"Dunia benar-benar sempit." gumam mama Renata setelah mendengar cerita Ratu.
"Ravindra, Ratu adalah keponakan Nesya, dia putri dari mendiang kakak istri saya." ucap Jendral Rico.
"Oh ya Ravindra, malam ini beristirahatlah disini! Kamu pasti sangat lelah seharian ini, apalagi menghadapi putri kami beberapa hari ini, pasti sangatlah melelahkan. Belum lagi luka yang kamu dapat karena menyelamatkannya." imbuh papa Rico.
"Bapak jangan begitu, saya telah berjanji dan saya akan menepati janji saya." ucap Ravindra.
"Nak Ravindra, istirahatlah dulu biar diantar bibik ke kamar tamu. Ratu, kamu juga pergilah ke kamarmu ini sudah larut." kata mama Renata pada Ravindra dan Ratu. Setelah itu mereka pergi ke kamar masing-masing.
•••
"Aku tidak habis pikir kenapa papa bisa mimilih pria itu untukku, menjadikannya suamiku? Sungguh sangat konyol sekali!" gumam Nesya sembari menatap langit-langit.
"Queen? Mengapa dia berada disini?" kata Nesya saat ingat melihat gadis cantik di tangga tadi.
•••
Tok! Tok! Tok!
"Kak Nesya, ayo masuk!" kata Ratu setengah berbisik.
"Kamu sejak kapan tinggal disini? Tumben mau main dan nginep disini tanpa paksaan dariku?" tanya Nesya menyelidik, lalu mereka mendudukkan diri di ranjang kamar Ratu.
"Kak Nesya, mama sudah meninggal. Tante Renata membawaku tinggal disini bersama kalian." ucap Ratu menangis memeluk Nesya.
"Innalillahi, maafkan kak Nesya, kakak beneran baru tahu sekarang, maaf." ucap Nesya memeluk dan mengusap punggungnya.
"Ratu baik-baik saja kak. Ratu sudah mengikhlaskan kepergian mama dan akan tinggal disini sebagai adik kakak. Oh ya kak, kenapa kak Ken bisa disini? Apa dia pacar kak Nesya?" ucap Ratu sambil menyeka air matanya.
"Ken? Ken siapa?"
"Kakak Kenzie, Kenzie Ra . . .."
"Ravindra maksud kamu? Kamu kenal dia? Dari siapa? Kok bisa kamu mengenalnya?" tanya Nesya begitu antusias.
"Kakak, dia adalah my hero. Dia orang yang pernah menolongku. Sangat baik, manis, dan tampan bukan, kak? Aku senang bisa bertemu dengannya lagi disini."
"Kamu suka sama dia?"
"Entahlah kak, yang jelas rasanya seneng banget bisa ketemu sama my hero."
"Lebay deh, Queen!"
"Kak Ken pacar kak Nesya bukan?"
"Kenapa memangnya? Dia bodyguard aku!"
"What? Bodyguard? Kakak yang benar saja!"
"Memang dia itu bodyguardku! Sudah ya? Kak Nesya mau tidur dulu capek."
"Tapi, Ratu masih pengen ngobrol banyak sama kak Nesya."
"Besok lagi, Queen. Sekarang tidurlah!" ucap Nesya sambil menguap lalu keluar dari kamar Ratu.
"Menyebalkan!" gumam Ratu yang segera mengambil posisi tidurnya dan mematikan lampu utama.
•••
"Pa!"
"Ehm, mama belum tidur? Tidurlah, ini sudah sangat larut!" ucap sang suami yang kini tengah memeluknya.
"Papa beneran mau jodohin Nesya dengan nak Ravindra?"
"Ma, Ravindra adalah orang baik, dia satu-satunya orang kepercayaan papa, dan papa yakin hanya dia yang bisa membahagiakan dan melindungi Nesya."
"Tapi, dia hanya seorang pengawal, pa?"
"Dia bukan saja seorang pengawal, mama tidurlah dan jangan bahas ini lagi!"
"Papa, jangan terlalu memaksanya!"
"Papa tidak memaksa ma, papa memberi Ravindra kesempatan untuk menaklukkan putrimu yang keras kepala itu, sudah ayo kita tidur!"
•••
Pagi ini semua sudah berkumpul dimeja makan dan Nesya kaget bukan main saat melihat Ravindra berada dimeja makan ikut sarapan bersama keluarganya.
"Sayang, ayo duduk!" ucap mama Renata menatap Nesya yang malah mematung.
"Kak ayo nanti kita jalan-jalan, aku bosan dirumah saja!" kata Ratu sesaat Nesya hendak mendudukkan tubuhnya di kursi.
"Temani adikmu keluar, Nes! Ajak jalan-jalan atau shopping biar menghilangkan kejenuhan." ucap mama Renata, sedangkan papa Rico dan Ravindra keduanya hanya sibuk dengan makanannya saja.
"Nesya tidak mau lagi pakai bodyguard!" ucap Nesya membuat semua mata tertuju padanya. Bahkan papa Rico dan Ravindra mengalihkan fokusnya pada Nesya.
Hening
"Ok. Tapi, Ravindra akan tetap di sisimu sebagai calon suami kamu!" jawab papa Rico tiba-tiba.
"Papa, bagaimana bisa begitu?"
"OMG. Calon suami? Kak Ken? Kak Nesya?" ucap Ratu menatap keduanya bergantian seolah menuntut penjelasan dari salah satunya.
"Queen, diam!" umpat Nesya geram.
Setelah selesai sarapan Nesya dan Ratu bersiap untuk jalan-jalan. Ya, sekedar untuk melepas penat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
agussajiwo
wah,bkl ada yg kecewa ni
2020-07-09
0
Widha Chiborram Syarif Msi
rasa'a janggal dlm bhasa seakan aq ngk ngerti yg ge ngomong siapa tp apa cma aq ea yg merasa
2020-02-27
1