" Kenapa sih mandangin aku terus? " Tanya ku dengan cetus mengetahui semulai tadi Irgy terus saja menatap wajahku ketika kami sudah menyantap hidangan yang sudah di pesan.
" Ehhem, boleh nanya gak? "
" Hemm, apa lagi? aku sangat lapar, kau banyak sekali bicara. " Jawab ku sembari menyeruput jus jeruk di hadapan ku.
" Kau dan mas Khery, beneran cuma teman sekelas saja? tidak lebih? " Tanya nya seketika membuatku terperanjat hingga tenggorokan ku terasa ada sesuatu yang nyangkut.
" Uhuk uhuk, uhuk uhuk. . . " Aku terbatuk-batuk, dengan sigap Irgy memberiku segelas air putih, dan dengan cepat aku meminumnya.
" Hmm. . . tuh kan, aku sudah bisa menebaknya dari caranya menatap wajah mu tadi. Kau mantan mas Khery kan? " Tanya nya lagi.
" Bukan, kami. . . kami cuma teman biasa. Lagipula siapa juga yang mau menerima laki-laki playboy sepertinya. Dia hanya bisanya menyakiti hati wanita, menebar janji palsu, mengobral cinta untuk mempermainkan hati banyak wanita. " Jawab ku mulai nyerocos tanpa jeda dan tanpa ku sadari pula Irgy menatapku tajam dengan senyuman menyeringai.
" Kalian memang pernah ada sesuatu, aku yakin itu. "
Astaga, aku tidak bisa mengontrol ucapan ku setiap kali di tanya tentang Khery.
" Iya kan, jujur lah. Aku tidak akan marah jika kau mantan kekasih mas Khery, lagi pula kan sudah mantan. Apa kalian dulu pernah saling mencintai? "
Aku terdiam sesaat dengan menundukkan wajah, sementara Irgy terus menatapku berusaha menggali semua masa lalu ku. Haruskah aku ceritakan semua kisah antara aku dan Khery, yang tak lain baru ku ketahui jika mereka adalah sepupu.
Sejenak ku beranikan diri menengadahkan wajahku melihat sorot matanya yang masih menantiku mengungkapkan semuanya. Aah, sejak kapan aku jadi punyai rasa tidak tega melihatnya demikian.
Tak perlu menunggu waktu lama lagi, aku menceritakan semua kisah ku dengan Khery, serta bagaimana hatiku yang kini sungguh teramat membencinya. Karena dia telah membawa-bawa ibu ku dalam permainan hatinya.
Dengan setia dan serius Irgy mendengar semua ocehan ku, makian ku, bahkan lontaran kata-kata masar beserta sumpah serapahku terhadap Khery ku keluarkan semua tanpa peduli aku sedang berbicara dengan siapa, Ya. Di depan Irgy, sepupu Khery. Kemudian dia menarik nafasnya dalam-dalam lalu meraih tangan ku ke dalam genggaman nya.
" Aku akan membantu mu balas dendam pada mas Khery, aku akan membantumu menyembuhkan luka mu semenjak dulu darinya, dan aku bersedia mengembalikan semua tangisan hati mu dan ibu mu karena ulah mas ku Khery. "
Jleb !!!
Jawaban apa ini? setelah aku habis-habisan mencaci maki dengan kasar saudara sepupunya, tapi dia malah memberikan dukungan? Tidak. Bukan itu maksudku, aku tidak bermaksud meracuni pikirannya.
" Irgy, maafin aku. Aku gak bermaksud untuk. . . "
" Sudah lah, jangan banyak bicara lagi. Pikirkan saja bagaimana setelah 24 jam mulai malam ini kau akan memberikan jawaban memuaskan yang akan membuatku bahagia. Kau paham? "
Cih, dasar bocah. Aaarght, aku harus bagaimana? Dalam impian ku, dalam kriteria idaman suami ku, aku tidak pernah menyebutkan akan menerima lamaran dari laki-laki yang jauh lebih muda dariku. Ini akan memalukan, masa iya setelah rambutku tumbuh dengan banyak uban. Dia nya masih belia, aaaaaarght. . . tidaaaaaaakkkkk !!!
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Hampir semalaman suntuk, aku tidak bisa memejamkan mataku dengan nyenyak sedikitpun. Bersyukur ini hari libur ku bekerja, aku bisa melanjutkan tidur ku seharian ini. Itupun jika Irgy tidak mendesak dan mengingatkan ku terus menerus.
Saat aku masih bermalas-malasan di atas kasur ku dengan selimut hangat, ponsel ku yang semula tergeletak diatas meja dekat tempat tidur ku, bergetar. Dengan cepat aku meraihnya untuk melihat layar ponsel ku, sebuah pesan singkat dari Irgy.
Hah, benar dugaan ku. Pagi begini dia sudah mengirim pesan singkat, apa lagi maunya bocah menyebalkan itu.
Morning, apa tidur mu nyenyak semalam? 💐
Cih, dasar bocah. Mengirim pesan singkat saja, dia sempat-sempatnya memberikan emo bucket bunga. Apaan coba? Iih, jujur dia mulai menggemaskan. Upz. . .
Aku tidak bisa tidur semalaman, semua karena mu. Dan hari ini aku libur bekerja, jangan ganggu aku dulu. Ok, bocah !!!
Huh, biarkan saja. Dia pasti akan merasa bersalah setelah membaca balasan ku ini. Tak berapa lama kemudian, dia membalas pesan ku.
Kepikiran mas Khery? Ah, aku cemburu.
Oh my God. Dasar bocaaah, kau membuatku kesal pagi-pagi.
***Pikirkan saja sesuka hatimu. Lagi pula hanya kau yang berhak akan pikiran di otak mu itu. Sudah, kerja sana. Karyawan magang di larang terlambat ke kantor.
Lagi pula siapa yang berani memarahiku. Aku bebas, hehe***.
Membaca balasan dia kali ini, aku semakin heran. Tapi percuma aku bertanya, dia tidak akan menanggapinya dan berkata jujur dimana dan sebagai apa dia bekerja.
Kemudian, ponselku berdering sebuah nomor baru memanggil. Ku pikir kali ini pasti Irgy lagi, dia pasti sengaja mengerjaiku dengan nomor baru. Haish, dasar bocah. Baik lah, aku layani kau kali ini.
** **Halo, bocah menyebalkan. Sudah ku bilang aku masih mengantuk Irgy, aku mau tidur. Berhenti mengerjaiku dan mengganggu.
Ini aku, Khery. Fan**,
So what? Astaga, bisa-bisa nya aku terlalu percaya diri bahwa Irgy lah yang menelpon ku.
**A, ah. Sory, ku pikir tadi. . .
**Irgy? iya? Kau pasti sengaja kan Fan, ngelakuin ini sama aku?
Hey, apa maksudmu Khery? Emangnya aku melakukan apa padamu hah?
Apa kau sungguh tidak tahu jika laki-laki yang saat ini tengah kau dekati adalah adik sepupu ku? Apa kau sungguh tidak tau? Atau kau sudah mengetahuinya sejal awal, maka dari itu kau sengaja ingin menikahinya**.
Aku terdiam sesaat, menahan diri untuk tidak terbawa emosi. Tapi sepertinya aku tidak mampu, ucapannya sungguh membuatku bergidik.
Khery Gotardo, laki-laki yang mengaku paling tampan sejagat raya, yang mengaku paling setia, laki-laki yang selalu mengumbar janji tapi palsu. Dengar baik-baik, jangan terlalu percaya diri dengan semua yang kau miliki saat ini. Yang kau pikir semua wanita akan mudah tertarik padamu, dan aku? aku tidak serendah itu dengan sengaja mendekati adik sepupumu. Untunnya buat ku apa hah? Apa kau pikir aku sengaja karena semata ingin membuatmu cemburu atau sakit hati begitu? Kau bisa berdiri di depan cermin dulu sebelum berbicara. Tapi terimakasih, karena sudah menyadarkan ku kali ini. Ternyata, Irgy jauh lebih baik dari mu. Dan sepertinya aku sudah menemukan jawaban yang tepat untuk Irgy nantinya. Terimakasih Khery, dan jangan pernah menghubungiku lagi. Bye
Klik !!!
Dengan nafas yang terengah-engah, dengan jari jemariku yang gemetaran, sekujur tubuh mendadak panas, bahkan bibir ku terasa kaku. Ku matikan telepon dari Khery pagi ini.
Tunggu saja Khery, ini belum seberapa. Meski aku cukup puas sudah berhasil mengeluarkan beban kemarahan ku pada mu selama ini. Tapi kau akan mendapat yang lebih lagi nantinya. Akan ku buat kau lebih merasa marah dan terintimidasi lagi nantinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 320 Episodes
Comments
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
kepedean bgt si khery
2020-08-27
0
Erik Hera
bikin happy ending Thor
2020-08-19
0
Rohayah Misah
lanjut
2020-07-18
0