Merlinda ( Memulai Kembali)
Drrtttttt
Drrrrrtttt " berulang kali suara getaran panggilan telpon terdengar pada handphone yang di letakan di atas nakas di sebuah kamar besar , dalam apartement mewah di kota New York.
" astaga kenapa begitu berisik " erang perempuan yang masih tidur dalam balutan selimut yang tebal , ntah mengapa pagi ini cuaca begitu mendukung untuk kembali tidur , dengan hujan rintik rintik yang membasahi kota terpadat di dunia itu.
Handphone itu terus berdering , memaksa pemiliknya untuk menerima panggilan .
" Mengapa dua nyonya vernandes ini begitu menyebalkan " gerutu Elin dengan tertawa , setelah melihat nama panggilan video pada handphone-nya.
" kemana saja kamu , sudah ratusan kali kita menelepon " teriak perempuan yang terlihat begitu kesal dalam panggilan video itu , Elin tertawa menatap kelayar hapenya , mood-nya akan selalu kembali membaik setelah melihat kedua perempuan yang menyebalkan itu , namun sangat berharga di dalam hidupnya.
" Aku baru saja bangun tidur Nyonya Vernandes " sahut Eelin tertawa dan meletakan kembali hapenya di atas nakas dengan posisi berdiri dan menghadap ke arahnya.
" Sekarang sudah pukul berapa ? Kemana saja kamu tadi malam ? Sekarang kamu sudah terlambat , cepat mandi dan bersiap untuk kerja " kata Green dan Amel saling bergantian di dalam panggilan video itu . Elin hanya terus tersenyum melihat ke bawelan dari dua perempuan itu.
" Semalaman aku bergadang makanya hari ini aku memilih untuk bangun terlambat , dan hari ini aku mengambil off kerjaku , jadi hari ini aku libur dan bebas dari urusan kantor " jelas Elin pada dua perempuan itu.
Amel dan Green saling menganggukkan kepalanya , mengerti dengan apa yang di katakan Elin.
" Sekarang cepat sarapan , apa persediaan makananmu masih banyak ? " tanya Amel dan Elin mengangguk " Coba perlihatkan isi lemari pendinginmu " sambung Green , Elin menggelengkan kepalanya melihat tingkah posesif dari dua perempuan itu , lalu mengambil hapenya dan berjalan menuju lemari pendingin , untuk menunjukan isinya sesuai ke inginan sahabatnya itu.
" Apa kalian sudah melihat , lemari pendinginku begitu penuh dengan semua makanan kiriman kalian" kata Elin sambil mengarahkan layar hapenya ke semua sudut lemari pendingin ," cepat di habiskan lin , minggu depan aku akan kembali mengirimkannya lagi" kata Green tertawa, " aku di sini sekolah dan bekerja , bukan ingin menjadi sapi siap panggang Green " gerutu Elin , yang merasa kewalahan harus menghabiskan semua makanan yang begitu banyak.
" Kamu lebih suka Steack apa Soup tulang ? " tanya Green pada Elin " ya steack la " sahut Elin.
"Kalau begitu makan yang banyak karena orang bule tidak menyukai tubuh yang kurus , dan sekarang kamu sama persis seperti Soup tulang " kata Green tertawa di ikuti Amel ,
Elin mendelikan matanya kesal melihat ke layar hape.
" Apa kalian puas mentertawakan aku ?" sindir Elin dengan melipat kedua tangannya menghadap ke layar panggilan video.
" Mama Yin " panggil anak kecil dengan menerobos masuk ke dalam panggilan video.
" hay Naina , anak mama " sahut Elin tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke layar hape.
" Naina rindu mama Yin " ucap gadis kecil bermata coklat itu dengan bahasa lucunya.
" Mama yin juga rindu Naina " sahut Elin dengan mata berkaca kaca , karena rasa sesak atas kerinduan pada kota asalnya kembali muncul , terlebih pada keluarga dan orang orang yang begitu di cintainya.
" Mama yin kenapa menangis ? " tanya Naina yang sudah mengerti saat melihat mimik wajah Eelin.
" Mama yin sedih , tadi mama yin di marah Mommy dan Bunda Amel , Naina harus bela mama ya " bohong Elin , dengan menahan ketawanya dan menghapus air mata yang hampir keluar dari pelupuk mata-nya.
" kenapa Mommy dan Bunda Marahin mama yin " kata Naina sambil meletakan tangannya di pinggang menghadap Amel dan Green ,
" mama yin kamu bandel , makanya Mommy dan bunda marahin " jelas Green , Naina kembali menghadap ke layar hape dan melihat kearah Elin.
" Apa mama yin bandel ?" tanya Naina begitu lucu dan Elin menggelengkkan kepalanya tertawa.
plakk
plakk " tangan kecil itu menampar paha Green dan paha Amel bergantian.
" awww , Naina kenapa menampar mommy dan bunda " tanya Green sambil mengusap bekas tamparan gadis kecil itu , walau sebenarnya tidak sakit.
" Karena mommy dan bunda jahat marahin mama yin , tidak ada yang boleh marah dengan mamanya Naina " sahut Naina dengan wajah marah , namun terlihat begitu menggemaskan.
" ya ampun nak ,Ibu kamu itu mommy bukan mama yin " kata Green kesal karena anaknya membela Elin.
" iya Naina marahin aja bunda dan mommy kamu , mereka sering jahatin mama "sambung Elin sambil tertawa melihat pemandangan yang begitu menggemaskan di dalam layar hapenya.
" Sekarang tanggal berapa ? " tanya Elin tiba tiba setelah menyadari ada yang ia lupakan.
" 16 , kenapa ? " tanya balik Amel.
" astaga mengapa kamu begitu teledor Elin " erangnya sambil memegang kepalanya sendiri dan segera bergegas meninggalkan layar hape yang masih dalam sambungan panggilan video bersama Amel dan Green.
" Kenapa lin ? " tanya Green yang melihat Elin tiba tiba menjadi kalang kabut.
" aku lupa , kalau hari ini ada meeting besar di kantorku" sahut Elin dengan tubuh yang sudah tidak terlihat dari sorotan camera video.
" Kebiasaan teledor , kau memang tidak bisa di biarkan untuk tinggal sendiri" gerutu Amel karena tingkah Elin yang masih tidak berubah.
Setelah mencuci wajahnya dan menggosok gigi Elin kembali terlihat dalam video , namun terus kesana kemari untuk menyiapkan segala keperluan yang harus ia bawa ke tempat kerjanya.
" Bulan depan aku akan pindah ke New York , kau memang tidak bisa di biarkan tinggal sendiri "lanjut Amel dan Elin hanya menanggapinya dengan tertawa dengan pakaian yang sudah rapi.
" aku tutup dulu , setelah pulang aku akan kembali menelpon kalian , bye " pamit Elin yang sudah siap berangkat ke kantor tanpa mandi .
" Bye Naina " pamitnya lagi pada ponakan kesayangannya.
" bye mama " sahut Naina tersenyum mempelihatkan kedua lesung pipi di wajah mungilnya.
" hati hati lin , jangan melupakan makan siangmu " sambung Green dan Elin menganggukkan kepalanya sambil tertawa.
" oke bye ,doakan aku semoga semuanya berjalan lancar " katanya lagi sebelum mematikan panggilan video pada dua sahabatnya.
****
" ya ampun tinggal dua menit lagi " ujarnya setelah keluar dari dalam mobil yang membawanya , dengan setengah berlari Elin bergegas masuk ke dalam kantor karena waktu yang tersisa hanya satu menit sebelum meeting itu di mulai.
bruukkk " ia menabrak seseorang.
" Maafkan saya , saya sedang buru buru " katanya tanpa melihat ke arah siapa yang ia tabrak ,setelah melihat tidak ada yang terjatuh , Elin kembali bergegas menuju pintu lift.
" Apa anda tidak baik baik saja tuan ? " tanya seseorang pada laki laki yang masih berdiri tegab setelah tubuhnya di tabrak oleh Elin dan matanya terus menatap ke arah gadis yang masih terus berlari menuju pintu lift.
" Saya tidak apa apa " sahut laki laki itu sambil tersenyum dan matanya tidak henti melihat ke arah pintu lift meski gadis itu telah menghilang dari penglihatannya.
" Maaf atas ketidak nyamanannya tuan , saya akan mencari tahu siapa wanita itu " kata laki laki yang berpropesi sebagai asistennya.
" jangan berlebihan " sahut laki laki bertubuh gagah itu sambil membenarkan sedikit posisi jas yang ia gunakan.
" Kemari tuan " kata asistennya dengan wajah bingung pada tingkah bossnya pagi ini , Kemudian ia menunjukan arah menuju lift yang akan membawa mereka ke ruangan tempat di adakannya meeting besar siang ini , yang melibatkan semua dereksi dan staff besar dalam perusahaan .
****
" Lin cepat kemari " teriak seseorang setelah perempuan itu masuk ke dalam ruang meeting yang begitu besar.
" Apa meetingnya sudah di mulai " tanya Elin dengan duduk di kursi sebelah temannya sambil mengatur irama nafasnya.
" Hampir saja kau terlambat , siapkan semua berkasmu sebelum boss es kita datang" jawab Kasih , satu satunya teman yang Elin miliki di kantor tempat ia magang.
" Boss Es " kata Elin mengulang kata kata Kasih dengan mengerutkan dahinya dan kasih menganggukkan kepala.
" dia terkenal sangat dingin dan tidak pernah tersenyum pada siapapun walau aku sendiri belum pernah melihatnya , dan kamu beruntung walau terlambat kedatanganmu lebih awal dari kedatangannya "jelas Kasih membuat elin bernafas legah atas keberuntungannya hari ini.
" DI MOHONKAN UNTUK SEMUA PARA KARYAWAN BERDIRI " ucap seseorang dengan microphone,
mendengar itu Elin dan Kasih langsung berdiri .
" Boss es datang " bisik Kasih pada Elin dan perempuan itu hanya tersenyum sambil merapikan blazer biru muda dan rok selutut yang berwarna senada dengan blazer yang ia pakai.
Elin menarik nafas untuk menghilangkan sedikit ke gugupan dalam dirinya , Karena ini untuk pertama kalinya ia menghadiri acara meeting yang begitu besar yang di adakan setiap satu tahun sekali oleh perusahaan tempatnya magang dan tahun ini ia di libatkan dalam meeting besar itu.
" SEMUA SUDAH BISA KEMBALI DUDUK " pinta laki laki dengan microphone itu lagi , karena orang yang di tunggu tunggu sudah masuk ke dalam ruangan.
Elin terus menunduk membersihkan sedikit noda yang tertinggal di bagian bawah blazernya.
" Lin " panggil Kasih pelan sambil menyenggol tangan Elin.
"Sebentar kas di pakaian aku ada noda " sahut Elin tanpa mengidahkan maksud Kasih.
" Berhenti membersihkan noda sialanmu itu , boss es itu sedang menatap kemari " ucap Kasih dan Elin langsung mengangkat kepalanya dan matanya langsung menemukan laki laki tampan yang kini sedang berdiri di atas podium.
" Dia " gumam Elin tanpa sadar setelah memperhatikan dengan jelas pada laki laki yang berdiri di hadapannya dan di hadapan semua orang , yang kini mata laki laki itu juga berbalik menatapnya.
" Apa dia boss es itu " tanya Elin pelan pada Kasih dan menundukkan pandangannya dari laki laki yang masih menatap lekat padanya
" Sepertinya ia " sahut Kasih dan Elin mencoba kembali menegakkan tubuhnya menatap ke arah depan dengan otak yang terus berputar mengingat siapa laki laki yang berada di atas podium.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Atik Malawi
novel ini ngegantung yak, emang gak di selesaikan ato gimana ya Thor
2023-10-25
0
Anfit Annisa Fitri Tangka
Minyaakk
2023-03-29
0
adning iza
lansung pindah kmar thoorrrr
2023-01-01
0