Waktu berjalan begitu cepat. Aku sudah mulai terbiasa dengan lingkungan baru di kota ini, bahkan sudah semakin akrab dengan banyak tetangga di sekitaran kontrakan. Begitu juga hubungan ku dengan Khery, kami semakin sering bertemu dan jalan bareng.
" Fan, di tempat kerja mu saat ini pasti banyak cowok yang mengejar mu. " Ucap Khery pada ku.
" Kamu lupa, tempat kerja ku kali ini hanya ada perempuan saja. " jawab ku cetus sembari menyeruput jus mangga di depan ku.
" Fan, type laki-laki idaman yang kau cari saat ini seperti apa? "
Aku meliriknya sejenak dengan tatapan tajam.
" Sederhana saja. Yang mau menerima ku apa adanya dengan kondisi ku saat ini, dan yang terpenting aku menginginkan pria yang bisa menjadi teman, sahabat, kakak, dan pengganti ayah ku. Yang akan selalu mampu melindungi ku. " Jawab ku dengan menunduk, memainkan sebuah pipet di dalam gelas jus ku.
" Apakah aku masuk dalam type mu itu ? "
Degh !!!
Seketika aku menatap wajah nya.
" Hahaha, kau tidak cocok jadi pelawak. " Jawab ku dengan menertawainya.
" Fanny, aku serius kali ini. " Ucapnya dengan tatapan serius pada ku.
Aku mulai kikuk, tak tau harus bagaimana mengalihkan ucapan nya kali ini. Aku tidak mau, kembali terulang saat di SMP dulu dia terlalu sering mengerjaiku dengan berpura-pura menyatakan perasaan nya pada ku. Dia memang tidak pernah berubah.
" Maaf Khery, kita pulang aja yuk. Tiba-tiba aku jadi ngantuk nih, sepulang kerja seharusnya aku sudah dirumah dan langsung tidur. tapi kau yang mengajak ku untuk makan diluar jadi aku menahan lelah ku, aku pulang duluan deh. " Jawab ku dengan panjang kali lebar memberikan alasan untuk mengalihkan nya.
" Fanny, apa kau masih menganggapku seperti saat SMP dulu? Ok, aku akui dulu aku sering mengerjaimu dengan menyatakan perasaan ku pada mu untuk main-main, karena dulu aku belum mengerti apa itu cinta. Tapi kali ini aku sungguh ingin menjalin hubungan serius dengan mu Fanny. " Khery mulai menatap ku lekat, pandangan nya seolah menyiratkan keseriusan nya kali ini tidak main-main. Melainkan dari lubuk hatinya.
Mata kami bertemu saling memandang. Logika ku ingin mencoba mempercayainya, tapi hati ini kenapa menolak tiada ampun??? Seolah aku kembali berada di masa SMP yang membuatku tak ingin lagi jadi korban permainan hati nya.
" Maafin aku Khery, sepertinya saat ini aku masih belum bisa menjalani hubungan dalam ikatan pacaran lagi. aku lelah tersakiti dan di kecewakan, hatiku belum siap untuk menerima itu semua. Bahkan aku pun tidak yakin apakah setelah ini hatiku masih bisa merasakan mencintai dan dicintai oleh seseorang atau tidak. Aku hanya ingin menikmati kehidupan ku sendiri dulu, entah sampai kapan aku tidak tau. Maafkan aku !!! "
" Lalu sampai kapan? Apakah aku harus kau buat menunggu lama lagi Fanny? Apa kau tau, selama ini aku selalu berusaha mencari kabar tentang mu tapi selalu gagal. "
" Kau bohong Khery, kau tidak pernah berniat mencariku seperti yang kau ceritakan. "
" Jika kau saja tidak bisa mempercayai hatimu sendiri, lalu bagaimana kau akan peduli pada hati orang lain? Jangan egois Fanny, hanya karena kau punyai masa lalu buruk. "
Aku. . . aku tidak tau lagi harus memberikan jawaban apa padanya kali ini. Apakah aku sungguh se egois itu?
Ah tidak, ini masih belum saat nya aku memikirkan hati untuk kembali menjalin suatu hubungan dengan seorang pria. Terlebih lagi dengan Khery, dia hanya cinta monyetku dulu. Bagaimana mungkin aku akan menerimanya sebagai pacar ku kali ini, itu sangat tidak mungkin.
" Ehm, Khery. Apa kau sungguh ingin menjalin hubungan dengan ku? ". Tanya ku dengan serius.
" Baik lah, jika kau tidak percaya bagaimana jika kau perkenalkan aku dengan seluruh keluargamu. Dan aku juga ingin membawa mu berkenalan dengan keluarga ku. " jawab nya dengan tegas.
" Tapi aku. . . aku belum siap seserius itu Khery, mengerti lah ".
" Baik lah, aku akan memberimu waktu. Aku akan menunggu, "
Khery, dari dulu kau selalu memaksa. Aku tidak pernah suka sifatmu ini, Oh Tuhan. . .
Sesampainya dirumah, aku langsung memasuki rumah tanpa mengajak Khery untuk mampir sejenak seperti biasa. Aku tidak ingin dia terus saja kembali menyatakan perasaan nya.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Ini sudah bulan ke 10, aku tinggal di kota baru. Ah aku jadi rindu berkunjung ke makam ayah, aku pun rindu kota kelahiran ku. Tanpa sadar air mata ku mengalir ketika duduk di dekat jendela.
" Sayang, belum tidur ??? Bunda liat pintu kamar mu masih terbuka. " Tiba-tiba ibu memasuki kamar ku.
" Eh bunda, " Aku gelagapan dengan cepat menyeka air mata ku.
" Fanny, ada apa sayang? kenapa kau menangis? " Tanya ibu dengan panik.
" Gapapa bunda, Fanny hanya rindu ayah. Kita sudah lama tidak berkunjung ke makam nya, Fanny ingin sekali berkunjung. "
" Sssst. . . jangan sedih lagi, nanti bunda ikut menangis. Bunda sebetulnya pun juga rindu, saat libur kerja mari kita menyempatkan untuk berkunjung ke makam ayah mu Nak. " Ajak ibu ku sembari memeluk tubuh ku dengan hangat.
" Besok aja gimana? Fanny bisa minta ijin kok bund, " Desak ku memohon.
" Baik lah, besok kita pergi. Sekarang istrahat lah ini sudah larut, agar besok kita pergi lebih pagi. "
Aku hanya mengangguk cepat menanggapi perintahnya itu.
Saat hendak ingin ku pejamkan mata, ponsel ku bergetar. Ku raih dan ku lihat sebuah pesan singkat dari Khery.
***Sudah tidur???
Baru saja mau tidur***.
Balas ku singkat.
***Temani aku sebentar, aku tidak bisa tidur.
Why?
Kau membuatku tidak bisa tidur Fanny.
Jangan gombal lagi, ini sudah larut. Tidur aja sana !!!
Kenapa sih Fan, jutek banget sama aku?
Karena kamu selalu gombal.
Tapi kali ini aku serius, aku gak bisa tidur karena terus terbayang masa kita di SMP dulu.
Ya sudah lanjutin aja kalo gitu, aku ngantuk. Bye. . .
Fan, tega banget sih***?
Aku hanya membaca pesan terakhirnya tanpa membalasnya lagi, dan benar saja. Khery nekat menelpon ku, berkali-kali namun ku abaikan panggilan telepon nya.
Aku tidak ingin terlihat congkak dan angkuh. Tapi ini kenyataan hatiku saat ini, dari awal aku bertemu kembali dengan Khery. Aku memang sangat bahagia, tapi getaran itu sudah berbeda. Tidak lagi seperti dulu ketika masa SMP.
Saat ini semua sudah berubah. Kita sudah dewasa, aku tidak ingin mengulang cerita yang sama. Saat ini aku hanya fokus pada kerjaan dan menemani ibu ku, bila sudah saatnya tiba hati ini kembali bisa menerima cinta aku tidak ingin menjalin hubungan dalam ikatan pacaran lagi.
Aku ingin seseorang menikahiku dengan tulus dan menerima apa adanya, tentunya dengan semua masa lalu dan kondisi ku saat ini. Memang tidak gampang, tapi walau bagaimanapun aku ingin sosok lelaki yang mampu menerobos dinding pembatas hatiku saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 320 Episodes
Comments
Saujanar Renjana 88
Hai, Kak.
Aku rindu dengan cerita ini, aku datang lagi.
Masih, sama, aku selalu terbawa suasana.
Sedih, Kevin, Irgi, Amar, aku merindukan kalian.
2024-12-18
0
Turrofiah Inee
Thor balikin Fanny sama Kevin ya nnti di endingnya kasian mereka😩🥰🥰
2020-12-23
0
NaEm_FN
like 5
2020-08-26
0