🍁POV KHERY🍁
Khery adalah teman sekelas Fanny ketika SMP dulu. Dia orangnya jutek, sedikit pemarah, suka gombal, tapi bintang kelas.
Saat jam makan siang. . .
Bukan kah itu Fanny ? Ucap Khery bertanya dalam hati ketika melihat Fanny duduk santai di kantin.
Tapi, dia sangat berbeda dengan Fanny yang ku kenal masa SMP dulu. Dia sangat cantik, atau mungkin karena kini dia sudah tumbuh dewasa?
Ah ingin sekali aku menghampirinya, tapi bagaimana jika aku salah orang? itu akan membuatku malu. Khery terus saja bertanya-tanya dalam hati hingga akhirnya dia memutuskan keluar lebih dulu dari kantin tersebut.
Sepanjang perjalanan nya menuju tempat kerja kembali, Khery terus saja memikirkan wanita yang sudah dia lihat tadi. Ialah Fanny.
Sebaiknya aku menghubungi Maulida saja, teman dekat Fanny di SMP dulu. Aku yakin dia pasti tau banyak tentang Fanny dan masih berkomunikasi baik. Pikirnya dalam hati, yang kemudian tak tanggung-tanggung sesampainya di tempat kerja dia langsung meraih laptopnya untuk mengirim email pada Maulida.
Tak banyak yang dia tanya tentang Fanny setelah tahu jika Fanny juga berada di satu kota yang sama dengan nya saat ini. Kemudian meminta Maulida mencarikan nomor telpon nya apapun caranya dia harus bisa mendapatkan nomor Fanny.
Fanny, ternyata kau juga tinggal di kota ini. Kenapa aku baru mengetahuinya? setelah sekian tahun kita berpisah dan tidak ada komunikasi sekalipun. Akhirnya aku akan bertemu dengan mu lagi. Ucap Kevin.
Aku ingin meminta maaf pada mu dengan semua yang sudah pernah aku lakukan dengan sikap kasar dan jahilku yang selalu mengerjaimu, menggodamu dan merayumu hingga kau selalu dibuat malu oleh ku di depan semua teman sekelas.
Tapi apa kau tau Fanny, saat SMP dulu aku sungguh menyukai mu. Saat SMP dulu aku tidak pernah tau cinta itu apa, yang aku tau hanya perasaan suka pada mu saja. Dan jika saat ini, Tuhan mempertemukan kita lagi aku ingin memperbaiki keadaan itu dengan mu Fanny.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Sepulang kerja ku nanti, Khery mengajak ku menemaninya belanja beberapa kebutuhan bulanan nya. Terdengar aneh memang, dia mengajak ku untuk menemaninya belanja bulanan. Haha, apaan coba???
Jam sudah menunjukkan pukul 6 petang, waktu ku pulang kerja. Seperti biasanya, aku selalu berdiam diri berkeliling duduk santai melihat-lihat berbagai pakaian branded di butik ini. Tapi kali ini tidak lagi, aku harus segera pulang dan bersiap-siap untuk menemani Khery berbelanja.
Sesampainya dirumah aku langsung berbenah diri dan bersiap-siap setelah istrahat sejenak di ruang tamu tadi.
" Loh, mau kemana sayang? dandan cantik begitu, ehhem. . . " Tanya ibu ku dengan melempar senyuman menggodaku.
" Eeh, Fanny. . . Fanny mau jalan sebentar sama Khery bunda, boleh gak? "
" Hemm. . . kalau sudah rapi dan cantik begini mana mungkin bunda tidak mengijinkannya ? "
" Hehe, makasih bunda. Jadi malu, " Jawab ku merengek manja.
" Ya sudah hati-hati dan jangan pulang malam-malam ya. " Pesan ibu pada ku.
" Siap bos !!!" Jawab ku dengan tangan memberikan hormat bak upacara bendera. Hihi
Kemudian tak berapa lama, Khery sudah sampai di depan teras. Kali ini dia membawa mobil. Lalu aku melangkah keluar menyambutnya yang sudah melambaikan tangan pada ku dari dalam mobil yang di kendarainya itu.
" Yuk langsung jalan. " Ajak ku padanya. Sementara dia tertegun menatap ku.
" Hey, Khery. Ayo. . . !!! " Ucap ku mendesaknya.
" Ah, eh. . . iya, ayo kita jalan sekarang. Maaf aku jadi tertegun daritadi. Kamu cantik banget malam ini " Ucap nya tiba-tiba sembari melajukan mobil nya.
Mendengar hal yang sama dia ucapkan berkali-kali semenjak kita bertemu lagi, aku terdiam mengabaikannya begitu saja.
Sesampainya di sebuah minimarket terbesar di kota ini, aku langsung berjalan melihat sekeliling sembari mencari beberapa kebutuhan untuk ku simpan di kulkas juga nantinya.
" Fan, sebelah sana yuk. Aku mau beli buah. " Ucap Khery mengajak ku berpindah posisi.
Dengan begitu semangat Khery memilih bermacam-macam buah yang kemudian dia letakkan di troli belanjaan yang dia bawa sedaritadi.
" Banyak banget, lagi diet ??? " Tanya ku meledek nya.
" Diet apaan? lihat dong tubuh ini kurang six pack gimana lagi? "
" Ih, sok cakep. " Jawab ku cetus memalingkan wajah.
" Hahaha, bercanda. Ini aku beli buat kamu dan tante kok. "
" Eh, gak usah. aku bisa beli sendiri kok, apaan sih. . . jangan gitu dong, " Jawab ku dengan panik.
" Fan, pliss jangan menolak nya ya. " Ucap nya dengan serius.
" Tapi ini banyak banget Khery, kulkas ku nanti gak muat. " Jawab ku menahan.
" Ya udah kita bagi dua deh. " Jawab nya kemudian.
Aku hanya bisa menghela nafas panjang menanggapinya, kemudian aku masih harus menemani dan mengikutinya berkeliling sana sini dengan banyak cemilan dan sayuran juga berbagai bahan makanan lainnya yang dia beli tanpa berpikir berapa uang yang akan dia habiskan untul membayarnya.
" Khery, kamu mau ngadain pesta rakyat??? " Tanya ku penasaran.
" Sssst. . . jangan nanya mulu. Yuk kita ke kasir, " Ajak nya kemudian. Aku yang menemaninya mengangguk saja menuruti kemana pun dia akan pergi berbelanja.
Setelah semua terbayar, Khery membawa semua belanjaan tadi menuju bagasi mobilnya. Aku masih melihatnya heran tanpa berkata satu kata pun.
" Kita nongkrong dulu yuk, di kafe ? ". Ajaknya.
" Ehm, kita pulang aja deh ya. Sudah hampir jam 10 malam nih, " Jawab ku menolak.
" Hey, Fan. Ini di kota besar, jam segini masih pagi. "
" Aku sudah janji sams bunda untuk tidak pulang larut malam. "
" Ya ya ya, kita pulang deh. Ugh, masih kangen juga. " jawab nya menggerutu.
" Kamu bilang apa barusan? " Tanya ku lagi, meski aku sudah mendengarnya sangat jelas tapi aku ingin mendengarnya lagi.
" Ah bukan apa-apa, Ayo kita pulang aja. " Ajak nya dengan wajah cemberut.
🌻🌻🌻
Sampainya dirumah, Khery menurunkan semua barang belanjaan nya tadi. Aku yang melihat kebingungan kenapa dia menurunkan semua belanjaan nya itu. Tanya ku dalam hati.
Kemudian dia membawanya ke dalam rumah mengikutiku dari belakang.
" Eh kalian sudah datang, Khery duduk dulu Nak. " sapa ibu ku menyambut Khery yang sedikit terengah-engah membawa belanjaan tadi.
" Loh apa ini? " Tanya ibu ku heran.
" Ini tante, ini semua Khery yang beli tadi di temani Fanny. ini semua buat kebutuhan kalian, maaf kalo seadanya. " Jawab nya dengan nafas tersengal-sengal menghempaskan tubuhnya duduk di kursi ruang tamu.
" Khery, jadi kamu membeli semua keperluan ini untuk kami??? " Aku bertanya dengan sangat terkejut.
" Hehe, iya. Aku tau dari dulu kau suks nyemil, jadi aku membelinya untuk mu cukup sebulan sekalian. "
" Astaga, nak Khery. Jangan begitu, ini merepotkan. Kami jadi berhutang padamu. "
" Tante apaan sih, jangan bilang begitu. aku ikhlas membelinya untuk kalian, maaf jangan tersinggung ya. Khery gak ada maksud lain, tapi Khery berbagi sedikit rejeki. " Jawab nya dengan tegas.
" Tapi ini terlalu banyak Khery, kau sengaja kan mengerjaiku? "
" Kau bisa membuangnya jika tidak ingin memakannya. " Jawab nya cetus. Sementara ibu ku senyum-senyum memandang wajah kami bergantian.
" Ya sudah, tante sangat berterimakasih pada nak Khery. Sudah capek-capek berbelanja ini semua untuk tante dan Fanny, makasih ya nak. " jawab ibu ku kemudian.
" Yaudah tante, Khery pulang dulu. Ini sudah cukup mslam, kalian istrahat lah. Sepertinya Fanny juga sudah sangat kelelahan. Hehe " Ucap Khery berpamitan.
" Baik lah hati-hati di jalan nak Khery " ucap ibu ku. Lalu aku mengantarnya sampai di halaman rumah ku.
" Ehm, makasih banyak ya ? " Ucap ku dengan lirih. Langkah Khery terhenti di depan ku lalu menoleh kebelakang menghadap ku.
" Aku gak dengar, bisa di ulang lagi gak? "
" Makasih banyak, Khery. " Ku tekan kan nada bicara ku kali ini.
" Tak perlu makasih begitu, jadi merasa paling tampan nih gue. hehe " Jawab nya dengan sok cool.
" Ih sana pulang cepat. " Jawab ku mendorongnya untuk segera memsuki mobil.
" Hahaha, ya udah aku pulang. Ehm makasih ya sudah menemani malam ini, tidur yang nyenyak setelah ini. Mimpiin aku juga boleh. Hahaha ". Jawab nya meledekku dengan melajukan mobilnya kemudian.
Bathin ku. . .
Dia tetap sama seperti Khery yang ku kenal dulu. Suka gombal dan selalu merayuku. Tapi aku sudah kebal dengan sikapnya itu, sehingga membuatku biasa saja tanpa adanya getaran di hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 320 Episodes
Comments
Etri Alwi
kevin nya ke mana thor,,,
2020-11-23
0
NaEm_FN
like 4
2020-08-26
0
Rohayah Misah
penasaran ni
2020-07-18
0