Perjalanan Baru

Elin masih berjongkok di ujung jalan dengan membenamkan wajahnya , air mata yang sejak tadi ingin keluar sudah tidak bisa lagi iya tahan.

Bohong kalau ia mengatakan bahwa semuanya sudah baik baik saja , ia hanya mencoba untuk baik baik saja , berulang kali ia menarik nafas saat berbicara di makam laki laki yang pernah memiliki sepenuh hatinya itu,

menyembunyikan sebuah kesedihan sangatlah menyakitkan , namun untuk terlihat baik baik saja , Elin bersedia menyakiti dirinya sendiri .

" Maafkan aku telah berbohong , mengatakan kalau aku baik baik saja , percayalah aku masih mencobanya , kau tidak perlu mengkhawatirkan aku disini , yang pasti kau harus bahagia di sana " gumam Elin dalam tangisannya.

"Lin" panggil Amel dan Green pelan , yang kini sudah berada di sisi gadis itu.

" Kemarilah " pinta Green dengan menarik tangan Elin dan merentangkan tangannya supaya Elin bisa masuk ke dalam pelukannya.

" Menangislah , jangan sembunyikan apapun dari kita " ucap Green setelah Elin memeluk tubuhnya dan menangis terseduh seduh.

" Jangan merasa sendiri , sampai kapanpun aku dan Amel akan selalu ada untuk kamu dan jangan menutupi apapun , termasuk kesedihan ini " lanjut Green dan berulang kali mencium dahi sahabatnya itu.

" Aku sudah berusaha untuk baik baik saja Green tapi ternyata aku belum sekuat itu , aku masih egois , sangat berharap bahwa ini hanya mimpi , kepergian dia selamanya hanya bunga tidur dan dia masih di sini bersama kita ,

aku merindukannya Green , sangat rindu " ujar Elin , ke dua tangannya mendekap pada wajah menutupi tangisan yang terdengar begitu pilu, Naina yang belum mengerti apapun terus menatap Elin , bahkan hidungnya sudah ikut memerah dan ikut menangis saat melihat Elin menangis.

dan Amel ikut melanjutkan tangisannya dalam pelukan Alfin , semua kesedihan masih belum sepenuhnya hilang , kepergian laki laki itu selamanya  sungguh belum bisa di ikhlaskan sepenuhnya .

" Gery akan sedih kalau kalian seperti ini , untuk memintanya bahagia disana adalah di mulai dari kita di sini dengan mengikhlaskan kepergiannya " ucap Nathan sambil menghapus air mata putri kecilnya.

" Naina mau peluk mama yin " pinta Naina dan Nathan menurunkan dari gendongannya.

" mama yin ,mama yin nggak boleh sedih , kalau mama yin sedih Naina juga ikut sedih " ucap gadis kecil itu yang berdiri di sebelah Green dan Elin yaang sedang berjongkok dan berpelukan,

sambil mengusap bahu Elin , gadis kecil itu terus menangis .

" hey maafkan mama , mama yin janji tidak akan menangis lagi asal sekarang Naina harus tersenyum " ujar Elin yang kini sudah menyudahi pelukannya bersama Green dan menghadap gadis mungil itu.

" Naina sudah tertawa " kata Naina dengan menunjukan sederetan gigi susunya , lalu tangannya menghapus sisa air mata di wajah Elin.

" Terimakasih My princes " ucap Elin dan langsung memeluk putry sahabatnya itu.

" Mari kita pulang cuaca sudah mulai mendung " ajak Alfin.

Dengan masih menggendong Naina , Elin kembali menoleh kebelakang " Aku pamit pergi , beristirahatlah dengan damai " ucapnya dengan mata terpejam , menarik nafas dan memaksakan untuk melengkungkan garis bibirnya.

" Ayo lin " ajak Green sambil mengulurkan tangannya.

" bye " ucap Elin kembali menoleh dan kemudian menyambut uluran tangan sahabatnya.

****

"Apa kau sungguh mau pergi sendiri , kita bisa mengantar dan menemanimu di perjalanan " ujar Green bicara pada Elin , Mereka sudah duduk di kursi ruang tunggu bandara menunggu jam keberangkatan pesawat tujuan ke New York yang akan membawa Elin.

Elin mengangguk " aku bisa sendiri Green , barang barangku tidak terlalu banyak dan kalian juga punya kehidupan di sini " jawab Elin tersenyum .

" Ibu sudah menyiapkan banyak makanan di tasmu " kata Mala mendekat pada anak sulungnya , " Terimakasih bu" sahut Elin tersenyum .

Semua orang ikut serta mengantar ke berangkatan Elin hari ini , bahkan Nathan dan Alfin rela menunda pekerjaannya demi mengantar gadis yang sudah mereka anggap seperti adik mereka sendiri.

" Ingat jangan telat makan nanti dan sempatkan waktu untuk menghubungi Ayah dan Ibu di sini " kata Mala sambil membenarkan pakaian Elin .

" Pasti bu , Elin pasti akan merindukan ayah dan ibu di sini " jawab Elin dengan mimik wajah yang sedikit terlihat sedih.

Sejak dari rumah hingga sampai ke Bandara Amel tidak pernah bicara sepatah kata pun , Dia hanya diam dan terus menatap Elin.

" Mel , sebelum aku pergi apa kau tidak ingin memberi wejangan seperti orang lain " kata Elin tertawa , namun Amel  masih tetap diam dan tidak terlihat segaris senyum pun dari bibirnya.

" mel " panggil Elin pelan dan berjalan mendekat kepada sahabatnya yang masih duduk di kursi .

" hey , Apa kau sedih karena aku pergi " ujar Elin bercanda di hadapan Amel.

Melihat Elin di hadapannya tiba tiba Amel menangis sejadi jadinya , membuat semua orang menjadi bingung bercampur lucu.

" Astaga mengapa kau menjadi cengeng seperti ini mel " ujar Elin sambil memeluk dan mengusap lembut pundak Amel.

" Aku masih tidak ingin kita berpisah " ucap Amel di dalam tangisannya , Elin tersenyum dan Green ikut mendekat pada dua sahabatnya " kita hanya berpisah sebentar mel , di sini kau sudah punya kak Alfin yang akan menjagamu nanti , berhentilah menangis sebelum orang lain mengira aku menyiksamu " kata Elin bercanda , padahal di dalam hatinya begitu sedih karena harus berpisah dari orang orang yang ia cintai.

" Tapi ini untuk pertama kalinya kita berpisah , akan ada yang berbeda saat kamu pergi lin , tidak bisakah kamu membatalkan rencanamu ini " rengek Amel di dalam tangisannya.

" mel , Elin pergi untuk cita citanya dan sebagai sahabatnya kita harus mendukung ke inginannya bukan menghambatnya seperti ini " ujar Green memegang lembut bahu Amel .

" Aku hanya belum siap kalau kita bertiga harus berpisah Green " jelas Amel.

" Aku mengerti perasaanmu mel dan aku juga belum siap untuk itu , tapi kita tidak boleh egois , Elin punya jalan hidupnya sendiri dan ini keinginannya " kata Green dengan mata yang sudah berkaca kaca ,menahan sesak di dadanya .

" Jika kalian mau , kita bisa menyusul Elin besok " timpal Alfin pada tiga perempuan yang masih berbicara sambil menangis .

" Itu tidak lucu Alfin " sahut Amel kesal sambil menghapus sisa air mata di pipinya " aku tidak bercanda sayang , dan jika kau memang tidak ingin berpisah dari elin , kita bisa berangkat di penerbangan selanjutnya " ujar Alfin tertawa .

Tidak lama sudah terdengar suara panggilan jika pesawat yang akan membawa Elin akan segera berangkat.

" Aku pergi dulu jangan sedih lagi oke , kalau kalian seperti ini aku akan membatalkan penerbanganku " ucap Elin sambil memeluk kedua sahabatnya.

Green memalingkan wajahnya  karena air mata yang sudah tidak mampu ia tahan , setelah waktu keberangkatan Elin sudah tiba , rasa sedih di hatinya semankin menjadi jadi sedangkan Amel terus menangis tiada henti ,

"Please berhentilah menangis , aku akan pulang di hari pernikahanmu dan kalian bisa menghampiriku kapan saja , kita masih di langit yang sama Mel " jelas Elin dengan air mata yang sudah ikut menetes di pipinya,

" Sayang berhenti , Elin harus segera berangkat sekarang " ucap Nathan berusaha menghentikan tangisan istrinya.

" Kabari kami segera jika kamu sudah sampai , ingat jangan teledor dan pastikan untuk tidak melupakan apapun , di sana tidak ada kami yang akan mengingatkanmu " kata Green sambil berusaha untuk kembali tegar,

" yes mama " jawab Elin tertawa " mel sudah ya , kita akan secepatnya kembali bertemu , aku pergi oke " ucap Elin sambil menghapus air mata amel.

" kak Alfin aku pergi dulu , terimakasih telah mengantarku dan jaga sahabatku " kata Elin pamit pada Alfin

" semoga sukses dengan semua pencapainmu lin, sampai berjumpa kembali dan kau tidak perlu mengkhawatirkan itu " sahut Alfin dan memeluk tubuh gadis yang sudah di anggap seperti adiknya sendiri.

" Pak Nathan , Terimakasih karena sudah mengantarku , tolong jaga sahabat dan ponakanku " lanjut Elin berpamitan pada Nathan " your welcome lin , jaga dirimu baik baik di sana , oke " sahut Nathan tersenyum dan memeluk sebentar tubuh Elin.

" Ibu , Ayah , Elin pamit , ibu dan ayah harus sehat di sini , jangan telat makan dan terus jaga kesehatan , Elin akan terus memberi kabar dan nanti jika ada waktu tolong jenguk Elin di sana " pamit Elin pada Mala dan Bimo.

Mala langsung memeluk tubuh Elin dan tanpa tersadar air matanya sudah terjatuh " jaga dirimu baik baik , ingat pesan ayah dan ibu  untuk utamakan kesehatan , sealu beri kabar pada ibu dan ayah di sini " ucap Mala dan Elin mengangguk , Bimo masih menunduk berusaha untuk tetap menyembunyikan kesedihannya.

" Ayah Elin pergi , doakan Elin disana dan ayah harus terus sehat disini " pamit Elin memeluk Bimo.

" Aku mencintai ayah " ucapnya lagi dan mencium pipi Bimo.

" Ayah juga sangat mencintamu " kata Bimo dengan mata yang sudah memerah.

" Elin tahu itu " sahut Elin tersenyum.

" Maaf aku terlambat " ucap seseorang yang baru saja datang " dari mana saja kau , hampir saja kakakmu sudah pergi " ujar Mala " sorry mama " sahut Tama tersenyum lalu berjalan mendekat pada Elin dan langsung memeluk tubuh kakaknya.

"Jaga kesehatanmu dan jangan melakukan hal yang aneh di sana , aku menunggu kabar kesuksesanmu di sini " ucap Tama dalam pelukan  " aku pikir kau tidak akan peduli dengan kepergianku " sahut Elin tersenyum dan membalas pelukan adiknya " Bagaimana bisa itu terjadi , walau kau menyebalkan tapi kau satu satunya kakak yang aku miliki dan ya kau sedikit berharga dalam hidupku " ujar Tama tertawa.

" Jaga ibu dan ayah , kabari aku jika terjadi sesuatu di sini dan aku berharapkan semuanya padamu " pinta elin dan melepas pelukannya.

" Percayakan padaku oke , berhati hatilah " ucap Tama.

" oke semuanya aku pergi dulu , jaga kesehatan kalian dan sampai bertemu kembali" pamit Elin pada semuanya. Namun langkahnya kembali terhenti saat melihat kedua sahabatnya masih tertunduk dengan air mata yang terus menetes dari pipi mereka.

" h

Hentikan tangisan kalian , aku tidak bisa pergi jika kalian masih terus seperti ini " ucapnya mendekat pada Amel dan Green.

" Aku akan sangat merindukan kalian " katanya lagi setelah tubuhnya di peluk oleh kedua sahabatnya.

" Pergilah , aku sudah merelakanmu sekarang " ucap Amel dan Elin tersenyum.

" oke aku berangkat , bye semuanya " pamit Elin lagi dengan tersenyum .

" Sayang berhenti menangis , kalau kalian seperti ini ayah dan bunda akan mengira kalau aku dan Alfin menyiksa kalian " ujar Nathan sambil tertawa , Green dan Amel menghentikan tangisannya setelah melihat tubuh Elin sudah mulai menjauh , mereka memutuskan untuk kembali pulang dengan mata yang sudah membengkak karena menangis.

Elin sudah duduk di cabin pesawat , mengencangkan ikat pengamannyadan kemudian kembali menarik nafas

" keinginanku sudah benar ini yang terbaik dan sampai bertemu kembali " ucapnya berbicara pada diri sendiri , sebelum pesawat yang membawanya sudah siap berangkat dan itu berarti perjalanan baru hidup elin akan segera di mulai , di tempat yang baru dan suasana yang baru.

tetap pada dukungannya , jangan lupa vote dan coment 🤗

terimakasih 🙏

Terpopuler

Comments

Diana susanti

Diana susanti

mengharu biru sekali kebetulan abis baca yg my ticher langsung nyambung ke sini jadi berasa banget sedih nya nyesek banget 😭😭😭😭

2023-04-01

0

adning iza

adning iza

😭😭😭😭😭😭😭😭

2023-01-02

0

adning iza

adning iza

😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2023-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Memulai Kembali
3 Perjalanan Baru
4 Menangislah Malam ini
5 Senior Junior
6 Penyembuhan
7 Teman baru
8 Senang Bertemu Denganmu
9 Sebenarnya
10 Rencana
11 Di Tutup Dengan Manis
12 Masih Cukup Beruntung
13 Sangat Bahagia
14 Surprise
15 Sahabat Lama
16 Papa ( Naina )
17 Ijab Kobul Amel dan Alfin
18 Begitu Manis
19 Keluarga Kecil
20 Mengingat Senyumku
21 Perjodohan
22 Aku Harus Bahagia
23 Begitu Manis
24 Jatuh Cinta
25 Permainan Takdir
26 Bertemu Lagi
27 Tidak Menyangka
28 Terimakasih
29 Karena Hanya Itu
30 Tatapan Dingin
31 Sandwich Special
32 Kamu Terlalu Cantik
33 Genggaman Tangan
34 Tangisan Hannah
35 Hari Yang Indah
36 Berbunga Bunga
37 Semua Akan Baik Baik Saja
38 Kenyataan Yang Menyakitkan Hannah
39 Ke Khawatiran Meili
40 Semua Sudah Terjadi
41 Kecemasan Daniel
42 Panggilan video
43 Ancaman Meili
44 Melanggar Janji
45 Kemarahan Daniel
46 Kabar Mengejutkan
47 Daniel dan Elin
48 Kejujuran Hannah
49 Kekalahan Caren
50 Merona Pipi
51 Terlambat Menyadari
52 Apa Yang Terjadi
53 Elin Menghilang
54 Dunia Terlalu Sempit
55 Jangan Egois ( Mike )
56 Mantan Kekasihmu Temanku
57 Kecewa Daniel
58 Tidak Bisa Memaksakan Hatimu
59 Cerita Telah Usai
60 Membuat Gila
61 Aku Tidak akan mengalah
62 Tidak Ada Kabar
63 Kemarahan Meili
64 Cinderellin
65 Beautiful
66 Pertunjukan
67 Kenapa Kau Begitu Polos
68 Kau Akan Menyesalinya !
69 Cinta Yang Terbalas
70 Pagi Hari Setelah Pesta
71 Kau Masih Perempuan Yang Suci
72 Kasmaran
73 Lelaki Normal
74 Kekasih
75 Siapa Sebenarnya
76 Aku MERLINDA
77 Cemburu
78 Pagi Penuh Kejutan
79 Milikku
80 Siapa Dia ? ( Hannah )
81 Di antara Cinta Segitiga
82 Salah Paham
83 Memulai Mimpinya
84 Hari Pertama Magang
85 Hari Pertama Yang Cukup Buruk
86 Jika Kau Benar Benar Mencintaiku
87 Aku Mencintaimu
88 Kami Begitu Menyayanginya
89 Milikku
90 Maafkan Aku Daniel
91 Tidak Akan Pernah Kalah
92 Aku Tidak Sengaja
93 Persaanku Baik Baik Saja
94 Ternyata Aku Masih Manusia
95 Semua Nampak Mengecewakan
96 Keluarga Baru
97 Tolong Kembalikan Kekasihku
98 Kau Terlihat Begitu Kacau
99 Aku Pikir Kau Benar-benar Sakit
100 Tidak Bisa Membencimu
101 Kembali
102 Tolong Selamatkan Dia
103 Terimakasih Elin
104 Aku Mohon
105 Terimakasih telah Kembali
106 Pria Tampan & Pundak yang Nyaman
107 Reymond Remkez
108 Kenapa Kau ingin Melakukan ini ?
109 Seperti Malaikat
110 My Wife
111 Penasaran
112 Lucu & Begitu Rumit
113 Meluluhkan
114 Itu Karena Kamu
115 Mengagumkan
116 Sangat Menakutkan
117 Hukuman
118 Hari Yang Menyenangkan
119 Selamat Ulang Tahun Hannah
120 Tabrakan
121 Kekasih CEO
122 Tidak Jujur
123 Perkelahian Elin & Sharen
124 Untuk Sekali ini Saja
125 Rahasiakan
126 Nyonya Muda
127 Begitu Terkejut
128 Kembali Membaik
129 Rencana
130 Calon Menantuku
131 Kejadian itu !
132 Pilihan Terbaik
133 Makan Siang
134 Menyebalkan !
135 Lorong Tangga Darurat
136 Wanita Murahan
137 Secarik Kertas part II
138 Pelukanmu adalah Solusinya
139 Penangkapan
140 Menyenangkanmu
141 Dia Lelaki Beristri
142 Posesif Daniel
143 Peraturan Setelah Menikah
144 Malaikat Kebaikan
145 Permohonan Sharen
146 Kau Pasti Bisa ( Daniel )
147 Ada apa dengan Kasih ?
148 Selamat tinggal & Terimakasih ( Hannah )
149 Melegahkan
150 Kau Benar-Benar Hebat
151 Cemas ( Elin )
152 Para Juara
153 Harapan Kecil Elin
154 Will You Marry Me !
155 Penuh Drama namun Cantik
156 Tidak Boleh Jauh-jauh
157 Tak Lagi Sepi
158 Semua akan Baik-biak saja saat Kita Bersama
159 Pesta BBQ
160 Dada yang Tiba-tiba Terasa Sesak
161 Maafkan Kami
162 Kenangan
163 Kalian Memang Gila ! ( Green )
164 Bukan Berpesta
165 Dance Floor dan Rencana Pembalasan
166 Di luar dari Rencana
167 Ku Hancurkan
168 Tidak ada Pembenaran
169 Di Dalam Taksi
170 Menggoda dan Karma
171 Sampai Bertemu Elin
172 Jaga Wanitamu
173 Maaf Aku Menangis Lagi
174 Apa Dia orangnya ?
175 Apa Secepat Ini ?
176 Ternyata benar Dia Orangnya
177 Menjelaskan
178 Karena Takdir
179 Baik-baiklah ( Kenangan )
180 Restu Paman Larry dan Bibi Jamie
181 Pikiran Kotor Elin
182 Pucuk di Cinta ulam pun Tiba
183 Kau Begitu Cantik
184 Bukan Kembali tapi Pulang
185 Manis untuk Cerita yang telah Berakhir
186 Cinta yang Tulus
187 Keluhan Seorang Istri
188 Gugup
189 Sudah Saatnya
190 Aku Berjanji
191 Pertukaran Cincin
192 Maaf Papi Terlambat
193 Ketakutan Viona
194 Tenanglah
195 Ada Apa ?
196 Perkenalan Jerry dan Meili
197 Kenangan Indah dengan Orang yang telah Pergi
198 Masih Elin yang Dulu
199 Tapi Malaikat tidak Nyata
200 Permainan Takdir
201 Aku Mengerti
202 Trauma !
203 Hadiah yang Lucu
204 Kiki Warma
205 Apa yang Terjadi Bunda ?
206 Seperti Bungkam
207 Berikan Dia Waktu
208 Dia Hanya Butuh Waktu Untuk Pulih
209 Tolong Bantu Kami Green ( Meili)
210 Daniel Menghilang
211 Berhasil
212 Bangku Taman
213 Tubuh Elin Ambruk
214 Dua Ranjang di Dalam Satu Ruang
215 Traumatic Disorder
216 Ini Jalannya dan Ini Takdirku
217 Flashback
218 Berciuman
219 Elin Sembuh
220 Kamar Pengantin
221 Jangan Lagi Ada Air Mata
222 Bahagialah di Surga
223 Terimakasih Telah Datang
224 Flashback
225 Mencintailah Tanpa Melupakan
226 Penyesalan ( Nathan )
227 Terimakasih, Pernah Ada !
228 Tidak Memihak ( Green )
229 Ada Apa DenganKu ( Amel )
230 Tidak Ada Pesan
231 Selamat Ulang Tahun Sayang ( Daniel )
232 Demi Kelancaran
233 Selalu Ada Pelangi Setelah Badai
234 Welcome To Hot Papa
235 Kau Memang Bisa Di Andalkan
236 Biar ini Menjadi Kejutan
237 Jodoh Siapa Yang Tahu
238 Semangat Jerry
239 Secepatnya Aku akan Kembali
240 Tunggu Aku Kembali
241 Tuhan tidak Akan Sejahat itu
242 Aku Baik-baik Saja
243 Besok Lusa
244 Tidak Tenang
245 Abaikan Saja
246 Apa yang Sebenarnya Terjadi !
247 Lima Belas Menit Lagi
248 Pihak Mempelai Pria
249 Saaahhhhh
250 Kita Sudah Menikah
251 ini yang terakhir
252 Ada Kemajuan
253 Selamat Malam Pertama Elin
254 Gugup
255 Kita Satu Sama
256 Aku Masih Perawan
257 Kehebatan Viona
258 Para Penanti Bunga Pengantin
259 Bunga Pengantin
260 Akhirnya Terjadi
261 Perpisahan
262 Urusan Perempuan
263 Satu Langkah
264 Berandai-andai
265 Pulang
266 Bukan Kekasih tapi Tunangannya
267 Aku Kakaknya
268 Semua Orang Panik
269 Ada Apa Ini ?
270 Kau Harus Di Hukum
271 Wanita Yang Tegas
272 Tidak Semua harus di Ceritakan
273 Video Call
274 Aku Terlalu Bergantung
275 Ungkapan Elin
276 Binder Penuh Kenangan
277 Pagi Sebelum Pergi
278 Sampai Bertemu Lagi
279 Seperti Kisah Di Negeri Dongeng
280 Katakan Kau Mencintaiku
281 Sebelum Perpisahan (Jerry)
282 Boss Ku Suamiku
283 Tingkah Jerry
284 Romansa Pengantin Baru
285 Karena Jerry
286 Elin yang Anggun
287 Takdir Memilukan
288 Seharusnya Dari Sejak Dulu
289 Memilih Dirinya
290 Aktivitas Elin
291 Tak Punya Nyali ( Meili )
292 Terimakasih Tuhan ( Viona )
293 Nyonya Rendah Hati
294 Mantra Elin
Episodes

Updated 294 Episodes

1
PROLOG
2
Memulai Kembali
3
Perjalanan Baru
4
Menangislah Malam ini
5
Senior Junior
6
Penyembuhan
7
Teman baru
8
Senang Bertemu Denganmu
9
Sebenarnya
10
Rencana
11
Di Tutup Dengan Manis
12
Masih Cukup Beruntung
13
Sangat Bahagia
14
Surprise
15
Sahabat Lama
16
Papa ( Naina )
17
Ijab Kobul Amel dan Alfin
18
Begitu Manis
19
Keluarga Kecil
20
Mengingat Senyumku
21
Perjodohan
22
Aku Harus Bahagia
23
Begitu Manis
24
Jatuh Cinta
25
Permainan Takdir
26
Bertemu Lagi
27
Tidak Menyangka
28
Terimakasih
29
Karena Hanya Itu
30
Tatapan Dingin
31
Sandwich Special
32
Kamu Terlalu Cantik
33
Genggaman Tangan
34
Tangisan Hannah
35
Hari Yang Indah
36
Berbunga Bunga
37
Semua Akan Baik Baik Saja
38
Kenyataan Yang Menyakitkan Hannah
39
Ke Khawatiran Meili
40
Semua Sudah Terjadi
41
Kecemasan Daniel
42
Panggilan video
43
Ancaman Meili
44
Melanggar Janji
45
Kemarahan Daniel
46
Kabar Mengejutkan
47
Daniel dan Elin
48
Kejujuran Hannah
49
Kekalahan Caren
50
Merona Pipi
51
Terlambat Menyadari
52
Apa Yang Terjadi
53
Elin Menghilang
54
Dunia Terlalu Sempit
55
Jangan Egois ( Mike )
56
Mantan Kekasihmu Temanku
57
Kecewa Daniel
58
Tidak Bisa Memaksakan Hatimu
59
Cerita Telah Usai
60
Membuat Gila
61
Aku Tidak akan mengalah
62
Tidak Ada Kabar
63
Kemarahan Meili
64
Cinderellin
65
Beautiful
66
Pertunjukan
67
Kenapa Kau Begitu Polos
68
Kau Akan Menyesalinya !
69
Cinta Yang Terbalas
70
Pagi Hari Setelah Pesta
71
Kau Masih Perempuan Yang Suci
72
Kasmaran
73
Lelaki Normal
74
Kekasih
75
Siapa Sebenarnya
76
Aku MERLINDA
77
Cemburu
78
Pagi Penuh Kejutan
79
Milikku
80
Siapa Dia ? ( Hannah )
81
Di antara Cinta Segitiga
82
Salah Paham
83
Memulai Mimpinya
84
Hari Pertama Magang
85
Hari Pertama Yang Cukup Buruk
86
Jika Kau Benar Benar Mencintaiku
87
Aku Mencintaimu
88
Kami Begitu Menyayanginya
89
Milikku
90
Maafkan Aku Daniel
91
Tidak Akan Pernah Kalah
92
Aku Tidak Sengaja
93
Persaanku Baik Baik Saja
94
Ternyata Aku Masih Manusia
95
Semua Nampak Mengecewakan
96
Keluarga Baru
97
Tolong Kembalikan Kekasihku
98
Kau Terlihat Begitu Kacau
99
Aku Pikir Kau Benar-benar Sakit
100
Tidak Bisa Membencimu
101
Kembali
102
Tolong Selamatkan Dia
103
Terimakasih Elin
104
Aku Mohon
105
Terimakasih telah Kembali
106
Pria Tampan & Pundak yang Nyaman
107
Reymond Remkez
108
Kenapa Kau ingin Melakukan ini ?
109
Seperti Malaikat
110
My Wife
111
Penasaran
112
Lucu & Begitu Rumit
113
Meluluhkan
114
Itu Karena Kamu
115
Mengagumkan
116
Sangat Menakutkan
117
Hukuman
118
Hari Yang Menyenangkan
119
Selamat Ulang Tahun Hannah
120
Tabrakan
121
Kekasih CEO
122
Tidak Jujur
123
Perkelahian Elin & Sharen
124
Untuk Sekali ini Saja
125
Rahasiakan
126
Nyonya Muda
127
Begitu Terkejut
128
Kembali Membaik
129
Rencana
130
Calon Menantuku
131
Kejadian itu !
132
Pilihan Terbaik
133
Makan Siang
134
Menyebalkan !
135
Lorong Tangga Darurat
136
Wanita Murahan
137
Secarik Kertas part II
138
Pelukanmu adalah Solusinya
139
Penangkapan
140
Menyenangkanmu
141
Dia Lelaki Beristri
142
Posesif Daniel
143
Peraturan Setelah Menikah
144
Malaikat Kebaikan
145
Permohonan Sharen
146
Kau Pasti Bisa ( Daniel )
147
Ada apa dengan Kasih ?
148
Selamat tinggal & Terimakasih ( Hannah )
149
Melegahkan
150
Kau Benar-Benar Hebat
151
Cemas ( Elin )
152
Para Juara
153
Harapan Kecil Elin
154
Will You Marry Me !
155
Penuh Drama namun Cantik
156
Tidak Boleh Jauh-jauh
157
Tak Lagi Sepi
158
Semua akan Baik-biak saja saat Kita Bersama
159
Pesta BBQ
160
Dada yang Tiba-tiba Terasa Sesak
161
Maafkan Kami
162
Kenangan
163
Kalian Memang Gila ! ( Green )
164
Bukan Berpesta
165
Dance Floor dan Rencana Pembalasan
166
Di luar dari Rencana
167
Ku Hancurkan
168
Tidak ada Pembenaran
169
Di Dalam Taksi
170
Menggoda dan Karma
171
Sampai Bertemu Elin
172
Jaga Wanitamu
173
Maaf Aku Menangis Lagi
174
Apa Dia orangnya ?
175
Apa Secepat Ini ?
176
Ternyata benar Dia Orangnya
177
Menjelaskan
178
Karena Takdir
179
Baik-baiklah ( Kenangan )
180
Restu Paman Larry dan Bibi Jamie
181
Pikiran Kotor Elin
182
Pucuk di Cinta ulam pun Tiba
183
Kau Begitu Cantik
184
Bukan Kembali tapi Pulang
185
Manis untuk Cerita yang telah Berakhir
186
Cinta yang Tulus
187
Keluhan Seorang Istri
188
Gugup
189
Sudah Saatnya
190
Aku Berjanji
191
Pertukaran Cincin
192
Maaf Papi Terlambat
193
Ketakutan Viona
194
Tenanglah
195
Ada Apa ?
196
Perkenalan Jerry dan Meili
197
Kenangan Indah dengan Orang yang telah Pergi
198
Masih Elin yang Dulu
199
Tapi Malaikat tidak Nyata
200
Permainan Takdir
201
Aku Mengerti
202
Trauma !
203
Hadiah yang Lucu
204
Kiki Warma
205
Apa yang Terjadi Bunda ?
206
Seperti Bungkam
207
Berikan Dia Waktu
208
Dia Hanya Butuh Waktu Untuk Pulih
209
Tolong Bantu Kami Green ( Meili)
210
Daniel Menghilang
211
Berhasil
212
Bangku Taman
213
Tubuh Elin Ambruk
214
Dua Ranjang di Dalam Satu Ruang
215
Traumatic Disorder
216
Ini Jalannya dan Ini Takdirku
217
Flashback
218
Berciuman
219
Elin Sembuh
220
Kamar Pengantin
221
Jangan Lagi Ada Air Mata
222
Bahagialah di Surga
223
Terimakasih Telah Datang
224
Flashback
225
Mencintailah Tanpa Melupakan
226
Penyesalan ( Nathan )
227
Terimakasih, Pernah Ada !
228
Tidak Memihak ( Green )
229
Ada Apa DenganKu ( Amel )
230
Tidak Ada Pesan
231
Selamat Ulang Tahun Sayang ( Daniel )
232
Demi Kelancaran
233
Selalu Ada Pelangi Setelah Badai
234
Welcome To Hot Papa
235
Kau Memang Bisa Di Andalkan
236
Biar ini Menjadi Kejutan
237
Jodoh Siapa Yang Tahu
238
Semangat Jerry
239
Secepatnya Aku akan Kembali
240
Tunggu Aku Kembali
241
Tuhan tidak Akan Sejahat itu
242
Aku Baik-baik Saja
243
Besok Lusa
244
Tidak Tenang
245
Abaikan Saja
246
Apa yang Sebenarnya Terjadi !
247
Lima Belas Menit Lagi
248
Pihak Mempelai Pria
249
Saaahhhhh
250
Kita Sudah Menikah
251
ini yang terakhir
252
Ada Kemajuan
253
Selamat Malam Pertama Elin
254
Gugup
255
Kita Satu Sama
256
Aku Masih Perawan
257
Kehebatan Viona
258
Para Penanti Bunga Pengantin
259
Bunga Pengantin
260
Akhirnya Terjadi
261
Perpisahan
262
Urusan Perempuan
263
Satu Langkah
264
Berandai-andai
265
Pulang
266
Bukan Kekasih tapi Tunangannya
267
Aku Kakaknya
268
Semua Orang Panik
269
Ada Apa Ini ?
270
Kau Harus Di Hukum
271
Wanita Yang Tegas
272
Tidak Semua harus di Ceritakan
273
Video Call
274
Aku Terlalu Bergantung
275
Ungkapan Elin
276
Binder Penuh Kenangan
277
Pagi Sebelum Pergi
278
Sampai Bertemu Lagi
279
Seperti Kisah Di Negeri Dongeng
280
Katakan Kau Mencintaiku
281
Sebelum Perpisahan (Jerry)
282
Boss Ku Suamiku
283
Tingkah Jerry
284
Romansa Pengantin Baru
285
Karena Jerry
286
Elin yang Anggun
287
Takdir Memilukan
288
Seharusnya Dari Sejak Dulu
289
Memilih Dirinya
290
Aktivitas Elin
291
Tak Punya Nyali ( Meili )
292
Terimakasih Tuhan ( Viona )
293
Nyonya Rendah Hati
294
Mantra Elin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!