BAB 4
Tak berapa lama mereka sampai ditempat parkir disana sudah menunggu Silvia bersandar di mobil dengan baju ketat dan rok pendek serta dandanan seksi yang menggoda sambil melambaikan tangan ke arah Betrand.
"Itu makanan mu menunggu.. "ucap Viko. menepuk pundak Betrand.
Betrand dengan aura senyum yang menggoda menghampiri Silvia dan langsung merangkul nya
"Udah lama nunggu cantik.?" tanya Betrand sembari mencubit manja dagu Silvia.
" Iya, sampai pegel kakiku.. " jawab Silvia manja menunjukan kaki yang terlihat sampai setengah paha, saat itu Silvia sengaja memakai rok mini untuk menggoda Betrand sambil memegang kecil baju dengan genit.
" Nanti aku pijit kakimu yang indah ya.. " jawab Betrand, dengan meraba kakinya dari lutut sampai paha atas Silvia sambil melirik genit melihat Silvia memainkan kancing.
"Eahh... Udah..Udah pergi sana liat kemesraan kalian buat aku jadi merinding. " ucap Steve sambil senyum dan merangkul Jojo.
"Ok, guys aku pergi dulu.. " pamit Betrand sambil membukakan pintu mobil sport nya untuk Silvia masuk duluan dan mereka berdua pun pergi meninggalkan sahabat sahabatnya .
" Gila tuh anak. " ucap steve menggelengkan kepala.
" Kenapa iri! " ledek Jojo meninggalkan Steve
" Iri, sorry.. " jawab nya sambil mengangkat ponselnya yang berdering.
" Dari siapa? " tanya Viko
" Makanlah, akupun ga mau kalah dengan Betrand. " jawabnya sambil melambaikan tangan pamit kepada Jojo dan Viko.
" Kita gimana? " tanya Viko
" Kita..kamu kali... Aku udah ada janji kencan. " ujar Jojo dengan bangga
" Terus aku gimana! " teriak Viko dengan lantang
" Cari aja makananmu sendiri! " sahut Jojo meninggalkan Viko.
Di tempat lain
"Aduh antrian panjang banget, udah gitu ini perut udah ga bisa kompromi lagi. "ucap Salsa memegang perut dan melepaskan nafas panjang.
Memang dikantin ini antrian selalu panjang,maklum lah kantin ini adalah kantin paling dekat dengan fakultas seni dan makanan nya pun bisa dibilang enak dibanding kantin-kantin yang lain .setiap hari kantin ini selalu penuh dikunjungi para mahasiswa yang ingin mengisi perut.
Akhirnya mereka mendapat giliran untuk memesan makanan dan menyantap nya.
"Eh,kalian pada tau ga sekarang si Betrand udah sama Silvia. "ucap Vivian mulai menggosip.
"Silvia anak desain! " tanya Salsa sambil melahap makanan.
Vivian mengangguk
" Gila itu anak udah kayak makanan aja segala dicobain.. " ucap Yuanita, mereka semua tertawa mendengar perkataan Yuanita
"Oh ya, kalian punya info lowongan kerja paruh waktu ga, aku lagi butuh nih ? " tanya Bella sambil melahap makanan.
"Emmmm.... Ada di kafe tempat kakak ku kebetulan disana emang suka menerima karyawan paruh waktu.. " jawab Vivian dengan santai
"Wah asik tuh mau dong..? " sahut Bella senang
"Nanti aku ajak kamu kesana okey.. "ucap Vivian melanjutkan makan , dan Bella tersenyum.
****
Di apartemen Silvia
Betrand dan Silvia menikmati waktunya dengan saling memuaskan diri.
Betrand dengan penuh gairah memuaskan Silvia
"Betrand, kamu tau aku sangat mencintai mu." ucap Silvia yang sedang menikmati ciuman lembut Betrand.
Betrand pun tersenyum sambil mencium dada dan menjilati kuping Silvia yang membuat Silvia semakin bergairah dengan sengaja Betrand memberi tanda merah sekitar lehernya,
Tapi siapa sangka sedang asik-asik nya Silvia menikmati serangan Betrand, tiba-tiba
"Silvia kita putus. "ucap Betrand yang langsung berdiri merapihkan baju dan meninggalkan Silvia.
"Kenapa.. Jangan... Jangan.. Putusin aku. Aku engga mau kehilangan kamu jangan tinggalin aku Betrand aku mohon? Apakah kesalahan ku apa aku kurang memuaskan untukmu ?" lirih Silvia sambil memegang tangan Betrand yang heran dan menangis.
"Kamu tau kan masa kadaluwarsa pacaranku hanya 3 bulan setelah itu aku bosan." jawab Betrand cuek melepaskan genggaman Silvia.
"Ja-jangan putusan aku....Please ga apa-apa kalau aku dijadikan simpanan mu atau penghangat ranjang mu, aku rela.." rintih Silvia yang terbata-bata memohon.
Dengan senyuman puas kata-kata itu tak dihiraukan oleh Betrand dan langsung meninggal Silvia yang sedang menangis tersedu-sedu diatas ranjang.
Dan dengan rasa tidak bersalah Betrand keluar dari apartemen Silvia, kemudian dia menelepon sahabat-sahabatnya.
"Guys,aku kita ketemu di klub zero ok..." ujar Betrand yang langsung pergi dengan mobil sportnya berkecepatan kencang.
****
Klub Zero
"Kayak nya ada yang udah kenyang makan nih.." ucap Viko sambil menyodorkan minuman.
"Kamu engga kasian ninggalin dia gitu aja? " tanya Jojo
"Kamu kayak baru kenal aku sehari aja bagi ku cewek itu kayak makanan ada batas kadaluwarsa ya... "jawab Betrand santai sambil meleguk minuman.
Mereka bertiga pun hanya bisa menggelengkan kepala dan tersenyum. melihat kelakuan temannya
"Terus, kamu mau cari mangsa siapa lagi ? Apa cewek yang kasih coklat tadi pagi,,? " tanya Steve seakan penasaran
"Itu sich kurang asik, ibarat makanan itu cuman camilan doang.. " jawab Betrand dengan sombong
"Memang, kamu ya playboy kelas kakap ga ada yang bisa ngalahin dech.. " ucap Viko mengangkat segelas yang berisi minuman dengan bangga memberi selamat
"Kamu takut kena karma? " tanya Steve mengingatkan
" Karma.. engga.. ga takut " jawab Betrand menantang
" Gila....bro salut dech?" ujar Steve
Mereka tersenyum dan melanjutkan minum-minumnya
" Hai, boys mau kita temani? " ucap salah satu ladies club
" Sini sayang, sekarang kita akan bersenang-senang! " ucap Betrand memeluk ladies club dengan bangga seakan tak terjadi apa-apa
Chress...
" Malam ini kita pesta untuk sang playboy kelas kakap kita, bersulam! " ucap viko mengangkat gelas
Chress....
Di klub Zero, Betrand dan sahabatnya begitu terkenal bukan hanya mereka semua mempunyai paras yang tampan tapi mereka juga bisa dibilang anak borju. Hanya dengan menyentikkan kedua jarinya apapun yang mereka inginkan bisa terwujud,Semua para gadis disana saling berlomba-lomba untuk menjadi pasangan mereka walaupun hanya sekejap, bagi para gadis menjadi pasangannya, sama juga dengan meningkatkan status mereka di kemudian hari.
Pagi itu seperti biasa Bella dan sahabatnya memulai perkuliahan dengan normal, datangnya Bella ke ruang kelas bersamaan dengan Betrand yang sedang menggandeng salah satu gadis kampus, mereka melewati Bella yang sudah lebih dulu duduk dipaling depan.
Tapi mata Betrand yang genit mengedipkan mata ke arah Bella.
Bella yang melihatnya hanya bisa merinding cuek , sedangkan Betrand tersenyum dari belakang,
" Bro... Mau kamu coba mangsa baru? " tanya Viko memandang Bella dari belakang
" Pasti... Pasti aku akan coba mangsa baru. " jawab Betrand yang masih merangkul gadis disampingnya.
Selesai perkuliahan, dengan percaya diri Betrand mendekati Bella yang sedang merapihkan buku.
" Hai, cantik boleh kita berkenalan.?" ucap Betrand yang tanpa segan duduk disamping Bella
" Buat apa, kemarin orang... kita udah kenalan. " jawab Bella dengan cuek
" Maksudku, boleh kita berkenalan lebih jauh. " Betrand yang langsung merangkul Bella,
Bella merasa heran dan sedikit emosi dengan prilaku Betrand yang kurang sopan.
" Maaf ,saya sibuk ." jawab Bella berdiri dan pergi meninggalkan Betrand yang masih duduk.
Bella agnesya pov
Bella yang sedang asik mengobrol dengan Yuanita dihampiri Betrand playboy? kesal tentu aja seenaknya dia tiba-tiba merangkul, emangnya aku cewek murahan! bagi cowok kayak gini memang perlu di kasih pelajaran! batinku gemas, emosiku tiba-tiba naik sampai sesak... tanpa basa-basi aku langsung meninggalkannya yang masih duduk dibangku samping? tampak Betrand menikmati keegoisanku, wajahnya menatap dengan senyum aneh layaknya serigala yang akan mencengkam, sedangkan aku yang melirik semakin jijik dengan tatapannya, ingin rasa aku mencakar senyum ledekkannya..
sejak saat itu rasa dendamku semakin menyeruak jangankan untuk saling bertanya saling bertatapan saja aku enggan...
" Kenapa gagal? " sindir Steve menepuk pundak Betrand
" Tenang aja, bentar lagi dia akan takluk dengan godaanku. " sahut Betrand penuh percaya diri
Betrand pov
Betrand yang berjalan menuju parkiran terlihat bangga saat silvia berdiri bersandar di mobilnya.. Betrand tentu saja menyambut senyum rasa haus akan **** kian menjadi saat Silvia menunjukkan kaki yang panjang? jangan salahkan aku kalau ingin menikmatinya ,toh perempuan ini memberikanku kesenangan batin dengan percuma , suka ya untuk saat ini aku suka,, aku tak munafik? kenapa harus menolak kalau ada perempuan yang ingin menikmati hasratku selama kita masih sama-sama suka.
setibanya di apartemen rasa kebosananku kembali datang? sudah lima tahun rasa bosan terhadap wanita sering menghampiri, entah apa dalam pikiranku melihat wanita yang gampangan, seakan aku engga perduli sama sekali akan masa depannya.
tanggung jawab...? enak saja kalau mereka minta tanggung jawabku... kita melakukan atas dasar suka sama suka... tapi hal ini tentu saja keluargaku tidak tau, kalau engga siap-siap saja aku membuat surat kematian selain di depak dari kartu keluarga...
Melihat perempuan menangis dan meratap , memohon jiwa kebanggaanku seketika itu muncul ,dalam pikiranku perempuan seperti itu memang layak memohon cintaku jangan kan untuk memohon yang aku mau... Aku disembah dan dipuja.. layaknya seorang budak menyembah raja..
kebanggaan itu seperti penghargaan yang tiada duanya saat melihat seorang gadis bersujud memohon hingga rela memberikan apapun yang dia punya hanya sekedar ingin kehangatan dariku.
Memang benar-benar pantas mereka memujaku selain mendapatkan kasta bagi mereka... Aku akan memberikan kehangatan yang tiada tara...
egois Betrand yang makin diatas awan saat Silvia lemah dan terbuang...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
xiaodia
walaupun cuman cerita agak esmosi juga baca nya 😒
2020-10-07
3