"Lagipula ada untung nya juga jika dia mengira Albi adalah anak ku"Arumi membatin.
"Kak Lais sedang apa di sini?"tanya Arumi basa-basi.
Lais yang merasa diperhatikan oleh gadis cantik di hadapan nya ini,merasa.....mau tidak mau dia mengangkat kedua sudut bibir nya.
"Walaupun gadis ini memakai kacamata yang tebal,dia tidak akan bisa menutupi kecantikan nya di hadapan ku"gumam Lais yang sedang memperhatikan Arumi memilih sayuran sekarang.
"Ingin sekali ku singkirkan kacamata sialan yang menutupi wajah cantik gadis ini"Lais meraih kacamata tebal Arumi.
Lais memegang kacamata tebal Arumi berniat ingin menyingkirkan kacamata yang mengganggu pandangan nya.
Arumi kaget dengan apa yang sedang dilakukan oleh pria tampan asing ini,Arumi tahu apa yang akan di lakukan oleh Lais selanjutnya,secara tidak sengaja Arumi menepis tangan Lais dengan kasar.
"Apa yang ingin Paman lakukan?"tanya Arumi.
Arumi merasa pria asing ini sudah sangat keterlaluan mengingat mereka baru saja saling mengenal beberapa jam yang lalu.
"Ah...maaf kan aku"ujar Lais merasa tidak enak dengan Arumi.
Arumi hanya menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan Lais. Arumi pamit terlebih dahulu kepada Lais karena dia ingin membayar belanjaan nya.
Lais mempersilahkan Arumi pergi, tetapi dia juga mengikuti Arumi dari belakang yang hanya berjarak lima meter saja.
"Kenapa dia mengikuti ku. Ah....mungkin dia juga ingin membayar belanjaan nya. Tapi...dia tidak ada belanja sesuatu apapun"gumam Arumi melihat sesekali ke arah Lais.
Setelah Arumi selesai dengan urusan belanjaan nya. Dia keluar dari mall untuk menunggu sopir yang di utus majikannya untuk menjemput nya.
Sedangkan Lais masih setia lima meter berada di belakang Arumi. Tapi itu hanya untuk beberapa saat saja karena....
"Nona apakah kamu bersedia untuk ku antar pulang?" Tanya Lais pada akhirnya, yang tidak tahan ingin mengobrol dengan Arumi walaupun hanya sebentar saja.
Arumi hanya diam saja,dia tidak tahu harus menjawab apa. Apakah dia harus ikut dengan pria asing di hadapan nya, atau menunggu sopir jemputan nya datang.
"hmm... nona,maaf kan saya sebelum nya. Boleh kah saya mengetahui nama nona" Ujar nya hati-hati tidak ingin membuat Arumi salah paham dengan nya.
Ketika Arumi hendak menjawab pertanyaan Lais,supir yang di tugas kan untuk menjemput nya sudah datang.
Belum sempat Arumi menjawab pertanyaan Lais,dia pamit pulang terlebih dahulu meninggalkan pria tampan asing itu,yang tengah dilanda penasaran dengan siapa nama dari gadis yang membuat nya tertarik ini.
Sedangkan Lais hanya bisa melihat mobil yang di tumpangi Arumi menjauh membelah jalanan.
Lais merogoh saku celananya untuk mengambil benda pipih guna untuk menelpon seseorang.
"Tolong kau mencari tahu tentang seorang wanita yang kutemui di mall X sekarang" Ucap nya tanpa basa-basi,setelah mengatakan itu Lais langsung mematikan telpon secara sepihak tanpa menunggu jawaban dari sebrang telpon.
***
Arumi merasa beruntung karena supir yang menjemput nya datang tepat pada waktunya.
"Huh! semoga tidak bertemu lagi dengan pria tadi"gumam nya sambil melihat ke arah jalan.
Sepanjang perjalanan Arumi memikirkan apa saja yang telah terjadi selama sehari ini dia bermain bersama dengan Albi. Arumi melihat beberapa foto kekonyolan nya bersama Albi. Ada sebuah video yang membuat Arumi terkekeh sendiri melihat nya.
Video ketika Albi mengerjai cosplayer hantu,di video ini cosplayer hantu itu tidak bisa membuat Albi ketakutan,malah sebaliknya cosplayer hantu itu lah yang berteriak ketakutan ketika di jahili oleh Albi.
"Sudah sampai non"Ujar sang supir membuyarkan lamunan Arumi. Dia tidak menyangka bahwa hanya dengan melihat foto dan video kebersamaan nya dengan Albi bisa mempercepat waktu.
Rumah terlihat sepi ketika Arumi melewati ruang keluarga yang biasa nya di tempati oleh kedua majikan nya.
Supir yang menjemput Arumi tadi membantu nya membawa barang belanjaan ke dapur. Sekaligus membantu Arumi menyusun barang belanjaan ke tempat yang seharusnya.
"Pak ke mana Bu Gamila dan Pak Lionel ?"tanya Arumi kepada supir yang membantu nya. Arumi membuatkan nya kopi sebagai tanda terima kasih atas meringankan pekerjaan nya.
"Terima kasih... Tuan dan Nona kerumah keluarga Nona non" Jawab nya,lalu mulai mencicipi kopi buatan Arumi.
"Hmm....enak. Istri ku tidak pernah membuat yang seenak ini"supir itu membatin.
Arumi hanya ber oh ria saja menanggapi perkataan supir.
"Kapan mereka pulang ?" Tanya Arumi lagi.
"Tidak tahu non, nyonya hanya berpesan kalau malam ini mereka tidak akan pulang"jawab sang supir.
Arumi hanya mengangguk tanda ia mengerti. Arumi pamit kepada supir untuk pergi ke kamar ingin membersihkan diri.
Di dalam kamar Arumi membuka kancing baju nya satu persatu, meletakkan baju kotor nya di ranjang baju kotor. Dia meraih handuk, melilit kan ke tubuh nya dan memasui kamar mandi.
Di dalam kamar mandi Arumi mengisi air ke dalam bathtub lalu menuangkan sabun ber aroma vanilla. Arumi hari ini ingin berendam untuk menghilangkan rasa penat di tubuhnya.
Arumi sedang berkumpul bersama dengan keluarga nya di tepi danau. Sudah lama sekali mereka tidak melakukan piknik bersama.
Di saat Arumi sedang bersenda gurau dengan kedua orang tua dan adik nya.Tiba-tiba saja ada seorang wanita tua marah-marah pada Arumi.
"Dasar anak pembawa si*l,lihat anak!! Dia ku pergi meninggalkan ku! Tapi kenapa dia juga meninggalkan mu"ucap seorang wanita tua itu marah.
"Kenapa tidak kau saja yang pergi??"
Arumi melihat ke arah orang tua nya, yang sudah terkapar di tanah bersimbah darah. Sementara adik nya sudah menangis memeluk kaki Arumi
" Seharusnya kau tidak lahir di dunia ini. Karena kau anak ku mati"Sambung wanita itu lagi.
"Anak ku mati karena mu,seharusnya aku tidak memberikan restu pada anak ku menikah dengan ibu mu itu,kalian sama-sama pembawa si*l" Maki wanita tua itu yang tak lain adalah nenek nya Arumi. Ibu dari ayah nya.
Wanita itu menarik tangan adik nya lalu mendorong Arumi hingga terjatuh ke dalam danau. Arumi merasakan sesak karena hidung nya sudah di penuhi oleh air. Dia tidak bisa bernafas.
Arumi mencoba berenang naik kepermukaan air,tapi kakinya terkait oleh sesuatu hingga Arumi tertarik ke dasar danau.
Ayah.....
ibu.....
Albi ....
maaf kan aku...
Ah...!
Ah.....!
Arumi yang sedang berendam lalu tertidur di bathtub tenggelam,ia merasakan sesak di dada nya karena hidung nya memasukkan air. Sangat perih rasanya.
Arumi mempercepat mandinya. Ia keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk di tubuhnya. Arumi tidak langsung memakai baju nya,dia lebih memilih berbaring di atas kasur.mengingat mimpi nya tadi.
"Arumi...itu sudah berlalu...."
"Sudah berlalu...itu bukan salah mu Arumi..."
"Ini adalah takdir maha kuasa yang di berikan kepada mu Arumi...." Arumi mengulang-ulang ucapan nya hingga ia terlelap kembali.
Beberapa saat kemudian
Tok...!
Tok...!
Tok...!
"Arumi bangun.....!masakin saya nasi goreng!" Teriak Lionel menggedor-gedor pintu kamar Arumi.
"Arumi..."
"Kenapa dia tidur seperti orang mati"gumamnya kesal.
"Apa dia benar-benar mati"Lionel menyimpulkan bahwa Arumi sudah mati di dalam kamar nya. Karena Arumi tidak bangun-bangun juga, apalagi Lionel sudah menendang dan menggedor pintu kamar Arumi kuat.
panik!
tidak!
tidak ada alasan untuk Lionel panik!
Lionel hanya tidak ingin ada orang yang mati di rumah nya saja!
bersambung
jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar like and vote oke dan terimakasih atas dukungan dari kalian semua 🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Nona Cherry Jo
kayakx arumi dan albi anak2 dri tuan zeta ya thor
2020-06-21
1
lala
lanjut thor
2020-01-21
2