagi " kata Elin tersenyum pada Meili , ia tidak akan memaksakan Meili untuk bercerita , karena itu cara kerja dalam pertemanan , tidak ada peraturan untuk selalu menceritakan semua rahasia karena gunanya seorang teman adalah mendengarkan dan menampung dengan baik setiap cerita , saat teman itu sendiri sudah siap untuk menceritakan masalahnya.
" Siap Nona , bagaimana kalau hari ini aku traktir makan dan kau bisa makan sepuasnya " ujar Meili.
"Tidak perlu Meili , aku sudah kenyang "
" Jangan menolak rejeki di pagi hari Nona " sahut Meili dan segera menarik tangan Elin tanpa permisi menuju resto dalam kampus.
****
" Hay Meili " sapa seseorang dengan tersenyum dan masih mengunyah makanannya Meili mendongakkan kepalanya mendengar namanya di sebut .
" Mike " teriak balik Meili dan segera beranjak dari duduknya untuk memeluk laki laki yang tidak lain adalah sepupunya.
" Duduklah " ajak Meili pada Mike dan Mike dengan segera membuka kursi yang berada di hadapan Meili , yang juga berada di sisi kiri Elin.
" Kapan kau pulang Mike ? dan sedang apa kau di sini ?" cercah Meili dengan pertanyaan karena yang ia tahu kalau Mike sedang berada di Jerman di tempat keluarga besar mereka tinggal.
" Aku pulang dua hari yang lalu dan aku memutuskan untuk tinggal dan sekolah di sini bersamamu " jelas Mike tertawa.
" What , mengapa kau tidak pernah mengatakannya , dan ada apa dengan keputusan mendadakmu ini huh " cercah Meili dengan tertawa.
" Simpan semua rasa penasaranmu nanti Meili , apa kau tidak ingin memperkenalkan temanmu ini padaku " ucap Mike dengan mata yang melirik pada Elin.
" Astaga sorry , Elin ini kakak sepupuku Mike , dan Mike ini Elin teman terbaikku selama di New York " ucap Meili memperkenalkan dua orang yang berada di mejanya ini , Elin menggelengkan kepalanya mendengar kata kata Meili memperkenalkan tentangnya , rasanya kata teman terbaik masih belum cocok untuk pertemanan mereka yang baru di mulai dua bulan belakangan ini.
" Hay , Elin " sapa Elin tersenyum dan mengulurkan tangannya lebih dulu pada Mike.
" Mike " ucap Mike tersenyum.
" Teman , aku kira dia keluarga dari tante Viona " ucap Mike lagi , karena melihat wajah asia Elin , yang mempunyai ciri yang sama dengan wajah ibunda Meili yang juga berasal dari Indonesia.
" Mungkin dia memang keluargaku Mike " ujar Meili tertawa.
Elin yang tidak mengerti dengan pembicaraan dua orang di hadapannya ini hanya bisa tersenyum karena sampai hari ini Meili belum menceritakan tentang keluarganya , termasuk asal ibundanya yang berasal dari negara yang sama dengan Elin.
" Senang bertemu denganmu Elin " ucap Mike tiba tiba dan tersenyum ramah pada elin.
" Senang juga bertemu denganmu Mike " balas Elin.
" Jangan coba coba berani mendekati sahabatku Mike " peringat Meili dangan mata yang menatap tajam ke arah sepupunya , Mike tertawa mendengar ancaman Meili.
" Elin , apa kamu ingin berteman denganku " tanya Mike tiba tiba.
" Tentu " sahut Elin langsung dan Mike langsung melebarkan senyumnya menatap ke arah Meili.
" Aku bukan orang jahat Meili , tidak ada larangan dari negara untuk berteman dengan siapapun " ucap Mike dengan tertawa.
" Terserah , ingat Mike tidak ada perasaan lebih dari teman pada Elin , dia sahabatku dan kau saudaraku dan aku benci berada dipertengahan ini "
" Calm down Meil ini masih sangat awal " ujar Mike tertawa.
" Tapi aku cukup tahu denganmu dan tatapanmu itu Mike " sahut Meili tanpa senyuman dan Mike hanya tertawa dan menggelengkan kepala melihat tingkah adik sepupu di hadapannya ini.
" Jangan di hiraukan ucapan Meili lin" ucap Mike pada Elin dan untuk gadis cuek seperti Elin , obrolan antar saudara itu tentu tidak menggangu apa apa pada dirinya , sejak kapan ia peduli dengan urusan orang lain , apalagi untuk orang yang baru ia kenal.
****
" Tuan , hari ini sudah ke sebelas kalinya Nona Hannah menghubungi saya untuk meminta berbicara dengan anda " ucap Reza asisten Daniel , mereka sedang berada dalam mobil di perjalan setelah usai menghadiri meeting bersama klien.
" Kau bisa memblokir nomornya Reza " ucap Daniel dingin dengan mata yang masih terpejam dan jari yang memijat pelan dahinya .
Reza terdiam dan melirik sebentar pada bossnya , ia sudah menyadari tentang keretakan hubungan Daniel dan Hannah , namun ia cukup terkejut kalau bossnya bisa sedingin ini dengan gadis yang pernah begitu di cintainya kemaren.
" Dia meninggalkan banyak pesan , Apa tuan ingin melihatnya ? " ucap Reza lagi dengan hati hati.
Daniel menghela nafas dan membuka matanya " aku sudah tidak ingin melihat atau mendengar apapun tentang dirinya , apa kau mengerti , hentikan semua akses yang akan berhubungan dengannya termasuk kontakmu " ucap Daniel dengan wajah dinginnya.
" Baik tuan " sahut Reza yang tidak ingin kembali berbicara , ia sangat tahu bahwa bossnya sedang berada dalam mood yang tidak baik.
dan yang bisa Reza lakukan adalah menuruti semua ucapannya , sebenarnya ia merasa kasian dengan Hannah mantan kekasih bossnya itu , karena sudah dua bulan terakhir ini terus menghubunginya untuk tetap mencoba berbicara dan bertemu Daniel , namun kembali seperti ini setiap Reza mengatakan tentang Hannah , Daniel hanya akan mengeluarkan wajah dan perkataan dinginnya.
Perempuan itu seperti sudah tidak berarti apa apa lagi untuk bossnya dan untuk semuanya Reza tetap memilih untuk tidak mencampuri urusan pribadi Daniel walau Hannah sudah menjelaskan semuanya dan ia juga mengerti bagaimana berada di posisi Hannah selama ini , begitu kesepian , semua orang berpikir begitu beruntung hidup seorang Hannah di cintai oleh laki laki yang di kagumi oleh hampir semua kaum wanita di negara ini , namun mereka tidak tahu yang di miliki Hannah hanyalah statusnya sebagai kekasih seorang DANIEL REMKEZ , karena selama menjadi perempuan Daniel hanya hitungan jari mereka berkencan selayak pasangan seperti biasanya , selebihnya lelaki itu akan sibuk dengan pekerjaan tanpa peduli bahwa Hannah sering merindukannya .
" Reza , cancel semua jadwalku untuk tiga hari akhir pekan ini" ucap Daniel tiba tiba.
" Apa tuan ingin melakukan sesuatul " tanya balik Reza yang tidak mengetahui rencana bossnya untuk pekan ini , sedangkan untuk satu bulan kedepan semua jadwal Daniel sudah ia atur.
" Aku akan menghadiri pesta pernikahan temanku dan kau bisa mengatur ulang kembli semua jadwalku nanti" jelas Daniel.
"dan tolong selama tiga hari itu , aku tidak ingin ada yang menggangguku " sambung Daniel dan Reza segera menganggukkan kepalanya.
Sebenarnya Daniel bisa menghadiri acara itu hanya dalam satu hari , namun ia berpikir tidak ada salahnya beristirahat dari kesibukannya sebentar dan ia juga berpikir mungkin berada di sana hatinya akan sedikit membaik , ini.
Ia sadar Hannah tak sepenuhnya salah , karena selama ini ia cukup menyadari bahwa ia juga sudah menyianyiakan perempuan itu selama menjadi kekasihnya .
tapi perselingkuhan tidak bisa di maafkan dan Daniel memilih semuanya untuk berakhir walau hatinya masih ada Hannah , perempuan yang tidak bisa di lupakan begitu mudah dari hatinya.
jangan lupa vote , like dan coment🤗
dan sekali lagi terimakasih atas segala dukungannya🙏😇💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Ita rahmawati
jgn keluarga meili in adalah keluarga kandungny elin,,,walaupun terlalu dini tp it yg ad dibnakku saat mmbca perckapan mreka 🤭🤭🤭🤭
2023-01-17
0
Lia Rochmatuz
Apa mungkin daniel juga mengenal Alfin atau Amel mungkin
2022-05-13
0
Sandy Ditha
bener sekali, aq jg gak bakal memaafkan perselingkuhan apapun alasan nya.. 👍🏻👍🏻
2022-02-28
0