Senyuman itu

Setelah merasa lelah usai jalan-jalan, ketiganya memutuskan untuk kembali ke Hotel.

"Kenapa tidak masuk kamarmu? Aku tak akan pergi kemana-mana!" ucap Nesya yang hendak menutup pintu dan melihat Ravindra berdiri di ambang pintu.

"Saya sedang melakukan pekerjaan saya, nona Nesya." jawabnya tenang dengan sedikit senyum terukir di bibirnya.

"Masuklah ke kamarmu dan lakukan apa saja yang kamu ingin lakukan! Aku akan baik-baik saja disini, kalaupun terjadi sesuatu aku akan berteriak memanggil namamu!" perintah Nesya pada Ravindra.

"Baiklah, nona silahkan masuk dan saya akan segera masuk ke kamar saya." jawab Ravindra yang mulai melangkah mundur dan Nesya segera menutup pintu kamar.

'Sungguh, gadis yang mengemaskan.' kata Ravindra dalam hati kemudian beranjak masuk kamar.

Dikamar Nesya.

"Aku heran dengannya kenapa rela berdiri begitu seperti patung? Jelas tidak perlu ada yang di khawatirkan lagi disini. Masih saja ngotot dengan alasan pekerjaanlah, tugaslah, tanggungjawablah, apalah itu semua? Menyebalkan! Lihat saja! Bahkan orang-orang selalu menatapnya aneh, heran dan sebagainya. Aku sebenarnya juga risih sendiri melihat keberaannya." gumam Nesya tak jelas saat melangkah menghampiri Destia.

"Sudah, tak usah banyak menggerutu Nesya! Niatnyakan baik, hanya untuk melindungi kamu. Aku lelah ingin tidur siang dan jangan lagi menggerutu. Berisik. Mengganggu." ucap Destia menceramahi Nesya.

'Ada apa dengan diriku ini? Kenapa aku harus mempedulikannya? Biarkan saja dia berdiri sampai kakinya terasa mau patah! Mengapa aku harus peduli dan malah memintanya masuk ke kamar?' kata Nesya dalam hati, yang kini telah melangkahkan kaki menuju sofa, duduk dan membuka laptopnya untuk menonton film mengusir kebosanan dan rasa kesalnya dengan drama korea favoritnya.

"Kenapa lagi ini? Kenapa wajahnya terus saja muncul? Senyuman itu? Arrggghhhhh! Aku benci senyuman itu." gerutu Nesya kesal, saat senyum Ravindra mulai muncul dilayar laptop dan mengacaukan pikirannya, hingga Nesya terpaksa mengakhiri acara nontonnya dan menutup laptop.

'Dia memang tampan, apalagi saat tersenyum sangat manis sekali.'

"OMG ada apa dengan hati dan otakku ini, Tuhan? Kenapa Ravindra, Ravindra, dan Ravindra?" ucap Nesya frustasi. Nesya meletakkan laptopnya dimeja dan berbaring di sofa, mencoba memejamkan mata berharap bayang-bayang bodyguardnya itu akan cepat menghilang.

•••

Di Kamar Ravindra.

"Hallo, selamat siang pak." ucap Ravindra.

"Hallo. Selamat malam nak Ravindra, mungkin kamu lupa kalau kita tidak sedang dalam satu negara." ucap seorang dari seberang sana terdengar susulan tawa setelahnya.

"Maaf pak, saya lupa perbedaan waktu yang amat jauh ini. Ada apa bapak menghubungi saya?" jawab Ravindra sambil menepuk jidat benar saja Jakarta-New York selisih waktu 12-13 jam.

"Ravindra! Kita sedang tidak dilingkungan kantor ataupun rumah, kamu paham?" kata Jendral Rico.

"Iya papa, ada perlu apa papa meneleponku?" ucap Ravindra sedikit kaku.

"Apa Nesya baik-baik saja? Dan, bagaimana sikapnya denganmu?" tanya pak Rico antusias.

"Nesya baik-baik saja pa, dia memperlakukanku dengan bagaimana semestinya, layaknya seorang bos dengan bodyguardnya." jawab Ravindra apa adanya.

"Anak itu memang sangat sulit diatur, keras kepala, dan semaunya sendiri. Tapi perlu kamu ketahui bahwa Nesya gadis yang baik nak, kamu jangan lelah menghadapinya, nak." tutur Jendral Rico.

"Iya, Ravindra tau pa, papa jangan khawatir tentangnya, dia akan baik-baik saja disini dan saya janji akan menjaganya seumur hidup saya."

"Baiklah papa percaya padamu, nak. Sudah dulu, takut nanti mamamu terbangun karena percakapan kita." kata Jendral Riko sedikit pelan.

"Baiklah. Papa segera saja istirahat dan jangan lupa jaga kesehatan dan jaga mama juga." ucap Ravindra sebelum mereka mengakhiri telepon.

•••

Di Indonesia.

Mendengar suara suaminya berbicara ditelepon membuat mama Renata terbangun dari tidurnya dan memberikan banyak pertanyaan kepada suaminya itu.

"Papa, malam-malam begini telepon siapa? Apa sangat penting?" tanya sang istri kepada suami.

"Mama terbangun rupanya. Papa tadi menelpon Ravindra menanyakan kabarnya dan putri kita karena di sana saat ini siang hari jadi papa pikir mereka akan bersamaan saat papa telepon. Sudah ma, ayo kita tidur lagi takut nanti bangun kesiangan." jelas sang suami. Mereka kembali melanjutkan tidurnya. Meski sesungguhnya sang istri masih menyimpan banyak pertanyaan tapi ia mengurungkan niatnya dan mencoba kembali memejamkan matanya.

...Duh! Itu kenapa Ravindra panggil Jendral Rico papa? Apa benar Ravindra putra Jendral Rico? Benarkah yang dipikirkan Nesya tentang mereka selama ini?...

Terpopuler

Comments

Batara Hengky

Batara Hengky

calon mantu tuh..

2021-02-09

0

agussajiwo

agussajiwo

kok manggil a papa

2020-07-09

1

~khal Namakaeha~

~khal Namakaeha~

calon mantu yach thor si ravindra 😍

2020-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Tidak Suka
3 Janggal
4 New York City
5 Senyuman itu
6 Pemotretan
7 Teman Masa Kecil
8 Ravindra
9 Khawatir
10 Berteman
11 Tak Tahu Malu
12 Catwalk
13 Darah
14 Gadis Bodoh!
15 Terluka
16 Salah Paham
17 Penjelasan Papa
18 Bodyguardku
19 Menuruti Si Queen
20 Piknik Panik
21 Maaf
22 Cast BILY
23 Mempesona
24 James
25 Lelaki Idaman
26 Takut Terbawa Ombak
27 Muka Tembok
28 Pysico
29 Pergi Tanpa Ravindra
30 Tak Mendengarkan
31 ke Luar Kota
32 Terluka Kembali Karenaku
33 Bermalam di Rumah Ravindra
34 Boneka India
35 Ingin Merawat dan Bertanggung Jawab
36 Sampai Jumpa
37 Orang Jahat
38 Apa Maksud Papa
39 Menyimpan Rasa
40 Tidak Pergi Berdua
41 Kita Pergi Sekarang
42 Jakarta - Surabaya
43 Dare
44 I Love You, Bodyguard
45 Segera Kembali
46 Aneh
47 Kembalinya Sang Bodyguard
48 Aku Nyata
49 Sandiwara Penolakan ( special episode )
50 Dengan Siapa Dia Menjalin Hubungan
51 Aku Mencintaimu, Akan Selalu Mencintaimu
52 Bucin?
53 Apa Ini Cinta
54 I'm Sorry
55 Mengakhiri atau Mempertahankan
56 Pesona Pandangan Pertama
57 Ini Hanya Untukmu
58 Adikku yang Malang
59 Adikku yang Malang 2
60 Kamu adalah Hidupku
61 Perasaan Kita
62 Bagaimana Tidak
63 You Love Me and I Know That
64 Beautiful Dance
65 Ada Aku Disini Untukmu
66 Pengakuan Nesya
67 Keep Loving
68 Hanya Obsesi Semata
69 Ayah Mertua
70 Tak Bisa Tidur Tenang
71 Ingat untuk Jaga Jarak
72 Pinang di Belah Dua
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Prolog
2
Tidak Suka
3
Janggal
4
New York City
5
Senyuman itu
6
Pemotretan
7
Teman Masa Kecil
8
Ravindra
9
Khawatir
10
Berteman
11
Tak Tahu Malu
12
Catwalk
13
Darah
14
Gadis Bodoh!
15
Terluka
16
Salah Paham
17
Penjelasan Papa
18
Bodyguardku
19
Menuruti Si Queen
20
Piknik Panik
21
Maaf
22
Cast BILY
23
Mempesona
24
James
25
Lelaki Idaman
26
Takut Terbawa Ombak
27
Muka Tembok
28
Pysico
29
Pergi Tanpa Ravindra
30
Tak Mendengarkan
31
ke Luar Kota
32
Terluka Kembali Karenaku
33
Bermalam di Rumah Ravindra
34
Boneka India
35
Ingin Merawat dan Bertanggung Jawab
36
Sampai Jumpa
37
Orang Jahat
38
Apa Maksud Papa
39
Menyimpan Rasa
40
Tidak Pergi Berdua
41
Kita Pergi Sekarang
42
Jakarta - Surabaya
43
Dare
44
I Love You, Bodyguard
45
Segera Kembali
46
Aneh
47
Kembalinya Sang Bodyguard
48
Aku Nyata
49
Sandiwara Penolakan ( special episode )
50
Dengan Siapa Dia Menjalin Hubungan
51
Aku Mencintaimu, Akan Selalu Mencintaimu
52
Bucin?
53
Apa Ini Cinta
54
I'm Sorry
55
Mengakhiri atau Mempertahankan
56
Pesona Pandangan Pertama
57
Ini Hanya Untukmu
58
Adikku yang Malang
59
Adikku yang Malang 2
60
Kamu adalah Hidupku
61
Perasaan Kita
62
Bagaimana Tidak
63
You Love Me and I Know That
64
Beautiful Dance
65
Ada Aku Disini Untukmu
66
Pengakuan Nesya
67
Keep Loving
68
Hanya Obsesi Semata
69
Ayah Mertua
70
Tak Bisa Tidur Tenang
71
Ingat untuk Jaga Jarak
72
Pinang di Belah Dua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!