Wish I could, I could've said goodbye
I would've said what I wanted to
Maybe even cried for you
If I knew it would be the last time
I would've broke my heart in two
Tryin' to save a part of you
Don't wanna feel another touch
Don't wanna start another fire
Don't wanna know another kiss
No other name falling off my lips
Don't wanna give my heart away
To another stranger
Or let another day begin
Won't even let the sunlight in
No, I'll never love again
I'll never love again, oh, oh, oh, oh
When we first met
I never thought that I would fall
I never thought that I'd find myself
Lying in your arms
And I want to pretend that it's not true
Oh baby, that you're gone
'Cause my world keeps turning, and turning, and turning
And I'm not moving on
Don't wanna feel another touch
Don't wanna start another fire
Don't wanna know another kiss
No other name falling off my lips
Don't wanna give my heart away
To another stranger
Or let another day begin
Won't even let the sunlight in
No, I'll never love
I don't wanna know this feeling
Unless it's you and me
I don't wanna waste a moment, ooh
And I don't wanna give somebody else the better part of me
I would rather wait for you, ooh
Don't wanna feel another touch
Don't wanna start another fire
Don't wanna know another kiss
Baby, unless they are your lips
Don't wanna give my heart away
To another stranger
Don't let another day begin
Won't let the sunlight in
Oh, I'll never love again
Never love again
Never love again
Oh, I'll never love again
Lagu milik Lady Gaga kembali terdengar di radio di dalam taksi yang Elin tumpangi menuju apartementnya , setelah menempuh perjalanan lebih dari delapan jam , akhirnya Elin sampai di kota tujuannya , NEW YORK.
Elin mengarahkan pandangannya keluar jendela mobil , rintik hujan dan lagu itu seolah menggambarkan isi hatinya sekarang .
"If I knew it would be the last time
I would've broke my heart in two
Tryin' to save a part of you" bibir Elin ikut bergerak mengikuti lirik lagu yang masih terputar di dalam radio dan tanpa ia sadari , air matanya sudah ikut menetes di wajah halusnya ,
rintik hujan dan lirik lagu yang begitu menyentuh adalah paduan yang sangat cocok untuk hati yang berada dalam kegundahan .
" Maafkan aku " ucap Elin saat menyadari jika sopir taksi sedang menatap heran dari kaca sepion depan mobil.
" Tidak apa apa Nona , apa ada yang bisa saya bantu ? " kata pak sopir tersenyum ,
" tidak ,Tterimakasih pak " jawab Elin dan membalas tersenyum pada sopir taksi yang jika di perkirakan sudah berumur hampir 60 tahun.
****
Elin duduk di sofa dengan ruangan yang masih berbalut dengan kain putih , matanya menatap ke luar, melihat pemandangan kota New York dari dalam apartementnya.
Dengan dinding yang keseluruannya terbuat dari kaca , membuatnya bisa menatap puas setiap sudut kota New York.
LEONARD STREET (56 leonard) adalah apartement mewah yang menjadi tempat tinggalnya selama ia berada di kota terpadat di dunia itu , ia sengaja memilih Leonard , karena berada di pusat kota dan letaknya tidak jauh dari PERSON SCHOOL OF DESIGN Universitas ternama di AMERIKA yang akan menjadi tempatnya bersekolah nanti , hanya butuh waktu 16 menit jarak tempuh antara LEONARD STREET dan PERSON SCHOOL dan itu sudah ia perkirakan.
Elin menarik nafasnya karena kesepian yang benar benar baru ia rasakan , tanpa keluarga dan kedua sahabatnya.
Di hidupkan layar hape yang sejak tadi terus ia genggam dan mencoba untuk menghubungi salah satu sahabatnya , namun ia urungkan saat melihat jam yang menunjukan angka 3 karena perbedaan waktu 12 jam , berarti di Indonesia sedang berada di waktu jam tiga pagi.
Kembali ia letakan hapenya di sofa samping ia duduk dan kembali menatap sore kota New York yang masih di penuhi awan mendung dan rintik hujan.
" Sepertinya cuaca sedang mengerti perasaanku" ucapnya dengan garis bibir yang ia paksakan untuk melengkung ke atas , lalu matanya kembali menatap setiap sudut ruangan yang sekarang menjadi tempat tinggal barunya , yang jauh dari suara hingar bingar orang orang terdekatnya.
Belum satu hari ia di sini namun rasa rindu tentang suasana Kota Jakarta sudah ia rindukan.
" Aku pasti bisa " ucapnya lagi dan kemudian beranjak dari sofa menuju kamar utama , ruangan yang akan menjadi tempatnya berisitirahat dari segala kepenatan aktifitasnya nanti.
Setelah berganti pakaian Elin membersihkan semua ruangan yang sebenarnya memang sudah bersih , ia hanya kembali menata sesuai keinginannya , memajang berbagai macam foto dalam figura yang ia bawa dari Indonesia , foto kedua orang tuanya berserta tama dan adik bungsunya , foto ia bertiga bersama Green dan Amel dan tidak tertinggal foto si kecil Naina , gadis kecil yang begitu ia cintai.
Elin kembali menarik nafasnya saat mengeluarkan figura yang bergambarkan 6 orang dan itu adalah foto ketika mereka berada di Lombok tepatnya di pantai Kuta dan saat Gery masih ada , Elin mengusap kaca figura dengan mata yang berkaca kaca , di gambar itu bergitu terlihat kalau mereka sedang bahagia dan ia berada dalam pelukan Gery .
" Mengapa semua begitu cepat berlalu" gumam Elin dengan jari yang terus mengusap kaca figura , tepatnya di wajah laki laki yang begitu ia rindukan.
" Senyum ini , aku merindukannya Tuhan " ucapnya lagi dengan air mata yang sudah jatuh di pipinya.
Dua tahun sudah berlalu namun tidak ada sedikit pun yang terlupakan dari kenangan mereka , yang sampai saat ini setiap mengingatnya akan menimbulkan rasa sesak di hati Elin.
Kembali ia hapus air matanya dan meletakan foto itu di atas meja kecil di antara sofa.
dan ia kembali mengambil satu figura terakhir di dalam tasnya dan itu adalah foto ia dan Gery berdua , foto yang di ambil di malam Gery mengungkapkan isi hatinya dan di hari ulang tahun pertama yang ia syukuri , malam yang paling membahagiakan untuknya , namun sekarang , malam itu akan menjadi kenangan yang menyakitkan yang menggores hatinya setiap kali menginggatnya kembali.
Ia beranjak dan membawa foto itu berjalan menuju kamarnya.
" Aku masih meletakan kamu di tempat yang terbaik " ucapnya sambil meletakan foto itu di atas nakas di samping tempat tidur.
Elin kembali menghela nafas , menatap foto di hadapannya.
" Maafkan aku masih menangis , tapi aku sangat merindukanmu " ucapnya dengan air mata yang tanpa pamit mengalir di pipinya.
Elin membenamkan wajahnya di antara kedua kaki yang bertumpuh , biarkan malam ini dia menangis sejadi jadinya , meratapi yang semua terjadi dan merindukan seseorang yang memang begitu ia rindukan , kesedihannya bukanlah kesalahan , ia pantas meluapkannya karena hanya ia yang tahu bagaimana kondisi hati dan perasaannya sekarang.
Menangislah malam ini karena besok ia sudah harus siap menjalani kehidupan baru yang akan ia mulai.
jangan lupa vote dan coment , dukungan semua readers begitu bermanfaat untuk saya🙏🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
JeliTa
selalu aja mewek klo kisah Gery muncul
2023-07-07
1
~♡Śęřlý~M¤m'Îķ♡~
sesuatu yang berharga akan sakit jika kehilangan,,, 11 tahun berlalu tapi masi sesak didada jika teringat🥺
2022-07-23
0
Ayuna
ya ampun masih bab awal2 masih dibuat mewek aja.... Geryyyy.....
2022-04-03
1